Anda di halaman 1dari 9

Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 6(2), 2019, 88-96

This is an open access article under the CC-BY-SA license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/) ISSN
2355-6102 (print), ISSN 2502-0404 (online)

MANAJEMEN SUNGAI KLAWING UNTUK KELESTARIAN IKAN SPESIES ASLI

Ayesha Hafizh Gunara 1), Siti Rukayah 2)


1)
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Jenderal Soedirman
2)
Biologi, Universitas Jenderal Soedirman
1)
E-mail : ayeshahafizhgunara@gmail.com
2)
E-mail : rukayah.siti@ymail.com

Naskah diterima 6 Agustus 2019, dan disetujui 29 Agustus 2019

ABSTRACT
This study aims to determine the water quality in the Klawing River, riparian vegetation, native and
introduced fish, utilization, the presence of pollutant reources, fishing practices, and regional regulations
related to the Klawing River. Research methods by surveying and searching libraries. The results showed
that the condition of water quality in the Klawing River upstream was in good condition, while the middle
and downstream parts had decreased. Riparian vegetation in the upper reaches is still dominated by trees
compared to the middle and downstream. Along the Klawing River there are still many locations that have
the potential for erosion. There are 23 species of fish found along the Klawing River. Among these species,
there are 16 species of native fish species and 7 species of introduced fish species. The source of pollution in
the Klawing River comes from liquid waste and solid waste. Fishing is done by using fishing gear such as
fishing rods, nets, stone cages, but there are still those who use drugs and stroom. Existing regulations on
the Klawing River only refer to government regulations governing the river because it does not yet have a
special PERDA.

Keywords: Klawing River, River Management, Fish Species, Water Quality

PENDAHULUAN wilayah atau ekosistem secara alami tanpa


Sungai merupakan tempat, wadah, serta campur tangan manusia (Groombridge, 1992).
jaringan pengairan air mulai dari mata air Ikan yang ditemukan di Sungai Klawing,
sampai muara. Keberadaan sungai dengan diantaranya Puntius orphoides, Hampala
sifatnya yang mengalir dari hulu ke hilir macrolepidota, Barbonymus, dll. Selain
memiliki potensi opportunity value dan sebagai tempat tinggal biota, Sungai Klawing
externality effect antara hulu-hilir atau di juga dimanfaatkan oleh masyarakat.
sepanjang aliran sungai (Pangesti, 2000). Salah Penggunaan lahan berbeda di sepanjang Sungai
satu sungai yang ada di Indonesia yaitu Sungai Klawing, dengan hutan tanaman dan sistem
Klawing. pertanian intensif di daerah hulu, pemukiman
Sungai Klawing terletak di daerah di daerah tengah sungai, dan pertanian di
Purbalingga Jawa Tengah (Widagdo et al., daerah hilir. Sungai Klawing banyak
2012). Sungai Klawing merupakan salah satu dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
anakan Sungai Serayu yang memiliki luas kegiatan perikanan, penambangan pasir dan
kurang lebih 1.725,1306 km2. Sungai Klawing tambang batu (Suryaningsih et al., 2018).
melewati beberapa daerah di Purbalingga Pemanfaatan alur sungai dilakukan oleh
seperti Karangreja pada bagian hulu, Bobotsari masyarakat setempat untuk berbagai
pada bagian tengah, dan Kemangkon pada keperluan, dari pertanian sampai ke
bagian hilir. Sungai Klawing merupakan permukiman (Darmanto dan Sudarmadji,
habitat bagi ikan tawar yang terdiri dari 213 2013). Pembangunan permukiman yang
spesies yang telah ditemukan. Beberapa mengikuti pola aliran sungai bisa disebabkan
diantaranya ialah ikan spesies asli. Ikan asli ketika lahan untuk pemukiman semakin sulit
merupakan ikan yang terdapat pada suatu ditemukan hal ini dikarenakan kondisi fisik di
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 88
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

