Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Sukmadinata (2006: 18) berpendapat bahwa penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-
fenomena apa adanya. Hardani (2020: 54) menyatakan bahwa penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian
secara sistematis serta akurat terkait sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian
deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan suatu hal dan tidak untuk
menguji hipotesis (Hardani, 2020: 54).
Strauss dan Corbin, menyatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan jenis
penelitian yang dapat menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai
menggunakan prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran),
dikarenakan penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna bukan angka. Pendekatan
penelitian kualitatif ini digunakan peneliti untuk menemukan serta memahami apa yang ada
dibalik fenomena atau sesuatu yang sukar untuk dipahami (Rahmat, 2009: 2). Sukmadinata
(2011: 60), mengemukakan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan serta menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Dalam sudut pandang peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian
deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti mampu
mendeskripsikan dan/atau menjelaskan serta menggambarkan keadaan yang sebenarnya
terkait strategi peningkatan kualitas kinerja guru SD sebelum dan setelah sertifikasi di Gugus
3 Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman.
B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Guru SD ini dilaksanakan di


Gugus 3 Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh gambaran serta informasi yang lebih jelas, lengkap dan mudah bagi peneliti
untuk melakukan penelitian melalui observasi, wawancara serta dokumentasi. Kegiatan
penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih 3 (tiga) bulan.
C. Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) sumber pengumpulan data, yaitu
pengumpulan data primer dan sekunder. Sarwono (2006: 124-193) menyatakan bahwa data
primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan teknik
pengambilan data yang berupa wawancara, observasi, maupun penggunaan instrumen
pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya.
Umi Narimawati berpendapat bahwa, data primer merupakan data yang berasal dari
sumber asli atau pertama (Pratiwi, 2017: 211). Data tersebut tidak tersedia dalam bentuk
terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Pratiwi (2017: 211) mengemukakan, data ini
harus dicari melalui narasumber atau sering disebut dengan responden, yaitu informan yang
dijadikan objek penelitian atau informan yang dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan
informasi maupun data. Regina (2018: 66) berpendapat bahwa, data primer digunakan
peneliti untuk membuktikan data yang sesuai dengan fakta di lapangan. Data primer yang
diperoleh dari penelitian ini yaitu guru sebagai informan untuk diwawancarai oleh peneliti
dengan beberapa pertanyaan terkait kinerja guru ketika sebelum sertifikasi dan setelah
sertifikasi.
Azwar (2005: 36) menyatakan bahwa, data sekunder merupakan data yang diperoleh
dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.
Sugiyono berpendapat bahwa, data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya sumber data yang diperoleh dari orang
lain atau dokumen-dokumen penting (Pratiwi, 2017: 212). Ulber Silalahi mengemukakan
bahwa, data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber-
sumber lainnya yang sudah ada sebelum penelitian dilakukan (Herviani dan Angky
Febriansyah, 2016: 23).
Subyek dari data sekunder dalam penelitian ini ialah kepala sekolah dan dokumen-
dokumen pendukung lainnya. Kepala sekolah dalam data sekunder ini sebagai informan
untuk diwawancarai terkait strategi peningkatan kualitas kinerja guru yang belum
bersertifikat dan yang sudah bersertifkat serta kualitas kinerja guru sebelum bersertifikat dan
setelah bersertifikat. Dokumen-dokumen lainnya untuk sumber tertulis merupakan data
tambahan.
Berikut nama-nama kepala sekolah dan guru-guru yang menjadi subyek
penelitian di Gugus 3 Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman:

