Angkatan : CX (110)
Mata Pelatihan : Analisis isu
Nama Peserta : dr. Ari Rahmatulloh
Lembaga Penyelenggaraan Pelatihan : BPSDM Prov. Sulawesi Tengah
Hasil Analisis Isu yang dapatkan selama bertugas di IGD RSUD Luwuk antara lain:
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk
menentukan isu mana yang merupakan prioritas untuk diberikan solusi oleh penulis. Proses tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan kelayakan) dan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Adapun analisis isu dengan menggunakan metode APKL dapat dimuat dalam tabel berikut.:
3 Kurangnya Kepatuhan 5 5 4 3 17 2
Masyarakat Mengenai
Penggunaan Masker Bila
Berkunjung ke RSUD
Kab. Banggai
2) Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode skoring
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini
masing- masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah
didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah
skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masalah,
membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang
tertinggi sebagai prioritas masalah.
3 Kurangnya Kepatuhan 5 4 4 13 2
Masyarakat Mengenai
Penggunaan Masker Bila
Berkunjunga ke RSUD
Luwuk
Berdasarkan hasil analisis isu dengan APKL dan USG maka di dapatkan isu yg prioritas adalah
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan di igd. Setelah melakukan validasi isu dengan
menggunakan teknik APKL dan USG, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis faktor penyebab
dari isu utama dengan menggunakan Fish Bone.
Suplier Skill
Kurangnya
Pengetahuan
Masyarakat
Mengenai
Pelayanan di
IGD
Surrounding System
Kurang nya informasi yang di Kurangnya sosialisasi mengenai
baca oleh pasien alur pelayanan kesehatan
Tabel di atas menunjukkan hasil analisis sebab akibat terjadinya isu prioritas, kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan IGD, khususnya di RSUD Kab. Banggai.
Analisis metode yang digunakan adalah 4S yang sering digunakan untuk analisis isu di bidang
jasa. Selanjutnya, demi menjawab isu yang telah ditetapkan, dilakukan analisis gagasan-
gagasan yang mungkin dapat dijadikan solusi penyelesaian isu. Gagasan tersebut akan ditapis
sehingga didapatkan satu gagasan yang menjadi gagasan prioritas melalui teknis penapisan Mc
Namara dengan tiga indikator, yaitu efektivitas, efisiensi, dan kemudahan. Penapisan dilakukan
sebagaimana dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Analisis Prioritas Gagasan Pemecahan Isu dengan Tabel Mc Namara
Berdasarkan penjabaran di atas, telah diketahui bahwa isu prioritas yang diambil adalah
kurangnya pengetahuan masayarakat mengenai pelayanan IGD di RSUD Kab. Banggai.
Gagasan prioritas pemecahan isu yang terpilih setelah dilakukan pemetaan dan analisis adalah
menyampaikan informasi pelayanan IGD secara pasif, menarik, sederhana, dan mudah
dimengerti. Penyampaian informasi secara pasif dipilih karena belum adanya bagian informasi
di IGD RSUD Kab. Banggai yang mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat
mengenai pelayanan IGD, sedangkan tenaga kesehatan yang bertugas telah memiliki tugasnya
masing-masing dengan jumlah kunjungan yang cukup besar sehingga menambah beban kerja
petugas bukanlah hal yang efektif. Diperlukan penyampaian informasi yang menarik karena
kegiatan ini dilakukan secara pasif, sehingga bentuk yang menarik akan membuat pengunjung
untuk membaca. Penyampaian dan desain yang sederhana dan mudah dimengerti diharapkan
mampu membuat pengunjung paham dan memaknai informasi yang ingin disampaikan.
Oleh karena itu untuk melakukan gagasan tersebut perlu dilakukan tahapan kegiatan sebagai
berikut :