Anda di halaman 1dari 12
IMUNOMODULATOR, SERA DAN VAKSIN Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran imunomodulator, sera dan vaksin siswa dinarapkan mampu: 1, Menjelaskan definisi imunomodulator. 2. Merinci penggolongan obat-obat imunomodulator. 3. Menjelaskan khasiat obat-obat imunomodulator. 4 Menjelaskan efek samping obat-obat imunomodulator. URAIAN MATER Pendahuluan Sistem kekebalan tubuh sangat _mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup. Dalam tubuh yang sehat terdapat sistem kekebalan tubuh yang kuat, sehingga daya tahan tubuh terhadap penyakit dapat dipertanankan untuk tetap prima. Pada bayi yang baru lahir, pembentukan sistem kekebalan tubuhnya belum sempuma dan memerlukan ASI yang membawa sistem kekebalan tubuh sang 'bu untuk membantu daya tahan tubuh bayi. Semakin dewasa, sistem kekebalan ‘ubuh seorang anak akan terbentuk sempurna. Namun, pada orang lanjut usia, Sistem kekebalan tubuhnya secara alami menurun- itulah sebabnya timbul penyakit degeneratif atau penyakit penuaan. Sistem imunites Tubuh Sistem imun adalah sister perindungan terhadap pengersh husr DologSs yang Gilekukan oleh sel dan organ khusus pada suatu : bekera dengan benar, sistem ini ekan melindung) tubuh terhadap irfeksi Dekaey dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh, Jika sistem kekebalan melerah, kemampuannya melindung! tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabke demam dan flu dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberkan pengawasan terhadap sel tumor dan terhambatnya sistem ini telah dilaporkan meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker. Fungsi Sistem Imun 1. Melindungj tubuh dari invasi penyebab penyakit dengan hein menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, Jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh. 2. Menghilangkan jaringan dan sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan (apoptosis). 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Jenis-jenis Sistem Imun 1. Sistem imun non spesifik, natural, atau sudah ada dalam tubuh (bawaan). Merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme. Sistem ini terdiri dari: a. Pertahanan fisik/mekanik, kulit, selaput lendir, silia saluran pernapasan. b. Pertahanan biokimia, bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar sebaseus kulit, kelenjar kulit, dan telinga. c. Pertahanan humoral Berbagai bahan dalam sirkulasi berperan pada pertahanan tubuh secara humoral. Bahan-bahan tersebut adalah: Komplemen, Interferon (Interferon merupakan suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh berbagai sel manusia yang mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus), C-Reactive Protein (CRP). d. Pertahanan seluler: Fagosit/makrofag, Natural Killer cell (sel NK) 2. — Sistem imun spesifik atau adaptasi terbagi 2, yaitu: ‘a. Sistern imun spesifik humoral Pada sistem imun humoral ini, yang berperan adalah limfosit B atau sel 8. pb. Sistem imun spesifik selular ee sistem imun spesifik selular ini, yang berperan adalah limfosit T atau sel T. : a 5 fous Tekosit dengan but granula dipermukaannya, yang memiliki beberapa inti yaitu: neutrofil, basofil, dan eusinofil, j disebut mikrofag. : I, yang juga d. Sel-sel fagosit mononukleus Fagosit mononukleus adalah sel berinti tunggal yang berperan fagositer, yakni dapat “memakan” zat-zat asing. e. Sitokin, merupakan protein yang dibentuk oleh sel tubuh sebagai alat komunikasi antara berbagai bagian sistem imun. Imunomodulator, yang disebut juga Biological Response Modifiers, adalah senyawa tertentu yang memengaruhi reaksi biologis tubuh terhadap zat asing. Imunomodulator mampu mempengaruhi system pertahanan tubuh baik secara spesifik maupun