Anda di halaman 1dari 2

Sampah Pakaian

Segment pertama, diawali dengan fragment host yang sedang mencoba beberapa baju hingga baju
tersebut terlihat menumpuk. Akan tetapi ia merasa tidak memiliki baju, lalu ia pun berjalan jalan di
Mall untuk membeli beberapa baju dan muncullah berbagai pertannyaan tentang baju baju
tersebut. Lalu muncullah vox pop dari beberapa penikmat fashion mulai dari mahasiswa, model,
fashion stylist, dan fashion designer tentang pentingnya berpakaian mengikuti trend dan dampak
yang ditimbulkan akan hal tersebut terhadap lingkungan. Keresahan host pun terlihat dari
banyaknya pro dan kontra orang yang bermunculan tentang adanya sampah pakaian ini. Selanjutnya
terdapat narasi tentang fashion meninggalkan jejak polusi yaitu sampah pakaian yang setiap langkah
siklus pembuatan pakaian sendiri menimbulkan potensi bahaya dan racun. Muncullah statement
dari Dinas lingkungan yang menjelaskan bahwa sampah pakaian merupakan sampah yang sulit untuk
terurai dan sangat menggangu lingkungan. Muncullah host yang kebingungan tentang mau
dikemanakan sampah pakaian miliknya itu.

Segment kedua, hostpun tiba disuatu acara event yang bernama “ZeroWeste” dan ia pun berjalan
menyusuri event tersebut. Hostpun bertemu dengan panitia penyelenggara event tersebut dan
melakukan wawancara tentang event peduli lingkungan yang dinamakan zerowaste tersebut, ia pun
menjelaskan tentang Zeroweste yang merupakan komunitas peduli lingkungan dalam menghadapi
sampah pakaian yang ada di Indonesia ini dengan cara menukar baju. Lalu muncullah beberapa
pertannyaan yang mengganggu fikiran sayng host tentang keamanan dan kesehatan menggunakan
baju bekas orang lain tersebut. Muncullah statement dari ahli kesehatan tentang kegiatan bertukar
baju yang diperbolehkan dengan catatan tertentu yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Lalu
adanya fragment saat host melakukan bertukar baju dalam event tersebut sesuai tatacara dan
ketentuan yang berlaku dalam event tersebut diselingi dengan narasi tata cara dan ketentuan dari
panitia event tersebut. Host pun berganti baju memakai baju hasil dari tukar baju tersebut sambal
menenteng baju yang tidak lolos syarat dan ketentuan dari event tersebut. Muncul berbagai
keresahan tentang mau diapakan sampah pakaian yang tidak lolos ini. Lalu hostpun melempar
sampah pakaian nya.

Segment ketiga, host berpindah tempat ke tempat Rycle sampah pakaian. Terjadilah
fragment sang pemilik toko yang menghampiri host dan memberikan sampah pakaian yang ia buang
tadi dan mengajaknya agar memanfaatkan sampah pakaian sebaik mungkin menjadi barang barang
yang bermanfaat bahkan bisa dijual kembali. Host pun melakukan wawancara dengan pemilik
kerajinan sampah pakaian ini sambal melihat lihat hasil dari kerajinan sampah pakaian tersebut. Lalu
muncullah statement dari Ahli ekonomi dan para pembisnis tentang terciptanya lapangan kerja dari
pemanfaatan sampah pakaian tersebut. Host pun menutup acara dengan menyampaikan tentang
perlunya upaya dan kesadaran dalam menangani sampah pakaian hingga dapat mengurangi polusi
lingkungan sedikit mungkin.

Anda mungkin juga menyukai