TUGAS
GEOGRAFI
XUPS5
NAMA:AMANDA LINTANG(1)
AMELIA APRISZI2)
APRILIA PUSPITASARI‘3)
ARI WIDYANTO(4)
ARIZAL(5)PERIKANAN
sPerikanan berasal dari kata dasar ikan yang
berimbuhan pe dan an yang berarti segala
kegiatan yang berhubungan dengan ikan.
Perikanan adalah kegiatan manusia yang
berhubungan dengan pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya hayati perairan.
«kan demersal atau ikan dasar air adalah ikan yang hidup
dan makan di dasar laut dan danau (zona demersal).
Lingkungan mereka pada umumnya berupa lumpur, pasir,
dan bebatuan, jarang sekali terdapat terumbu karang
+ tkan demersal dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu
ikan benthic yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di
dasar laut, dan ikan benthopelagic yang dapat berenang naik
namun tetap berada dekat dengan dasar laut. Ikan benthic
‘memiliki massa jenis yang lebih berat dari ai
tenggelam, sedangkan ikan benthopelagic memiliki kemampuan
untuk melayang di air.(2] Sebagian besar ikan demersal
merupakan benthopelagic.
“Ikan benthic Sunting
kan benthic berperan sebagai predator penyergap atau
senantiasa bergerak menyapu dasar laut mencari makanan[3]
*iIkan benthic telah beradaptasi untuk mengalami
kontak langsung dengan dasar laut. Gelembung
renang mereka tidak ada atau telah mengecil
hingga tidak memiliki fungsi.[6]‘Ikan benthopelagic mampu melayang di atas air
namun memilih hidup dekat dengan dasar laut. Ikan ini
memakan makhluk penghuni dasar laut (benthos) juga
plankton.{11] Ikan benthopelagic memiliki gelembung,
renang. Ikan dari famili moridae, belut dasar laut,
halosaur, dan notacanthiformes adalah ikan yang
dominan pada kategori ini.(12}
+ Sumber daya ikan pelagis kecil yang
jterdeteksi didominasi oleh ukuran ikan dengan
kisaran panjang antara 25-28 cm dan ikan
pelagis besar di dominasi oleh ukuran ikan 28-
31 cm. Nilai rata-rata kepadatan stok untuk
ikan pelagis kecil 0,041 ton/km2«Sumber daya ikan pelagis kecil yang
terdeteksi didominasi oleh ukuran ikan
dengan kisaran panjang antara 25-28 cm dan
ikan pelagis besar di dominasi oleh ukuran
ikan 28-31 cm. Nilai rata-rata kepadatan stok
untuk ikan pelagis kecil 0,041 ton/km2
+ Ikan pelagis besar merupakan
kelompok ikan yang memiliki sifat
berenang bebas dengan melakukan
migrasi secara vertikal maupun
horizontal mendekati permukaan
dengan ukuran relatif besar, tubuh
seperti torpedo, warna relatif
terang dan melakukan aktifitas
berdasarkan kondisi lingkungan+ Udang penaeid merupakan sumber daya
perikanan yang sangat komersial di
Indonesia. Potensinya cukup besar dengan
nilai yang mencapai 315.082 ton. Jumlah dan
lai produksi dari pemanfaatannya juga
‘sangat tinggi, yaitu 255.997 ton pada 2016
dengan nilai produksi USS638 628 357.
‘Sumber daya udang yang dimanfaatkan di
Indonesia merupakan udang yang telah
dewasa dengan ukuran 8-20 cm. Beberapa
Jenisnya meliputi udang jerbung
(Fenneropenaeus merguiensis), udang jingga
(Metapenaeus affinis), udang dogo!