Tabel 1. Sumber Data Penenlitian


JABATAN
NO NAMA KEPALA TEMPAT TUGAS
GURU
SEKOLAH
Husniah Nunik Herawati,
1. √ SD N JETIS JOGOPATEN
S.Pd.
Sunarto, S.Pd.Jas. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Dwi Mulyani, S.Pd.SD. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Sandi Haryadi, M.Pd. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Ulfaningrum, S.Pd. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Anggri Laisaroh, S.Pd. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Rifninda Nur Linasari,
√ SD N JETIS JOGOPATEN
S.Pd.
Karis Ariyani, S.Pd. √ SD N JETIS JOGOPATEN
Desy Ayu
√ SD N JETIS JOGOPATEN
Retnawidyaningrum
Ratri Yunita Sari, S.Pd. √ SD N JETIS JOGOPATEN
2. Jamin, S.Pd. √ SD N PANDOWOHARJO
Sumiyati, S.Ag. √ SD N PANDOWOHARJO
Surtiningsih, A.Ma.Pd √ SD N PANDOWOHARJO
Wiwit Murih Widodo,
√ SD N PANDOWOHARJO
S.Pd.
Agus Sujanti, S.Pd.Sd √ SD N PANDOWOHARJO
A. Rini Widiastuti, A.Md. √ SD N PANDOWOHARJO
Yunita Dwi Listiyanawati,
√ SD N PANDOWOHARJO
S.Pd.
Nur Astuti, S.Pd. √ SD N PANDOWOHARJO
Fina Herawati, S.Pd. √ SD N PANDOWOHARJO
3. Saparinah, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Warni, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Siti Nurjanah, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Sumiyati, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Sumaryati, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Sunaryati, S.Ag. √ SD N NYAEN 1
Didit Ardianto, S.Pd.Jas. √ SD N NYAEN 1
Takari Chandra Pramana,
√ SD N NYAEN 1
S.Pd.
Herman Yusep Seco
√ SD N NYAEN 1
Winugroho, S.Kom.
Erlin Okvianti, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
Lismiyati, S.Pd. √ SD N NYAEN 1
4. Erya Supriyati, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
Surtinah, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
Nuzulia Hidayati,
√ SD N NYAEN 2
S.Pd.Jas.
Pariyah, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
Rini Dwi Andharia, S. Sn. √ SD N NYAEN 2
Fitri Notianingsih, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
Andri Kurnia Puspita
√ SD N NYAEN 2
Dewi, S.Ag.
Satinah, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
Hikmahyanti, S.Pd. √ SD N NYAEN 2
5. Bintara, S.Pd. √ SD N MURTEN
Dwi Nofiani, S.Pd √ SD N MURTEN
Dwiningsih, S.Pd. Jas √ SD N MURTEN
Ewi Giyarni, S.Ag √ SD N MURTEN
Sumiyati, S.Pd √ SD N MURTEN
Henni Sofie Astuti, S.Pd √ SD N MURTEN
Anggraheni Eka Mustika
√ SD N MURTEN
Dewi, S.Pd
Christiana Istijani, S.Pd √ SD N MURTEN
Chandra Dewi, S.Pd √ SD N MURTEN
Sugiatini, A.Md √ SD N MURTEN
6 Kartini S.Pd. √ SD N TLACAP
Kasiran, S.Ag. √ SD N TLACAP
Sumija, A. Ma. Pd. √ SD N TLACAP
Istri Mulyani, S.Pd. √ SD N TLACAP
Zumaroh, S.Pd. √ SD N TLACAP
Rina Suswanti, S.Pd. √ SD N TLACAP
Al Supardiyono, S.Ag. √ SD N TLACAP
Eny Suparyati, S. Sn. √ SD N TLACAP
Dewi Puji Kusbandi, S.Pd. √ SD N TLACAP
Lendy Huda Prabowo,
√ SD N TLACAP
S.Pd.
Yuliani Endang, S.Pd. √ SD N TLACAP
Dwi Nuryanti, S.Pd. √ SD N TLACAP
Teresia Kus
√ SD N TLACAP
Margaritawati, S.Pd.K.
Lucia Hastiwi, S.Pd. √ SD N TLACAP
Theresia Maria Jirah,
√ SD N TLACAP
S.Ag.
Vlorentina Dewi
√ SD N TLACAP
Ermawati, S.Pd.
Yusvestia Resa Indriana,
√ SD N TLACAP
S.Pd.
Matheus Supriyadi, S.Ag. √ SD N TLACAP
Johan Saputra. S.Pd. √ SD N TLACAP
Siti Zaidatul Khoiriyyah,
7. √ SD ILMU BINA SELAMAT
S.Pd., Si.
Wariyati, S.Pd. √ SD ILMU BINA SELAMAT
Nurul Uswatun Khasanah,
√ SD ILMU BINA SELAMAT
S.Pd.
Desy Swanjani, S.Pd. √ SD ILMU BINA SELAMAT
Dini Murtiayu, S.Pd. √ SD ILMU BINA SELAMAT
Subagya Prayitna, S.Pd. √ SD ILMU BINA SELAMAT
Nur Khusnul Khotimah, S.
√ SD ILMU BINA SELAMAT
Si.
Ahsanu Wibowo, S. S. √ SD ILMU BINA SELAMAT
Angga Susanto, S.Pd.,
√ SD ILMU BINA SELAMAT
M.Pd.
Nabil Muhammad √ SD ILMU BINA SELAMAT
Ahmad Alfian Indra
√ SD ILMU BINA SELAMAT
Sukma, S.Pd.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini tahap yang digunakan peneliti untuk memperoleh serta
mengumpulkan data melalui informasi secara detail dan mendalam yaitu dengan
menggunakan beberapa teknik dan instrumen pengumpulan data sebagai berikut.
1. Observasi atau Pengamatan
Menurut Nasution, observasi merupakan dasar dari segala ilmu pengetahuan
(Sugiyono, 2019: 297). Poerwandari mendefinisikan bahwa observasi merupakan metode
yang paling dasar serta tua, karena peneliti selalu terlibat dalam proses mengamati. Patton
berpendapat bahwa, observasi adalah metode pengumpulan data esensial dalam suatu
penelitian, terlebih jika penelitian dengan pendekatan kualitatif. Observasi dalam penelitian
kualitatif harus dalam konteks alamiah (naturalistik). Hal tersebut dapat memberikan data
yang akurat serta bermanfaat, sehingga peneliti dituntut untuk melakukan persiapan yang
teliti dan lengkap (Imam Gunawan, 2014: 143-144).
Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara terus-terang atau tersamar. Hal
