Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

MAKALAH HUKUM LINGKUNGAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hukum lingkungan

Disusun Oleh
kelompok 5

1. BRIYAN Roberto Mahulae 201017400197


2. Jaka Tiwana Alfianda 201017400184
3. Mulyadi 191017400097

PROGRAM STUDI SARJANAHUKUM


FAKULTAS HUKUM
PAMULANG-TANGERANG SELATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya Makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Hukum Lingkungan yang berjudul “Pemindahan Ibu Kota Indonesia”. Dengan
menyelesaikan tugas ini penulis diharapkan untuk lebih mengetahui tentang
pemindahan ibu kota Indonesia.
Penulis sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulis berharap, semoga
makalah sederhana ini, dapat menjadi pengetahuan dan informasi baru yang
dikemas dalam bentuk singkat, padat dan jelas.

Pamulang, Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………… 3
A. Tujuan Pemindahan Ibu Kota……………………………………….. 3
B. Dampak Perpindahan Ibu Kota……………………………………… 5
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 7
A. Kesimpulan ………………………………………………………….. 7
B. Saran ………………………………………………………………… 8
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Ibu kota adalah merupakan sebuah kota yang dirancang sebagai
pusat pemerintahan suatu negara, secara fisik ibu kota negara umumnya
difungsikan sebagai pusat perkantoran dan tempat berkumpul para pimpinan
pemerintahan (Yahya, 2018). Pemindahan ibu kota Indonesia telah di gaungkan
oleh pemerintah beberapa tahun terakhir dan menjadi perbincangan dan
perdebatan dikalangan masyarakat ada yang pro dan ada yang kontra.
Pada dasarnya pemindahan ibu kota negara sebelumnya sudah pernah
dilakukan oleh beberapa negara dengan alasan yang berbeda. Korea Selatan yang
pada tahun 2004 memindahkan ibu kotanya dari Seoul ke Sejong. Contoh negara
lainnya adalah Myanmar yang memindahkan ibu kotanya pada tahun 2005 dari
Rangoon ke Naypyidaw. Dan Brazil yang pernah memindahkan ibu kotanya dari
Rio Jenairo ke Brasilia pada tahun 1960, dengan alasan ibu kota lama terlalu
padat. Pemindahan ibu kota negara yang dilakukan oleh Brazil ini tidak
menimbulkan kerugian ekonomi bagi ibu kota lama (Rio de Janeiro) dan
menimbulkan dampak positif yang signifikan bagi ibu kota baru (Brasilia).
(Ekonomi, Ekonomi, & Manajemen, 2013)
Usulan wacana pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan
Timur bukanlah semata-mata kajian tentang kepadatan penduduk Jakarta dan
masalah- masalah yang ada di Jakarta saja. Namun memang usulan pemindahan
ibu kota Kalimantan Timur ini merupakan usulan yang kongkrit untuk
menormalkan dan membalik paradigma warisan buruk dari tahun ke tahun yang
sempat mencuat setumpuk permasalahan tentang Ibu Kota Indonesia, meski
masalah tersebut sanggup diatasi namun tidak benar-benar tuntas.
Ada beberapa kajian lain yang telah diteliti untuk pemindahan Ibu Kota
yaitu pada tahun 2018 data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa
aktivitas ekonomi di Pulau Jawa menyumbang 58,48 persen Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia. Sedangkan wilayah timur Indonesia, yang mencakup
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua hanya menyumbang 16,8 persen PDB.
Kondisi ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.
(Perencanaan, Nasional, & Bappenas,2019)

B. Rumusan masalah
1. Untuk mengetahui tujuan pemindahan ibu kota Indonesia
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif pemindahan ibu kota Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tujuan Pemindahan Ibu Kota


