Anda di halaman 1dari 1

*Pefindo has affirmed its idA rating for PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) with stable outlook.

The
corporate rating reflects ERAA’s strong market position in the cellular phone and tablet retail and
distribution business, its extensive retail and distribution network, and diversified business portfolio.*
The rating is constrained by its moderate cash flow protection and liquidity measures and intense
competition in the industry. The rating may be raised if ERAA significantly strengthens its business as
reflected in a higher revenue or EBITDA growth than projected. This should also be accompanied by a
significant improvement in its capital structure and cash flow protection measures on a sustained basis.
However, the rating may be lowered if its business performance deteriorates or its cash flow protection
measures weaken due to significant changes in operating costs or incurs significantly larger-debt-than-
projected, without being compensated for by stronger business performance. As of 2021, ERAA’s total
debt was at IDR2.1 trillion with DER ratio was at 0.4x, EBITDA to interest expense ratio was at 10.0x, and
debt to EBITDA was at 1.1x.

*Pefindo mempertahankan peringkat idA untuk PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan prospek
stabil. Peringkat perusahaan mencerminkan posisi pasar ERAA yang kuat di bisnis ritel dan distribusi
telepon seluler dan tablet, jaringan ritel dan distribusi yang luas, dan portofolio bisnis yang
terdiversifikasi.* Peringkat dibatasi oleh proteksi arus kas dan langkah-langkah likuiditas yang moderat
dan persaingan yang ketat di industri. Peringkat dapat dinaikkan jika ERAA secara signifikan memperkuat
bisnisnya sebagaimana tercermin dari pendapatan atau pertumbuhan EBITDA yang lebih tinggi dari yang
diproyeksikan. Hal ini juga harus disertai dengan perbaikan yang signifikan dalam struktur permodalan
dan langkah-langkah proteksi arus kas secara berkelanjutan. Namun, peringkat dapat diturunkan jika
kinerja bisnisnya memburuk atau proteksi arus kasnya melemah karena perubahan signifikan dalam
biaya operasional atau menimbulkan utang yang jauh lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa
dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat. Per 2021, total utang ERAA sebesar Rp2,1 triliun
dengan rasio DER sebesar 0,4x, rasio EBITDA terhadap beban bunga sebesar 10,0x, dan utang terhadap
EBITDA sebesar 1,1x.

Anda mungkin juga menyukai