Anda di halaman 1dari 1

REGULASI TERHADAP ALIRAN KEPERCAYAAN DI INDONESIA

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keragaman suku bangsa. Keanekaragaman

tersebut tidak lepas dari bagaimana penduduk Indonesia menyikapi persoalan yang ada

disekitar masyarakat, baik tentang sosial, agama maupun budaya yang sedang berkembang.

Perihal agama, manusia telah dijamin atas hak dan juga kebebasan dalam menentukan agama

yang dipeluk. Hal tersebut dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 Pasal 28 E ayat (1) “ Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut

agamanya,…”.1 Toleransi terhadap sesama penganut agama juga menjadikan suatu landasan

bekal hidup dalam bernegara. Hal yang demikian menjadikan Aliran Kepercayaan melalui tahap

eksistensinya dan dapat diterima di Indonesia.

Beragam pandangan sepakat bahwa aliran kepercayaan merupakan kepercayaan

asli bangsa Indonesia, eksistensi mereka ada sebelum bangsa ini berdaulat. Aliran

kepercayaan dapat dimaknai sebagai pernyataan dan pelaksanaan hubungan pribadi

dengan Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan keyakinan yang diwujudkan dengan perilaku

ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau peribadatan serta pengalaman budi

luhur.2

1
Lihat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 28 E ayat (1).
2
Agus M, Hardjana, Religiositas, Agama dan Spiritualitas, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), h. 51, Diakses
dari Google Books pada tanggal 2 Maret 2018

Anda mungkin juga menyukai