Rencana pemindahan ibu kota yang akan dilakukan oleh Indonesia
bertujuan melakukan pemerataan pembangunan dan pembentukan sistem birokrasi
yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia (Andjarwati, 2019). Kalimantan
Timur adalah daerah yang dipilih sebagai ibu kota yang baru. Kalimantan Timur
dipilih menjadi ibu kota karena letaknya yang strategis dan berada ditengah-
tengah Indonesia. Alasan lainnya adalah lokasi ibu kota yang baru berdekatan
dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang seperti Balikpapan dan
Samarinda. Infrastruktur di daerah tersebut juga sudah relatif lengkap dan tersedia
lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar. Alasan lain adalah
Kalimantan Timur memiliki risiko bencana alam yang minimal, baik banjir,
tsunami, kebakaran hutan, gunung merapi maupun tanah longsor dibanding
Jakarta.
Dengan populasi penduduk di Jakarta yang setiap tahunnya tidaklah
semakin berkurang namun semakin membludak, hal itu disebabkan segala pusat
aktivitas di tepatkan di Jakarta seperti pusat pemerintahan, ekonomi, bisnis,
pendidikan, dan lain sebaginya hal itu yang menyebabkan populasi kota Jakarta
semakin hari semakin padat. Hal itu pula menyebabkan ketersediaan air bersih di
Jakarta semakin hari semakin menurun. Alasan lainnya, sesuai kajian yang telah
diteliti terkait dengan kondisi geografis Jakarta yang berada dalam cincin api
(Ring of Fire) yang artinya berada di lingkar rawan bencana yang bisa kita lihat
setiap tahun, Kota Jakarta tidak lepas dari bencana banjir bahkan yang sudah
menjadi langganan.
Pemerintah saat ini terus menyiapkan persiapan pemindahan ibu kota.
Peletakan batu pertama atau ground breaking bakal dimulai pada tahun 2021.
Lalu, seluruh kantor pemerintahan ditargetkan akan pindah pada 2023. Seluruh
kantor pemerintahan akan dipindah ke ibu kota baru di Kalimantan, kecuali
kementerian dan di sektor keuangan, seperti Kementerian Keuangan, Bank
Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan. elaksana Tugas Direktur Jenderal
Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik memastikan proses
pemindahan ibu kota ini terus berjalan. Menurut dia, pemerintah akan menyiapkan
Undang-Undang (UU) Pemindahan Ibu Kota begitu semua kajian rampung. UU
ini disiapkan sejalan dengan revisi dari Undang-Undang yaitu UU Nomor 29
Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu kota sebagai Ibu
kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang mengatur Jakarta sebagai ibu
kota. 1
Untuk mencapai tujuan tersebut Ibu Kota yang baru harus memiliki
karakteristik yang ideal, setidaknya lebih baik dari ibu kota yang lama. Sebuah ibu
kota negara dapat dikatakan ideal apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Lokasi ibu kota harus strategis, kriteria ini dimaksudkan untuk
mempresentasikan pemerataan dan mempercepat pengembangan wilayah.
2. Tersedianya lahan luas milik pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) untuk mengurangi biaya investasi.
3. Memiliki lingkungan yang aman, baik aman dari bencana, polusi, maupun
masalah lingkungan lainnya.
4. Potensi konflik sosial yang rendah, dengan menempatkan Ibu Kota di luar
pusat kota terbesar dapat mengurangi konflik sipil dengan membatasi
kemampuan setiap faksi tunggal untuk mendominasi pemerintah (Potter,
2017).
5. Daerah tersebut harus dekat dengan kota yang sudah berkembang, untuk
efisiensi infrastruktur awal.
Dalam perspektif keamanan, sebuah ibu kota harus mempertimbangkan
corak sosial serta budaya masyarakat penduduk calon ibu kota baru, sehingga
tidak memiliki resistensi serta potensi konflik terhadap dinamika perpindahan ibu
kota. Indikator yang terkait dalam perspektif keamanan adalah:
1. Indeks Demokrasi Indonesia
2. Indeks Kerukunan Beragama

1
https://bisnis.tempo.co/read/1239852/empat-saran-indef-soal-pemindahan-ibu-kota-untuk-
pemerintah?page_num=3 diakses pada hari jum,at tgl 27 Maret 2020 pukul 12.30 WIB
3. Indeks Pembangunan Manusia.
Sedangkan dalam perspektif pertahanan, sebuah ibu kota harus
mempertimbangkan posisi geografis dan infrastruktur pertahanan ibu kota baru
sehingga tidak rentan dari serangan eksternal maupun bencana alam. Indikator
yang mengukur pertahanan adalah Indeks Rawan Bencana, Global Firepower
Index, dan Global Cybersecurity Index. (Pertahanan, 2019)

