Klorheksidin dikembangkan pada tahun 1940 melalui penelitian- penelitian di
laboratorium. Bahan ini merupakan antiseptik ampuh yang sering digunakan untuk kontrol plak pada rongga mulut pada konsentrasi 0,1- 0,2 dan konsentrasi 2 sebagai larutan irigasi saluran akar. 1,11,34 Klorheksidin memiliki sifat antimikroba yang cukup baik dan efek antimikrobanya akan berfungsi pada pH 5,5 dan 7. Bahan irigasi ini bersifat bakteriostatis pada konsentrasi rendah dan bersifat bakterisid pada konsentrasi tinggi karena dapat menyebabkan kerusakan sel, koagulasi dan presipitasi protein dan asam nukleat. Dibandingkan NaOCl 5,25, klorheksidin 2 lebih efektif melawan bakteri Enterococcus faecalis 6 dan tingkat toksisitasnya juga lebih rendah. 1,11 Bahan irigasi ini tidak dapat melarutkan jaringan organik dan smear layer serta efek antibakteri yang lemah pada bakteri gram negatif dan tidak menunjukkan pengaruhnya pada biofilm sehingga penggunaan klorheksidin biasanya hanya sebagai final rinse pada perawatan saluran akar. 1,3,10,11,29