Jalan Tol Trans Sumatra merupakan megaproyek yang lahir dari
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI yang dicetuskan pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Total investasi yang di perlukan sebesar Rp476 triliun untuk menyelesaikan proyek ini. Jumlah itu hampir sepertiga dari anggaran infrastuktur kumulatif (2015- 2019) sebesar Rp1.739 triliun.
Jumlah itu hampir sepertiga dari anggaran
infrastuktur kumulatif (2015-2019) sebesar Rp1.739 triliun. Tol Trans Sumatera terdiri dari 23 ruas yang melintasi sembilan provinsi di Sumatera. Dari 23 ruas tersebut, 17 ruas di koridor utama dan enam ruas lainnya di koridor pendukung. Sembilan provinsi di Pulau Sumatera yang dilalui Tol Trans Sumatera adalah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung.
Dampak dari Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Ekonomi Sosial Masyarakat
1. Meningkatkan dan Melancarkan distribusi 1. Adanya alih fungsi lahan produktif masyarakat barang dan jasa 2. Mengurangi omzet pedagng yang berada di 2. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi jalan lintas sumatera daerah 3. Memudahkan masyarakat dalam perjalanan ke 3. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi antar wilayah berinflasi rendah 4. Dapat meningkatkan keselamatan berkendara 4. Meningkatkan Penerimaan Negara masyarakat 5. Memberikan Lapangan kerja kepada 5. Mengembangkan industrialisasi di Pulau masyarakat Sumatera