(Metapenaeus ensis), dan udang tiger
(Penaeus semisulcatus). Satu kawasan
pesisir dengan pemanfaatan sumber daya
‘udang penaeid yang dapat ditemukan di
perairan Teluk Ciletuh, Kabupaten
‘Sukabumi.Potensi pada perikanan budidaya yang dapat di
kembangkan sebagai berikut
1.Budidaya laut terdiri atas budidaya
ikan,moluskaa,dan rumput laut
2.Budidaya air payau
3.Air tawar yang terdiri atas perairan
‘umum(danau,waduk,sungai dan rawa) kolam air
tawar dan mina padi sawah
BUDIDAYA IKANContoh Gambar* Potensi ekonomi sumber daya pada sektor perikanan diperkirakan
mencapai sekitar 82 miliar dolar AS/tahun. Potensi tersebut merupakan
akumulasi dari perikanan tangkap sekitar 15, 1 miliar dolar AS/tahun,
perikanan budidaya laut sekitar 46,7 miliar dolar AS/ tahun, perairan umum
sekitar 1,1 miliar dolar AS/tahun, budidaya tambak sekitar 10 miliar/tahun,
budidaya air tawar sekitar 5,2 miliar dolar AS/tahun, dan bioteknologi
kelautan 4 miliar dolar AS/tahun.9 PROGRAM PEMBANGUNAN YANG DAPAT
DI TERAPKAN DI SEKTOR PERIKANAN
4.Pengembangan 5.000 unit armada kapal ikan nasional berukuran di atas 50 GT dengan angkap yang efisien dan
ramah lingkungan. Hal ini untuk memanfaatkan sumber ikan di wilayah-wilayah yang menjadi ajang pencuran ikan
(illegal fish ing) oleh nelayan asing atau yang masih anderfishing (tingkat penangkapan ikan lebih rendah dari padi
potensi lestari sumber daya ikan). Wilayah-wilayah tersebut seperti, Laut Arafuru, Lau Handa, Laut Sulawesi, Teluk
Tomini, Laut Natuna dan ZEE Indonesia di Samudra Hindia serta Samudra Pasifik
2. Meningkatkan etos kerja para nelayan. Maksudnya melatih para nelayan yang
beroperasi di wilayah overfishing seperti perairan Pantura untuk bisa beroperasi
wilayah yang masih underfishing atau laut lepas (ocean-going fisheries).
3.Penyediaan sarana produksi seperti alat tangkap, BBM atau energi terbaruka,es
beras, dan perbekalan melaut lainnya harus tersedia di seluruh pelabuhan
perikanan dengan harga relatif murah.
4, Pemerintah harus menjamin pasar bagi seluruh ikan hasil tangkapan
nelayan sesuai nilai keekonomian5.Revitalisasi semua pelabuhan perikanan yang ada dan pembangunan pelabuhan perikanan baru
sesuai dengan kebutuhan sehingga seluruh pelabuhan perikanan di seluruh wilayah NKRI
memenuhi persyaratan teknis, sanitasi, dan higienis baik nasional maupun internasional. Selain
itu, pelabuhan dijadikan kawasan industri perikanan terpadu yang dilengkapi industri hulu,
industri hilir, dan sarana transportasi untuk mengangkut ikan dan produk perikanan dari
pelabuhan perikanan tersebut ke daerah-daerah konsumen di dalam negeri maupun menuju
pelabuhan ekspor.
6.Setiap pelabuhan dan lokasi pendaratan ikan (pemukiman) nelayan harus ada pabrik es
dan/atau cold storage sesuai kebutuhan. Kapal-kapal ikan harus dilengkapi dengan
container (wadah) yang dapat menyimpan ikan hasil tangkapan dalam keadaan segar atau
beku dengan kualitas prima.
7.Pengembangan kapal angkut ikan dari daerah-daerah sentra produksi perikanan
tangkap (fishing grounds) ke daerah-daerah konsumen (pasar domestik).
8. Pemerintah harus menyediakan mata pecaharian alternatif pada saat nelayan tidak
melaut (antara 3-4 bulan dalam setahun) akibat paceklik ikan maupun cuaca buruk.
Namun sebelumnya, para nelayan tersebut harus diberi pelatihan mengenai mata
pencaharian alternatif tersebut.
8.Peningkatan kapasitas dan etos kerja nelayan tentang cara-cara penangkapan ikan yang efisien, ramah lingkungan dan
bertanggung jawab (responsible fisheries) dan cara-cara menangani ikan dari kapal hingga tempat pendaratan ikan/pelabuhan
perikanan yang terbaik (best handling practices).TERIMAKASIH KURANG LEBIHNYA
KAMI MOHON MAFFOOO0