Anda di halaman 1dari 35

TIM

MANAJEMEN
Oleh Aida Kusnaningsih
Pengertian

Tim: kelompok kooperatif melakukan tugas bersama &


tugas tidak dapat dilakukan sendiri

Kerjasama: kegiatan yg dilakukan oleh beberapa


orang

Kerjasama interprofesi: kolaborasi yg terkoordinasi


diantara berbagai profesi tenaga kesehatan utk
melaksanakan pelayanan kesehatan kpd pasien
Istilah-istilah kerjasama tim

Kolaborasi Praktik kolaboratif yang Kerja tim


(Collaboration)
berpusat pada pasien interdisiplin
(Collaborative patient – (Interdisciplinary
centred practice) teamwork)
Kemitraan yang aktif dan Jenis pengaturan yang dirancang Berkaitan dengan upaya kolaboratif yang
berkelanjutan, sering kali antara untuk mempromosikan partisipasi dilakukan oleh individu dari berbagai
orang-orang dari berbagai latar pasien dan keluarga mereka dalam disiplin ilmu
belakang, yang bekerja sama untuk konteks praktik kolaboratif.
memecahkan masalah atau
memberikan layanan.
Istilah-istilah kerjasama tim

Kolaborasi Interprofesi Koordinasi Interprofesi Pendidikan


(Interprofessional (Interprofessional Interprofesi
collaboration) coordination) (Interprofessional
education)
Suatu jenis pekerjaan interprofessional Terjadi ketika anggota (atau siswa) dari
Jenis pekerjaan, mirip dengan
yang melibatkan profesi kesehatan dan dua atau lebih profesional kesehatan dan
kolaborasi interprofesional karena
perawatan sosial yang berbeda yang melibatkan profesi kesehatan dan atau perawatan sosial terlibat dalam
secara teratur datang bersama untuk perawatan sosial yang berbeda. aktivitas pembelajaran interaktif untuk
memecahkan masalah atau meningkatkan kolaborasi dan atau
memberikan layanan. pemberian asuhan.
Istilah-istilah kerjasama tim

Intervensi Interprofesional Jaringan kerja Tim Kerja Interprofesional


(Interprofessional interprofesional (Interprofessional teamwork)
interventions) (Interprofessional networks)

Jenis pekerjaan yang melibatkan profesi


Melibatkan dua atau lebih profesi Kelompok individu yang terorganisir kesehatan dan atau sosial yang berbeda
kesehatan dan perawatan sosial secara longgar dari berbagai profesi yang berbagi identitas tim dan bekerja
yang belajar dan atau bekerja sama kesehatan dan perawatan sosial, sama secara erat dalam cara yang
untuk meningkatkan pendekatan yang bertemu dan bekerja sama terintegrasi dan saling bergantung untuk
kolaborasi mereka . secara berkala. memecahkan masalah dan memberikan
layanan.
Istilah-istilah kerjasama tim

Tim Kerja Multidisiplin


(Multidisciplinary teamwork)

Pendekatan seperti kerja tim interprofesional, tetapi


berbeda karena anggota tim terdiri dari disiplin akademis
yang berbeda
Ciri Khas Sebuah Tim
01. 02.
Hubungan antar anggota
Rasa identitas yang kuat
yang sangat erat dan
terbuka

04.
03.
Semangat energi yang Setiap anggota memberikan
besar sumbangan dan perannya
masing-masing
Tahap Perancangan Tim

Performing
Forming

Storming

Norming
Individu-individu
dan subgroup Titik
Para anggota yang ada dalam kulminasi
setuju untuk Kekacauan tim mulai tim sudah
bergabung merasakan berhasil
mulai timbul di keuntungan
dalam suatu dalam tim membangun
bekerja sistem
tim bersama
Membentuk tim yang efektif
01. 02. 03.
Tujuan Bersama yang Menggunakan semua Kepercayaan dan
jelas sumber daya yang penyelesaian konflik
tersedia

04. 05.
Kepemimpinan partisipatif Pengawasan (kontrol )dan
(menghendaki partisipasi pihak prosedur (langkah-langkah baku
yang dipimpin) dan resmi untuk melakukan
sesuatu
Membentuk tim yang efektif
06. 07.
Komunikasi interpersonal (antar Pemecahan masalah
orang) yang efektif dan pengambilan
keputusan

