2. Konsep Akuntabilitas
Pengertian Responsibilitas
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat
Pengertian Akuntabilitas.
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya
sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik
(Matsiliza dan Zonke, 2017)
Aspek-Aspek Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
d. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi);
b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Tingkatan Akuntabilitas :
a. Akuntabilitas Personal
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder
3. Panduan Perilaku Akuntabel
Matsiliza dan Zonke (2017) Akuntabilitas dan Integritas harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.
Aulich (2011) bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan
mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi
Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas harus mengandung dimensi:
a. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probity and legality).
b. Akuntabilitas proses (process accountability).
c. Akuntabilitas program (program accountability).
d. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
Alat Akuntabilitas Indonesia :
a. Perencanaan Strategis (Strategic Plans) yang berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP-D), Menengah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah/RPJM-D), dan
Tahunan (Rencana Kerja Pemerintah/RKP-D), Rencana Strategis (Renstra) untuk setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) untuk setiap PNS.
b. Kontrak Kinerja, implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 Tahun 2011
tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS hingga Peraturan Pemerintah terbaru Nomor 30
Tahun 2019 tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS.
c. Laporan Kinerja yaitu berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Menciptakan Lingkungan Akuntabel
a. Kepemimpinan
Adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi dari
pimpinan dalam menciptakan lingkungannya
b. Transparansi
Tujuan :
b.1. Mendorong komunikasi dan kerjasama antara kelompok internal dan eksternal
b.2. Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi
dalam pengambilan keputusan
b.3. Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan
b.4. Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan
c. Integritas
Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada
publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggung Jawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang telah
dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah
dibuat.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas.
5 Langkah Membuat Framework Akuntabilitas :
a. Tentukan tujuan dan tanggung jawab
b. Rencanakan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
c. Lakukan implementasi monitoring kemajuan
d. Berikan laporan secara lengkap
e. Berikan evaluasi dan masukkan perbaikan
2 Tipe Konflik Kepentingan
a. Keuangan
Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur)
untuk keuntungan pribadi
b. Non Keuangan
Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau orang lain.
Membangun Pola Pikir Antikorupsi
ASN memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada atau berpotensi ada di masa
depan. Situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, meliputi:
a. Hubungan dengan orang-orang yang berurusan dengan lembaga-lembaga yang melampaui
tingkat hubungan kerja profesional;
b. Menggunakan keuangan organisasi dengan bunga secara pribadi atau yang berurusan dengan
kerabat seperti:
c. Memiliki saham atau kepentingan lain yang dimiliki oleh ASN di suatu perusahaan atau bisnis
secara langsung, atau sebagai anggota dari perusahaan lain atau kemitraan, atau melalui
kepercayaan;
d. memiliki pekerjaan diluar, termasuk peran sukarela, janji atau direktur, apakah dibayar atau
tidak;
e. menerima hadiah atau manfaat.
Yang Diharapkan dari Seorang ASN :
a. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang
berlaku untuk perilaku mereka;
b. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat;
c. Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan berkontribusi
harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
d. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh kesopanan,
kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak,
keamanan dan kesejahteraan; PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera,
memberikan pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, undang-undang dan
kebijakan dan prosedur institusi tersebut;
e. ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan informasi dan
kebijakan.