Dalam kasus ini guru memiliki kelemahan dalam kompetensi kepribadian, alasanya adalah guru tersebut tidak bisa mengontrol emosi, dalam hal ini guru tidak menerapkan beberapa aspek pada kompetensi kepribadian diantaranya ialah stabil dan dewasa. Aspek stabil dalam hal ini ialah tidak bisa menahan emosi yang seharusnya guru harus bisa menjaga kestabilitasan diri dan harus bisa mengontrol emosi. Guru seharusnya juga bersikap dewasa dalam mengambil tindakan dimana guru tidak seharusnya menampar siswa. Case 2 “ Guru Hukum Siswa Makan Sampah Plastik“ Dalam kasus ini guru melakukan kesalahan besar, hukuman yang diberikan guru sangat tidak bijak dan manusiawi. Dalam kasus ini guru tidak menerapkan kompetensi pedagogik dan kepribadian. Dalam kasus ini guru tidak menerapkan kompetensi pedagogik pada aspek dimana guru kurang akan pemahaman terdapat siswa dimana hukuman tersebut tidak pantas untuk siswa SD. Boleh memberikan hukuman tetapi hukuman tersebut harus sesuai dengan keadaan siswa dan harusnya memberikan hukuman yang dapat mengembangkan siswa. Dalam kasus ini guru juga tidak menerapkan kompetensi kepribadian pada aspek bijaksana dan dewasa dimana guru sangat tidak bijaksana dalam memberikan hukuman terhadap siswa tersebut. Case 3 “ Siswa Demo Mutasi Guru” Dalam kasus ini guru tersebut melanggar kompetensi kepribadian dimana guru tersebut tidak bijaksana karena telah memukul seorang siswa dan guru tersebut diberi hukuman dengan dimutasi. Namun disamping itu banyak siswa yang berdemo menolak guru tersebut dimutasi hal ini bisa saja guru tersebut memiliki kompetensi profesional dan dedikasi yang sangat baik dimana banyak siswa yang mendukung guru tersebut agar tidak dimutasi. Case 4 “Guru Tegur Siswa Dihajar Orangtua” Dalam kasus ini guru tersebut melanggar kompetensi pedagogik dimana guru tersebut kurang pemahaman terhadap siswa dimana tidak semua siswa bisa menerima ketika ditegur di muka umum yang hal tersebut juga mempernalukan siswa. Namun disisi lain guru tersebut memiliki kompetensi kepribadian yang dimana saat siswa melakukan kesalahan guru hanya menegur dan tidak melakukan kekerasan kepada siswa.