Anda di halaman 1dari 10

BERTEOLOGI DI TENGAH PANDEMI: Semiloka, 28 Juli 2021

Presentasi Pdt. Markus


GEREJA DAN AGAMA-AGAMA MERESPONS Dominggus Lere Dawa
PANDEMIC COVID-19 STT Aletheia, Malang
PENDAHULUAN:
TIGA LOKASI SOSIAL
Sekolah Teologi (STT Aletheia)

Gereja (Gereja Kristus Tuhan, GKT)

Jaringan ekumenis di kota Malang


DUA PERSOALAN POKOK

Bagaimana Gereja Bagaimana orang-


dan orang-orang orang beragama
Kristen merespons merespons pandemi
pandemi Covid-19? Covid-19?
GEREJA DAN ORANG KRISTEN

Ibadah di masa pandemi

Perjamuan Kudus di masa pandemi

Pastoral jemaat di masa pandemi


GEREJA: DUA TULISAN, DUA SURVEI
BAHAN REFLEKSI LEBIH JAUH

Pendeta sebagai teolog Posisi dan peran Kekayaan pemikiran dan


jemaat keluarga dalam gereja. praktik Gereja sebagai
• Refleksi teologis baru tentang • Refleksi teologis tentang kekayaan kita bersama.
tugas dan peran pendeta gereja yang memberi tempat • Refleksi teologis tentang
dalam jemaat. dan peran yang tepat buat Gereja yang memberi ruang
keluarga dalam gereja. dan tempat bagi tradisi dan
denominasi lain dalam tradisi
dan denominasi kita.
BAHAN REFLEKSI LEBIH JAUH
Dalam dua kali survei itu, dua hal yang mengemuka ialah:
1. Perlunya calon-calon pelayan Gereja ini dilatih untuk menguasai dan trampil
dalam memanfaatkan produk-produk kemajuan teknologi informasi yang
tersedia di sekelilingnya bagi pelayanan anggota-anggota jemaat.
2. Perlunya sebuah teologi pelayanan pastoral yang secara kritis mengkaji pola
dan gaya komunikasi serta interaksi baru manusia yang difasilitasi oleh
teknologi informasi itu dan mengembangkan praktik-praktik layanan pastoral
berbasis pemanfaatan teknologi informasi, yang bukan mereduksi kemanusiaan
melainkan menyuburkan dan merayakannya.
AGAMA DAN ORANG BERAGAMA MERESPONS
PANDEMI

Optimis
Karena pandemi:
Dua tesis yang mana dan
ke mana?
Pesimis
WABAH DAN PERUBAHAN PADA AGAMA DAN
HIDUP KEAGAMAAN MANUSIA
Wabah maut hitam di abad XIV dan XV mengubah wajah
agama dan cara-cara orang menghayati agamanya.
▪“Desakralisasi” imam, uskup dan biarawan.
▪Dua cara hidup orang beragama: epikurian-hedonistic vs stoik-
asektik.
▪Privatisasi agama.
▪Perubahan pemahaman realitas dari realisme Aristotelian
kepada idealisme Platonis.
▪Sains kedokteran terbelengguh agama – wabah demi wabah –
sains kedokteran melepaskan diri dari agama.
BAHAN REFLEKSI LEBIH JAUH
Empat model relasi agama dan sains: konflik, penggantian, rekonsiliasi dan
independent.
Model dominan di Indonesia: model independent.
Mungkinkah sikap dan perilaku sebagian orang beragama yang bertolak
belakang dengan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi
Covid-19 di Indonesia merupakan bayangan dari model independen ini?
PR kita: “bagaimana membuat beriman dan berilmu itu benar-benar menjadi
bagian yang utuh dari identitas kita sebagai orang percaya di tengah dunia ini?
Perlunya sebuah teologi Kristen yang baik khas Indonesia tentang tempat dan
peran sains dalam hidup kita sebagai orang percaya, yang diutus untuk
mengerjakan misi Allah di negeri ini.”

Anda mungkin juga menyukai