Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Analisis Isu Instansi

Disusun oleh : Muh. Ilyas, S.S CPNS Kantor Bahasa Provinsi Maluku

1. Mengidentifikasi isu (dengan teknik USG)


Sebagai Pengkaji Bahasa dan Sastra yang terlibat aktif dalam Kelompok Kepakaran dan
Layanan Profesional (KKLP) Literasi di Kantor Bahasa Provinsi Maluku selama hampir 3 bulan,
ada beberapa isu persoalan literasi yang saya temukan. Isu yang pertama adalah minimnya
pengetahuan tentang cerita rakyat Maluku di kalangan anak usia SD, dan yang kedua adalah
kurangnya karya sastra lokal Maluku yang diterjemahkan ke dalam bahasa Asing.
Pada tugas analisis isu instansi kali ini saya menggunakan teknik USG (Urgency,
Seriousness, Growth), Berikut adalah tabel metrik penilaian kualitas isu:

Tabel 1.1
Metrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis USG

No Isu U S G JML Prioritas


1 Cerita rakyat Maluku untuk anak SD 5 4 4 13 I
2 Terjemahan karya sastra lokal ke bahasa Asing 3 3 4 10 II

Berdasarkan table matrik penilaian kualitas isu di atas maka dapat ditentukan isu yang dapat
di bahas oleh penyusun yaitu isu tentang “minimnya pengetahuan tentang cerita rakyat Maluku
di kalangan anak usia SD.”

Tabel 1.2

Sebab Akibat

minimnya
pengetahua
n tentang
cerita rakyat
Maluku di
kalangan
anak usia
SD
Berdasarkan analisis isu melalui Fishbone Diagram di atas maka dapat diputuskan Analisis
pengambilan isu di instansi Kantor Bahasa Provinsi Maluku adalah “minimnya pengetahuan
tentang cerita rakyat Maluku di kalangan anak usia SD.”

2. Identifikasi dan Deskripsi Cerita Rakyat Maluku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita rakyat adalahcerita dari zaman
dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan. Dalam perkembangannya,
cerita rakyat tak lagi diwariskan secara lisan. Cerita rakyat juga sudah tertuang dalam bentuk
teks, buku cerita bergambar, sampai ke dalam bentuk animasi.

Kantor Bahasa Provinsi Maluku sudah melakukan beberapa terobosan untuk


menghidupkan kisah-kisah dalam cerita rakyat yang ada di provinsi Maluku. Dalam upayanya
itu, Kantor Bahasa Maluku telah menerbitkan beberapa buku teks tentang cerita rakyat di
Ambon, di Pulau Buru, dan Kei. Selain itu, KBPM bekerja sama dengan Badan Bahasa telah
menerbitkan dan menyebarluaskan buku cerita bergambar yang berisi tentang cerita-cerita rakyat
lokal dari berbagai provinsi. Namun, hal itu dirasa masih belum mampu merepresentasikan
keseluruhan cerita rakyat di provinsi Maluku.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak


usia SD tentang cerita rakyat di provinsi Maluku adalah sebagai berikut:

1.Minimnya orangtua yang mewariskan cerita rakyat kepada anaknya


2.Kurangnya akses sumber bacaan tentang cerita rakyat Maluku
3.Buku cerita dari luar lebih mudah didapatkan dibandingkan cerita rakyat Maluku
4.Anak usia SD lebih banyak menggunakan gawai dibanding buku
5.Kurangnya kesadaran akan pentingnya cerita rakyat Maluku bagi Identitas warga
Maluku
6. Sumber bacaan cerita rakyat Maluku berbentuk teks, cenderung membosankan bagi
anak-anak
7. Kegiatan bercerita nyaring di depan anak masih minim.
3. Penyebab terjadinya permasalahan isu
Permasalahan isu tentang minimnya pengetahuan tentang cerita rakyat Maluku di kalangan
anak usia SD belum terealisasi dengan baik di Kantor Bahasa Provinsi Maluku dilatarbelakangi
oleh beberapa hal yaitu :
1. Buku cerita bergambar tentang cerita rakyat masih kalah dalam segi jumlah
dibandingkan dengan buku cerita bergambar dari luar.
2. Sebagian besar buku tentang cerita rakyat Maluku masih dalam bentuk teks.
3. Kurangnya kesadaran warga untuk mewariskan cerita rakyat kepada generasi penerus
4. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya cerita rakyat sebagai pengingat sejarah dan
identitas warga Maluku.
4. Dampak yang terjadi Jika Tidak Segera Diselesaikan
Isu permasalahan yang terjadi pada minimnya pengetahuan tentang cerita rakyat Maluku di
kalngan anak usia SD kiranya perlu diselesaikan dengan segera agar tidak terjadi dampak bagi
masyarakat. Dampak yang terjadi jika tidak segera diselesaikan adalah sebagai berikut :
1. Hilangnya kearifan lokal yang ada di tanah Maluku
2. Kaburnya sejarah tentang asal-usul nama daerah, budaya, dan adat masyarakat Maluku.

5. Rekomendasi Alternatif Penyelesaian Isu


1. Menampilkan cerita rakyat kepada generasi muda dengan lebih menarik. Hal ini bisa
dilakukan dengan membuat cerita rakyat dalam bentuk buku cerita bergambar, pop-up
book, atau dalam bentuk animasi.
2. Menyebarluaskan cerita rakyat Maluku dalam bentuk soft-copy melalui media sosial
sehingga generasi muda bisa mengaksesnya lebih mudah.
3. Membuat kegiatan-kegiatan yang melibatkan generasi muda (terutama SD) yang
bertemakan cerita rakyat.

Anda mungkin juga menyukai