Anda di halaman 1dari 3

1.

Isu utama dan Aktor


a. Isu Utama :
Adanya kasus dugaan suap terkait pengurusan dana insentif Daerah (DID) Kabupaten
Tabanan, Bali
b. Aktor :
1) Yudi Sapto Paranowo (Kasubdit DAK Fisik II) Saksi kasus korupsi
2) Eko Nur Subagyo (Kepala Seksi pada Subdit Data Keuangan Daerah) Saksi kasus
korupsi
3) Anton Widowanto (Staf Kasi Alokasi Hibah, Dana Darurat, DID) Saksi kasus korupsi
4) Prasetiyo (Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara) Saksi kasus korupsi
5) Ni Putu Eka Wiryastuti (Mantan Bupati Tabanan 2 Periode) tersangka
6) Ali Fikri, Plt. Juru Bicara KPK (lembaga yang melakukan penyelidikan, penyidikan,
dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi)
2. Analisis
a. Bentuk – bentuk penerapan dan pelanggaran

Peran Keterkaitan dengan Nilai Pengetahuan dan peran PNS Dampak jika tidak
Dasar PNS untuk mendukung Smart Dilaksanakan
Governance
Saksi AKUNTABEL : dalam Saksi tidak menyebarluaskan Nilai PNS:
memberikan keterangan informasi barang bukti (hasil Jika saksi tidak
dapat dipercaya. sadapan) yang didapat dari Akuntabel dan Loyal
LOYAL : menjaga nama KPK. maka akan
baik instansi dan negara memperburuk nama
dengan memberikan instansi beserta
keterangan yang sesuai terganggunya proses
dengan fakta. pemeriksaan karena
keterangan yang
diberikan tidak dapat
dipercaya

Smart Governance:
Jika saksi
menyebarluaskan
barang bukti (hasil
sadapan) KPK maka
dinyatakan melanggar
undang-undang dan
memperburuk citra
KPK
Tersangka LOYAL : tidak memegang Nilai PNS:
teguh ideologi Pancasila Dikarenakan tersangka
dan UUD 1945. melanggar Nilai
AKUNTABEL : Akuntabel dan Loyal
- karena menggunakan maka terjadi kasus
kekayaan negara untuk korupsi yang
kepentingan pribadi. merugikan negara
- menyalahgunakan
wewenang. Smart Governance:
- tidak menjalankan
pekerjaan dengan jujur
dan berintegritas.
Lembaga AKUNTABEL : KPK tidak pernah Nilai PNS:
KPK Melaksanakan tugas menyebarluaskan hasil Jika Lembaga KPK
sadapan, kecuali sebagai
dengan jujur dan tidak Akuntabel dan
pembuktian di sidang
bertanggungjawab. pengadilan, yang Loyal maka kasus
diperdengarkan atas perintah korupsi Pengurusan
LOYAL : hakim Pengadilan Tindak Dana Insentif Daera
Memegang teguh ideologi Pidana Korupsi. Dalam (DID) Kabupaten
Pancasila, UUD 1945, serta melakukan penyadapan Tabanan, Bali tidak
sesuai kewenangan yang
menjaga nama baik akan bisa diselesaikan
diatur dalam Pasal 26 UU No.
Lembaga KPK. 31/1999 jo UU No. 20/2001 dengan baik sesuai
serta pasal 12 butir a UU No. peraturan perundang-
30 Tahun 2002 tentang undangan serta
Komisi Pemberantasan kepercayaan
Tindak Pidana Korupsi, KPK masyarakat terhadap
tunduk pada Peraturan
KPK berkurang.
Menteri Komunikasi dan
Informatika Nomor
11/PER/M.KOMINFO/02/2006 Smart Governance:
tentang Teknis Penyadapan Jika KPK
Terhadap Informasi. menyebarluaskan
barang bukti (hasil
sadapan) maka
dinyatakan melanggar
undang-undang dan
memperburuk citra
KPK

b. Dampak Apabila nilai-nilai Dasar PNS tidak dilaksanakan

3. Deskripsi Gagasan alternative pemecahan masalah


a. MAN
Melakukan Sosialisasi “anti korupsi” (konsekuensi : memberikan pemahaman kepada
pejabat negara tentang budaya anti korupsi)
b. METHOD
Memanfaatkan teknologi untuk setiap aktivitas (pengurusan DID) agar dapat dipantau
sehingga meminimalisir kesempatan untuk melakukan korupsi. (konsekuensi :
meningkatnya transparansi dalam pengurusan Dana Insentif Daerah).

Melakukan kolaborasi antar instansi sehingga meningkatkan pengawasan terhadap


pengurusan Dana Insentif Daerah (DID) Kabupaten Tabanan, Bali (konsekuensi:
meningkatnya pengawasan kegiatan sehingga meminimalisir terjadinya praktik korupsi)
c. MILIEU
Menciptakan budaya anti korupsi di lingkungan kerja (konsekuensi : terciptanya budaya
anti korupsi di lingkungan kerja kantor Pemkab Tabanan Bali)
d. MATERIALS
Membangun supremasi hukum yang kuat dengan memberlakukan hukuman secara adil
tanpa pilih kasih (konsekuensi: terciptanya hukum yang adil sehingga tidak ada lagi
pejabat negara yang merasa kebal hukum)

Anda mungkin juga menyukai