Anda di halaman 1dari 2

Diantara deretan wajah yang terbingkai

Tak pernah ku kenal senyumnya

Sejak mata terbuka menyapa fajar

Hingga tangan menyentuh senja

Kemustahilan akan saling berbicara

Tak pernah meminta untuk ku datang

Tapi selalu ku beri puluhan mahkota

Menebarkan harum di halaman tetangga

Menumbuhkan dahan hingga kerindangan

Kau terlalu cepat pulang

Dengan tak mau sendirian berjalan

Kerabatmu siapkan kereta istimewa

Hanya cukup muatan seorang

Beroda beberapa manusia

Sekarang…

Aku hanya menyapa lewat rintihan

Basahi bibir dengan doa-doa

Harapkan terang rumah disana

Berbicara pada langit terang

Sampaikan rindu ingin berjumpa

Anda mungkin juga menyukai