Aliran Energi
Aliran Energi
PENDAHULUAN
Jaring-Jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari rantai makanan yang saling berhubungan
dan membentuk skema mirip jaring. Kelangsungan hidup organisme membutuhkan energi dari
bahan organik yang dimakan. Bahan organik yang mengandung energi dan unsur-unsur kimia
transfer dari satu organisme ke organisme lain berlangsung melalui interaksi makan dan
dimakan. Peristiwa makan dan dimakan antar organisme dalam suatu ekosistem membentuk
struktur trofik yang bertingkat-tingkat.
Setiap tingkat trofik merupakan kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan
tertentu. Tingkat trofik pertama adalah kelompok organisme autotrop yang disebut produsen.
Organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat bahan organik sendiri dari bahan
anorganik dengan bantuan sumber energi. Bila dapat menggunakan energi cahaya seperti
cahaya, matahari disebut fotoautotrof, contohnya tumbuhan hijau dan fitoplankton. Apabila
menggunakan bantuan energi dari reaksi-reaksi kimia disebut kemoautotrof, misalnya, bakteri
sulfur, bakteri nitrit, dan bakteri nitrat. Tingkat tropik kedua ditempati oleh berbagai organisme
yang tidak dapat menyusun bahan organik sendiri yang disebut organisme heterotrof. Organisme
heterotrof ini hanya menggunakan zat organik dari organisme lain sehingga disebut juga
konsumen. Pembagian konsumen adalah sebagai berikut.
a. Konsumen Primer
Organisme pemakan produsen atau dinamakan herbivora yang menempati tingkat trofik kedua.
b. Konsumen Sekunder
Organisme pemakan herbivora yang dinamakan karnivora kecil yang menempati tingkat trofik
ketiga.
c. Konsumen Tersier
Organisme pemakan konsumen sekunder yang dinamakan karnivora besar yang menempati
tingkat trofik keempat.
Faktor yang penting dalam kehidupan di air adalah sifat-sifat air itu sendiri, misalnya:
1. Pola kehidupan di air akibat cahaya matahari
Lingkungan air yang tembus cahaya matahari mengakibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen
dapat mengadakan proses fotosintesis. Proses fotosintesis menghasilkan zat makanan yang
berguna bagi tumbuhan air dan merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya di
dalam air.
Lingkungan air yang dalam tidak tembus cahaya matahari merupakan daerah yang tidak ada
produsen, sehingga hewan yang hidup adalah pemangsa dan pengurai (karnivora dan saprovora),
yang mendapat makanan dari bahan-bahan yang mengendap di dasarnya.
Dalam kehidupan air berlangsung perpindahan energi dari sinar matahari ke tumbuhan air ke
konsumen.
2. Pola kehidupan di air akibat zat-zat pelarut
Limbah-limbah industri yang terlarut di dalam air dapat mengakibatkan produsen dalam air tidak
berkembang sehingga ikan-ikan kekurangan makanan dan akhirnya mati.
Pemupukan sering dilakukan pada kolam ikan agar tumbuhan air sebagai produsen tumbuh subur
sehingga makhluk hidup di dalam air tidak kekurangan makanan.
3. Pola kehidupan di air akibat gaya tekan ke atas
Karena adanya gaya tekan ke atas oleh air berlainan pada tiap kedalaman air, maka
hewan yang hidup di daerah dasar berlainan jenisnya dengan yang hidup di daerah permukaan.
4. Pola kehidupan di air akibat perubahan suhu
Suhu yang mudah berubah-ubah dapat mempengaruhi kehidupan di dalam air, baik untuk
produsen maupun bagi makhluk hidup lainnya.
Pola kehidupan di dalam air di semua lingkungan sebenarnya sama, hanya jenis makhluk
hidupnya yang berbeda, hal ini disebabkan oleh sifat khas masing-masing lingkungan air
tersebut.
c. Pola Kehidupan Yang Khas
Hubungan timbal-balik antara komponen-komponen dalam suatu ekosistem merupakan
pola kehidupan dalam suatu komunitas.
Pola kehidupan yang khas terbagi atas:
1. Simbiosis
Simbiosis adalah cara hidup bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda dalam
hubungan yang erat.
Jenis-jenis simbiosis yaitu:
a) Simbiosis mutualisme, adalah cara hidup bersama yang menguntungkan bagi kedua belah pihak,
misalnya: kupu-kupu dengan bunga, badak dengan sejenis burung, dan lain-lain.
b) Simbiosis parasitisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
mendapat keuntungan, yang lainnya dirugikan, misalnya: benalu dengan pohon inang, tali putri
dengan tumbuhan inang, kutu buah dengan tumbuhan inang, dan lain-lain.
c) Simbiosis komensalisme, adalah cara hidup antara dua makhluk hidup yang berbeda, yang satu
diuntungkan sedangkan yang lainnya tidak dirugikan, misalnya: ikan hiu dengan ikan-ikan
remosa, tumbuhan paku dengan pohon yang tinggi, dan lain-lain.
2. Antibiosis
Antibiosis atau anti simbiosis adalah persekutuan hidup antara dua jenis makhluk hidup,
yang satu menghambat kehidupan makhluk hidup lainnya. Misalnya: Pennicillium dengan jamur
dan bakteri tertentu pennicillium dapat menghasilkan penicilin (sejenis antibiotik) dan
menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri tertentu.
Macam-macam antibiotika yang dihasilkan dari pola kehidupan sebagai antibiosis, antara
lain: Penisilin, Streptomisin, Kloromisin, Anreomisin, Teramisin, Tetraksiklin, dan lain-lain.