Kualitas AIr Sungai Klawing
Kualitas AIr Sungai Klawing
This is an open access article under the CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) ISSN
2355-6102 (print), ISSN 2502-0404 (online)
ABSTRACT
This study aims to determine the water quality in the Klawing River, riparian vegetation, native and
introduced fish, utilization, the presence of pollutant reources, fishing practices, and regional regulations
related to the Klawing River. Research methods by surveying and searching libraries. The results showed
that the condition of water quality in the Klawing River upstream was in good condition, while the middle
and downstream parts had decreased. Riparian vegetation in the upper reaches is still dominated by trees
compared to the middle and downstream. Along the Klawing River there are still many locations that have
the potential for erosion. There are 23 species of fish found along the Klawing River. Among these species,
there are 16 species of native fish species and 7 species of introduced fish species. The source of pollution in
the Klawing River comes from liquid waste and solid waste. Fishing is done by using fishing gear such as
fishing rods, nets, stone cages, but there are still those who use drugs and stroom. Existing regulations on
the Klawing River only refer to government regulations governing the river because it does not yet have a
special PERDA.
daerah tersebut tidak layak untuk dijadikan Beleontinidae, Osphronemidae, Poecilidae, dan
tempat pemukiman yang akan mengakibatkan Siluridae yang dilakukan di sembilan stasiun
rawan bencana longsor yang diakibatkan dan belum banyak mengkaji mengenai aspek
banjir (Hakki et al.,2015). Selain itu, Sungai manajemen Sungai Klawing. Informasi
Klawing digunakan untuk memenuhi mengenai manajemen Sungai Klawing masih
kebutuhan sehari-hari seperti MCK (mandi, relatif sedikit, sehingga penelitian tentang
cuci, kakus), tambak, dan sebagai objek wisata manajemen Sungai Klawing untuk kelestarian
(Simanjuntak et al., 2017). spesies endemik perlu dilakukan.
Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
masyarakat dengan berbagai aktivitas akan kualitas air di Sungai Klawing, riparian
menimbulkan permasalahan yang berkaitan vegetasi, ikan asli dan konduksi, pemanfaatan,
dengan kelestarian lingkungan, kebersihan, dan keberadaan pollutan reources, praktik
penurunan kualitas air. Penurunan kualitas penangkapan ikan, serta peraturan daerah
lingkungan di sekitar sungai tersebut terkait Sungai Klawing. Penelitian ini
disebabkan oleh berbagai hal, antara lain diharapkan bermanfaat memberikan informasi
pembuangan limbah industri maupun limbah mengenai manajemen Sungai Klawing untuk
rumah tangga, sampah dan kebiasaan kelestarian spesies asli. Informasi terebut
masyarakat. Perilaku semacam ini tidak diharapkan dapat digunakan untuk melakukan
mendukung terhadap lingkungan bersih yang pengendalian dan pengelolaan terhadap Sungai
akan menurunkan kualitas lingkungan hidup Klawing.
(Nasikin Muhammad, 2007). Penurunan
kualitas lingkungan akan berdampak pada METODE
populasi ikan yang ada di Sungai Klawing. Metode yang dilakukan dengan cara
Masyarakat yang berada di sekitar Sungai survey yaitu meliputi pengambilan sampel di
Klawing juga banyak yang menangkap ikan titik sampling berupa kualitas air, pengamatan
dengan cara memancing, menggunakan jala, meliputi kondisi riparian vegetasi dan
jarring dan seser. Namun, banyak juga keberadaan polutan, pemberian kuisioner
ditemukan penangkapan ikan dengan cara yang meliputi ikan asli dan ikan introduksi,
berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pemanfaatan sungai, dan praktik penangkapan
lingkungan seperti listrik, racun, dan bom. yang ada di Sungai Klawing, serta penelusuran
Kegiatan penangkapan di Sungai Klawing yang pustaka meliputi peraturan daerah tentang
berakibat menurunnya populasi sehingga hukum perundangan yang ada di Sungai
kelimpahan dan keanekaragaman jenis ikan di Klawing.
