Anda di halaman 1dari 1

Pathway

Pengeluaran urin dibantu


oleh kontraksi Otot dinding
abdomen dan diagfragma-->
timbul rangsangan ingin
buang air kecil--> Urin masuk
ke kandung kemih--> terjadi
Pengertian peregangan otot dinding
Eliminasi adalah Proses
pembuangan sisa sisa metabolisme kandung kemih --> implus
tubuh. berjalan melalui serabut
Kebutuhan eliminasi merupakan afren Menuju pars lumbalis
proses pembuaangan sisa sisa
metabolisme baik berupa urin atau Medula spinalis Dan di
feses transismikan Ke korteks
seribj
Etiologi
1. Trauma sumsum tulang belakang Penatalaksanaan
2. Tekanan uretra yang tinggi 1. Monitor perubahan faktor,
disebabkan oleh otot detrusor yang
lemah
tanda dan gejala terhadap
E. Sfingter yang kuat masalah perubahan eliminasi
4. Sumbatan (striktur uretra dan urin dan inkontensia
pembesaran kelenjar prostat) 2. Monitor retensi urine
5. Infeksi 3. Lakukan kateterisasi urine
4. Kurangi faktor
Klasifikasi yangmemengaruhi / penyebab
1. Eliminasi urine --> Sistem yang masalah.
berperan dalam eliminasi urine
adalah sistem perkemihan
dimana sistem ini terdiri dari Pemeriksaan penunjang
ginjal, ureter, kandung kemoh, dan 1. Pemeriksaan urine ( warna,
uretra. Proses pembentukan urine bau, PH,)
di ginjal terdiri dari 3 proses yaitu : 2. Pemriksaan IVP (
filtrasi , reabsorpsi dan sekresi intrevenous pyelogram)
Proses filtrasi berlangsung di 3. Pemeriksaan USG
glomelurus. Proses ini terjadi
karena permukaan aferen lebih
besar dari permukaan eferen. Fokus pengkajian keperawatan
2. Eliminasi fekal --> Eliminasi a.Pengkajian ( Pola eliminasi,
fekal sangat erat kaitannya gambaran feses dan perubahan
dengan saluran pencernaan. yang terjadi, masalah eliminasi)
Saluran pencernaan merupakan 2. Pemeriksaan fisik pada
saluran yang menerima makanan abdomen meliputi (inspeksi,
dari luar dan mempersiapkannya Ausktasi, perkusi, palpasi)
untuk diserap oleh tubuh dengan
proses penernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran) Diagnosa keperawatan
dengan enzim dan zat cair dari 1. Perubahan retensi urine b.d
mulut sampai anus. Organ utama KEBUTUHAN tekanan uretra
yang berperan dalam eliminasi ELIMINASI 2. Risiko infeksi berhubungan
fekal adla usus besar. Usus besar dengan retensi urine,
memiliki beberapa fungsi utama pemasangan kateter
yaitu mengabsorpsi cairan dan
elektrolit, proteksi atau
Rencana tindakan Keperawatan
perlindungan dengan Dx 1 setelah dilakukan tindakan
mensekresikan mukus yang akan 1x24 jam didapatkan kemampuan
melindungi dinding usus dari berkemih membaik dengan kriteria
trauma oleh feses dan aktivitas hasil
bakteri, mengantarkan sisa - sensasi berkemih meningkat
makanan sampai ke anus dengan - desakan kandung kemih menurun
berkontraksi. - distensi kandung kemih menurin
Intervensi
- identifikasi penyebab retensi
Manifestasi Klinis urine ( mis.
1. Ketidaknyamanan daerah Peningkatan tekanan
pubis uretra, kerusakan arkus
reflek
2. Distensi vesika urinaria - Monitor intake dan output
3. Ketidaksanggupan untuk cairan
berkemih - Monitor distensi
4. Sering berkemih saat kandung kemih dengan
vesikaurinaria berisi sedikit palpasi/perkusi
- Pasang kateter urine, jika
urine (25 -50 ml) perlu
5. Meningkatnya keresahan Dx 2 setelah dilakukan tindakan
dan keinginan untuk berkemih 1x24 jam didapatkan hasil klien
6. Ketidakseimbangan jumlah dapat mengontrol urine 4 jam
urine yang dikeluarkan sekali
Tidak ada tanda tanda retensi urine
dengan asupannya Intervensi :
- monitor keadaan blader setiap 2
jam dan kolaborasi dengan blader
Patofisiogi training
Gangguan pada eliminasi - hindari faktor pencetus inkotensia
sangat beragam dan masing urin seperti cemas
masing sesuai dengan etiologi - kolaborasi dengan dokter
yang berbeda. Pada pasien
yang sudah tua trauma yang
menyebabkan trauma medula Evaluasi
spinal akan menyebabkan S: data berdasarkan Keluhan yang di
sampaikan pasien setelah dilakukan
gangguan dalam mengontrol
tindakan
urine O: data berdasarkan hasil
pengukuran/ observasi langsung
Kepada pasien setelah dilakukan
tindakan
A: masalah keperawatan yang terjadi
akibat perubahan status klien dalam
dat subjektif dan obyektif
P: perencanaan keperawatan yang
akan di lanjutkan, dihentikan ataj di
mkdifikasi

Daftar pustaka
Artha, R. A., Indra, R. L., & Rasyid, T. A. (2018).
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Eliminasi Fekal pada
Pasien yang Dirawat di ICU. Jurnal Riset
Kesehatan , 1-2.

Anda mungkin juga menyukai