Anda di halaman 1dari 10

Pemerintah masih menghadapi tantangan 5 (lima) isu strategis yang menjadi prioritas

dalam pembangunan kesehatan 5 tahun kedepan (2020-2024). Kelima isu utama tersebut telah
diidentifikasi dalam Rakernas tahun 2019, yakni: Angka kematian ibu atau angka kematian
neonatal yang masih tinggi, stunting, Tuberculosis (TBC), penyakit tidak menular (PTM) dan
cakupan imunisasi dasar lengkap.
Upaya peningkatan status gizi masyarakat termasuk penurunan prevalensi balita pendek
menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam sasaran pokok
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2015-2019. Target penurunan prevalensi
stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) adalah menjadi 28%
(Kemkes RI, 2016)
Angka Stunting di Indonesia sebesar 30,8% (3 dari 10 anak). Angka stunting di Sidoarjo
mencapai 23,9% (Riskesdas, 2018). Angka stunting di Puskesmas Porong sebesar 22% (2019).
Stunting pada anak balita perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat
perkembangan fisik dan mental anak. Stunting berkaitan dengan peningkatan resiko kesakitan
dan kematian serta terhambatnya pertumbuhan kemampuan motorik dan mental. Balita yang
mengalami stunting memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas
dan peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang.
Karena itulah Puskesmas Porong membuat terobosan dan inovasi dalam rangka
mengatasi masalah tersebut dengan membuat inovasi bernama KOPI PAHIT (Kompilasi
Inovasi Porong Cegah dan Atasi Stunting).
KOPI PAHIT merupakan kolaborasi dari beberapa inovasi Puskemas Porong yang
bertujuan untuk mencegah dan mengatasi stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong.
Pada tanggal 11 Maret 2020, Puskesmas Porong menggelar Gebyar Ayo Cegah
Stunting yang menjadi titik awal dimulainya inovasi dan bentuk penggalangan komitmen lintas
sektor, lintas program dan masyarakat untuk bersama-sama siap berperang, mencegah dan
mengatasi stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong.
Setelah penggalangan komitmen tersebut, seluruh program yang tergabung dalam KOPI
PAHIT melaksanakan agenda kegiatan yang bertujuan menurunkan angka stunting di wilayah
kerja di Puskesmas Porong.
Program yang tergabung dalam KOPI PAHIT antara lain:
1. Program GIZI dengan inovasi KEMBANG NUSANTARA (Komposisi Gizi Seimbang
Menu Sehat untuk Balita Hingga Remaja)
Intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 6-24 bulan
berperan penting dalam mencegah dan mengatasi stunting Inovasi KEMBANG
NUSANTARA yang digagas oleh Program Gizi Puskesmas Porong, focus memberikan
edukasi dan pelatihan kepada kader dan para ibu untuk dapat membuat, menyajikan dan
memberikan menu makan sehat dan bergizi seimbang.

2. Program KIA dengan inovasi CURHAT BUNDA (Curahkan Perhatian bagi Ibu dan Balita)
Waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan hingga 2 tahun pertama
kehidupan anak. Puskesmas Porong melalui inovasi CURHAT BUNDA telah
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai perwujudan upaya pencegahan stunting di
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kegiatan tersebut antara lain Kelas Ibu Hamil
Cerdas, meliputi senam hamil, kuliah melalui WA grup yang berisi tentang parenting class,
dan masih banyak kegiatan lainnya. Inovasi Curhat Bunda ini dilaksanakan pertama kali di
desa Glagaharum dan mendapat respon serta dampak yang positif terhadap kesehatan ibu
dan balita. Kini, CURHAT BUNDA telah dilaksanakan di semua desa dan kelurahan
wilayah kerja Puskesmas Porong.

3. Program Kesling dengan Inovasi BINTANG BERLIAN (Bersama Cinta Cuci Tangan
Bersama Peduli Kesehatan)
Inovasi ini pertama kali dilaksanakan di tahun 2016 hingga saat ini. Selain menerapkan 6
langkah cuci tangan dan 6 momen cuci tangan, Puskesmas Porong juga menyediakan
sarana air bersih, wastafel, sabun cuci tangan dan panduan 6 langkah cuci tangan, agar
masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Porong juga dapat menerapkan kebiasaan sehat
tersebut. Kini kebiasaan cuci tangan menjadi budaya kerja di Puskesmas Porong. Terlebih
ketika pandemi melanda, sering cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir menjadi
salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

4. Program Kesling dengan Inovasi KUMAN JAHAT (Aku Peduli Kesehatan Lingkungan
dengan Ciptakan Jamban Sehat)
Ketersediaan sarana dan akses air bersih juga berperan penting dalam hal mencegah dan
mengatasi stunting. Program Kesehatan Lingkungan Puskesmas Porong menggagas inovasi
KUMAN JAHAT dengan melaksanakan Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dengan menggandeng lintas sector, agar masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Porong dapat berpikir dan mengambil tindakan untuk meninggalkan kebiasaan buruk
mengenai Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat. Dan menjadikan wilayah kerja
Puskesmas Porong menjadi ODF (Open Defecation Free) / bebas perilaku BAB di
sembarang tempat.

5. Program Promkes dengan Inovasi PORSI BESAR (Porong Siap Bebas Asap Rokok)
Puskesmas Porong melalui program promosi kesehatan telah melaksanakan inovasi PORSI
BESAR sebagai bentuk komitmen mesyarakat menciptakan lingkungan rumah bebas asap
rokok yang dilaksanakan pertama kali di Kelurahan Juwet Kenongo.

6. Program PKPR dengan Inovasi PRODUK RECATIN (Porong Peduli Kesehatan Remaja
dan Calon Pengantin)
Rantai terjadinya stunting dapat berawal dari para remaja yang kurang pengetahuan tentang
kesehatan remaja. Puskesmas Porong melalui Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
menggagas inovasi PRODUK RECATIN dengan kegiatan Posyandu Remaja, Screening
Kesehatan Remaja, Konseling Calon Pengantin dan edukasi kesehatan seksual dan
reproduksi serta gizi pada remaja.

7. Program Kesgilut dengan Inovasi GENTONG BESAR (Generasi Hebat Porong Bebas
Karies)
Merupakan inovasi yang bertujuan untuk membiasakan gaya hidup sehat sejak dini.
Bekerjasama dengan SDN Glagaharum Kecamatan Porong, Inovasi Genting Besar
dilaksanakan setiap hari Jum’at dalam kegiatan Jum’at Sehat. Dan rangkaian acaranya
antara lain: senam bersama, penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, cuci tangan bersama,
gerakan makan buah sayur bersama dan gerakan menggosok gigi bersama.
Setelah Inovasi KOPI PAHIT dilaksanakan oleh masing-masing program yang terlibat,
angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong mengalami penurunan. Tahun 2019, angka
stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong sebesar 22%. Tahun 2020-2021 angka stunting
menurun menjadi 10,2 %.
Angka stunting di wilayah kerja Puskesmas Porong sebesar 10,2 %. Meskipun wilayah
kerja Puskesmas Porong tidak menjadi wilayah lokus stunting, namun tetap dibutuhkan upaya
dan sinergitas semua sektor untuk dapat mencegah dan mengatasi stunting.
Bulan April 2020, pandemi Covid-19 melanda dunia. Pemerintah membuat kebijakan
untuk mematuhi protocol kesehatan, yang salah satunya adalah menghindari kegiatan yang
memicu terjadinya kerumunan. Sehingga kegiatan KOPI PAHIT yang seharusnya dilaksanakan
secara tatap muka mengalami kendala. Data status gizi balita, pemberian edukasi kesehatan dan
kegiatan konsultasi dengan tenaga kesehatan mengalami kendala selama pandemic Covid-19.
Untuk bisa mengetahui status stunting suatu wilayah, dibutuhkan data status gizi balita
melalui posyandu balita. Namun, dengan adanya pandemic Covid-19, membuat kegiatan
posyandu balita (tatap muka) terhambat, sehingga membuat tenaga kesehatan dan masyarakat
kesulitan mengetahui status gizi balitanya.
Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem atau aplikasi digital yang mudah diakses oleh
masyarakat untuk bisa mengetahui status gizi balita, mendapatkan kemudahan edukasi dan
kemudahan konsultasi dengan tenaga kesehatan, yang dapat diakses dimana saja, kapan saja dan
oleh siapa saja.
Karena itulah Puskesmas Porong mengembangkan inovasi KOPI PAHIT yang sudah ada dalam
bentuk aplikasi berbasis android bernama KOPI PAHIT (Kompilasi Inovasi Porong Cegah dan Atasi
Stunting).
Aplikasi KOPI PAHIT dapat diakses melalui mobile app yang dapat di download melalui :
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.natusi.pkm.porong.kopipahit.kopi_pahit
Sebelum adanya aplikasi KOPI PAHIT, untuk bisa mendapatkan data status gizi balita harus
melalui posyandu balita (tatap muka). Sedangkan tidak semua sasaran balita dapat hadir di Posyandu
disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain: PPKM pandemi Covid-19 dan kesibukan orangtua balita
sehingga tidak dapat hadir posyandu. Selain itu, dengan adanya pandemi Covid-19, tenaga kesehatan
terkendala memberikan edukasi secara tatap muka. Ibu dan balita mengalami kesulitan berkonsultasi
kesehatan selama pandemi Covid-19, serta tenaga kesehatan mengalami kesulitan memetakan faktor
risiko penyebab stunting, sehingga terkendala dalam memberikan tatalaksanan atau intervensi gizi
stunting.
Dengan adanya aplikasi digital KOPI PAHIT yang bisa diakses dimana saja, kapan saja dan oleh
siapa saja, dapat mempermudah masyarakat dan tenaga kesehatan Puskesmas Porong untuk
mendapatkan data status gizi balita melalui fitur screening kesehatan balita. Selain itu aplikasi ini
mempermudah tenaga kesehatan untuk segera menindaklanjuti atau mengintervensi permasalahan yang
menyebabkan balita mengalami stunting dari data kuesioner yang diisi oleh orangtua balita. Aplikasi
ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk berinteraksi secara online dengan tenaga
kesehatan Puskesmas Porong melalui fitur Konsultasi Online.
Masyarakat pun dapat dengan mudah mendapatkan informasi kesehatan dan dapat lebih dekat
mengenal Puskesmas Porong melalui fitur Artikel Kesehatan, FAQ dan Tentang Puskesmas Porong.
KOPI PAHIT merupakan inovasi yang berupaya meningkatkan status gizi masyarakat sehingga
dapat menurunkan prevalensi balita pendek. Dengan hadirnya aplikasi KOPI PAHIT ini, Puskesmas
Porong turut berkontribusi dalam mengahadapi salah satu isu strategis yang menjadi prioritas
pembangunan kesehatan. Aplikasi ini mudah diakses, akan terus dikembangkan dan dapat direplikasi
oleh layanan kesehatan lainnya.
INDIKATOR

Pilih
No Informas Bobo
Indikator Keterangan Paramete Data Pendu
. i t
r

Perda atau Pe
atau SK Kepala
atau SK Ke
Regulasi yang menetapkan
Perangkat Daer
Regulasi nama-nama inovasi daerah
halaman yang
1 Inovasi yang menjadi landasan - edit
nama inovasi y
Daerah * operasional penerapan
dan valid serta
Inovasi Daerah
pada tahun
penerapan
folder Uplo

SK atau ST
Ketersediaa
ditetapkan oleh
n SDM Jumlah SDM yang
Daerah/Kep
2 Terhadap mengelola inovasi - edit
Perangkat Daer
Inovasi daerah (Tahun Terakhir)
tahun penerapa
Daerah *
folder Uplo

Anggaran inovasi daerah


dalam APBD dengan
tahapan penerapan
(penyediaan sarana
Dokumen ang
prasarana, sumber daya
yang memuat p
manusia dan layanan,
Dukungan dan kegiatan i
3 bimtek, urusan jenis - edit
Anggaran daerah sesuai
layanan). Penerapan
tahun anggara
inovasi yang dilakukan
folder Uplo
sudah menjadi bagian dari
kegiatan yang
mendapatkan alokasi
anggaran.

4 Penggunaan Penggunaan IT dalam - edit Foto kegiatan/


IT pelaksanaan Inovasi yang screenshot
diterapkan (pdf/jpeg/jpg
Pilih
No Informas Bobo
Indikator Keterangan Paramete Data Pendu
. i t
r

folder Uplo

SK Kegiatan/
Tugas, Daftar
dan Undangan
Peningkatan kapasitas dan atau kegiatan t
Bimtek
5 kompetensi pelaksana - edit pengetahuan (p
Inovasi
inovasi daerah bukti dukung se
frekuensi pelak
bimtek.
folder Uplo

Program dan
Dokumen RKP
kegiatan Inovasi Perangkat Daerah
memuat progra
inovasi telah dituangkan dalam
6 - edit kegiatan inovas
Perangkat program pembangunan
(pdf)
Daerah daerah
folder Uplo
dalam RKPD

Surat Keput
Keikutsertaan unsur Perangka
Keterlibatan stakeholder dalam Daerah/Undang
7 - edit
aktor inovasi pelaksanaan inovasi dalam 2 (dua)
daerah (T-1 dan T-2) terakhir (p
folder Uplo

SK Penetapa
Kepala Daerah
Pelaksana
Penetapan tim pelaksana Perangkat D
8 Inovasi - edit
inovasi daerah dalam 2 (dua)
Daerah
terakhir (p
folder Uplo

SK/ST tim pen


Jumlah Perangkat Daerah
penerapan in
Jejaring yang terlibat dalam
9 - edit daerah dalam
Inovasi penerapan inovasi (dalam 2
tahun terakhi
tahun terakhir)
folder Uplo

10 Sosialisasi Penyebarluasan informasi - edit Dokumentas


Inovasi kebijakan inovasi daerah  publikasi (f
Daerah kegiatan/semina
Pilih
No Informas Bobo
Indikator Keterangan Paramete Data Pendu
. i t
r

y pameran inov
screenshot kont
media sosial/w
atau pember
media massa
cetak/elektr
(jpeg/jpg/p
folder Uplo

Dokumen ma
book/buku pe
Ketentuan dasar
elektronik (pd
Pedoman penggunaan inovasi daerah
11 - edit screenshot pen
Teknis berupa buku
inovasi dae
petunjuk/manual book
(jpg/jpeg/p
folder Uplo

Nomor laya
telp/screen
email/akun m
sosial/nama a
Kemudahan
Kemudahan mendapatkan online/bagian
12 Informasi - edit
informasi layanan dari aplika
Layanan
online/dokume
buku tamu la
(pdf/jpeg/jpg
folder Uplo

SOP pelaksa
Kemudahan Indikator ini ditujukan untuk
inovasi daera
proses mengukur kecepatan
13 - edit memuat duras
inovasi yang layanan inovasi yang
layanan (p
dihasilkan diperoleh oleh pengguna.
folder Uplo

14 Penyelesaia Rasio pengaduan yang - edit Dokumen foto k


n Layanan tertangani dalam tahun penyelesa
Pengaduan terakhir, meliputi keluhan, pengaduan/scr
kritik konstruktif, saran, dan media laya
pengaduan lainnya terkait pengaduan
layanan inovasi. disertai den
rekapitulasi pen
dan persentas
penyelesa
pengaduan (jp
Pilih
No Informas Bobo
Indikator Keterangan Paramete Data Pendu
. i t
r

png)
folder Uplo

Screenshot a
layanan inovas
bagian
Perangkat jaringan
Online beranda/hala
15 prosedur yang dibuat - edit
Sistem depan dan b
secara daring 
proses laya
(jpg/jpeg/p
folder Uplo

Dokume
PKS/MoU/S
Pernyataan dar
Inovasi Daerah telah
16 Replikasi - edit yang merep
direplikasi oleh daerah lain
/dokumen rep
lainnya (p
folder Uplo

Dokumen
laporan/prop
Satuan waktu yang inovasi daera
Kecepatan
digunakan untuk memuat taha
17 penciptaan - edit
menciptakan inovasi tahapan prose
inovasi *
daerah yang kompleks. durasi pencip
inovasi daerah
folder Uplo

Daftar pene
manfaat inovas
layanan luring
Jumlah pengguna atau atau screensho
Kemanfaata
18 penerima manfaat inovasi - edit pengguna/pen
n Inovasi *
daerah manfaat inovas
(untuk layanan
(jpg/jpeg/p
folder Uplo

19 Monitoring Kepuasan pelaksanaan - edit Screenshot te


dan Evaluasi penggunaan inovasi penggun
Inovasi daerah  (jpeg/jpg/png
Daerah laporan su
Pilih
No Informas Bobo
Indikator Keterangan Paramete Data Pendu
. i t
r

kepuasa
masyarakat/la
hasil penelitia
folder Uplo

Kualitas inovasi daerah


dapat dibuktikan dengan
video penerapan inovasi
daerah (2 Tahun
Terakhir) (file MP4 maksim
al ukuran video 100MB)

Data Pendukung:

ketentuan video
memvisualisasikan 5
substansi: Video pener
inovasi dengan
Kualitas 1. Latar belakang inovasi; maksimal 5 m
20 Inovasi - edit
(mp4/MOV) at
Daerah *
2. Penjaringan ide; google drive/ y
folder Uplo
3. Pemilihan ide;

4. Manfaat inovasi; dan

5. Dampak inovasi.

Video inovasi dilengkapi


dengan cover
thumbnail dan ada logo
kemendagri dengan format
jpg/jpeg/png.

Anda mungkin juga menyukai