non spesifik sehingga menghasilkan efek stimulasi (imunostimulator) maupun supresi (imunosupresiva). Menurut WHO, imunomodulator haruslah memenuhi persyaratan berikut: * — Secara kimiawi murni atau dapat didefinisikan secara kimia. © Secara biologik dapat diuraikan dengan cepat. * Tidak bersifat karsinogenik atau ko-karsinogenik. * Baik secara akut maupun kronis tidak toksik dan tidak mempunyai efek samping farmakologik yang merugikan. * Tidak menyebabkan stimulasi yang terlalu kecil ataupun terlalu besar. Jika kriteria ini dipenuhi dengah hasil positif, barulah penggunaannya dalam terapi maupun sebagai profilaksis dapat dipertimbangkan. Imunomodulator digunakan pada: * Terapi infeksi campuran; infeksi kronis; infeksi yang sudah resisten terhadap khemoterapetika terutama infeksi yang disebabkan virus dan bakteri. * Terapi penyakit ganas. * Dalam batas tertentu untuk terapi penyakit autoimun. * Kadang-kadang untuk kompensasi pengobatan dengan sitostatika Imunestimulator 4 Imunostimulator adalah senyawa tertentu yang berkhasiat Mereaktivas, atay meningkatkan respon imun pertahanan tubuh. Sehingga dapat membanty yang mengalami penurunan sistem imun tubuh, misalnya pasien AIDS dan kanker Obat-obat yang termasuk dalam golongan imunostimulator : a. Terapi komplementer Obat komplementer (= tambahan) ini juga disebut terapi alternative, yaity Pengobatan melalui zat-zat alamiah, terutama berasal dari tumbuhan, berdasarkan pengobatan tradisional dan Pengalaman rakyat selama berabad- abad. Yang termasuk dalam terapi komplementer antara lain * Echinacea Merupakan tumbuhan pertama yang telah dibuktikan secara ilmiah mampu menstimulasi sistem imun. Gambar 5.1 Tumbuhan Echinacea purpurea ° — Biflavonoida: Imunomodulator alamiah kelompok (iso)flavon ini terdapat pada banyak sayur dan buah. Flavon terpenting adalah genistein (dalam kedelal) dan quercetin yang terdapat dalam berbagai buah, sayur dan daun. b. Terapi dengan zat-zat tersendiri * Vaksin BCG (Bacillus Caimette-Guérin) Dibuat dari basil TBC (sapi) hidup, namun tidak virulen (ganas). Berkhasial imunostimulator tidak spesifik yang bersifat umum, dan imunostimulator Spesifik (terhadap TBC dan lepra), dan juga bekerja sebagai anti tumor. * Interferon Interferon af, -beta dan -gamma adalah limfokin alamiah yang lazimry® dibentuk sebagai reaksi terhadap infeksi viral. Digunakan sebagai Oba! Pembantu untuk mencegah terjadinya infeksi berat pada penyakit kronié * Interleukin adalah glikoprotein yang terbuat oleh kuman E. coli. Bi a a |. Berkhi menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas T-cells, NK-cells dan fires Jainnya, sehingga mampu mengaktivasi system imun dan memusnahkan gol kanker. Levamisol Anthelmintika ini mempunyai khasiat menstimulasi system imun seluler. Bersama dengan sitostatika dan prednisone dapat digunakan untuk terapi kanker. Tingtur Echinacea Dibuat dari herba tanaman segar Echinacea purpurea. Khasiat dari herba tanaman ini: 4. Memperkuat fagositosis dengan meningkatkan aktivitas makrofag dan limfo-T 2. Memperlancar chemotaxis 3, Meningkatkan pelepasan interferon 4, Menghambat enzyme hyaluronidase Akibatnya sel-sel sekitar akan sukar ditembus oleh virus Ubiquinone (Co-enzyme Q,,, Ubi-Q) Merupakan food supplement dan banyak terdapat dalam organisme aerob (bekteri, tanaman dan hewan). Dalam tubuh manusia pun memiliki zat ini yang berasal dari makanan (daging, kacang-kacangan, bayam). Khasiat dari zat ini : 1. Berperan dalam proses pembakaran glukosa, lemak dan protein 2. Menangkap radikal bebas, sehingga bersifat anti oksidan kuat 3. Memperkuat sistem imun tubuh Digunakan sebagai obat penguat jantung, juga untuk menstimulasi system tangkis tubuh penderita kanker. Ginseng fee dari tanaman Panax Ginseng ini dalam pengobatan tradisional Ch ina digunakan sebagai obat ampuh pada keadaan kelemahan fisik, rang energi serta stress. Mengandung minyak atsiri, vitamin B1, B2 nee zat ginsenosida yang bertanggungjawab untuk khasiat adaptogen Stress, anti letih, anti lemah, serta meningkatkan site tangkis). * Preparat thymus Selain berdaya imunostimulansia, suplemen ini seringkali berdaya meniadakan atau mengurangi gejala penyakit atau efek samping obat (efek paliatif). imunosupresiva Imunosupresiva adalah zat-zat yang justru menekan aktivitas sistem imun sehingga respons imun diperlemah. Obat ini banyak digunakan untuk mencegah Teaksi penolakan setelah seseorang menjalani transplantasi organ tubuh, karena tubuh membentuk antibodi untuk melawan sel-sel asing yang diterimanya. Imunosupresiva juga dapat digunakan untuk menekan aktivitas penyakit autoimun, yaitu suatu penyakit yang terjadi bila system imun tubuh tidak berdaya lagi untuk mengenali jaringan tubuh sendiri sebagai miliknya dan justru menyerangnya, Contohnya adalah rematik, DM type 1, MS (Multiple Sclerosis), SLE (Systemic Lupus Erythematosus), MG (Myasthenia Gravis). Obat-obat yang termasuk dalam golongan imunosupresiva : © Siklosporin Zat ini berasal dari fungi Tolypocladium inflatum. Berkhasiat imunosupresif dengan jalan menghambat secara spesifik respons-imun seluler. Siklosporin terutama digunakan untuk profilaksis dan penanganan reaksi penolakan pada pasien transplantasi organ atau sumsum. tulang. Untuk mengurangi sifat nefrotoksiknya, maka dalam penggunaan dapat dikombinasikan dengan kortikosteroid atau imunosupresiva yang lain. * Tacrolimus Makrolida yang berasal dari jamur Streptomyces tsukubaensis ini mempunyal khasiat dan mekanisme imunosupresif yang sama dengan siklosporin. Namun zat ini mempunyai kekuatan 50 kali lebih kuat. Obat ini lebih sering menimbulkan efek samping berupa toksisitas bagi ginjal dan saraf. » — Mycofenolat-mofetil Obat ini adalah prodrug dengan khasiat menekan perbanyakan limnfosit. Sangat efektif untuk melawan penolakan akut setelah transplantas! oii Dibandingkan dengan azatioprin dan siklosporin (yang cikombinalsi? dengan prednisone), prosentase penolakan dapat dikurang! hingg dengan efek samping yang lebih sedikit. ¢ — Kortikosteroid aoe a eal perkhasiet anti radang, imunosupresit dan anti alergis. Kortkosteroid banyak digunakan sebagai obat tambahan pada penyakit auto imun. Juga efektif untuk mencegah terjadiny 7 j ya exacerbatio penyakit menjadi parahnya penyakit). penyakit (mendadak Talidomida Zat ini merupakan obat tidur dengan efek teratogen yang sangat kuat. Mempunyai daya imunosupresif dan anti radang. Thalidomid mulai digunakan lagi antara lain untuk menekan reaksi lepra serta meringankan gejala AIDS. « — Sulfasalazin Bekerja dengan cara mempengaruhi fungsi limfosit, juga berdaya menangkap radikal bebas dan bersifat anti radang. Zat ini khusus digunakan pada penyakit usus beradang kronis dan rematik. + Azathioprin Azathioprin(AZA) adalah obat imunosupresif digunakan dalam transplantasi organ dan penyakit autoimun dan termasuk kelas kimia analog purin. Disintesis awalnya sebagai obat kanker dan prodrug untuk merkaptopurin pada tahun 4957. Obat ini telah banyak digunakan sebagai imunosupresan selama lebih dari 50 tahun. Sera/Serum Sera atau serum adalah bagian dari plasma yang di dalamnya terlarut berbagai macam protein, diantaranya gamaglobulin yang berupa zat antibodi dan berfungsi untuk membuat seseorang kebal dari gangguan penyakit. Gamaglobulin telah dipakai untuk memberikan kekebalan atau imunisasi berbagai penyakit seperti cacar air, campak, hepatitis B, dan polio. Serum dibuat dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh suatu hewan (sapi, kuda, kambing, dan lain lain) sehingga kekebalan tubuhnya memberikan ‘espon terhadap vaksin tersebut. Setelah diuji dan hasilnya menunjukkan bahwa hewan tersebut telah kebal terhadap vaksin yang dimasukkan, maka dilakukan Pengambilan darah melalui vena leher (vena jugularis) Dari darah yang diambil, ‘emucian dipisahkan antara plasma dengan sel-sel, dan protein darahnya. Plasma. ‘rah kemudian dimurnikan menjadi serum. Serum inilah yang akan memberikan Kebalan Pada seseorang yang melakukan imunisasi dengan serum tersebut. 1 Serum Anti Bisa Ular (Kuda) Serum anti bisa ular polivalen adalah antisera muri yang dibuat dari plasma ida yang memberikan kekebalan terhadap bisa ular yang bersifat neurotoksik cy (Seperti ular dari jenis Naja sputatrix (ular kobra), Bungarus fasciatus (ular belang), dan yang bersifat hemotoksik Agkistrodon rhodostoma (ular tanah)) yang banyak ditemukan di Indonesia, serta mengandung fenol sebagai Pengawet. Penyimpanan: &. Serum anti bisa ular harus disimpan pada suhu antara 2°C hingga 8°c, b. Tidak boleh dibekukan. ¢. Masa kadaluarsa 2 tahun. Gambar 5.2. Serum Anti Bisa Ular Serum Anti Tetanus (Kuda) Serum anti tetanus adalah antisera yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap tetanus, serta mengandung fenol sebagai Pengawet, dan berupa cairan bening kekuningan. Serum anti tetanus digunakan untuk Pencegahan tetanus pada luka yang terkontaminasi dengan tanah, debu jalan, atau bahan lain yang dapat menyebabkan infeksi Clostridium tetani Pada orang yang belum diimunisasi dengan lengkap dengan vaksin tetanus, Penyimpanan: a. Serum anti tetanus harus disimpan pada suhu antara 2°C hingga 8°C. b. Tidak boleh dibekukan. Masa kadaluarsa 2 tahun. Gambar 5.3. Serum Anti tetanus 3. Serum Anti Difteri (Kuda) Serum anti difteri 20.000 IU adalah antisera mumi yang dibuat dari plasma kuda yang dikebalkan terhadap kuman difteri serta mengandung fenol sebagai pengawet, dan berupa cairan bening kekuningan.Pada pemberian parenteral, dimasukkan zat-zat anti difteri yang mampu menetralisir toksin difteri yang beredar dalam darah penderita (imunisasi pasif). Gambar 5.4. Serum Anti Difteri Vaksin Vaksin berasal dari bahasa latin vacca (sapi) dan vaccinia (cacar sapi). Vaksin adalah bahan anti-genik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil- hasil pemurniannya (protein, peptida, atau partikel serupa virus). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker). Vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan penyakit. Vaksin Memanfaatkan kemampuan alami tubuh untuk belajar bagaimana menghilangkan hampir semua penyebab penyakit seperti kuman atau mikroba yang menyerang. Setelah divaksinasi, tubuh "mengingat" bagaimana melindungi diri dari mikroba yang dialami sebelumnya. Vaksin diperoleh dari berbagai sumber berikut: 1. Mikroorganisme mematikan yang dimatikan. Contohnya adalah bakteri Penyebab batuk rejan. 2. Galur hidup yang tidak mematikan. Contohnya adalah virus penyebab rubella, vaksin BCG yang digunakan untuk melawan tuberkulosis, dan vaksin Sabin untuk melawan poliomielitis. 3. Toksin yang dimodifikasi (antitoksin). Pada vaksin tersebut, toksoid (eenyawa ‘oksik) yang digunakan menstimulasi produksi antibodi tanpa risiko tegadinys infeksi_ Contohnya adalah vaksin yang digunakan untuk melawan difteri dan tetanus, 4, , nya. ‘Antigen hasil isolasi yang terpisah dari patog 5. ksin hepatitis B. Antigen hasil rekayasa genetik. coneyy ae imunisasi sebaiknya ditunda, saat: ends munis tak dapat cberkan atau imurisas sbaikny 1. Sakit berat dan akut; 2 Demam tinggi; 3. Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik; f : 4 Bila anak menderita Gangguan sistem imun berat (sedang Hi sh ae Steroid jangka lama, HIV) tidak boleh diberi vaksin hidup (Polio oral, a G, cacar ait): 5. Alergi ‘erhadap telur, maka imunisasi influenza harus dihindari, Efek Samping Umum Vaksin 1. Nyeri, kemerahan, dan Pembengkakan ditempat Penyuntikan; 2 Demam ringan; 3. Resah, Menangis, atau Mengantuk 4, yang lebih dari biasanya pada bayi; Pingsan pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa. Vaksin-vaksin yang lazim digunaka in 1. Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerrin) Memberikan kekebalan aktit terhadap Penyakit tuberkulosis, BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. Vaksin inj mengandung bakteri BCG ‘an, sebanyak 50,000-1 :000,000 Partikel/dosis. Imunisasi li pada. bayi usia 0-14 bulan. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) Suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, Pertusis, dan tetanus, Difteri adalah suatu inteksi bakteri yang Menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal, hidup yang dilemahk: BCG dilakukan sekal Pertusis merupakan peradangan Selaput lendir Saluran n bakteri Bordetella pertussis.Tetanus merupakan Penyaki disebabkan oleh neurotoksin yang Gihasitkan Oleh Clos sporanya masuk ke dalam tubuh melalui luka, lapas akibat infeksi it infeksi akut yang tridium tetani, yang 3. Vaksin Campak Kering ikan kekebalan aktit te isasi ak memberikan ° a ee campak diberikan sebanyak ‘tampek). Pb ae 9 bulan atau lebih thadap penyakit campak 1 dosis pada saat anak Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap cam; pak, gondon, campak Jerman.Pemberiannya melalui parenteral dengan pei = gebanyak 2 Kali. mnie Vaksin HiB (Haemophilus influenza B type) Imunisasi HIB membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza tipe b. Organisme ini bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan inteksi tenggorokan berat yang bisa menyebabkan anak tersedak.Sampai saat ini, imunisasi HiB belum tergolong imunisasi wajib, mengingat harganya yang cukup mahal, tetapi dari segi mantaat, imunisasi ini cukup penting. Vaksin Varisella Imunisasi varisella memberikan perlindungan terhadap cacar air. Cacar air ditandai dengan ruam kulit yang membentuk lepuhan, kemudian secara perlahan mengering dan membentuk keropeng yang akan mengelupas. Vaksin HBV (Hepatitis B Vaccination) Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B. Hepatitis B adalah suatu infeksi yang menyerang organ hati yang dapat menyebabkan kanker hati dan kematian, sehingga imunisasi hepatitis B termasuk imunisasi yang wajib diberikan. Vaksin Pneumokokus Konjugata Imunisasi pneumokokus konjugata melindungi anak terhadap sejenis bakteri yang sering menyebabkan infeksi telinga.Bakteri ini juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti meningitis dan bakteremia (infeksi darah). Vaksin Tipa Imunisasi tipa diberikan untuk mendapatkan kekebalan terhadap demam tod (tifus atau paratifus). Kekebalan yang didapat akan bertahan selama 3 Sampai 5 tahun, karenanya imunisasi ini perlu diulang kembali. Imunisasi ini dapat diberikan dalam 2 jenis, imunisasi oral berupa kapsul yang diberikan Selang sehari selama 3 kali, umumnya diberikan untuk anak yang sudah dapat Menelan kapsul; sedangkan bentuk suntikan diberikan satu Kall pada anak- anak yang belum dapat menelan obat dalam bentuk kapsul. Tidak terdapat ‘lek samping pada imunisasi in. Vaksin Hepatitis A gan sendirinya, Penyakiti i inisel dapat sembuh de! benarnya tidak berbahaya dan dap: fanglama, yaltu pi bila penyembuhan akan penyakit ini memertukan waktu y "ar sampai 2 bulan. _— — 11. Vaksin polio i i 6, 18 bulan (atau 2.3.4 Vaksin polio oral (OPV) diberikan saat lahir, usia 2,4 bulan sesuai program pemerintah).

Anda mungkin juga menyukai