daerah tersebut tidak layak untuk dijadikan Beleontinidae, Osphronemidae, Poecilidae, dan
tempat pemukiman yang akan mengakibatkan Siluridae yang dilakukan di sembilan stasiun
rawan bencana longsor yang diakibatkan dan belum banyak mengkaji mengenai aspek
banjir (Hakki et al.,2015). Selain itu, Sungai manajemen Sungai Klawing. Informasi
Klawing digunakan untuk memenuhi mengenai manajemen Sungai Klawing masih
kebutuhan sehari-hari seperti MCK (mandi, relatif sedikit, sehingga penelitian tentang
cuci, kakus), tambak, dan sebagai objek wisata manajemen Sungai Klawing untuk kelestarian
(Simanjuntak et al., 2017). spesies endemik perlu dilakukan.
Pemanfaatan sungai yang dilakukan oleh Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
masyarakat dengan berbagai aktivitas akan kualitas air di Sungai Klawing, riparian
menimbulkan permasalahan yang berkaitan vegetasi, ikan asli dan konduksi, pemanfaatan,
dengan kelestarian lingkungan, kebersihan, dan keberadaan pollutan reources, praktik
penurunan kualitas air. Penurunan kualitas penangkapan ikan, serta peraturan daerah
lingkungan di sekitar sungai tersebut terkait Sungai Klawing. Penelitian ini
disebabkan oleh berbagai hal, antara lain diharapkan bermanfaat memberikan informasi
pembuangan limbah industri maupun limbah mengenai manajemen Sungai Klawing untuk
rumah tangga, sampah dan kebiasaan kelestarian spesies asli. Informasi terebut
masyarakat. Perilaku semacam ini tidak diharapkan dapat digunakan untuk melakukan
mendukung terhadap lingkungan bersih yang pengendalian dan pengelolaan terhadap Sungai
akan menurunkan kualitas lingkungan hidup Klawing.
(Nasikin Muhammad, 2007). Penurunan
kualitas lingkungan akan berdampak pada METODE
populasi ikan yang ada di Sungai Klawing. Metode yang dilakukan dengan cara
Masyarakat yang berada di sekitar Sungai survey yaitu meliputi pengambilan sampel di
Klawing juga banyak yang menangkap ikan titik sampling berupa kualitas air, pengamatan
dengan cara memancing, menggunakan jala, meliputi kondisi riparian vegetasi dan
jarring dan seser. Namun, banyak juga keberadaan polutan, pemberian kuisioner
ditemukan penangkapan ikan dengan cara yang meliputi ikan asli dan ikan introduksi,
berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan pemanfaatan sungai, dan praktik penangkapan
lingkungan seperti listrik, racun, dan bom. yang ada di Sungai Klawing, serta penelusuran
Kegiatan penangkapan di Sungai Klawing yang pustaka meliputi peraturan daerah tentang
berakibat menurunnya populasi sehingga hukum perundangan yang ada di Sungai
kelimpahan dan keanekaragaman jenis ikan di Klawing.
Sungai Klawing akan terus mengalami Pengumpulan data penelitian dilakukan
penurunan, sehingga perlu adanya peraturan dengan cara-cara sebagai berikut:
yang mengatur kegiatan di Sungai Klawing. 1. Jelajah (cruising)
Upaya pemerintah lebih bersifat preventif Jelajah (cruising) dilaksanakan dengan
sebagaimana tercantum dalam Peraturan melakukan pengamatan langsung dari hulu
Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 Tentang sampai ke hilir Sungai Klawing dengan
Sungai pada Pasal 27 Bab XII. Undang-undang mencatat kordinat lokasi terhadap proses
tersebut dalam pelaksanaannya masih pelaksanaan kerja dan hasil kerja untuk menilai
diabaikan oleh masyarakat (Latif, 1995 : 48). tingkat akurasi data dan informasi yang
Penelitian terdahulu oleh Suryaningsih et disampaikan, dapat dilihat pada Gambar 1.
al. (2018) mengenai keragaman dan distribusi
longitudinal ikan di Sungai Klawing
menyebutkan bahwa terdapat delapan spesies
dari tujuh famili ikan yaitu Cyprinidae,
Bagridae, Mastacembelidae, Anabantidae,
Cichlidae, Channidae, Eleotrididae,
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 89
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

