RANCANGAN PERATURAN MENTERI PUPR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 11/PRT/M/2010
TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN LAIK FUNGSI JALAN
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
tentang Jalan (Lembaran Negara Republik 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Indonesia Tahun 2006 Nomor 86 dan Tambahan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
4655); 2020 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara 2022 tetang perubahan kedua atas Undang-Undang
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 5. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
dan Tambahan Lembaran Negara Republik
2006 Nomor 86 dan Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4737);
Republik Indonesia Nomor 4655);
4. Peraturan Presiden RI Nomor 47 Tahun 2009
tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 37 Tahun 2017
tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
Negara;
7. Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2019 tentang
5. Keputusan Presiden RI Nomor 84/P Tahun 2009;
Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019 -2024;
08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum. 8. Keputusan Presiden RI Nomor 113/P Tahun 2019
tentang Pembentukan Kementerian Negara dan
Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju
Periode Tahun 2019-2024;
8. Penyesuaian
MEMUTUSKAN: MEMUTUSKAN:
penulisan Menteri
Menetapkan: PUPR
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
Menetapkan:
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA DAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
PERSYARATAN LAIK FUNGSI
TENTANG TATA CARA DANPERSYARATAN LAIK
FUNGSI JALAN.
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
3. Ruas Jalan adalah sepenggal jalan umum yang yang meliputi jembatan, terowongan, ponton, lintas
diawali dari kilometer tertentu dan diakhiri di atas (flyover, elevated road), lintas bawah
kilometer tertentu, memiliki nomor ruas sebagai (underpass), tempat parkir, gorong-gorong, tembok
identitasnya yang ditetapkan oleh penyelenggara penahan, dan saluran tepi jalan dibangun sesuai
jalan. dengan persyaratan teknis.
4. Jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas-ruas 8. Perlengkapan jalan adalah sarana yang
jalan yang saling menghubungkan dan mengikat dimaksudkan untuk keselamatan, keamanan,
pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang ketertiban, dan kelancaran lalu-lintas serta
berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu kemudahan bagi pengguna jalan dalam berlalu-lintas
hubungan hierarki. yang meliputi marka jalan, rambu lalu-lintas, alat
pemberi isyarat lalulintas, lampu penerangan jalan,
5. Laik Fungsi Jalan adalah kondisi suatu ruas jalan
rel pengaman (guardrail), dan penghalang lalu-lintas
yang memenuhi persyaratan teknis kelaikan untuk
(traffic barrier).
memberikan keselamatan bagi penggunanya, dan
persyaratan administratif yang memberikan 9. Tetap
kepastian hukum bagi penyelenggara jalan dan 10. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum dan
pengguna jalan, sehingga jalan tersebut dapat Perumahan Rakyat.
dioperasikan untuk umum.
10. Tetap
BAB II Tetap
MAKSUD, TUJUAN, DAN LINGKUP
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan untuk
menetapkan pedoman dan standar teknis untuk
melaksanakan uji dan evaluasi serta penetapan
Laik Fungsi Jalan untuk jalan umum yang
meliputi jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan
kabupaten/kota.
11. Tetap
Pasal 3 Tetap
Lingkup tata cara dan persyaratan Laik Fungsi Jalan
meliputi:
f. pembiayaan; dan
g. pengawasan.
12. Tetap
Bagian Kesatu Tetap
Persyaratan Teknis
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
Pasal 4
Persyaratan teknis Laik Fungsi Jalan meliputi:
a. dokumen penetapan petunjuk, perintah, dan a. dokumen penetapan petunjuk, perintah, dan
larangan dalam pengaturan lalulintas bagi larangan dalam pengaturan lalu- lintas bagi
semua perlengkapan jalan; semua perlengkapan jalan;
e. dokumen penetapan leger jalan; dan e. dokumen penetapan leger jalan; dan
15. Penambahan
Bagian Ketiga Bagian Ketiga
susbtansi
Pelaksanaan Uji Laik Fungsi Pelaksanaan Uji Laik Fungsi
Pasal 7 Pasal 7
(1) Pelaksanaan Uji meliputi pemeriksaan fisik jalan (1) Tetap
dan pemeriksaan dokumen penyelenggaraan (2) Pemeriksaan fisik jalan sebagaimana dimaksud pada
jalan. ayat (1), adalah menguji pemenuhan persyaratan
(2) Pemeriksaan fisik jalan sebagaimana dimaksud teknis laik fungsi jalan pada suatu ruas jalan
pada ayat (1), adalah menguji pemenuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5.
persyaratan teknis laik fungsi jalan pada suatu (3) Tetap
ruas jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
c. Tidak Laik Fungsi. (2) Kategori Laik Fungsi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) ditentukan berdasarkan pemeringkatan
rangking yang dibagi menjadi 5 bintang sebagai
berikut:
a. Laik Bintang 1;
b. Laik Bintang 2;
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
c. Laik Bintang 3;
e. Laik Bintang 5.
pada ayat (1) berlaku sampai suatu keadaan penyelenggara lalu-lintas dan angkutan jalan.
dimana jalan tersebut dipandang perlu untuk
dievaluasi kembali, namun tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun.
jalan sebagaimana menjadi salah satu syarat penetapan status jalan sebagaimana menjadi salah
dalam Pasal 6. satu syarat dalam Pasal 6.
(2) Kategori Laik Fungsi Bersyarat pada jalan baru (2) Kategori Laik Fungsi peringkat rangking laik bintang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 1 sampai dengan laik bintang 5 pada jalan baru
menyatakan bahwa ruas jalan tersebut laik untuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan
dioperasikan kepada umum setelah dilakukan bahwa ruas jalan tersebut laik untuk dioperasikan
perbaikan teknis dalam waktu sesuai kepada umum dengan catatan perbaikan teknis
rekomendasi dari Tim Uji Laik Fungsi Jalan. dalam waktu sesuai rekomendasi Tim Uji Laik fungsi
Jalan.
(3) Kategori Laik Fungsi Bersyarat pada jalan yang
sudah dioperasikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) menyatakan bahwa ruas jalan
tersebut laik untuk dioperasikan kepada umum
bersamaan dengan perbaikan teknis dalam
waktu sesuai rekomendasi dari Tim Uji Laik
Fungsi Jalan.
19. Penambahan
Pasal 11 Pasal 11
substansi
(1) Kategori Tidak Laik Fungsi sebagaimana
(1) Kategori Tidak Laik Fungsi sebagaimana dimaksud
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c adalah kondisi
dalam Pasal 8 adalah kondisi suatu ruas jalan yang
suatu ruas jalan yang sebagian komponen
tidak dapat difungsikan (misalnya jalan putus,
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
(1) Tim Uji Laik Fungsi Jalan terdiri dari: (1) Tetap
(2) Ketua Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (5) Tim Uji Laik Fungsi Jalan sebagaimana dimaksud
huruf a berasal dari unsur penyelenggara jalan. pada ayat (1) terdiri dari para ahli jalan yang meliputi
disiplin keilmuan:
(3) Sekretaris dan anggota Tim sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dan c berasal dari a. Teknik jalan, geoteknik jalan, teknik jembatan,
unsur penyelenggara jalan, unsur penyelenggara teknik lalu-lintas/transportasi dan lingkungan
lalu-lintas dan angkutan jalan, dan unsur jalan; dan
Kepolisian. b. Administrasi teknik jalan.
(4) Seluruh anggota Tim Uji Laik Fungsi Jalan c. Dalam hal anggota Tim ahli jalan sebagaimana
termasuk ketua dan sekretaris sebagaimana dimaksudkan ayat (5) sulit untuk dipenuhi
dimaksud pada ayat (1), tidak boleh diangkat dari sebagaimana dipersyaratkan pada ayat (3),
unsur yang terlibat langsung dengan ruas jalan maka penyelenggara jalan dapat mengangkat
yang menjadi kewenangannya baik secara teknis tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat
maupun administrasi. (5) dari unsur-unsur lembaga penelitian jalan,
(5) Tim Uji Laik Fungsi Jalan sebagaimana dimaksud perguruan tinggi, asosiasi ahli jalan, dan/atau
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
pada ayat (1) terdiri dari para ahli jalan yang unsur lain yang mempunyai kapabilitas dan
meliputi disiplin keilmuan: kompetensi dalam penilaian Laik Fungsi Jalan
yang dibuktikan dengan Sertifikat Penilai Laik
a. Teknik jalan, geoteknik jalan, teknik
Fungsi Jalan yang diterbitkan lembaga Asosiasi
jembatan, teknik lalu-lintas/transportasi dan
Profesi yang terakreditasi.
lingkungan jalan; dan
BAB V PEMBIAYAAN
27. Penyesuaian Nomor
BAB V BAB VII
BAB
PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN
Pasal 19 Pasal 19
(1) Pembiayaan untuk pelaksanaan Laik Fungsi Tetap
Jalan meliputi pembiayaan untuk melakukan
Evaluasi laik fungsi jalan dan pembiayaan untuk
pencapaian pemenuhan terhadap persyaratan
laik fungsi jalan.
(2) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian laik
fungsi jalan ruas jalan nasional dibebankan
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan/atau sumber pembiayaan yang
lainnya yang tersedia.
(3) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian laik
fungsi ruas jalan provinsi dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
provinsi dan/atau Belanja Negara dan/atau
sumber pembiayaan yang lainnya yang tersedia.
(4) Pembiayaan untuk evaluasi dan pencapaian laik
fungsi jalan ruas jalan kabupaten/kota dibebankan
kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah kabupaten/kota dan/atau Belanja Negara
dan/atau atau sumber pembiayaan yang lainnya
yang tersedia.
BAB VI PENGAWASAN
28. Penyesuaian Nomor
BAB VI BAB VIII
BAB
PENGAWASAN PENGAWASAN
Pasal 20 Pasal 20
(1) Evaluasi kelaikan fungsi jalan dan pencapaian Tetap
kelaikan fungsi jalan diawasi oleh penyelenggaran
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
jalan sesuai dengan kewenangannya, secara
berkala berdasarkan hasil pengawasan fungsi
dan manfaat.
(2) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Kabupaten
dan Kota dilaporkan oleh Bupati/Walikota kepada
Gubernur pada setiap akhir tahun anggaran.
(3) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Provinsi,
Kabupaten, dan Kota dilaporkan oleh Gubernur
kepada Menteri pada setiap akhir tahun
anggaran.
(4) Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Nasional,
Provinsi, dan Kabupaten/Kota dipublikasikan
kepada umum oleh Menteri pada setiap akhir
tahun anggaran melalui media publikasi nasional.
(1) Pemenuhan Kategori Laik Fungsi suatu ruas (1) Pemenuhan Kategori Laik Fungsi suatu ruas jalan,
jalan, baik pada jalan baru maupun pada jalan baik pada jalan baru maupun pada jalan yang sudah
NO PERMEN 11/PRT/M/2010 RAPERMEN KETERANGAN
yang sudah dioperasikan sebagaimana dioperasikan sebagaimana dimaksudkan dalam
dimaksudkan dalam Pasal 8 ayat 1 huruf a dan Pasal 8 ayat 1 huruf a dan Pasal 9 paling lambat 3
Pasal 9 paling lambat 3 (tiga) tahun sejak (tiga) tahun sejak perubahan peraturan menteri ini
peraturan menteri ini diberlakukan, diawali diberlakukan, diawali dengan pelaksanaan Uji Laik
dengan pelaksanaan Uji Laik Fungsi Jalan yang Fungsi Jalan yang wajib dimulai paling lambat 1
wajib dimulai paling lambat 1 (satu) tahun sejak (satu) tahun sejak perubahan peraturan Menteri ini
peraturan Menteri ini ditetapkan. ditetapkan.
(2) Mekanisme penyelenggaraan jalan yang berlaku (2) Mekanisme penyelenggaraan jalan yang berlaku
sebelum peraturan Menteri ini, perlu disesuaikan sebelum perubahan peraturan Menteri ini, perlu
dengan berlakunya ketentuan tentang Laik disesuaikan dengan berlakunya ketentuan tentang
Fungsi Jalan ini selama perioda sebagaimana Laik Fungsi Jalan ini selama perioda sebagaimana
dimaksud pada ayat (1). dimaksud pada ayat (1).