B. Dampak Perpindahan Ibu Kota


Pemindahan ibu kota negara akan memberikan dampak terhadap
perekonomian Indonesia. Dampak positif yang ditimbulkan diantaranya:
1. Adanya penggunaan sumber daya alam potensial yang terkandung di
Kalimantan Timur yang selama ini belum dimanfaatkan. Dengan pemanfaatan
sumber daya alam potensial, akan menyebabkan kenaikan pendapatan negara.
2. Adalah menurunkan kesenjangan pendapatan. Pemindahan ibu kota ke
provinsi Kalimantan akan menyebabkan perekonomian lebih terdiversifikasi
ke arah sektor yang lebih padat karya, sehingga dapat membantu untuk
menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan, baik di tingkat regional
maupun di tingkat nasional.
3. Pemindahan ibu kota juga akan mendorong perdagangan antar wilayah di
Indonesia, lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus
perdagangan jika ibu kota negara dipindah ke Provinsi yang memiliki
konektivitas dengan provinsi lain yang baik. Dampak lainnya adalah
mendorong investasi di provinsi ibu kota baru dan provinsi sekitarnya.
Namun selain dampak positif yang ditimbulkan pemerintah juga harus
lebih mempersiapkan Sejumlah aspek yang diteliti, mulai dari ketersediaan lahan,
kesiapan infrastruktur dasar, risiko kebencanaan, hingga kondisi sosial
masyarakat. terdapat dampak negatif yang ditimbulkan antaralain:
1. Banyak pohon dan hutan di kalimantan yang harus ditebang jika pindah ibu
kota sehingga menimbulkan dampak lingkungan yang harus diwaspadai.
2. Disamping itu harga pemindahan ibu kota sangat mahal dan butuh beberapa
tahun waktu untuk membangun sebuah ibu kota dan hal itu tidak mudah.
Pemerintah terus menerus berupaya menuntaskan permasalahan Ibu Kota
yang terjadi saat ini dengan mematangkan rencananya akan hal pemindahan ibu
kota Indonesia yang baru dari Jakarta menuju Kalimantan Timur. Pemerintah
dalam rapat nya di Istana Negara tentang pembeberan ibu kota Negara Indonesia
yang baru telah mengemukakakn bahwa Ibu kota yang baru berada di luar Pulau
Jawa khususnya mengarah ke kawasan timur Indonesia dan usulan ini merupakan
usulan alternatif yang diusulkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas). Keputusan Presiden RI memilih kawasan itu diharapkan
pertumbuhan ekonomi bisa merata ke seluruh wilayah Indonesia sehingga
mungkin dapat mengurangi kesenjangan sosial yang ada di Negara Indonesia.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pertama
Kalimantan Timur adalah daerah yang dipilih sebagai ibu kota yang baru. Tujuan
pemindahan Ibu Kota Negara adalah untuk Pemerataan ekonomi dan
pembangunan serta Pembentukan system birokrasi yang menjangkau seluruh
wilayah di Indonesia. Kedua dampak positif pemindahan ibu kota negara yang
ditimbulkan diantaranya:
1. Adanya penggunaan sumber daya alam potensial yang terkandung di
Kalimantan Timur yang selama ini belum dimanfaatkan. Dengan pemanfaatan
sumber daya alam potensial, akan menyebabkan kenaikan pendapatan negara.
2. Adalah menurunkan kesenjangan pendapatan. Pemindahan ibu kota ke
provinsi Kalimantan akan menyebabkan perekonomian lebih terdiversifikasi
ke arah sektor yang lebih padat karya, sehingga dapat membantu untuk
menurunkan kesenjangan antar kelompok pendapatan, baik di tingkat regional
maupun di tingkat nasional.
3. Pemindahan ibu kota juga akan mendorong perdagangan antar wilayah di
Indonesia, lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus
perdagangan jika ibu kota negara dipindah ke Provinsi yang memiliki
konektivitas dengan provinsi lain yang baik. Dampak lainnya adalah
mendorong investasi di provinsi ibu kota baru dan provinsi sekitarnya.
Ketiga dampak negatif yang ditimbulkan antaralain:
1. Banyak pohon dan hutan di kalimantan yang harus ditebang jika pindah ibu
kota sehingga menimbulkan dampak lingkungan yang harus diwaspadai.
2. Disamping itu harga pemindahan ibu kota sangat mahal dan butuh beberapa
tahun waktu untuk membangun sebuah ibu kota dan hal itu tidak mudah.
B. Saran
Diharapkan pemindahan ibu kota perlu kajian dan perencanaan secara matang
agar eksekusiya efektif, efisien, dan tidak mengganggu siklus bisnis
perekonomian
DAFTAR PUSTAKA

https://bisnis.tempo.co/read/1239852/empat-saran-indef-soal-pemindahan-ibu-kota-
untuk-pemerintah?page_num=3

Anda mungkin juga menyukai