BAB 1
PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat merupakan salah satu faktor
adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
(Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2015 menyatakan sebesar 1,1 milyar
orang atau 17% penduduk dunia masih buang air besar di area terbuka, dari data
tersebut diatas sebesar 81% penduduk yang buang air besar sembarangan terdapat
buang air besar di area terbuka, adapun urutan sepuluh negara tersebut yaitu :
India (58%), hal ini menyebabkan prevalensi penyakit akibat tidak menggunakan
jamban di India adalah penyakit diare sebesar 72%, sedangkan kasus kematian
akibat diare pada anak usia dibawah lima tahun sebesar 46%. Peringkat kedua
1
2
yaitu Indonesia sebesar (5%), Cina (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%),
Nigeria (3%), Sudan (1,5%), Nepal (1,3%), Brazil (1,2%), dan Nigeria(1,1%).
morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia terutama negara – negara
berkembang. Studi WHO tahun 2013 menyebutkan bahwa 17% kematian anak
balita di dunia disebabkan penyakit diare. Hal ini disebabkan oleh faktor sosial-
budaya, sikap dan perilaku masyarakat dalam hal buang air besar sembarangan.
buang air besar sembarangan, ada yang berperilaku buang air besar ke sungai,
kebun, sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut
jelas sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai
dimana pada tahun 2006 terdapat angka kesakitan sebesar 423 per 1000 penduduk
septic tank yaitu sebesar 58,75% pada tahun 2013, meningkat menjadi 69,86%
sebagai tempat pembuangan kotoran dan tinja mengalami penurunan yakni pada
tahun 2013 sebesar 28,14% turun menjadi 18,23% pada tahun 2018 (Dinkes Prov
Sumut, 2018).
3
bahwa proporsi rumah tangga yang menggunakan jenis tempat buang air besar
menggunakan jenis tempat BAB leher angsa yaitu Kota Binjai sebesar 99%, kota
Tanjungbalai sebesar 60,7% dan masyarakatnya masih buang air besar di sungai.
jumlah penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban
sehat) menurut jenis jamban di Kota Tanjungbalai yaitu dari 232.746 penduduk
wilayah Puskesmas Kampung Persatuan yang terbanyak yaitu dari 7.040 jumlah
penduduk hanya 1.027 penduduk yang menggunakan jamban sehat (Dinkes Kota
Tanjungbalai, 2019).
mayoritas masyarakatnya masih buang air besar langsung ke sungai yang terdapat
di dekat rumah. Dari 113 rumah tangga hanya terdapat 20 rumah tangga yang
2020.
2020.
5
Semoga penelitian ini menjadi bahan referensi dan bacaan tentang jamban
1.4.2.Bagi Masyarakat
masyarakat tentang jamban sehat dan kepada dinas terkait terutama Puskesmas