Anda di halaman 1dari 12

BACKGROUND STUDY

KONDISI SOSIAL EKONOMI DI SEKITAR PT. INDONESIA POWER


PLTA MRICA PGU
KECAMATAN BAWANG, KECAMATAN RAKIT DAN KECAMATAN WANADADI
KABUPATEN BANJARNEGARA

A. PENDAHULUAN

PT Indonesia Power sebagai salah satu perusahaan pembangkitan energi dengan visi menjadi
perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia & bersahabat dengan lingkungan, telah berkomitmen
untuk mewujudkan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka pembangunan
berkelanjutan yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan operasi bisnis perusahaan.

Salah satu perwujudan komitmen CSR PT Indonesia Power adalah turut mempertimbangkan
ekspektasi para stakeholder dan konteks sosial ekonomi lokasi setempat dalam setiap perencanaan
aktivitas serta program CSR yang dijalankan oleh perusahaan.

Sebagai salah satu unit operasi bisnis PT Indonesia Power PLTA Mrica PGU, perlu melaksanakan
kegiatan CSR sesuai dengan ekspektasi stakeholder serta konteks lokal.

Oleh karena itu, untuk mengetahui ekspektasi para stakeholder serta potret kondisi sosial ekonomi
di wilayah sekitar wilayah operasi unit PLTA Mrica PGU, perlu terlebih dahulu dilakukan kegiatan
pemetaan sosial dan stakeholder.

Pemetaan sosial & stakeholder ini bertujuan untuk memotret kondisi sosial ekonomi masyarakat
yang terkena dampak atau yang memberi dampak pada perusahaan serta memetakan siapa saja
aktor yang memiliki kepentingan & pengaruh bagi perusahaan.

Rumusan program CSR serta strategi pengelolaan stakeholder yang didasarkan pada hasil pemetaan
sosial ini diharapkan dapat meningkatkan potensi penerimaan & dukungan dari masyarakat
terhadap PLTA-PLTA yang berada dibawah wewenang operasi Mrica PGU.

Unit Pembangkitan Mrica mengoperasikan Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di
Banjarnegara Jawa Tengah. Terdapat 15 sub Unit yang dikelola Mrica PGU yaitu: PLTA Wonogiri,
PLTA Sempor, PLTA Wadaslintang, PLTA Kedungombo, PLTA Jelok, PLTA Timo, PLTA Garung, PLTA
Ketenger, PLTA Klambu, PLTA Pejengkolan, PLTA Sidorejo, PLTA Tapen, PLTA Siteki dan PLTA
Plumbungan dengan total kapasitas terpasang sebesar 310 MW.

B. METODE

Pengumpulan data dalam background study ini dilakukan dengan pendekatan secondary research
(desk research) dan dianalisis dengan metode Double Diamond (Efendi dkk, 2011).

C. RUANG LINGKUP

Background study ini mengkaji berbagai aspek sosial ekonomi berdasarkan metode Double Diamond
dengan fokus wilayah di tingkat kecamatan PT. INDONESIA POWER PLTA MRICA, yaitu Kecamatan
Bawang, Kecamatan Rakit dan Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara.

D. POTRET KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN BAWANG

GEOGRAFIS

Kecamatan Bawang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banjarnegara dengan wilayah
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wanadadi, sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Banjarnegara, sebelah selatan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat
berbatasan dengan Kecamatan Purwanegara.

Luas wilayah Kecamatan Bawang adalah 5.520,64 Ha atau 5,16% dari luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Luas lahan sawah 974,36 Ha sedangkan bukan sawah 5.520,64 ha pada tahun 2021.

Kecamatan Bawang sebagian besar merupakan daerah pegunungan dengan topografi penyebaran
pada bagian daerah utara yang dibatasi dengan jalan propinsi merupakan wilayah datar sedangkan
pada daerah selatan relatif curam merupakan daearh pegunungan dari alur Pegunungan Kondong.

Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 200-650 m dpl dengan rata-rata 149 m dpl.

Jarak kantor desa ke kantor kecamatan sekitar 0,0-9,5 km, dengan rata-rata jarak 4,60 km.
Sedangkan jarak kantor desa ke kantor kabupaten antara 12-22,5 km dengan rata-rata jarak 17,5 km.

PEMERINTAHAN

Secara adminitrasi, Bawang terdiri dari 18 desa, 114 rukun warga dan 406 rukun tetangga.