ilmiah, kemudian disajikan dalam bentuk


tabel serta grafik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Kualitas Air
Pengambilan dan pengukuran sampel
dilakukan dengan menempatkan 6 lokasi
stasiun penelitian, yaitu stasiun 1
(Palumbungan), Stasiun 2 (Karangmalang),
Stasiun 3 (Bendungan Slinga), Stasiun 4
(Jembatan Toyareja), Stasiun 5 (Jembatan
Gambar 1. Peta Tracking Sungai Klawing
Wirasaba), Stasiun 6 (Congot), dengan
\ parameter yang diukur meliputi pH, DO, suhu,
kecepatan arus, kecerahan, dan kedalaman..
2. Wawancara Berdasarkan penelitian diperoleh data sebagai
Peneliti dan responden berhadapan berikut:
langsung (face to face) untuk mendapatkan Tabel 1. Kualitas Air Sungai Klawing
informasi secara lisan dengan tujuan
mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian. Sesuai dengan
jenisnya, peneliti memakai jenis wawancara
tidak berstruktur adalah wawancara dengan
mengajukan beberapa pertanyaan secara lebih
luas dan leluasa berdasarkan susunan
pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya, biasanya pertanyaan muncul
secara spontan sesuai dengan perkembangan
situasi dan kondisi ketika melakukan
wawancara.

3. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan dengan
kajian-kajian teori yang diambil dari
buku/literatur, yang berkaitan dengan Data kualitas air yang didapatkan relatif
penelitian ini yaitu untuk mengetahui ikan asli mengalami penurunan dari penelitian terdahulu
dan ikan introduksi apa saja yang terdapat di seperti pada parameter kadar oksigen, namun
Sungai Klawing serta hukum perundangan pada parameter lainnya masih dalam kisaran
yang ada. nilai ambang batas. Penurunan kualitas air
dapat terjadi karna beberapa faktor diantaranya
4. Pengukuran Kualitas Air adalah kegiatan dan pemanfaatan di sekitar
Parameter yang diukur meliputi oksigen Sungai Klawing, seperti pembuangan limbah
terlarut, pH, suhu, kedalaman, kecepatan arus, domestik, pertanian, pertambangan dan industri
dan kecerahan. Pengambilan data dilaksanakan adalah penyebab menurunnya kualitas air dari
selama 1 bulan (Desember 2018), dengan waktu ke waktu. Berikut adalah tabel hasil
melakukan pengamatan langsung dari hulu pengukuran kualitas air dari penelitian
sampai ke hilir Sungai Klawing. Selanjutnya, terdahulu :
data dianalisa dengan menggunakan analisis
deskriptif dengan argumentasi dan logika

© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 90


Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

Tabel 2. Kualitas Air Penelitian Terdahulu


3. Spesies Ikan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu
Hari Setyati selaku KASI Pengembangan
nelayan kecil dan perizinan dan Bapak Ragil
yang merupakan pegawai Dinas Ketahanan
Pangan dan Perikanan Kabupaten Purbalingga,
dan wawancara yang dilakukan kepada nelayan
serta masyarakat Sekitar Sungai Klawing dari
hulu sampai hilir sungai, diperoleh hasil
sebanyak 23 spesies ikan yang hidup di Sungai
Klawing, dimana 16 spesies merupakan ikan
asli dan 7 spesies merupakan ikan introduksi.
Spesies yang ditemukan dalam peelitian ini
disajikan seperti pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Spesies Ikan Yang Ditemukan di


Sungai Kwaling

2. Riparian Vegetasi
Berdasarkan hasil jelajah pada 21 titik
dari hulu sampai hilir Sungai Klawing,
ditemukan vegetasi pembentuk ekosistem darat
di Sungai Klawing yaitu pohon bambu, pohon
kelapa, pohon petai cina, pohon pisang, pohon
talas, pohon rambutan pohon nanas, pohon
papaya, pohon singkong, pohon tebu, pohon
manggis, pohon jati, pohon putat, pohon
kamboja, pohon laban, pohon wirah, dan pohon
durian.
Pada bagian hilir diperoleh lebih sedikit
ditemukan riparian vegetasi dikarenakan di
daerah ini lebih didominasi oleh pemukiman
penduduk, sehingga pada lokasi tersebut lebih
berpotensi terjadinya erosi. Alih fungsi lahan
merupakan salah satu permasalahan tentang
penggunaan lahan di sekitar Sungai Klawing. 4. Pemanfaatan
Menurut Peraturan Pemerintah No. 38 tahun Wardana (2006) menjelaskan bahwa baik
2011 pasal 1 tentang sungai, sempadan sungai buruknya suatu perairan bisa dipengaruhi
adalah garis maya di kiri dan kanan paling kegiatan disekitarnya. Selain itu, pemanfaatan
sungai yang ditetapkan sebagai batas sumberdaya perairan juga turut mempengaruhi
perlindungan sungai. Pemanfaatan lahan di eksistensi perairan baik secara struktural
sempadan sungai mengikis kawasan yang maupun fungsional. Berikut beberapa kegiatan
semestinya untuk resapan air sungai. yang terdapat di sekitar Sungai Klawing.
Sedikitnya vegetasi menyebabkan tanah tidak Kegiatan yang dilakukan dan pemanfaatan di
dapat meresap air yang masuk sehingga akan sekitar sungai Kwaling ini dapar dilihat seperti
menyebabkan erosi dan banjir ketika hujan pada Tabel 4 berikut
deras.
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 91
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