tersebut dikarenakan agar informan mengetahui sejak awal sampai akhir kegiatan peneliti,
tetapi dalam suatu kondisi peneliti melakukan observasi secara tersamar. Hal tersebut untuk
menghindari jika data yang dibutuhkan peneliti merupakan data yang masih dirahasiakan
(Sugiyono, 2019: 300). Tujuan dari dilakukannya observasi terus-terang atau tersamar dalam
penelitian ini yaitu untuk memudahkan peneliti memperoleh dan mengumpulkan data
mengenai Kinerja Guru SD di Gugus 3 Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten
Sleman, yang sifatnya masih dapat dirahasiakan oleh pihak sekolah karena berkaitan dengan
kualitas kinerja guru.
2. Wawancara (Interview)
Esterberg mendefinisikan bahwa, wawancara yaitu pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi serta gagasan melalui tanya jawab, sehingga dapat dijadikan makna dalam
suatu topik. Susan Stainback menyatakan bahwa melalui wawancara, maka peneliti dapat
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan
situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak dapat ditemukan melalui observasi
saja (Sugiyono, 2019: 304-305). Sugiyono (2019: 304-305) berpendapat bahwa, wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti serta jika peneliti ingin mengetahui hal-
hal dari responden yang lebih mendalam.
Esterberg menyatakan bahwa ada 3 (tiga) macam wawancara, yaitu wawancara
terstruktur, wawancara semi tersrtuktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur adalah jenis wawancara yang digunakan peneliti jika peneliti sudah mengetahui
dengan pasti informasi yang akan ia peroleh, peneliti harus memiliki instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara dan membawa alat bantu (tape recorder, gambar, brosur, dll).
Wawancara semi terstruktur merupakan jenis wawancara yang digunakan peneliti untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana narasumber diminta untuk
berpendapat, dan peneliti harus mendengarkan serta mencatat informasi yang sudah
dijelaskan oleh narasumber (Sugiyono, 2019: 305-306).
Sugiyono (2019: 306) menyatakan bahwa, wawancara tidak terstruktur merupakan
jenis wawancara yang tidak memerlukan pedoman wawancara (bebas), yang berarti peneliti
hanya berpedoman pada garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan oleh
narasumber. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur. Hal tersebut
dikarenakan peneliti ingin lebih luwes dan leluasa dalam memperoleh dan mengumpulkan
data melalui wawancara terkait Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Guru SD di Gugus 3
Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman. Dalam pengumpulan data ini, peneliti
melakukan wawancara dan subjek diberi kebebasan menguraikan jawabannya serta
mengungkapkan pendapat atau pandangannya sendiri.
3. Dokumentasi
Sugiyono berpendapat bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
Bugin berpendapat bahwa dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data histori (Imam Gunawan, 2014:
176-177).
Gottschalk membagi pengertian dokumen menjadi 2 yang pertama yaitu: 1) berarti
sumber tertulis bagi informasi sejarah sebagai kebalikan daripada kesaksian lisan, artefak,
peninggalan-peninggalan terlukis serta petilasan-petilasan arkeologis dan 2) untuk surat-surat
resmi dan surat-surat negara, seperti surat perjanjian, undang-undang, hibah, konsesi, dll.
Gottschalk menyimpulkan dokumen secara lebih luas yaitu setiap proses pembuktian yang
didasarkan atas jenis sumber apapun, baik yang bersifat tulisan, lisan, gambaran, maupun
arkeologis (Imam Gunawan, 2014: 175).
Dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu dokumen yang berkaitan dengan
Strategi Peningkatan Kualitas Kinerja Guru SD di Gugus 3 Pandowoharjo Kecamatan
Sleman Kabupaten Sleman.
E. Uji Keabsahan Data
Menurut Sugiyono (2007: 270) dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian
kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Uji keabsahan data
dalam penelitian kualitatif yaitu meliputi uji credibility (validitas internal), transferability
(validitas eksternal), dependability (reliabilitas) serta confirmability (Obyektivitas). Penelitian
ini mengguakan 2 (dua) metode uji keabsahan data triangulasi (Sugiyono, 2019: 315), yaitu
sebagai berikut:
1. Triangulasi Teknik
Sugiyono (2019: 315) mendefinisikan bahwa triangulasi teknik adalah peneliti yang
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk mendapatkan data dari sumber
yang sama, seperti peneliti yang menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara
mendalam serta dokumentasi yang dilakukan secara bersamaan. Triangulasi teknik yang
dilakukan dalam penelitian ini yakni tentang strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas kinerja guru yang sudah bersertifikat dan yang belum bersertifikat yang dapat
dibuktikan melalui teknik wawancara, observasi serta dokumentasi.
2. Triangulasi Sumber