Jumlah dari tahun 2021 sebanyak 207 perangkat desa dengan rincian jenis kelamin adalah 193
perangkat desa laki-laki dan hanya 14 perangkat desa perempuan.

Secara kualitas dilihat dari sisi pendidikan, jumlah perangkat desa yang berpendidikan SLTA sebesar
42,73%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengahnya perangkat desa yang berpendidikan
SLTA keatas diharapkan akan lebih mampu dan lebih baik kinerja dan kualitasnya.
Jumlah perangkat desa dilihat dari kelompok umur, maka banykanya perangkat desa dengan
kelompok umur dibawah 36 tahun sebanyak 10%, kelompok umur 36-45 tahun sebanyak 37,27%
dan perangkat desa dengan kelompok umur diatas 45 sebanyak 52,73%.

Jika ditinjau dari masa kerjanya, sekitar 38,18% perangkat desa memiliki masa kerja 10-20 tahun dan
25,91% memiliki masa kerja dibawah 10 tahun serta sisanya sebanyak 35,91% memiliki masa kerja
lebih dari 21 tahun.

PENDUDUK

Jumlah penduduk Kecamatan Bawang tahun 2021 sebanyak 55.105 jiwa dengan rincian jumlah
penduduk laki-laki senayak 27.505 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 27.600 jiwa. Dengan
luas wilayah Kecamatan Bawang sebesar 55,25 km 2, maka kepadatan pendudk per km2 sebanyak 997
jiwa/km2.

Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan biasa disebut
dengan sex rasio. Sex rasio Kecamatan Bawang sebesar 99 yang menunjukkan jumlah penduduk laki-
laki di Kecamatn Bawang lebih sedikit dibanding jumlah penduduk perempuan. Besarnya sex rasio
yang kurang dari 100 pada tahun 2021, menunjukkan bahwa di Kecamatan Bawang pada setiap 100
penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki.

Pertumbuhan penduduk Kecamatan Bawang sangat dipeengaruhi oleh tingkat kelahiran dan
kematian penduduk. Tahun 2021, anak 0-4 tahun per seribu perempuan usia produktif sebesar 301
jiwa.

PENDIDIKAN

Anak usia sekolah umur 7-12 tahun, anak usia sekolah 13-15 tahun dan anak usia sekolah umur 16-
18 tahun di Kecamatan Bawang sudah bersekolah semua. Hal ini terlihat dari angka partisipasi
sekolah yang lebih 100%. Kenaikan diatas 100% ini diakibatkan adanya anak sekolah yang berasal
dari luar Kecamatan Bawang, baik pada usia sekolah umur 7-12 tahun, umur 13-15 tahun maupun
umur 16-18 tahun.

Capaian dibidang pendidikan terkait erat dengan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidik SD di
Kecamatan Bawang tahun ajaran 2016/2021, seorang guru rata-rata mengajar 13 murid SD. Semakin
tinggi jenjang pendidikan, beban guru juga semakin bertambah. Untuk jenjang pendidikan SLTP
seorang guru rata-rata mengajar 16 orang murid SLTP.

KESEHATAN

Sebagai upaya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Bawang terdapat 1 Rumah
Sakit, 2 Klinik, 2 Puskesmas, 3 Pustu dan 2 Puskesmas Keliling sebagai sarana untuk menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat, menggerakkan program promosi kesehatan, penanggulangan dan
pencegahan penyakit menular. Semua itu ditangani langsung oleh tenaga ahlinya di bidang
kesehatan dengan 7 dokter umum/spesialis, 112 paramedis dan 40 bidan.
Salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang didirikan masyarakat atas
dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa di Kecamatan Bawang
terdapat 11 Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bermanfaat untuk pelayanan kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana.

Pada tahun 2021 di Kecamatan Bawang terdapat 81 Posyandu sebagai ujung tombak dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak dalam pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari dan untuk masyarakat.

Dari 12.543 pasangan usia subur, 10.091 pasangan menjadi akseptor KB pada tahun 2021. Alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik dan pil masing-masing sebanyak 56,27%
dan 13,11% dari total akseptor KB. Sedangkan sisanya sebanyak 30,62% akseptor KB menggunakan
alat kontrasepsi lainnya.