Tabel 4. Kegiatan dan Pemanfaatan di Sekitar Sungai Kwaling

Titik Lokasi (Desa,


Kegiatan
Sampel Kecamatan)
Hulu 1 Tlahab Lor, Curug Wisata, pertanian, perkebunan
Silintang
2 Tlahab Kidul, Curug Wisata, pertanian, perkebunan
Sumba
3 Palumbungan Wetan, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan,budidaya, MCK
Bobotsari
4 Karang Talun, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan,budidaya, MCK
Bobotsari

5 Karang Malang, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan,budidaya, MCK


Bobotsari

6 Onje, Mrebet Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan,budidaya, MCK

7 Onje, Mrebet Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan,budidaya, MCK

Tengah 1 Banjaran, Bojongsari Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel

2 Slinga, Kaligondang Pertanian, perkebunan, pertambangan, MCK

3 Slinga, Kaligondang Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


rumah makan, wisata, pemotongan unggas, tempat pembuangan
akhir "Banjaran", budidaya

4 Penaruban, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


Kaligondang rumah makan, pasar, usaha meubel, dekat pusat kota, usaha knalpot,
cuci mobil/motor
5 Toyareja, Purbalingga Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,
rumah makan, pabrik semen, pembuatan knalpot
Hilir 1 Jetis, Kemangkon Pertanian, perkebunan, pertambangan,peternakan, MCK, bengkel,
rumah makan, pabrik

© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 92


Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

2 Bajong, Purbalingga
Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel, rumah makan, pabrik
semen, pembuatan knalpot, dekat pusat kota, pembuatan bata dan genteng

3 Dusun 3, Sumilir, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


Kemangkon rumah makan

4 Pengandekan, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


Kemangkon rumah makan
5 Dusun 1, Sumilir, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan MCK, bengkel,
Kemangkon rumah makan, budidaya

6 Kalicupak Kidul, Pertanian, perkebunan,pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


Kalibagor rumah makan, budidaya
7 Kedung benda, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,
Kemangkon rumah makan, wisata, upacara adat

8 Sempor Kidul, Kedung Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK,


Benda, Kemangkon bengkel,rumah makan

9 Wisata Congot, Pertanian, perkebunan, pertambangan, peternakan, MCK, bengkel,


Kedung Benda, rumah makan dan wisata
Kemangkon

5. Pollutan Resource Pembungan sampah dapat menimbulkan


Berdasarkan hasil pengamatan yang dampak negatif pada lingkungan. Pencemaran
dilakukan di sepanjang Sungai Klawing perairan yang ditimbulkan oleh sampah
ditemukan berbagai sumber pencemar yang misalnya terjadi perubahan warna dan bau pada
berasal dari aktivitas masyarakat setempat, baik air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikro
berasal dari limbah cair maupun limbah padat. organisme yang terbawa air hujan dan
Limbah cair berasal dari limbah domestik yang meresapnya bahan – bahan berbahaya sehingga
dibuang ke sungai oleh pemukiman yang mencemari sungai. Berbagai organisme
berada di tepian sungai. Limbah padat yang termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
berpotensi mencemari Sungai Klawing berasal spesies akan lenyap dan mengakibatkan
dari buangan pemukiman dalam bentuk berubahnya ekosistem perairan biologis (Dinas
sampah. Masyarakat menjadikan lahan kosong Lingkungan Hidup, 2017).
yang berada di sepanjang sungai sebagai
tempat pembuangan sampah. Sampah yang
berada di sekitar sungai ini dapat terbawa arus
sungai sehingga mencemari sungai.

© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 93


Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

(Sumber: Dokumentasi pribadi)


Gambar 2. Contoh Sumber Pencemaran Limbah Cair (A) (B)
Yang Berada di Daerah Onje (Kegiatan MCK)

(Sumber: Dokumentasi pribadi)


Gambar 3. Contoh Sumber Pencemaran Limbah Cair (C)
Yang Berada di Daerah Slinga (TPA Banjaran) (Sumber: Dokumentasi pribadi)
\
6. Praktik Penangkapan Ikan Gambar 4. Contoh Alat Tangkap Yang Digunakan di
Sungai Klawing (A. Jaring ; B. Stroom ; C. Pancing )
Berdasarkan hasil survey masyarakat
sekitar Sungai Klawing penangkapan ikan di 7. Peraturan Daerah
sungai Klawing lebih sering terjadi pada bagian Berdasarkan wawancara dengan Dinas
hilir dan tengah daripada hulu. Pada bagian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten
hilir selain dimanfaatkan untuk kegiatan sehari- Purbalingga yang dilakukan, belum ada hukum
hari masyarakat sekitar seperti menambang dan perundangan yang mengatur tentang
batu juga dimanfaatkan untuk menangkap ikan. Sungai Klawing. Namun secara umum, hukum
Hasil wawancara dengan beberapa dan perundangan mengenai sungai diatur dalam
narasumber, bahwa di Sungai Klawing hanya Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2011
tinggal beberapa orang saja yang masih tentang sungai dan Pasal 86 UU No.31 Tahun
menggunakan alat tangkap yang tidak ramah 2003 tentang perikanan.
lingkungan seperti racun dan stroom, hal ini Dalam Peraturan Daerah Gubernur
dikarenakan banyaknya papan larangan akan Provinsi Jawa Tengah No.15 tahun 2014
aturan penangkapan ikan, masyarakat sekitar tentang pengelolaan daerah aliran sungai di
sungai, serta komunitas pemancing seperti wilayah provinsi Jawa Tengah dalam pasal 1
Purbalingga Fun Fishing dan Mancing Mania nomor 8 disebutkan “Pengelolaan DAS adalah
Purbalingga yang tidak setuju dengan upaya manusia dalam mengatur hubungan
penggunaan alat tangkap tersebut karena dapat timbal balik antar sumberdaya alam dengan
merusak ekosistem. Contoh gambar yang manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya,
digunakan dalam peneitian seperti pada gambar agar terwujud kelestarian dan keserasian
4 berikut ini. ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan

© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 94


Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

sumberdaya alam bagi manusia secara dijadikan masukan bagi masyarakat, khususnya
berkelanjutan”. masyarakat sekitar Sungai Klawing, sebagai
bahan evaluasi dalam pemanfaatan sungai
KESIMPULAN terutama dengan adanya ikan spesies asli yang
1. Kualitas air yang meliputi: fisika kimia hidup di Sungai Klawing. Untuk Pemerintah
sungai pada bagian hulu masih dikatakan Daerah Kabupaten Purbalingga agar membuat
dalam kondisi baik untuk pertumbuhan ikan, hukum perundangan khusus yang mengatur
tetapi pada bagian tengah dan hilir tentang Sungai Klawing, dan selalu
mengalami penurunan kualitas air sehingga bekerjasama dengan elemen masyarakat untuk
kurang baik bagi kehidupan organisme tetap peduli akan adanya Sungai Klawing.
seperti ikan.
2. Riparian vegetasi pada bagian hulu masih di UCAPAN TERIMAKASIH
dominasi oleh pepohonan di bandingkan di Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
bagian tengah dan hilir Sungai Klawing. Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
3. Di sepanjang Sungai Klawing masih banyak karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis
titik lokasi yang memiliki potensi erosi dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
dikarenakan banyaknya penebangan pohon “MANAJEMEN SUNGAI KLAWING
dan banyaknya pemukiman warga di sekitar UNTUK KELESTARIAN IKAN SPESIES
sungai. ASLI” dengan baik. Oleh karena itu penulis
4. Spesies ikan yang ditemukan di sepanjang mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya
Sungai Klawing diperoleh sebanyak 23 kepada:
spesies ikan, dimana terdapat 16 spesies 1. Kedua orang tua yaitu Bapak Ir. Muhammad
ikan asli dan 7 spesies ikan introduksi. Gunara, M.Sc dan Ibu Tunas Marhaeni,
5. Kegiatan yang ada di Sungai Klawing serta Kakak Ns. Aisyah Kurnia Utami,
berupa usaha rumah makan, pabrik, upacara S.Kep serta keluarga besar saya yang selalu
adat, usaha cuci mobil/motor, pertanian, memberikan dukungan, semangat, kasih
perkebunan, peternakan, pemotongan sayang, dan materi kepada saya, serta
hewan, bengkel, dan pemanfaatan Sungai membimbing penyusunan skripsi saya
Klawing yang ditemukan terdiri dari MCK, sehingga penyusunan penelitian ini bisa
budidaya, penangkapan ikan, pertambangan berjalan dengan lancar.
batu dan pasir serta pariwisata. 2. Bapak (Alm) Drs. H. Setijanto, M. Sc. St
6. Sumber pencemaran di Sungai Klawing selaku pembimbing pertama saya yang telah
berasal dari limbah cair dan limbah padat. memberikan izin untuk melaksanakan
7. Masih ada operasi penangkapan ikan yang penelitian dan senantiasa memberi nasihat,
menggunakan cara tidak ramah lingkungan bimbingan, arahan serta dukungannya dalam
seperti penggunaan obat atau jamu dan membimbing pelaksanaan penelitian hingga
stroom. penyelesaian laporan.
8. Belum ada PERDA yang mengatur khusus 3. Ibu Dra. Siti Rukayah, M.Si selaku
tentang Sungai Klawing, hanya mengacu pembimbing kedua yang dimana saya
pada peraturan pemerintah yang mengatur merasa seperti dibimbing orang tua saya
tentang sungai. sendiri karena senantiasa selalu bersabar
9. Berdasarkan hasil survey masyarakat sekitar memberikan saya arahan, dukungan serta
Sungai Klawing, terdapat mitos atau legenda nasihat terutama dalam hal etika dan sopan
yang ada di bagian hulu, tengah, dan hilir santun dalam membimbing pelaksanaan
Sungai Klawing. skripsi hingga penyelesaian laporan.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan
SARAN satu persatu dalam membantu penyusunan
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dan kelancaran penelitian.
menyarankan agar penelitian ini dapat
© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 95
Ayesha Hafizh Gunara, Siti Rukayah

Abad–21. Orasi Ilmiah APU,


DAFTAR PUSTAKA Depkimbangwil.
Darmanto, Darmakusuma & Sudarmadji. 2013. Simanjuntak, Elisa Lestari et al. 2017. Dampak
Pengelolaan Sungai Berbasis Aktivitas Masyarakat Terhadap Kualitas
Masyarakat Lokal Di Daerah Lereng Air Sungai Babarsari Kecamatan
Selatan Gunungapi Merapi. Jurnal Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
Manusia dan Lingkungan. 20(2): 1-11 Jurnal Aquacoastmarine. 5 (4): 1-11
Groombridge, B. 1992. Global Biodiversity: Suryaningsih, S., Sri, S., Sorta, B.I. S., &
Status of the Earth's Living Resources. Kusbiyanto. 2018. Diversity and
A Report compiled by WCMC in longitudinal distribution of freshwater
collaboration with The Natural History fish in Klawing River, Central Java,
Museum, London, IUCN, UNEP, Indonesia. 19(1):85-92.
WWF, and WRI. ChaPman & Hall, Wan Hakki et al.,2015. Dampak Pemanfaatan
London. Bantaran Sungaiterhadap Kualitas
Latif, A. 1995. Faktor-faktor yang Lingkungan Di Kelurahan Pasar Krui.
Mempengaruhi Perilaku Penduduk Jurnal Fakultas Keguruan dan Ilmu
dalam Pemanfaatan Sungai Code Kependidikan. Universitas Lampung.
Sebagai sarana Mandi cuci dan kakus Widagdo, A., & Rachmad, S. 2012.
(MCK), Studi Kasus di Kecamatan Jetis Geomorfologi Sungai Klawing Daerah
Kotamadya Yogyakarta. Tesis. Bobotsari, Kabupaten Purbalinggga, Jawa
Yogyakarta: Program Pascasarjana Tengah. Dinamika Rekayasa. 8(2): 1-7.
UGM.
Nasikin, Muhammad. 2007. Pemanfaatan
Sungai Jajar Sebagai Sarana Mandi
Cuci Dan Kakus (MCK),Studi Kasus
Terhadap Perilaku Masyarakat di
Kelurahan Singorejo Kecamatan Demak
Kabupaten Demak. Tesis. Semarang:
Program Pascasarjana UNNES.
Pangesti, Dyah Rahayu. 2000. Pengelolaan dan
Pemanfaatan Sungai Menyongsong

© 2019 Florea : Jurnal Biologi dan Pembelajarannya | 96

Anda mungkin juga menyukai