Anda di halaman 1dari 5

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : CX (110)
Mata Pelatihan : Analisis isu
Nama Peserta : dr. Ari Rahmatulloh
Lembaga Penyelenggaraan Pelatihan : BPSDM Prov. Sulawesi Tengah

Hasil Analisis Isu yang dapatkan selama bertugas di IGD RSUD Luwuk antara lain:

1. Lambatnya pelayanan radiologi


2. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan di IGD
3. Kurangnya kepatuhan masyarakat mengenai penggunaan maseker bila berkunjung
ke RSUD Kab. Banggai

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk
menentukan isu mana yang merupakan prioritas untuk diberikan solusi oleh penulis. Proses tersebut
menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa analisis APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan kelayakan) dan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)

1) APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan


Kelayakan.
1. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dikalangan
masyarakat.
2. Problematic artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan solusinya.
3. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Adapun analisis isu dengan menggunakan metode APKL dapat dimuat dalam tabel berikut.:

Tabel 1. Analisis Isu dengan metode APKL

No. Identifikasi Isu A P K L Jumlah Peringkat

(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)


1 Lambatnya Pelayanan 5 5 3 3 16 3
Radiologi
2 Kurangnya Pengetahuan 5 5 4 5 19 1
Masyarakat Mengenai
Pelayanan di IGD

3 Kurangnya Kepatuhan 5 5 4 3 17 2
Masyarakat Mengenai
Penggunaan Masker Bila
Berkunjung ke RSUD
Kab. Banggai

2) Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu metode skoring
untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Pada tahap ini
masing- masing masalah dinilai tingkat risiko dan dampaknya. Bila telah
didapatkan jumlah skor maka dapat menentukan prioritas masalah. Langkah
skoring dengan menggunakan metode USG adalah membuat daftar akar masalah,
membuat tabel matriks prioritas masalah dengan bobot skoring 1-5 dan nilai yang
tertinggi sebagai prioritas masalah.

Tabel 2. Analisis isu dengan metode USG

No. Identifikasi Isu U S G Jumlah Peringkat

(1-5) (1-5) (1-5)


1 Lambatnya Pelayanan 5 4 3 12 3
Radiologi
2 Kurangnya Pengetahuan 5 5 4 14 1
Masyarakat Mengenai
Pelayanan di IGD

3 Kurangnya Kepatuhan 5 4 4 13 2
Masyarakat Mengenai
Penggunaan Masker Bila
Berkunjunga ke RSUD
Luwuk
Berdasarkan hasil analisis isu dengan APKL dan USG maka di dapatkan isu yg prioritas adalah
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan di igd. Setelah melakukan validasi isu dengan
menggunakan teknik APKL dan USG, langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis faktor penyebab
dari isu utama dengan menggunakan Fish Bone.

Tabel 3. Fish Bone diagram isu tertinggi

Suplier Skill

Kurang nya informasi dari Kurang nya pengetahuan tenaga kesehatan


petugas kesehatan tentang sistem pelayanan kesehatan

Kurangnya
Pengetahuan
Masyarakat
Mengenai
Pelayanan di
IGD

Surrounding System
Kurang nya informasi yang di Kurangnya sosialisasi mengenai
baca oleh pasien alur pelayanan kesehatan

Tabel di atas menunjukkan hasil analisis sebab akibat terjadinya isu prioritas, kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan IGD, khususnya di RSUD Kab. Banggai.
Analisis metode yang digunakan adalah 4S yang sering digunakan untuk analisis isu di bidang
jasa. Selanjutnya, demi menjawab isu yang telah ditetapkan, dilakukan analisis gagasan-
gagasan yang mungkin dapat dijadikan solusi penyelesaian isu. Gagasan tersebut akan ditapis
sehingga didapatkan satu gagasan yang menjadi gagasan prioritas melalui teknis penapisan Mc
Namara dengan tiga indikator, yaitu efektivitas, efisiensi, dan kemudahan. Penapisan dilakukan
sebagaimana dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Analisis Prioritas Gagasan Pemecahan Isu dengan Tabel Mc Namara

Pemecahan Masalah Efektivitas Efisiensi Kemudahan Total Prioritas

Edukasi pelayanan IGD oleh tenaga 5 1 2 8 4


kesehatan

Edukasi masyarakat mengenai 5 2 2 9 3


pelayanan kesehatan pada
kunjungan IGD

Menyampaikan informasi pelayanan 4 4 2 10 2


IGD dengan koordinasi fasilitas
kesehatan tingkat 1

Menyampaikan informasi pelayanan 4 5 5 14 1


IGD secara pasif, menarik,
sederhana, dan mudah dimengerti.

Berdasarkan penjabaran di atas, telah diketahui bahwa isu prioritas yang diambil adalah
kurangnya pengetahuan masayarakat mengenai pelayanan IGD di RSUD Kab. Banggai.
Gagasan prioritas pemecahan isu yang terpilih setelah dilakukan pemetaan dan analisis adalah
menyampaikan informasi pelayanan IGD secara pasif, menarik, sederhana, dan mudah
dimengerti. Penyampaian informasi secara pasif dipilih karena belum adanya bagian informasi
di IGD RSUD Kab. Banggai yang mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat
mengenai pelayanan IGD, sedangkan tenaga kesehatan yang bertugas telah memiliki tugasnya
masing-masing dengan jumlah kunjungan yang cukup besar sehingga menambah beban kerja
petugas bukanlah hal yang efektif. Diperlukan penyampaian informasi yang menarik karena
kegiatan ini dilakukan secara pasif, sehingga bentuk yang menarik akan membuat pengunjung
untuk membaca. Penyampaian dan desain yang sederhana dan mudah dimengerti diharapkan
mampu membuat pengunjung paham dan memaknai informasi yang ingin disampaikan.
Oleh karena itu untuk melakukan gagasan tersebut perlu dilakukan tahapan kegiatan sebagai
berikut :

1) Berkoordinasi dengan pimpinan dan atasan langsung


2) Pembuatan design spanduk dan banner sebagai bentuk layanan informasi media cetak
3) Pembuatan spanduk dan banner
4) Penempatan dan pemasangan spanduk dan banner
5) Evaluasi efektivitas pemasangan dan penempatan spanduk dan banner.

Anda mungkin juga menyukai