PERTANIAN

Luas tanam tanaman padi di Kecamatan Bawang dari 2.795 hektar pada 2020 menjadi 2.096 hektar
lahan sawah di tahun 2021 dengan total jumlah produksi padi yang menurun dari 16.404, 12 ton
pada tahun 2020 menjadi 14.139,09 ton pada tahun 2021. Sedangkan produktivitas padi cenderung
berubah-ubah pada dua tahun terakhir dengan kisaran 58,59 kwintal/ha tahun 2020 dan 67,46
kwintal/ha pada tahun 2021.

Produksi jagung menurun, dari 7.573,63 ton pada tahun 2020 menjadi 5.967,92 ton pada tahun 2021
dengan jumlah luas lahan tanaman jagung seluas 1.186 hektar menjadi 992 hektar lahan jagung.
Produksi ubi kayu dalam dua tahun terakhir cenderung mengalami penurunan dibandingkan dengan
produksi ubi kayu tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 tercatat produksi ubi kayu sebesar 42.650,73
ton yang berarti produktivitasnya mengalami penurunan hingga menjadi 41.154,05 ton pada tahun
2021 dengan luas jumlah tanam ubi kayu seluas 1.455 hektar.

Produksi sayur-sayuran yang ada di Kecamatan Bawang tahun 2021 antara lain: cabe besar sebanyak
883 kwintal, kacang panjang sebanyak 861 kwintal, petai sebanyak 18 kwintal dan beberapa
tanaman sayuran seperti tanaman tomat, kangkung dan ketimun.

Beberapa produksi buah-buahan yang menjdi unggulan di Kecamatan Bawang adalah produksi buah
pisang sebanyak 16.800 kg, salak sebanyak 63.500 kg, jambu biji sebanyak 18.500 kg, pepaya
sebanyak 8.000 kg, durian sebanyak 32.100 kg dan beberapa buah-buahan antara lain nenas, duku,
sirsak, alpukat, blimbing, sukun dan nangka.

Untuk jenis tanaman perkebunan dengan produksinya berupa kelapa sebanyak 1.070,50 ton, kakao
sebanyak 35,26 ton, tebu sebanyak 2.169,05 ton dan beberapa jenis tanaman perkebunan seperti
tanaman cengkeh, melati gambir, kopi, lada dan kapuk randu.

Sedangkan jumlah populasi ternak yang ada di Kecamatan Bawang adalah ternak sapi dengan
populasi sebanyak 3.118 ekor dengan produksinya berupa daging sapi sebanyak 42.275 kg daging
sapi, populasi kambing sebanyak 8.555 dengan jumlah produksi daging kambing, populasi domba
sebanyak 1.033 ekor dengan jumlah produksi daging domba sebanyak 1.238 kg daging domba dan
jumlah populasi kelinci sebanyak 583 ekor kelinci.
Untuk jenis ternak unggas berupa ternak ayam dengan jumlah populasi sebanyak 89.720 ekor ayam
dan produksi telur ayam sebanyak 3.631.478 butir telur.

Sedangkan ternak itik berjumlah 1.702 itik dengan jumlah produksi telur senayak 85.508 butir dan
beberapa ternak yang diusahakan seperti ternak lain dengan populasi yang kurang begitu banyak.

PERUMAHAN

Banyaknya proyek percontohan rumah sehat oleh PKK di Kecamatan Bawang pada tahun 2021
sebanyak 14.820 rumah. Proyek percontohan rumah sehat dikelompokkan menjadi 2 jenis rumah,
yaitu rumah sehat dan rumah tidak sehat.

Proyek rumah yang dijadikan percontohan oleh PKK sebagai rumah sehat di Kecamatan Bawang
tahun 2021 sebanyak 11.171 rumah meningkat dibandingkan tahun 2020 dengan jumlah rumah
sehat sebanyak 10.610 rumah.

Proyek rumah yang dijadikan percontohan PKK dengan percontohan rumah kurang sehat di
Kecamatan Bawang tahun 2021 sebanyak 3.649 rumah yang sebelumnya mengalami penurunan
dengan jumlah rumah kurang sehat sebanyak 3.866 rumah yang dijadikan proyek percontohan oleh
PKK.

Jumlah keluarga pra sejahtera di Kecamatan Bawang mengalami penurun dari jumlah 1.705
keluaraga di tahun 2020 menjadi 1.696 keluarga di tahun 2021 dan jumlah keluarga sejahtera juga
mengalami penurunan dari 16.445 keluarga menjadi 15.857 keluarga.

Banyaknya proyek percontohan home industri di Kecamatan Bawang sebanyak 766 proyek, sebagian
besar proyek adalah proyek yang berhubungan dengan sektor pangan dengan presentase sebesar
45,69%, sektor jasa sebesar 42,56%, sektor koveksi sebesar 1,04%, sektor sandang sebesar 10,05%
dan sisanya sebesar 0,65% merupakan sektor lainnya. E. POTRET KONDISI SOSIAL EKONOMI
DI KECAMATAN RAKIT

GEOGRAFIS

Kecamatan Rakit adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banjarnegara dengan wilayah sebelah
utara berbatasan dengan Kecamatan Punggelan dan Kabupaten Purbalingga, sebelah timur
berbatasan dengan Kecamatan Wanadadi, sebelah selatan dengan Kecamatan Mandiraja dan
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga.

Luas wilayah Kecamatan Rakit adalah 3.244,62 Ha atau 3,03% dari luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Luas lahan sawah 663,89 Ha sedangkan bukan sawah 2.580,73 ha pada tahun 2021.

Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 133-233 m dpl dengan rata-rata 180 m dpl.

Jarak kantor desa ke kantor kecamatan sekitar 0,0-7,6 km, dengan rata-rata jarak 4,20 km.
Sedangkan jarak kantor desa ke kantor kabupaten antara 13,2-26 km dengan rata-rata jarak 20,80
km.
PEMERINTAHAN

Secara adminitrasi, Keacamatan Rakit terdiri dari 11 desa, 51 rukun warga dan 275 rukun tetangga.

Jumlah dari tahun 2021 sebanyak 181 perangkat desa dengan rincian jenis kelamin adalah 174
perangkat desa laki-laki dan hanya 7 perangkat desa perempuan.

Secara kualitas dilihat dari sisi pendidikan, jumlah perangkat desa yang berpendidikan SLTA sebesar
51,89% dan yang berpendidikan Perguruan Tinggi sebesar 12,97%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih
dari setengahnya perangkat desa yang berpendidikan SLTA keatas diharapkan akan lebih mampu
dan lebih baik kinerja dan kualitasnya.

Jumlah perangkat desa dilihat dari kelompok umur, maka banykanya perangkat desa dengan
kelompok umur dibawah 36 tahun sebanyak 20,54% kelompok umur 36-45 tahun sebanyak 40% dan
perangkat desa dengan kelompok umur diatas 45 tahun sebanyak 38,92%.

Jika ditinjau dari masa kerjanya, sekitar 32,43% perangkat desa memiliki masa kerja 10-20 tahun dan
54,59% memiliki masa kerja dibawah 10 tahun serta sisanya sebanyak 12,97% memiliki masa kerja
lebih dari 21 tahun.

PENDUDUK

Jumlah penduduk Kecamatan Rakit tahun 2021 sebanyak 47.131 jiwa dengan rincian jumlah
penduduk laki-laki senayak 23.369 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 2.3762 jiwa. Dengan
luas wilayah Kecamatan Bawang sebesar 32,45 km 2, maka kepadatan pendudk per km 2 sebanyak
1.452 jiwa/km2.

Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan biasa disebut
dengan sex rasio. Sex rasio Kecamatan Rakit sebesar 98 yang menunjukkan jumlah penduduk laki-
laki di Kecamatn Rakit lebih sedikit dibanding jumlah penduduk perempuan. Besarnya sex rasio yang
kurang dari 100 pada tahun 2021, menunjukkan bahwa di Kecamatan Rakit pada setiap 100
penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

Pertumbuhan penduduk Kecamatan Rakit sangat dipeengaruhi oleh tingkat kelahiran dan kematian
penduduk. Tahun 2021, anak 0-4 tahun per seribu perempuan usia produktif sebesar 316 jiwa.

PENDIDIKAN

Anak usia sekolah umur 7-12 tahun, anak usia sekolah 13-15 tahun dan anak usia sekolah umur 16-
18 tahun di Kecamatan Bawang sudah bersekolah semua. Hal ini terlihat dari angka partisipasi
sekolah yang kurang dari 100%. Anak usia sekolah 13-15 tahun hanya 93,92% yang bersekolah
sisanya 6,08% tidak sekolah. Sedangkan pada anak usia sekolah 16-18 tahun hanya 16,77% yang
bersekolah, sedangkan yang 83,23% tidak bersekolah.

Capaian dibidang pendidikan terkait erat dengan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidik SD di
Kecamatan Rakit tahun ajaran 2016/2021, seorang guru rata-rata mengajar 11 murid SD. Semakin
tinggi jenjang pendidikan, beban guru juga semakin bertambah. Untuk jenjang pendidikan SLTP
seorang guru rata-rata mengajar 15 orang murid SLTP.

KESEHATAN

Sebagai upaya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Rakit terdapat 2 Puskesmas, 2
Pustu dan 2 Puskesmas Keliling sebagai sarana untuk menanggulangi masalah kesehatan
masyarakat, menggerakkan program promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit
menular. Semua itu ditangani langsung oleh tenaga ahlinya di bidang kesehatan dengan 1 dokter
umum/spesialis, 13 paramedis dan 21 bidan.

Salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang didirikan masyarakat atas
dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa di Kecamatan Rakit
terdapat 8 Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bermanfaat untuk pelayanan kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana.

Pada tahun 2021 di Kecamatan Rakit terdapat 70 Posyandu sebagai ujung tombak dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak dalam pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari dan untuk masyarakat.

Dari 10.311 pasangan usia subur, 8.448 pasangan menjadi akseptor KB pada tahun 2021. Alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik dan pil masing-masing sebanyak 58,12%
dan 16,42% dari total akseptor KB. Sedangkan sisanya sebanyak 25,46% akseptor KB menggunakan
alat kontrasepsi lainnya.

PERTANIAN

Luas tanam tanaman padi di Kecamatan Rakit dari 2.078 hektar pada 2020 menjadi 1.440 hektar
lahan sawah di tahun 2021 dengan total jumlah produksi padi yang menurun dari 12.723,71 ton
pada tahun 2020 menjadi 9.084,70 ton pada tahun 2021. Sedangkan produktivitas padi cenderung
berubah-ubah pada dua tahun terakhir dengan kisaran 61,23 kwintal/ha tahun 2020 dan 63,09
kwintal/ha pada tahun 2021.

Produksi jagung menurun, dari 1.545,63 ton pada tahun 2020 menjadi 210,09 ton pada tahun 2021
dengan jumlah luas lahan tanaman jagung seluas 265 hektar menjadi 41 hektar lahan jagung.
Produksi ubi kayu dalam dua tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan
produksi ubi kayu tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 tercatat produksi ubi kayu sebesar 2.919,94
ton yang berarti produktivitasnya mengalami penurunan hingga menjadi 2.977,18 ton pada tahun
2021 dengan luas jumlah tanam ubi kayu seluas 124 hektar.

Produksi sayur-sayuran yang ada di Kecamatan Rakit tahun 2021 antara lain: cabe besar sebanyak
663 kwintal, cabe rawit sebanyak 68 kwintal, bayam sebanyak 7,71 kwintal, petai sebanyak 1.135
kwintal dan beberapa tanaman sayuran seperti tanaman tomat, kangkung dan ketimun.

Beberapa produksi buah-buahan yang menjdi unggulan di Kecamatan Rakit adalah produksi buah
pisang sebanyak 330.100 kg, jambu biji sebanyak 226.400 kg, pepaya sebanyak 58.100 kg, durian
sebanyak 273.500 kg, jambu biji sebanyak 226.400 kg, nangka sebanyak 50.200 kg, jeruk siam
sebanyak 243.600 kg, mangga sebanyak 36.700 kg dan beberapa buah-buahan antara lain nenas,
duku, sirsak, alpukat, blimbing, sukun dan jeruk besar.

Untuk jenis tanaman perkebunan dengan produksinya berupa kelapa sebanyak 1727,90 ton, melati
gambir sebanyak 38,89 ton, lada sebanyak 38,89 ton dan beberapa jenis tanaman perkebunan
seperti tanaman cengkeh, kopi, kakao dan kapuk randu.

Sedangkan jumlah populasi ternak yang ada di Kecamatan Rakit adalah ternak sapi dengan populasi
sebanyak 881 ekor dengan produksinya berupa daging sapi sebanyak 44.342 kg daging sapi, populasi
kambing sebanyak 4.073 dengan jumlah produksi daging kambing, populasi domba sebanyak 1.234
ekor dengan jumlah produksi daging domba sebanyak 2.074 kg daging domba dan jumlah populasi
kelinci sebanyak 483 ekor kelinci.

Untuk jenis ternak unggas berupa ternak ayam dengan jumlah populasi sebanyak 163.509 ekor ayam
dan produksi telur ayam sebanyak 5.921.748 butir telur.

Sedangkan ternak itik berjumlah 6.204 itik dengan jumlah produksi telur senayak 504.387 butir dan
beberapa ternak yang diusahakan seperti ternak lain dengan populasi yang kurang begitu banyak.

PERUMAHAN

Banyaknya proyek percontohan rumah sehat oleh PKK di Kecamatan Rakit pada tahun 2021
sebanyak 20.406 rumah. Proyek percontohan rumah sehat dikelompokkan menjadi 2 jenis rumah,
yaitu rumah sehat dan rumah tidak sehat.

Proyek rumah yang dijadikan percontohan oleh PKK sebagai rumah sehat di Kecamatan Rakit tahun
2021 sebanyak 9.658 rumah menurun dibandingkan tahun 2020 dengan jumlah rumah sehat
sebanyak 9.776 rumah.

Proyek rumah yang dijadikan percontohan PKK dengan percontohan rumah kurang sehat di
Kecamatan Rakit tahun 2021 sebanyak 10.478 rumah yang sebelumnya mengalami penurunan
dengan jumlah rumah kurang sehat sebanyak 15.513 rumah yang dijadikan proyek percontohan oleh
PKK.

Jumlah pra sejahtera di Kecamatan Rakit mengalami penurunan dari jumlah 5.643 keluarga di tahun
2020 menjadi 5.000 keluarga pada tahun 2021 dan jumlah keluarga sejahtera juga mengalami
penurunan dari 10.520 keluarga menjadi 10.493 keluarga.

Banyaknya proyek percontohan home industri di Kecamatan Rakit sebanyak 330 proyek, sebaian
besar proyek adalah proyek yang berhubungan dengan sektor pangan dengan presentase sebesar
68,18%, sektor jasa sebesar 16,97%, sektor lain-lain sebesar 13,03% dan sisanya sebesar 1,82%
merupakan sektor konveksi.
F. POTRET KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN WANADADI

GEOGRAFIS

Kecamatan Wanadadi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Banjarnegara dengan wilayah
sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Karangkobar, sebelah timur berbatasan dengan
Kecamatan Madukara, sebelah selatan dengan Kecamatan Banjarnegara dan Kecamatan Bawang
dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Rakit dan Kecamatan Punggelan.

Luas wilayah Kecamatan Wanadadi adalah 2.827,41 Ha atau 2,64 dari luas wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Luas lahan sawah 700 Ha sedangkan bukan sawah 2.127,30 ha pada tahun 2021.

Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 238-245 m dpl dengan rata-rata 239 m dpl.

Jarak kantor desa ke kantor kecamatan sekitar 0,3-10 km, dengan rata-rata jarak 18,5 km. Sedangkan
jarak kantor desa ke kantor kabupaten antara 13,3-23 km dengan rata-rata jarak 5,70 km.

PEMERINTAHAN

Secara adminitrasi, Kecamatan Wanadadi terdiri dari 11 desa, 43 rukun warga dan 189 rukun
tetangga.

Jumlah dari tahun 2021 sebanyak 127 perangkat desa dengan rincian jenis kelamin adalah 112
perangkat desa laki-laki dan hanya 15 perangkat desa perempuan.

Secara kualitas dilihat dari sisi pendidikan, jumlah perangkat desa yang berpendidikan SLTA sebesar
56% dan yang berpendidikan Perguruan Tinggi sebesar 15,20%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih
dari setengahnya perangkat desa yang berpendidikan SLTA keatas diharapkan akan lebih mampu
dan lebih baik kinerja dan kualitasnya.

Jumlah perangkat desa dilihat dari kelompok umur, maka banykanya perangkat desa dengan
kelompok umur dibawah 36 tahun sebanyak 17,60% kelompok umur 36-45 tahun sebanyak 33,60%
dan perangkat desa dengan kelompok umur diatas 45 tahun sebanyak 48,80%.

Jika ditinjau dari masa kerjanya, sekitar 46,40% perangkat desa memiliki masa kerja 10-20 tahun dan
41,60% memiliki masa kerja dibawah 10 tahun serta sisanya sebanyak 12% memiliki masa kerja lebih
dari 21 tahun.

PENDUDUK

Jumlah penduduk Kecamatan Wanadadi tahun 2021 sebanyak 29.138 jiwa dengan rincian jumlah
penduduk laki-laki senayak 14.424 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 14714 jiwa. Dengan luas
wilayah Kecamatan Wanadadi sebesar 28,27 km 2, maka kepadatan pendudk per km 2 sebanyak 1.031
jiwa/km2.

Secara umum jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan jumlah penduduk perempuan biasa disebut
dengan sex rasio. Sex rasio Kecamatan Wanadadi sebesar 98 yang menunjukkan jumlah penduduk
laki-laki di Kecamatn Wanadadi lebih sedikit dibanding jumlah penduduk perempuan. Besarnya sex
rasio yang kurang dari 100 pada tahun 2021, menunjukkan bahwa di Kecamatan Wanadadi pada
setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

Pertumbuhan penduduk Kecamatan Wanadadi sangat dipeengaruhi oleh tingkat kelahiran dan
kematian penduduk. Tahun 2021, anak 0-4 tahun per seribu perempuan usia produktif sebesar 292
jiwa.

PENDIDIKAN

Anak usia sekolah umur 7-12 tahun, anak usia sekolah 13-15 tahun dan anak usia sekolah umur 16-
18 tahun di Kecamatan Wanadadi sudah bersekolah semua. Hal ini terlihat dari angka partisipasi
sekolah yang lebih dari 100. Kenaikan diatas 100% ini diakibatkan adanya anak sekolah yang berasal
dari luar Kecamatan Wanadadi. Pada anak usia sekolah umur 16-18 tahun sebanyak 76,98%
bersekolah dan sisanya sebanyak 23,02% tidak bersekolah.

Capaian dibidang pendidikan terkait erat dengan fasilitas pendidikan. Pada jenjang pendidik SD di
Kecamatan Wanadadi tahun ajaran 2016/2021, seorang guru rata-rata mengajar 11 murid SD.
Semakin tinggi jenjang pendidikan, beban guru juga semakin bertambah. Untuk jenjang pendidikan
SLTP seorang guru rata-rata mengajar 15 orang murid SLTP.

KESEHATAN

Sebagai upaya dalam pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan Wanadadi terdapat 2


Puskesmas, 2 Pustu dan 2 Puskesmas Keliling sebagai sarana untuk menanggulangi masalah
kesehatan masyarakat, menggerakkan program promosi kesehatan, penanggulangan dan
pencegahan penyakit menular. Semua itu ditangani langsung oleh tenaga ahlinya di bidang
kesehatan dengan 2 dokter umum/spesialis, 17 paramedis dan 20 bidan.

Salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat yang didirikan masyarakat atas
dasar musyawarah sebagai kelengkapan dari pembangunan masyarakat desa di Kecamatan
Wanadadi terdapat 7 Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang bermanfaat untuk pelayanan kesehatan
ibu dan anak serta keluarga berencana.

Pada tahun 2021 di Kecamatan Wanadadi terdapat 58 Posyandu sebagai ujung tombak dalam
memberikan pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak dalam pemeliharaan kesehatan yang
dilakukan dari dan untuk masyarakat.

Dari 6.145 pasangan usia subur, 5.102 pasangan menjadi akseptor KB pada tahun 2021. Alat
kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik dan pil masing-masing sebanyak 58,14%
dan 13,24% dari total akseptor KB. Sedangkan sisanya sebanyak 28,61 % akseptor KB menggunakan
alat kontrasepsi lainnya.

PERTANIAN

Luas tanam tanaman padi di Kecamatan Wanadadi dari 306 hektar pada tahun 2020 menjadi 1.406
hektar lahan sawah di tahun 2021 dengan total jumlah produksi padi yang meningkat dari 1.807,92
ton pada tahun 2020 menjadi 8.569,76 ton pada tahun 2021. Sedangkan produktivitas padi
cenderung berubah-ubah pada dua tahun terakhir dengan kisaran 59,08 kwintal/ha tahun 2020 dan
60,95 kwintal/ha pada tahun 2021..

Produksi jagung menurun, dari 1.332,38 ton pada tahun 2020 menjadi 433,85 ton pada tahun 2021
dengan jumlah luas lahan tanaman jagung seluas 245 hektar menjadi 85 hektar lahan jagung.
Produksi ubi kayu dalam dua tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan
produksi ubi kayu tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 tercatat produksi ubi kayu sebesar 7.109,17
ton yang berarti produktivitasnya mengalami penurunan hingga menjadi 16.432,41 ton pada tahun
2021 dengan luas jumlah tanam ubi kayu seluas 653 hektar.

Produksi sayur-sayuran yang ada di Kecamatan Wanadadi tahun 2021 antara lain: cabe besar
sebanyak 233 kwintal, kangkung sebanyak 78 kwintal, kacang panjang sebanyak 301 kwintal dan
beberapa tanaman sayuran seperti tanaman sayuranyang cukup banyak produksinya adalah
tanaman sayuran seperti bayam dan petai.

Beberapa produksi buah-buahan yang menjdi unggulan di Kecamatan Wanadadi adalah produksi
buah pisang sebanyak 154.100 kg, salak sebanyak 155.300 kg, duku sebanyak 5.000 kg, pepaya
sebanyak 186.300 kg, durian sebanyak 6.200 kg dan beberapa buah-buahan antara lain jambu biji,
alpukat, belimbing, jambu air, sawo, sukun, sirsak, mangga dan nangka.

Untuk jenis tanaman perkebunan dengan produksinya berupa kapulaga sebanyak 41,50 ton, kopi
sebanyak 16,36 ton, cengkeh sebanyak 5,26 ton, kelapa sebanyak 417,65 ton dan beberapa jenis
tanaman perkebunan seperti tanaman aren dan kakao.

Sedangkan jumlah populasi ternak yang ada di Kecamatan Wanadadi adalah ternak sapi dengan
populasi sebanyak 332 ekor dengan produksinya berupa daging sapi sebanyak 13.340 kg daging sapi,
populasi kambing sebanyak 1.115 dengan jumlah produksi daging kambing sebanyak 1.603 kg ,
populasi domba sebanyak 8 ekor dengan jumlah produksi daging domba sebanyak 2.074 kg daging
domba dan jumlah populasi kelinci sebanyak 488 ekor kelinci.

Untuk jenis ternak unggas berupa ternak ayam dengan jumlah populasi sebanyak 35.861 ekor ayam
dan produksi telur ayam sebanyak 223.704 butir telur.

Sedangkan ternak itik berjumlah 824 itik dengan jumlah produksi telur senayak 62.659 butir dan
beberapa ternak yang diusahakan seperti ternak lain dengan populasi yang kurang begitu banyak.

PERUMAHAN

Banyaknya proyek percontohan rumah sehat oleh PKK di Kecamatan Wanadadi pada tahun 2021
sebanyak 13.329 rumah. Proyek percontohan rumah sehat dikelompokkan menjadi 2 jenis rumah,
yaitu rumah sehat dan rumah tidak sehat.

Proyek rumah yang dijadikan percontohan oleh PKK sebagai rumah sehat di Kecamatan Wanadadi
tahun 2021 sebanyak 8.590 rumah meningkat dibandingkan tahun 2020 dengan jumlah rumah sehat
sebanyak 8.559 rumah.
Proyek rumah yang dijadikan percontohan PKK dengan percontohan rumah kurang sehat di
Kecamatan Wanadadi tahun 2021 sebanyak 4.739 rumah yang sebelumnya mengalami penurunan
dengan jumlah rumah kurang sehat sebanyak 5.176 rumah yang dijadikan proyek percontohan oleh
PKK.

Jumlah keluarga pra sejahtera di Kecamatan Wandadi mengalami kenaikan dari jumlah 2.009
keluarga di tahun 2020 menjadi 2.794 keluarga di tahun 2021 dan jumlah keluarga sejahtera
mengalami penurunan dari 7.965 keluarga menjadi 7.148 keluarga.

Banyaknya proyek percontohan home industri di Kecamatan Wanadadi sebanyak 1.379 proyek,
sebagian besar proyek adalah proyek yang berhubungan dengan sektor pangan dengan presentase
sebesar 47,14%, sektor jasa sebesar 42,20%, sektor lain-lain sebesar 6,96%, sektor sandang sebesar
2,76% dan sisanya sebesar 0,94% merupakan sektor konveksi.

Anda mungkin juga menyukai