Sungai Klawing akan terus mengalami Pengumpulan data penelitian dilakukan
penurunan, sehingga perlu adanya peraturan dengan cara-cara sebagai berikut:
yang mengatur kegiatan di Sungai Klawing. 1. Jelajah (cruising)
Upaya pemerintah lebih bersifat preventif Jelajah (cruising) dilaksanakan dengan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan melakukan pengamatan langsung dari hulu
Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang sampai ke hilir Sungai Klawing dengan
Sungai pada Pasal 27 Bab XII. Undang-undang mencatat kordinat lokasi terhadap proses
tersebut dalam pelaksanaannya masih pelaksanaan kerja dan hasil kerja untuk menilai
diabaikan oleh masyarakat (Latif, 1995 : 48). tingkat akurasi data dan informasi yang
Penelitian terdahulu oleh Suryaningsih et disampaikan, dapat dilihat pada Gambar 1.
al. (2018) mengenai keragaman dan distribusi
longitudinal ikan di Sungai Klawing
menyebutkan bahwa terdapat delapan spesies
dari tujuh famili ikan yaitu Cyprinidae,
Bagridae, Mastacembelidae, Anabantidae,
Cichlidae, Channidae, Eleotrididae,
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 89
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah
3. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan
kajian-kajian teori yang diambil dari
buku/literatur, yang berkaitan dengan Data kualitas air yang didapatkan relatif
penelitian ini yaitu untuk mengetahui ikan asli mengalami penurunan dari penelitian terdahulu
dan ikan introduksi apa saja yang terdapat di seperti pada parameter kadar oksigen, namun
Sungai Klawing serta hukum perundangan pada parameter lainnya masih dalam kisaran
yang ada. nilai ambang batas. Penurunan kualitas air
dapat terjadi karna beberapa faktor diantaranya
4. Pengukuran Kualitas Air adalah kegiatan dan pemanfaatan di sekitar
Parameter yang diukur meliputi oksigen Sungai Klawing, seperti pembuangan limbah
terlarut, pH, suhu, kedalaman, kecepatan arus, domestik, pertanian, pertambangan dan industri
dan kecerahan. Pengambilan data dilaksanakan adalah penyebab menurunnya kualitas air dari
selama 1 bulan (Desember 2018), dengan waktu ke waktu. Berikut adalah tabel hasil
melakukan pengamatan langsung dari hulu pengukuran kualitas air dari penelitian
sampai ke hilir Sungai Klawing. Selanjutnya, terdahulu :
data dianalisa dengan menggunakan analisis
deskriptif dengan argumentasi dan logika
2. Riparian Vegetasi
Berdasarkan hasil jelajah pada 21 titik
dari hulu sampai hilir Sungai Klawing,
ditemukan vegetasi pembentuk ekosistem darat
di Sungai Klawing yaitu pohon bambu, pohon
kelapa, pohon petai cina, pohon pisang, pohon
talas, pohon rambutan pohon nanas, pohon
papaya, pohon singkong, pohon tebu, pohon
manggis, pohon jati, pohon putat, pohon
kamboja, pohon laban, pohon wirah, dan pohon
durian.
Pada bagian hilir diperoleh lebih sedikit
ditemukan riparian vegetasi dikarenakan di
daerah ini lebih didominasi oleh pemukiman
penduduk, sehingga pada lokasi tersebut lebih
berpotensi terjadinya erosi. Alih fungsi lahan
merupakan salah satu permasalahan tentang
penggunaan lahan di sekitar Sungai Klawing. 4. Pemanfaatan
Menurut Peraturan Pemerintah No. 38 tahun Wardana (2006) menjelaskan bahwa baik
2011 pasal 1 tentang sungai, sempadan sungai buruknya suatu perairan bisa dipengaruhi
adalah garis maya di kiri dan kanan paling kegiatan disekitarnya. Selain itu, pemanfaatan
sungai yang ditetapkan sebagai batas sumberdaya perairan juga turut mempengaruhi
perlindungan sungai. Pemanfaatan lahan di eksistensi perairan baik secara struktural
sempadan sungai mengikis kawasan yang maupun fungsional. Berikut beberapa kegiatan
semestinya untuk resapan air sungai. yang terdapat di sekitar Sungai Klawing.
Sedikitnya vegetasi menyebabkan tanah tidak Kegiatan yang dilakukan dan pemanfaatan di
dapat meresap air yang masuk sehingga akan sekitar sungai Kwaling ini dapar dilihat seperti
menyebabkan erosi dan banjir ketika hujan pada Tabel 4 berikut
deras.
