Anda di halaman 1dari 1

KESEPAKATAN

WORKSHOP PETUGAS IMUNISASI DALAM RANGKA


PELAKSANAAN IMUNISASI RUTIN TINGKAT PROVINSI
The Green Forest Resort
Bandung Barat, 11-12 Desember 2017

1. Pelaksanaan Ooubreak Respon Immunization (ORI) di Kab Bekasi, Kab Karawang, Kab
Purwakarta, Kota Depok dan Kota Bekasi dilaksanakan selama 3 (tiga) kali (dosis) dengan
sasaran 1 - < 19 Tahun dengan interval pemberian 0-1-6 dengan target cakupan minimal 90%.
Laporan hasil pelayanan ORI dilaporkan setiap hari kerja maksimal Jam 17.00 WIB.
2. Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang tidak melaksanakan ORI harus melakukan beberapa hal
sebagai berikut :
- Lakukan Back Lock Fighting (BLF) pada Desa/Kelurahan yang tidak mencapai UCI selama 2
tahun berturut-turut
- Lakukan Crash Program (CP) pada Desa/Kelurahan yang tidak mencapai UCI selama 3 tahun
berturut-turut
- Melengkapi sasaran yang belum mendapatkan imunisasi Program yaitu imunisasi Dasar &
Lanjutan sesuai usia sasaran.
3. Kegiatan ORI akan dilakukan di semua wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) PD3I sesuai hasil
rekomendasi & tindak lanjut hasil Kajian Epidemiologi.
4. Untuk menghindari terjadinya abses di lokasi suntikan (KIPI-programmatic error) maka pada
setiap akan dilakukan penyuntikan dilakukan tindakan aseptic pada lokasi suntikan dengan
menggunakan kapas air matang atau alcohol swab
5. Imunisasi pada Petugas yang beresiko tinggi terpapar difteri (Petugas Surveilans & Imunisasi,
Petugas Lab, Petugas UGD, Petugas Ruang Isolasi) diwajibkan melengkapi Imunisasi booster nya
sesuai kebutuhan dengan menggunakan vaksin rutin.
6. Anti Difteri Serum (ADS) akan diberikan kepada kasus yang konfirmasi difteri atau permintaan
yang diputuskan oleh Tim di Daerah. Rumah Sakit menyediakan ADS (Surat Edaran Dirjen
Yanmed Tahun 2016).
7. Tatalaksana kontak erat kasus yang diberikan profilaksis eritromycin sebelumnya diambil APT
dan dilakukan pemantuan oleh petugas (PMO) untuk memastikan obat diminum sesuai dosis
dan lamanya 7 hari.
8. BLK Provinsi Jawa Barat tidak mempunyai kewajiban memberikan reagen kepada kab/kota akan
tetapi akan menerima specimen untuk diuji Laboratorium.
9. Selanjutnya untuk tatalaksana kasus Difteri sesuai dengan Petunjuk Teknis.

Bandung Barat, 12 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai