Anda di halaman 1dari 6

0

Tugas Praktikum Mandiri

1. Membuat Bab 1 Proposal Penelitian


Adapun ketentuannya adalah:
1) Piramida terbalik
2) 2 spasi untuk penulisan
3) 3 spasi untuk antar sub-bab:
 Bab I sub-bab nya adalah 1.1, 1.2, 1,3 dst
 Jarak antara 1.1 dengan 1.2 adalah 3 spasi
4) Minimal latar belakang sebanyak 5 halaman
5) Penomoran halaman di kanan atas, kecuali untuk halaman
Bab dibawah tengah.
6) Isi Bab 1:
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian

Berikut adalah contoh Bab 1 proposal penelitian:


1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Masyarakat merupakan salah satu faktor

penting untuk mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. Salah satu

faktor penting lainnya yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat

adalah kondisi lingkungan yang tercermin antara lain dari akses masyarakat

terhadap air bersih dan sanitasi dasar (Maryunani, 2011).

Perilaku kesehatan merupakan suatu respons seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman serta lingkungan. Perilaku

kesehatan di klasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu Perilaku Pemeliharaan

Kesehatan (Health Maintenance), dan perilaku kesehatan lingkungan

(Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan data WHO pada tahun 2015 menyatakan sebesar 1,1 milyar

orang atau 17% penduduk dunia masih buang air besar di area terbuka, dari data

tersebut diatas sebesar 81% penduduk yang buang air besar sembarangan terdapat

di 10 negara dan Indonesia sebagai negara kedua terbanyak ditemukan masyarakat

buang air besar di area terbuka, adapun urutan sepuluh negara tersebut yaitu :

India (58%), hal ini menyebabkan prevalensi penyakit akibat tidak menggunakan

jamban di India adalah penyakit diare sebesar 72%, sedangkan kasus kematian

akibat diare pada anak usia dibawah lima tahun sebesar 46%. Peringkat kedua

1
2

yaitu Indonesia sebesar (5%), Cina (4,5%), Ethiopia (4,4%), Pakistan (4,3%),

Nigeria (3%), Sudan (1,5%), Nepal (1,3%), Brazil (1,2%), dan Nigeria(1,1%).

Hingga kini penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama

morbiditas dan mortalitas pada anak diseluruh dunia terutama negara – negara

berkembang. Studi WHO tahun 2013 menyebutkan bahwa 17% kematian anak

balita di dunia disebabkan penyakit diare. Hal ini disebabkan oleh faktor sosial-

budaya, sikap dan perilaku masyarakat dalam hal buang air besar sembarangan.

Di Indonesia terdapat sebesar 4,7% masyarakat Indonesia yang masih

buang air besar sembarangan, ada yang berperilaku buang air besar ke sungai,

kebun, sawah, kolam dan tempat-tempat terbuka lainnya. Perilaku seperti tersebut

jelas sangat merugikan kondisi kesehatan masyarakat, karena tinja dikenal sebagai

media tempat hidupnya Escherichiacoli yang berpotensi menyebabkan diare,

dimana pada tahun 2006 terdapat angka kesakitan sebesar 423 per 1000 penduduk

terserang diare dengan angka kematian sebesar 2,52% (Maryunani, 2011).

Provinsi Sumatera Utara, persentase rumah tangga menurut tempat

pembuangan kotoran/tinja/BAB mengalami peningkatan sepanjang tahun 2013

sampai 2018, khususnya persentase rumah tangga yang menggunakan tangki

septic tank yaitu sebesar 58,75% pada tahun 2013, meningkat menjadi 69,86%

pada tahun 2018. Sedangkan penggunaan kolam/sawah, sungai/danau dan lainnya

sebagai tempat pembuangan kotoran dan tinja mengalami penurunan yakni pada

tahun 2013 sebesar 28,14% turun menjadi 18,23% pada tahun 2018 (Dinkes Prov

Sumut, 2018).
3

Hasil Riskesdas Provinsi Sumatera Utara tahun 2018, diperoleh data

bahwa proporsi rumah tangga yang menggunakan jenis tempat buang air besar

(BAB) leher angsa yaitu 84,2%, cemplung/cubluk/lubang tanpa lantai sebesar

6,4%, plengsengan 5,4% dan 4% rumah tangga menggunakan jamban jenis

cemplung/cubluk/lubang dengan lantai. Kabupaten/Kota yang tertinggi

menggunakan jenis tempat BAB leher angsa yaitu Kota Binjai sebesar 99%, kota

Medan sebesar 98,4% dan kota Pematangsiantar sebesar 97,5%. Sedangkan

beberapa Kabupaten/Kota yang terendah yaitu Kabupaten Nias 74,4%,

Kabupaten Tapanuli Selatan 64,5%, Kabupaten Batubara 63,0% dan Kota

Tanjungbalai sebesar 60,7% dan masyarakatnya masih buang air besar di sungai.

Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai bahwa

jumlah penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban

sehat) menurut jenis jamban di Kota Tanjungbalai yaitu dari 232.746 penduduk

hanya terdapat 11.622 penduduk yang menggunakan jamban sehat. Dimana

wilayah Puskesmas Kampung Persatuan yang terbanyak yaitu dari 7.040 jumlah

penduduk hanya 1.027 penduduk yang menggunakan jamban sehat (Dinkes Kota

Tanjungbalai, 2019).

Survei awal yang dilakukan peneliti di wilayah Puskesmas Kampung

Persatuan, diperoleh data bahwa Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari

mayoritas masyarakatnya masih buang air besar langsung ke sungai yang terdapat

di dekat rumah. Dari 113 rumah tangga hanya terdapat 20 rumah tangga yang

menggunakan jamban sehat.


4

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul Perilaku Masyarakat tentang Jamban Sehat di Lingkungan V

Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun 2020.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latarbelakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana Perilaku Masyarakat tentang Jamban Sehat di

Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun 2020?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Perilaku Masyarakat tentang Jamban Sehat di

Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun 2020.

1.3.2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Jamban Sehat

di Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun

2020.

b. Untuk mengetahui Sikap Masyarakat tentang Jamban Sehat di Lingkungan

V Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun 2020.

c. Untuk mengetahui Tindakan Masyarakat tentang Jamban Sehat di

Lingkungan V Kelurahan Kuala Silo Bestari Kota Tanjungbalai tahun

2020.
5

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1.Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Semoga penelitian ini menjadi bahan referensi dan bacaan tentang jamban

sehatyang dapat memperkaya khasanah keilmuan bidang kesehatan keperawatan.

1.4.2.Bagi Masyarakat

Semoga penelitian ini menjadi informasi yang bermanfaat kepada

masyarakat tentang jamban sehat dan kepada dinas terkait terutama Puskesmas

Kampung Persatuan agar terus meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat tentang jamban sehat di wilayah kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai