Implikasi Teoritis/Ilmiah
Implikasi teoritis/Ilmiah dalam studi ini menyajikan beberapa konfirmasi ataupun perbedaan
dengan studi-studi terdahulu, utamanya yang berkait dengan determinan kinerja karyawan pada
suatu organisasi. Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, beberapa studi telah
mengeksplorasi dan menguji faktor-faktor yang dianggap memiliki peranan terhadap kinerja
suatu organisasi. Studi ini berangkat dari adanya gap dari studi-studi terdahulu yang umumnya
hanya berfokus mendiskusikan peran kepemimpinan, kegunaan digital service, dan renumerasi
secara terpisah terhadap kinerja karyawan di suatu organisasi. Studi ini mencoba memberikan
kontribusi dengan melibatkan peran persepsi kegunaan digital service sebagai variabel
mediator hubungan antara orientasi kepemimpinan dan kinerja karyawan dan peran renumerasi
dengan mengambil kasus di Divisi Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Wilayah DKI
Jakarta.
Secara khusus, studi ini juga menempatkan variabel orientasi kepemimpinan dalam
perspektif digital, yang belum banyak dielaborasi dalam studi-studi terdahulu. Hal ini penting,
teknologi informasi tersebut dan menciptakan ekosistem kerja berbasis teknologi dalam upaya
meningkatkan kinerja organisasinya. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukan oleh
Zupancic, Verbeke, Achten, & Herneoja (2016) bahwa pemimpin yang berorientasi digital
merupakan seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan advanced game
bahwa Orientasi Kepemimpinan yang berbasis digital berperan signifikan dalam mendorong
Kinerja Karyawan. Peran ini dapat dilihat melalui dua jalur, yakni jalur langsung dan jalur tidak
langsung melalui Persepsi Kegunaan Digital Service. Studi ini juga menguji bagaimana peran
Kinerja Karyawan. Meski Renumerasi itu sendiri memiliki peran langsung dalam mendorong
Kinerja Karyawan, namun studi ini menemukan tidak cukup bukti Renumerasi sebagai
pemoderasi hubungan antara Orientasi Kepemimpinan berbasis digital dan Kinerja Karyawan.
Temuan di atas secara umum memperkuat teori-teori yang berkaitan dengan determinan
kinerja karyawan yang telah diulas pada bagian terdahulu. Temuan ini secara khusus juga
BPJS Ketenagakerjaan di Kantor Wilayah DKI Jakarta dapat dilakukan dengan memperkuat
Orientasi Kepemimpinan berbasis Digital. Dalam hal ini, sebagaimana dikemukan oleh Deloitte
(2016), penguatan tersebut dapat diarahkan pada 4 (empat) indikator pemimpin berbasis digital:
(i) memiliki potensi terhadap perubahan, yang memiliki kemampuan untuk memberikan
dorongan, dan merupakan bentuk kewajiban pemimpin untuk mengadakan perubahan dengan
melihat kesempatan dalam kondisi yang tidak pasti; (ii). memiliki potensi intelektual, yang
memiliki kemampuan untuk berpikir dengan cepat dan fleksibel terhadap perubahan digital; (iii)
memiliki potensi sosial, yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap interpersonal
yang kompleks dan mengalami perubahan; dan (iv) memiliki potensi untuk memotivasi, yang
memiliki kemampuan untuk mengadaptasi dorongan pada diri sendiri dan berfokus untuk