Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah bersifat survey deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus secara retrospektif (penelusuran ke belakang) yaitu meneliti faktor- faktor penyebab infeksi post partum. Subjek penelitian dipilih berdasarkan status penyakit/out come, kemudian dilakukan pengamatan apakah subjek mempunyai riwayat yang dipengaruhi oleh faktor medis dan atau faktor lain. Penelitian dilakukan melalui kajian secara kualitatif dengan metode Observasi, wawancara mendalam (indepth interview) dan studi literatur terhadap ibu-ibu post partum untuk melengkapi informasi mengenai kronologi terjadinya infeksi.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggambarkan kondisi
umum masyarakat di desa Binaus khususnya kondisi kesehatan para ibu post partum berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan atau melihat kejadian langsung di lapangan. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti teori Kotler (2006), mengenai objek pelayanan kesehatan yang dapat dipengaruhi diantaranya faktor pendidikan, pekerjaan/sosial ekonomi, nilai dan budaya yaitu kelompok penduduk asli dan penduduk pemukiman trans di desa Binaus Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan.
3.2 Partisipan Penelitian
Sebelum peneliti melakukan wawancara kepada 25 partisipan, peneliti terlebih dahulu mengambil data identitas diri partisipan dari ketua kader yang bertugas di desa Binaus. Pada penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melakukan Observasi dan wawancara kepada 25 orang partisipan. Dari 25 partisipan yang menggunakan tatobi terdapat 9 orang partisipan yang memenuhi kriteria partisipan adalah yang terinfeksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah para ibu post partum di desa Binaus Kecamatan Mollo Tengah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono (2009: 300), “Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu”. Sumber data lain yang digunakan peneliti adalah keluarga terdekat partisipan yang mengetahui kronologis terjadinya infeksi post partum pada riset partisipan, melihat kembali rekam medis pasien, serta catatan asuhan kebidanan pasien pada klinik tempat pasien melakukan perawatan setelah terjadinya infeksi post partum, untuk memastikan kasus yang terjadi pada pasien. Untuk melengkapi hasil dokumentasi tersebut, wawancara dilakukan terhadap para informan kunci. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan, dari bulan Agustus sampai November 2012.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Sebelum melakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Badan Kesbangpollinmas). Peneliti diizinkan dengan diberikan surat izin penelitian di Kecamatan Mollo Tengah sebagai tempat dilakukannya penelitian. Dari kecamatan tersebut peneliti diberikan rekomendasi untuk melakukan pengambilan data di klinik Umemanekan, klinik desa Binaus dan data dari ibu kader. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari para informan kunci dilakukan dengan cara mewawancarai riset partisipan dalam hal ini para ibu post partum. Instrumen pangambilan data wawancara adalah panduan wawancara, alat tulis dan tape recorder. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil dokumentasi seperti rekam medis pasien, catatan asuhan keperawatan/kebidanan, buku-buku referensi dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta pengambilan gambar.
3.4 Analisa Data
Proses awal analisis data dimulai dengan pengumpulan data dengan cara mewawancarai riset partisipan. Untuk memudahkan proses analisis data, diberikan istilah ibu 1 sampai 9 kepada ibu yang dijadikan riset partisipan. Hasil dokumentasi dan wawancara dilampirkan dalam bentuk formal dan dihubungkan dengan hasil observasi dari pewawancara selama dilakukan wawancara, dan diketik di komputer. Sementara hasil dokumentasi akan dikembangkan secara langsung di komputer. Hasil verbatim yang telah didapat dianalisa bersama-sama dengan data sekunder.
3.5 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi, yakni dengan mencari sumber data ketiga untuk mengklarifikasi suatu pendapat (Maleong, 2004). Triangulasi data dilakukan pada keluarga dalam hal ini, orang tua kandung, mertua, suami, ketua kader, dukun bersalin dan tenaga kesehatan yaitu bidan, mantri yang mengetahui kejadian Infeksi Post partum yang dialami oleh riset partisipan. Triangulasi ini dilakukan pada waktu yang berbeda dengan menggunakan pedoman pertanyaan yang berbeda (Sugiyono. 2010).
3.6 Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2007), etika penelitian merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan antara lain sebagai berikut :
1. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan partisipan
penelitian. Di mana peneliti memberikan lembar persetujuan kepada ibu-ibu post partum sebagai partisipan, sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya agar ibu-ibu post partum sebagai partisipan mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonimity (tanpa nama). Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan/mencantumkan nama partisipan dalam hal ini ibu post partum tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
Kerahasiaan (Confidentiality) merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan
hasil penelitian, baik informasi masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. 29 30