08. 09.
Kreatifitas 10.
Evaluasi
Pendelegasian yang Jelas
Cara Meningkatkan Tim yang Efektif
01. 02.
Berikan tugas yang mengharuskan Ciptakan kesempatan anggota tim
anggota tim bekerja sama dalam untuk saling membantu dalam
kesatuan untuk menyelesaikan tugas melengkapi sebuah tugas

03. 04.
Membantu anggota tim melihat
Memberikan dorongan bagi tim
kemampuan yang unik pada dirinya
dan menghargai keterbatasan tiap
orang 05.
Membagi informasi
Cara Meningkatkan Tim yang Efektif (Lanj..)
06. 07.
Menciptakan cara yang efektif dan
Menciptakan iklim yang kondusif efisien memanfaatkan sumber daya
yang ada

08. 09.
Mengidentifikasi hal-hal yang dapat
Ciptakan komunikasi yang efektig dan meningkatkan prestasi tim
efisien
Faktor-faktor kegagalan tim
01. 02. 03.
Kepemimpinan Keanggotaan yang tidak Suasana yang
yang tidak memenuhi syarat tidak kondusif
memadai
04. 05.
Sasaran yang tidak jelas
Metode Kerja yang
06.
tidak efektif Kurangnya keterbukaan
07.
Pribadi yang tidak
berkembang
08. 09.
Kurangnya Kurangnya
Kreatifitas Tantangan
Manfaat keterampilan Kerjasama Tim
(Johnson DWJ, 2000)
01. 02.
Memberi kesempatan
berharga mencapai Meningkatkan kerjasama
kualitas belajar yg lebih & persaingan
tinggi

03. 04.
Mengembangkan Mempersiapkan siswa
kepercayaan diri & untuk siap kerja
partisipasi aktif
Manfaat keterampilan Kerjasama Tim
(Johnson DWJ, 2000)
05. 06.
Mengembangkan Mempertemukan orang2
lingkungan kerja yang dg keahlian & perspektif
mendukung yg berbeda

07. 08.
Menemukan solusi Mendorong siswa
kreatif & inovatif menerima tantangan
untuk masalah
kompleks
Manfaat keterampilan Kerjasama Tim
(Johnson DWJ, 2000)
09. 10.
Memberikan kesempatan Mengembangkan
melakukan sejumlah keterampilan manajemen,
peran pemecahan masalah,
komunikasi, resolusi
konflik & ketrampilan
11.
Meghasilkan pekerjaan
kelompok dg standar
tinggi
TIM DALAM DALAM PELAYANAN

Bisa terdiri dari :

Dokter
Perawat
Ahli gizi
Laboratorium
Administrasi
Radiologi
Farrmasi
DLL
Rumah Sakit mempunyai Tim Kerja
Tim satu disiplin ilmu:

Tim Perawat
Tim dokter
Tim administrasi
Tim multi disiplin
Tim operasi
Tim nosokomial infeksi
dll
Elemen penting untuk mencapai
Tim yang efektif
Kerjasama
Asertifitas
tanggung jawab
Komunikasi
Otonomi
koordinasi
Dasar-dasar kompetensi kerja sama tim
Komunikasi
Respek dan kepercayaan
Memberikan dan menerima feed back
Pengambilan keputusan
Manajemen konflik
Elemen kunci kerja sama
team multidisipliner
 Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
 Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber
daya
 Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas
 Meningkatnya kesatuan antar profesional
 Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,
 Menumbuhkan komunikasi,
 Rasa setia kawan, dan menghargai dan memahami orang lain.
Kriteria Terwujudnya Kerjasama tim

• Adanya rasa saling percaya dan menghormati


• Saling memahami dan menerima keilmuan masing-
masing
• Memiliki citra diri positif
• Memiliki kematangan profesional yang setara (yang
timbul dari pendidikan dan pengalaman)
• Mengakui sebagai mitra kerja bukan bawahan dan
keinginan untuk bernegosiasi
Kerjasama Tim dapat berjalan baik jika

• Semua profesi mempunyai visi dan misi yang sama


• Masing-masing profesi mengetahui batas-batas dari
pekerjaannya
• Anggota profesi dapat bertukar informasi dengan baik
• Masing-masing profesi mengakui keahlian dari profesi
lain yang tergabung dalam tim
Perawat sebagai kolaborator

 Perawat berkolaborasi dengan: Klien dan “ peer group “


 Tenaga kesehatan lain memperbaiki hasil
 Kolaborasi sangat penting dalam praktek memerlukan
pendidikan yang lebih baik
 Perawat perlu akuntabilitas dan otonomi dalam praktek
Memahami sistem pelayanan terintegrasi dengan fokus
kebutuhan klien
Prinsip kolaborasi

 Patient-centered Care (Perawatan berpusat pada pasien)


 Recognition of patient-physician relationship (berperilaku
sesuai dengan kode etik)
 Physician as the clinical leader (Pemimpin yang baik
dalam pengambilan keputusan)
 Mutual respect and trust (Saling percaya dan memahami)
Patient-centered Care

 Mengutamakan kepentingan dan kebutuhan pasien.


 Pasien dan keluarga merupakan pemberi keputusan
dalam masalah kesehatannya.
 Prinsip ini bertujuan untuk tercapainya kepentingan dan
kebutuhan dari pasien
Recognition of patient-physician relationship
(berperilaku sesuai dengan kode etik)
 Kepercayaan dan berperilaku sesuai dengan kode etik dan
menghargai satu sama lain.
 Prinsip ini bertujuan agar selama melaksanakan kolaborasi
perawat dan tim medis lainnya dapat menjalankan tugasnya
sesuai dengan kode etik dan dapat menghargai satu sama lain
sehinggah terciptalah kolaborasi yang tepat sehingga asuhan
keperawatan dapat dilakukan dengan benar.
Physician as the clinical leader
(Pemimpin yang baik dalam pengambilan
keputusan)
 Pemimpin yang baik dalam pengambilan keputusan
terutama dalam kasus yang bersifat darurat.
 Ketika perawat dihadapkan pada suatu keadaan darurat
perawat harus berkolaborasi dengan tim medis lain
khususnya dokter dalam pemecahan kedaruratan yang
dialami pasien sehingga keadaan darurat tersebut dapat
terselesaikan dengan cepat dan tepat.
Mutual respect and trust

 Saling percaya dengan memahami pembagian tugas dan


kompetensinya masing-masing.
 Prinsip ini mendorong agar perawat dan tim medis lain dapat
melakukan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mempercayai tim medis lainnya untuk menjalankan
tugas yang dijalankannya dengan baik dan benar.
Keuntungan pelayanan kolaborasi

 Lebih profesional
 Pelayanan lebih terfokus
 Proses pengambilan keputusan lebih baik
 Setting tujuan lebih bermutu
 Menunjang pengorganisasian therapeutik lebih baik
 Menurunkan lama hari rawat (LOS) kenyamanan
kerja/lingkungan yang kondusif
 Pengembangan interdependensi profesi Lebih terintegrasi
dan komprehensif
Dimensi Kunci Kerjasama Antar Profesi
(Reeves, 2010)

Menetapkan tujuan tim yang jelas

Memiliki ciri/ identitas tim bersama

Memiliki komitmen tim bersama


Dimensi Kunci Kerjasama Antar Profesi
(Reeves, 2010)

Peran yang jelas pada setiap profesi

Ada konsep saling ketergantungan

Ada integrasi diantara anggota tim


Tahapan Perkembangan Tim
● Menetapkan arah (Drive) fokus pada misi,
strategi , tujuan, prioritas, prosedur kerja,
prosedur
● Bergerak (Strive) peran dan tanggung jawab
anggota tim ditetapkan secara jelas, kendala-
kendala dihadapi dengan bijaksana
● Mempercepat gerak (Thrive) Meningkatkan
produktivitas
Tim Manajemen Penanganan Covid-19

● Satgas Covid : BPBD, Satpol PP, Dinas


Perhubungan, Babinkantipmas (Bintara
pembinaan keamanan dan ketertiban
masyarakat), Babinsa (Bintara Pembina
Desa) , Dinkes, Dinas Sosial
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai