Anda di halaman 1dari 2

ESENSI BUKU POLITIK HUKUM KONSTITUSI

DITULIS OLEH : DR. BACHTIAR, S.H., M.H


NAMA : HERIZAL YUSUF
NIM : 191017400073

Dalam tataran teori dan praktik ketenageraan kekuasaan konstitusional presiden membutuhkan
kajian mendalam. Ada 2 cara rumusan teoritik kajian dalam bentuk Pertanggungjawaban Presiden
yaitu :
1. Sejalan dengan perkembangan politik
2. Hukum tata negara
Ada 4 pandangan kritis dari Mahfud MD tentang kelemahaan UUD 1945 yang dirincikan
sebagai berikut :
1. Pertama: Membangun sistem yang excecutive heavy yang menjadikan Presiden sebagai
penentu seluruh agenda politik nasional
2. Kedua: Memuat pasal-pasal penting multitafsir
3. Ketiga: Memberi atribusi kewenangan yang begitu besar kepada lembaga legislatif untuk
mengatur hal-hal penting dengan undang-undang.
4. Pemegang kekuasaan legislatif dengan DPR yang kala itu hanya di beri fungsi menyetujui
Buku ini mengulas mengenai Penggunaan kekuasaan konstitusional Presiden terutama
dalam kedudukannya sebagai kepala negara, hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan
secara teoritik dan kerap diwarnai pro-kontra, terutama persoalan terkait mekanisme dan bentuk
pertanggungjawabannya. Presiden sebagai Kepala Negara karena Presidenlah sebagai pemegang
kekuasaan asli dimana seluruh kekuasaan negara berasa dalam kendali Presiden. Dalam
kedudukanya sebagi kepala negara Presiden merupakan simbol representasi negara. Penulis
dalam buku ini berpendapat bahwa dalam kedudukanya Presiden dibagi kedalam dua kedudukan
yaitu:
1. Presiden kedudukanya sebagai Kepala Negara
Presiden adalah milik seluruh komponen bangsa tanpa terkecuali yang mengabdikan diri
semata mata untuk kejayaan Negara. Presiden menjalankan kekuasaanya bukan atas dasar
citra kekuasaan, berdasarkan harus sesuai mission negara sebagaimana diamanatkan
konstitusi
2. Presiden kedudukannya sebagai kepala Pemerintahan
Jabatan Presiden dalam kedudukanya sebagai kepala pemerintahan merujuk pada
kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Presiden tidak lain merupakan jabatan yang menjalankan perintah undang-
undang yang dibuat oleh lembaga legislatif sebagai representasi aspirasi kehendak rakyat
kekuasaan Presiden yang bersumber dari konstitusi, maka bentuk pertanggungjawaban yang
dipikul oleh Presiden disebut pertanggungjawaban konstitusional. Pertanggungjawaban
konstitusional terlihat dari adanya pranata impeachment yaitu meminta pertanggungjawaban
Presiden karena adanya dugaan pelanggaran terhadap konstitusi. Menurut Jimly Asshidiqie
mengatakan," Impeachment adalah tuduhan atau dakwaan sehingga impeachment lebih
menitikberatkan pada prosesnya dan tidak mesti berakhir dengan berhenti atau turunnya Presiden
atau pejabat tinggi negara lain dari jabatannya.
Pertanggung jawaban presiden terbagi menjadi dua yaitu:
1. Pertanggungjawaban Hukum
Pertanggungjawaban yang didasarkan atas kehendak norma-norma hukum yang tentunya
bersumber pada konstitusi sebagai tata norma tertinggi dalam negara hukum
2. Pertanggungjawaban Politik
Pertanggungjawaban yang ditujukan kepada rakyat sebagai sumber kekuasaan tertinggi
dalam negara hukum
Beberapa hal karakteristik pertanggungjawaban Presiden UUD 1945
1. Pertanggungjawaban Presiden menurut UUD 1945
2. UUD 1945 menganut pertanggungjawaban Presiden
3. Pertanggungjawaban Presiden dalam praktiknya di sampaikan dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban dihadapan sidang umum MPR pada saat mengakhiri masa jabatan

Kelebihan Buku ini adalah:

 Buku ini menjelaskan dengan rinci mengenai pertanggungjawaban Presiden dengan jelas
 Cara pemaparan dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca
 Buku ini dapat dijadikan rekomendasi yang baik bagi para Sarjana yang ingin terjun di dunia
politik

Anda mungkin juga menyukai