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 91
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah
2 Bajong, Purbalingga
Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel, rumah makan, pabrik
semen, pembuatan knalpot, dekat pusat kota, pembuatan bata dan genteng
sumberdaya alam bagi manusia secara dijadikan masukan bagi masyarakat, khususnya
berkelanjutan”. masyarakat sekitar Sungai Klawing, sebagai
bahan evaluasi dalam pemanfaatan sungai
KESIMPULAN terutama dengan adanya ikan spesies asli yang
1. Kualitas air yang meliputi: fisika kimia hidup di Sungai Klawing. Untuk Pemerintah
sungai pada bagian hulu masih dikatakan Daerah Kabupaten Purbalingga agar membuat
dalam kondisi baik untuk pertumbuhan ikan, hukum perundangan khusus yang mengatur
tetapi pada bagian tengah dan hilir tentang Sungai Klawing, dan selalu
mengalami penurunan kualitas air sehingga bekerjasama dengan elemen masyarakat untuk
kurang baik bagi kehidupan organisme tetap peduli akan adanya Sungai Klawing.
seperti ikan.
2. Riparian vegetasi pada bagian hulu masih di UCAPAN TERIMAKASIH
dominasi oleh pepohonan di bandingkan di Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
bagian tengah dan hilir Sungai Klawing. Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
3. Di sepanjang Sungai Klawing masih banyak karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis
titik lokasi yang memiliki potensi erosi dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
dikarenakan banyaknya penebangan pohon “MANAJEMEN SUNGAI KLAWING
dan banyaknya pemukiman warga di sekitar UNTUK KELESTARIAN IKAN SPESIES
sungai. ASLI” dengan baik. Oleh karena itu penulis
4. Spesies ikan yang ditemukan di sepanjang mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
Sungai Klawing diperoleh sebanyak 23 kepada:
spesies ikan, dimana terdapat 16 spesies 1. Kedua orang tua yaitu Bapak Ir. Muhammad
ikan asli dan 7 spesies ikan introduksi. Gunara, M.Sc dan Ibu Tunas Marhaeni,
5. Kegiatan yang ada di Sungai Klawing serta Kakak Ns. Aisyah Kurnia Utami,
berupa usaha rumah makan, pabrik, upacara S.Kep serta keluarga besar saya yang selalu
adat, usaha cuci mobil/motor, pertanian, memberikan dukungan, semangat, kasih
perkebunan, peternakan, pemotongan sayang, dan materi kepada saya, serta
hewan, bengkel, dan pemanfaatan Sungai membimbing penyusunan skripsi saya
Klawing yang ditemukan terdiri dari MCK, sehingga penyusunan penelitian ini bisa
budidaya, penangkapan ikan, pertambangan berjalan dengan lancar.
batu dan pasir serta pariwisata. 2. Bapak (Alm) Drs. H. Setijanto, M. Sc. St
6. Sumber pencemaran di Sungai Klawing selaku pembimbing pertama saya yang telah
berasal dari limbah cair dan limbah padat. memberikan izin untuk melaksanakan
7. Masih ada operasi penangkapan ikan yang penelitian dan senantiasa memberi nasihat,
menggunakan cara tidak ramah lingkungan bimbingan, arahan serta dukungannya dalam
seperti penggunaan obat atau jamu dan membimbing pelaksanaan penelitian hingga
stroom. penyelesaian laporan.
8. Belum ada PERDA yang mengatur khusus 3. Ibu Dra. Siti Rukayah, M.Si selaku
tentang Sungai Klawing, hanya mengacu pembimbing kedua yang dimana saya
pada peraturan pemerintah yang mengatur merasa seperti dibimbing orang tua saya
tentang sungai. sendiri karena senantiasa selalu bersabar
9. Berdasarkan hasil survey masyarakat sekitar memberikan saya arahan, dukungan serta
Sungai Klawing, terdapat mitos atau legenda nasihat terutama dalam hal etika dan sopan
yang ada di bagian hulu, tengah, dan hilir santun dalam membimbing pelaksanaan
Sungai Klawing. skripsi hingga penyelesaian laporan.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan
SARAN satu persatu dalam membantu penyusunan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dan kelancaran penelitian.
menyarankan agar penelitian ini dapat
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 95
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah