ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolisme yang ditandai dengan meningkatnya glukosa
darah didalam tubuh yang disebabkan karena jumlah insulin yang kurang. DM banyak terjadi pada
kelompok lanjut usia (lansia) yang disebabkan faktor degeneratif. Angka kejadian DM pada lansia
cukup banyak terjadi oleh karena itu dibutuhkan identifikasi dini penyakit DM khususnya di
Puskesmas. Puskesmas berperan untuk mengenali tanda dan gejala DM melalui program-program yang
di jalankan Puskesmas sehingga peningkatan prevalensi DM pada lansia dapat di cegah. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat bagaimana peran tenaga kesehatan di Puskesmas dalam mengidentifikasi dini
penyakit DM pada lansia di Halmahera Utara Kecamatan Tobelo. Metode penelitian ini menggunakan
kualitatif deskriptif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang yang ditentukan dengan
purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara, kemudian data diolah dengan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mendapatkan empat tema
yaitu (1)peran tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada lansia, (2) program Puskesmas
pada lansia dengan DM (3) kendala dalam mengidentifikasi penyakit DM pada lansia dan (4)
pengalaman perawat dalam menangani penyakit DM pada lansia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
peran Puskesmas dalam mengidentifikasi dini penyakit Diabetes Melitus pada lansia sudah
terlaksanakan di Puskesmas Tobelo melalui perannya sebagai edukator, konsultan, dan kolabolator
dalam memberikan pelayanan.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease characterized by increased blood glucose in the body
caused by the lack of insulin. DM occurs mostly in the elderly group caused by degenerative factors.
DM incidence rate in elderly is high enough there for e needed anearly identification of DM disease
specially at Public Medical Center (Puskesmas). Puskesmas role is to recognize signs and symptoms of
DM through programs of the Puskesmas thus the increasing of DM prevalence in the elderly group
can be prevented. This study aims to see how the role of health workers in Puskesmas in identifying
early DM disease in the elderly in North Halmahera Tobelo District. This research method uses
descriptive qualitative. Participants in this study amounted to 4 people determined by purposive
sampling. Data collection uses interviews, then data is processed by data reduction, data presentation,
and conclusion. The results obtained four themes, namely (1) the role of health workers in providing
services to the elderly, (2) Puskesmas programs in elderly with DM, (3) constraints in identifying DM
in the elderly and (4) the experience of nurses in dealing with DM in the elderly. The conclusion of this
study is the role of the Puskesmas in identifying early diabetes mellitus in the elderly has been carried
out at the Tobelo Community Health Center through its role as educator, consultant, and collaborator
in providing services.
1
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
2
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
4
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
Pemberian edukasi oleh Pemberian edukasi terkait penanganan penyakit DM pada lansia
perawat pada lansia untuk
menjaga pola makan dan Peran tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada lansia yaitu pera
sering melakukan kontrol Peran tenaga
kesehatan dalam
memberikan
Kerjasama antara tenaga Kolaborasi oleh tenaga pelayanan pada
kesehatan dalam memberikan kesehatan dalam menangani lansia yaitu
pelayanan kesehatan lansia dengan penyakit DM peran sebagai
konsultan,
Kolaborasi oleh tenaga kesehatan dalam menangani lansia dengan penyakitedukator
DM dan
kolaborasi
Memberikan informasi,
bekerja sama dan sebagai
tempat konsultasi lansia Program yang dijalankan Puskesmas dalam mengidentifikasi pasien DM pada
Cara Puskesmas Cara Puskesmas untuk Terdapat 2 jenis Programnya yang dij
mengidentifikasi dini yaitu mengidentifikasi pasien DM
memberikan penyuluhan pada lansia di masyarakat
dan melakukan yaitu memberikan
penyuluhan dan melakukan
pemeriksaan
Programyang dijalankan Puskesmas pada lansia dengan DM adalah program kunjungan rumah (homecare) yang dila
Programnya yaitu
Programnya yang dijalankan Puskesmas pada lansia dengan DM adalah p
kunjungan rumah
(homecare) yang
dijalankan 1 bulan sekali
Programnya yang dijalankan puskesmas pada lansia dengan DM adalah pemberian penyuluhan dan senam lansia
Programnya yaitu
kunjungan rumah
(homecare), senam lansia
Kendala dalam mengidentifikasi penyakit DM tipe yaitu jarak rumah dengan Puskesmas jauh dan lansia lupa untuk
Hambatannya yaitu lansia Kendala dalam mengidentifikasi penyakit DM pada lansia yaitu jarak rum
jarang ke Puskesmas Kendala dalam
karena jarak rumah mengidentifikas
dengan Puskesmas jauh i penyakit DM
dan lansia lupa untuk pada lansia
kontrol yaitu jarak
rumah dengan
Puskesmas jauh,
Kendala dalam lansia lupa
Hambatannya yaitu sti habis mengidentifikasi penyakit DM
untuk kontrol
saat melakukan pemeriksaan tipe yaitu stik habis saat
melakukan pemeriksaan dan stik habis
saat melakukan
pemeriksaan
5
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
6
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
8
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
untuk membantu para lansia yang sudah hambatan partisipan yang tidak bisa
tidak bisa berjalan lagi dan membutuhkan melakukan perawatan diri dan keteraturan
pelayanan kesehatan.Hasil penelitian checkup terhadap penyakit DM tipe 2
peneliti di dukung oleh penelitian Faisal, yaitu jarak rumah partisipan ke tempat
dkk bahwa hubungan pengetahuan dengan pemeriksaan gula darah sangat jauh,
minat homecarepada lansia di Puskesmas sehingga pasien tidak bisa melakukan
Sudiang Raya memiliki minat homecare pengobatan(28,29). Kendala lain yang
yang tinggi hal ini karena adanya ditemukan yaitu alat untuk pemeriksaan
informasi dan penjelasan yang didapatkan gula darah yang terbatas ketika partisipan
dari petugas pelayanan kesehatan serta melakukan pemeriksaan di masyarakat
manfaat dan kelebihan yang didapatkan atau di luar Puskesmas sehingga sebagian
menggunakan jasa pelayanan lansia tidak dapat diperiksa. Berbeda
homecare(26). Hasil penelitian yang telah dengan hasil penelitian Sri pada tahun
di lakukan oleh Prajanji, dkkmenjelaskan 2012 tentang hubungan antara perilaku
bahwa kebutuhan homecare pada klien pengendalian Diabetes dan kadar glukosa
DM tipe II pasca rawat inap sangat darah pasien Rawat jalan Diabetes Melitus
dibutuhkan untuk membantu memenuhi yang menjelaskan bahwa hambatan dalam
perawatan sehari-hari karena klien DM mengidentifikasi penyakit DM adalah
perlu perawatan luka secara teratur(27). kurangnyainformasi dari tenaga kesehatan
Kendala dalam mengidentifikasi sehingga masyarakat jarang melakukan
penyakit DM pada lansia pemeriksaan di Puskesmas(30).
Hasil penelitian yang diperoleh dari Pengalaman perawat dalam menangani
partisipan mengungkapkan adanya penyakit DM pada lansia.
kendala atau hambatan yang sering Berdasarkan hasil penelitian ini
didapatkan dalam mengidentifikasi dini menjelaskan bahwa dari pengalaman yang
penyakit DM pada lansia yaitu jarak telah di dapatkan partisipan dalam
rumah dengan Puskesmas yang terlalu menangani semua lansia yang menderita
jauh sehingga menjadi alasan lansia untuk penyakit DM selama bekerja di
tidak datang melakukan pemeriksaan dan Puskesmas Tobelo yaitu melakukan
pengobatan terhadap penyakitnya, berbeda perawatan luka DM, membuat rujukan ke
dengan lansia yang memiliki tempat Rumah Sakit, kemudian membuat
tinggal dekat dengan Puskesmas karena penyuluhan kepada semua lansia yang
mereka bisa lebih mudah untuk pergi melakukan pemeriksaan di Puskesmas.
mengontrol penyakitnya,kemudianlansia Penelitian ini sejalan dengan penelitian
lupa untuk pergi kontrol di Puskesmas. Rasli, dkk pada tahun 2018 pada
Penelitian ini sejalan dengan penelitian penelitiannya tentang Hubungan
Widayanti tahun 2015 dan Fajrunni tahun Pengetahuan dan Sikap Perawat dengan
2017 mengatakan bahwa salah satu Perawatan Luka Diabetes Melitus
9
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
Menggunakan Tehnik MoistDi RSUD rujukan pada lansia yang menderita DM
Labuang Baji Makasar yang menjelaskan untuk melanjutkan pengobatan di Rumah
pengalaman perawatan lukalembabyang Sakit serta perawat melakukan penyuluhan
didapatkan oleh seorang perawat akan ikut untuk memberikan pengetahuan kepada
menentukan kemampuan seseorang dalam lansiaterkait penyakit DM.
merawat luka, walaupun tingkat
pendidikan dan pengetahuannya cukup KESIMPULAN
tidak menjamin kemampuannya dalam hal Dalam penelitian ini dapat di
perawatan luka (31). Dapat di simpulkan simpulkan bahwa peran Puskesmas dalam
bahwa sebelum kita merawat luka mengidentifikasi dini penyakit Diabetes
seseorang kita harus memiliki Melitus pada lansia sudah terlaksanakan di
pengetahuan karena semakin tinggi Puskesmas Tobelo melalui perannya
pengetahuan maka semakin banyak sebagai edukator, konsultan, dan
pengalaman yang kita dapatkan tentang kolabolator dalam memberikan pelayanan.
merawat luka. Selain itu hasil penelitian Pengalaman perawat dalam menangani
dari Hardhantyo pada tahun 2016 yang penyakit DM pada lansia adalah
mengatakan pengalaman perawat dalam melakukan perawatan luka, membuat
memberikan rujukan itu, setelah dilakukan rujukan dan melakukan penyuluhan.
pemeriksaan oleh dokter terhadap pasien Untuk mengidentifikasi dini penyakit DM
yang menderita penyakit Diabetes pada lansia terdapat dua program yang
Melitus, surat rujukan akan di bawah ke dijalankan Puskesmas yaitu program
Rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan mengidentifikasi dini yang berupa
lanjutan. Pasien akan mendapatkan surat penyuluhan, dan pemeriksaan kemudian
rujukan balik ke Puskesmas agar program intervensi berupa kunjungan
Puskesmas mengetahui tindakan yang rumah atau HomeCare yang di jalankan
sudah dilakukan dan pengobatan sebulan sekali, pemberian penyuluhan dan
selanjutnya yang di bantu oleh senam lansia. Namun ada beberapa
perawat(32).Hasil hambatan atau kendala dalam
penelitianNursiswatidkk, pada tahun menjalankan program untuk
2014mengemukakan bahwa pengalaman mengidentifikasi penyakit DM pada lansia
perawat yaitu melibatkan kader dalam seperti jarak rumah lansia yang jauh
memberikan penyuluhan terhadap pasien dengan Puskesmas dan kehabisan stik saat
Diabetes Melitus dan hasilnya terjadi melakukan pemeriksaan di masyarakat.
peningkatan pengetahuan baik pada kader
DAFTAR PUSTAKA
maupun pada keluarga dalam penanganan
Waspadji, S., Soebekti, I Yunir, E. M.,
penyakit Diabetes Melitus(33). Dapat
disimpulkan bahwa tugas perawat selain
& Sukardji K. Petunjuk Praktis
merawat luka DM, perawat juga membuat Bagi Penyandang Diabetes Tipe
10
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
1
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada :Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan
Farmasi Volume 19 Nomor 1 Februari 2019
12
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada : Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi
Volume 19 Nomor 1 Februari 2019