Sugiyono (2019: 315) berpendapat bahwa, triangulasi sumber merupakan teknik


pengumpulan data yang sama untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda. Sugiyono
(2007: 274) menyatakan bahwa triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan mengecek ulang data yang sudah diperoleh melalui beberapa sumber.
Gunawan (2014: 219) mengemukakan bahwa dalam triangulasi sumber yang terpenting ialah
mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan perbedaan. Dengan itu, triangulasi sumber
berarti membandingkan (mengecek ulang) informasi yang didapatkan melalui sumber yang
berbeda. Dalam penelitian ini peneliti mencari informasi melalui 2 (dua) informan yaitu
kepala sekolah dan guru.

F. Teknik Analisis Data


Menurut Miles & Huberman menyatakan bahwa, teknik analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas.
Setelah data terkumpul, aktivitas selanjutnya yaitu data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data) dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan atau verifikasi
data) (Sugiyono, 2019: 321-329).

Gambar 2. Analisis Data Model Miles & Huberman

1. Data Collection (Pengumpulan Data)


Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan saat sebelum penelitian,
saat penelitian dan sesudah penelitian dilakukan. Pengumpulan data pada penelitian berupa
observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi secara rinci
(mendalam).
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data adalah proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keluasan
serta wawasan yang mendalam. Jika peneliti akan mereduksi data, maka peneliti akan
dipandu oleh teori dan tujuan yang dicapai. Mereduksi data artinya merangkum, memilah hal-
hal pokok (menyeleksi), memfokuskan dan mencari tema serta polanya. Jadi, data yang sudah
direduksi dapat memberikan gambaran yang jelas serta mempermudah peneliti untuk
mengumpulkan data.
3. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data yaitu kumpulan informasi yang terorganisir serta padat, sehingga
memungkinkan adanya refleksi dan tindakan analitik. Penyajian data dalam penelitian
kualitatif dapat dilaksanakan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dll. Penyajian data dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan yaitu teks
naratif. Penyajian data ini mempermudah peneliti dalam memahami apa yang terjadi, dan
rencana kegiatan selanjutnya,
4. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi Data)
Kesimpulan dalam penelitian ini masih bersifat sementara serta dapat berubah jika
ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat. Apabila pada tahap awal kesimpulan didukung
dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan tersebut adalah kesimpulan
kredibel. Dalam penelitian kualitatif kesimpulannya merupakan temuan baru yang belum
pernah ada. Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang masih
samar, hubungan kasual atau interaktif serta hipotesis atau teori.
DAFTAR PUSTAKA

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Hardani, dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: CV.
Pustaka Ilmu Group.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya.

Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi Komunikasi.


Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2): 202-224.

Herviani, dkk. (2016). Tinjauan Atas Proses Penyusunan Laporan Keuangan Pada
Young Enterpreneur Academy Indonesia Bandung. Jurnal Riset Akuntansi,
8(2): 19-27.

Singestecia, R. (2018). Partisipasi Politik Masyarakat Tionghoa Dalam Pemilihan


Kepala Daerah Di Slami Kabupaten Tegal. Unnes Political Science Journal,
2(1): 63-72.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitan Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium, 5(9): 1-8.

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Azwar, Saifuddin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai