Anda di halaman 1dari 1

Nama: Dhiyah Sartika Oktora

Kelas: XI MIPA 2

No absen: 7

Latar Belakang Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati berawal sejak Jepang menetapkan “status quo” di Indonesia sehingga
menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda yang ditandai dengan peristiwa 10
November 1945. Pada tanggal 7 Oktober 1946, Indonesia melakukan perundingan di Kantor
Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta. Perundingan ini pun menghasilkan kesepakatan gencatan
senjata pada tanggal 14 Oktober dan dilanjutkan perundingan di Linggarjati pada tanggal 11
November 1946. Dalam perundingan tersebut terdapat beberapa tokoh yang hadir untuk mewakili
pihak masing-masing. Wakil indonesia dalam Perundingan Linggarjati adalah Sutan Syahrir, Susanto
Tirtoprodjo, Mohammad Roem, dan AK Gani. Sementara itu, di pihak Belanda diwakili oleh Wim
Schermerhorn, F de Boer, Max Van Poll, dan HJ Van Mook. Lord Killearn yang berasal dari Inggris pun
bertindak sebagai mediator dalam perundingan ini.

Isi Perjanjian Linggarjati:

1. Belanda mengakui secara de facto atas wilayah Jawa, Sumatera, dan Madura.
2. Pemerintah Belanda dan Indonesia sepakat membentuk RIS atau Republik Indonesia Serikat
pada 1 Januari 1949.
3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan
pesertanya RIS, Nederland, Suriname Curacao dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.

Anda mungkin juga menyukai