3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan
3.2. Guru BK mengajak peserta didik agar menghindari perilaku kenakalan remaja
3.3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
berdoa dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form.
1. URAIAN MATERI
KENAKALAN REMAJA
1. Berkelahi
2. Keluyuran
3. Bolos sekolah
4. Pergi dari rumah tanpa pamit
5. Berkendara tanpa SIM
6. Mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin
7. Menonton video porno
8. Mabuk-mabukan
9. Tawuran
10. Balapan liar atau ugal-ugalan
11. Perjudian dan bentuk permainan lain dengan taruhan
12. Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
13. Hubungan seks bebas
14. Pencurian
15. Pemerkosaan
16. Pembunuhan.
Juvenile delinquency dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga,
atau bahkan masyarakat. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik maupun mental,
misalnya kecanduan narkoba hingga kepribadian yang menyimpang. Di sisi lain, dampak
kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan terputusnya
komunikasi antara anak dan orangtua.
Penyebab kenakalan remaja
1. Faktor internal
Faktor internal kenakalan remaja dapat disebabkan oleh:
Krisis identitas
Kenakalan remaja adalah perbuatan yang dapat dipicu krisis identitas. Remaja kerap
mempertanyakan dan mencari jati dirinya sendiri. Namun, kegagalan pencarian jati diri ini
menyebabkan mereka melakukan berbagai kenakalan.
Kontrol diri yang lemah
Juvenile delinquency juga dapat terjadi akibat kontrol diri yang lemah, di mana mereka tidak
mampu mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku nakal, meskipun sudah
mengetahui bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
2. Faktor eksternal
Dari sisi faktor eksternal, penyebab kenakalan remaja adalah:
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua
Ketika remaja kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, mereka akan
merasa tidak diinginkan. Hal ini bisa memicu remaja mencari perhatian atau pelampiasan
dengan melakukan kenakalan di sekolah ataupun tempat lainnya. Misalnya, kenakalan
pelajar berupa minum-minuman beralkohol, bolos sekolah, atau tawuran.
Minimnya pemahaman tentang agama
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 SEKAYU
Terakreditasi “A”
Jalan Merdeka Lingkungan 1 No.102 Kel. Balai Agung Sekayu 30711