Anda di halaman 1dari 31

TARI TRADISIONAL INDONESIA

1. Tari Daerah Nanggore Aceh Darussalam

a. Tari Saman

Tari Saman Aceh merupakan salah satu tari daerah yang sangat terkenal di Indonesia.
Tarian ini merupakan sebuah tarian Suku Gayo, Aceh, yang biasanya digunakan untuk
merayakan peristiwa penting dalam adat seperti acara merayakan kelahiran Nabi
Muhammad SAW.

Dalam konteks religius, tari Saman masih digunakan sebagai sarana dakwah melalui
pertunjukan-pertunjukan. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan
santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

Tari Saman dibawakan oleh belasan atau puluhan laki-laki dengan jumlah ganjil. Dalam
perkembangannya, tari Saman di bawakan oleh semakin banyak orang.
b. Tari Seudati Aceh

Tari Seudati adalah salah satu jenis tari daerah yang berasal dari daerah Aceh. Di
Aceh, tarian ini cukup terkenal dan sering digunakan dalam berbagai acara adat,
budaya maupun pertunjukan.

Umumnya, tarian ini dibawakan oleh 8 orang penari utama  yang terdiri dari satu
orang syeh, satu pembantu syeh, dua apeet wie, satu apeet bak dan tiga orang pembantu
biasa. Selain itu dalam tarian ini juga terdapat dua orang lain yang bertugas sebagai
pelantun syair yang disebut aneuk syahi.
2. Tari Daerah Sumatera Utara

a. Tari Tortor

Jenis tari ini merupakan tarian purba yang berasal dari Batak Toba, Sumatera Utara.
Tari Tortor sering digunakan dalam acara seremonial yang disajikan dengan alat musik
gondang.

Pada zaman dahulu, tarian Tortor digunakan masyarakat sebagai media komunikasi.
Melalui gerakan tarian Tortor, terjadilan interaksi antara partisipan upacara.

b. Tari Baluse

Tari Baluse adalah tari daerah asal Nias Selatan, Sumatera Utara. Tarian ini
mempunyai makna tari perang. Dahulu kala tarian ini merupakan simbol kegagalan
prajurit di medan perang dan perwujudan kebiasaan masyarakat Nias dahulu kala.

Meski demikian, sekarang, tari Baluse digunakan sebagai penyambutan tamu atau
wisatawan. Di sajikan oleh sekumpulan pria kuat, hebat dan gagah perkasa
menggunakan peralatan seperti baju perang.

Dilengkapi dengan perpaduan warna merah dan kuning, pedang Tologu, perisai Baluse,
topi perang atau mahkota dan tombak atau toho yang panjangnya mencapai 2 meter. 
c. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari daerah yang berasal dari Deli Serdang,
Sumatera Utara. Tarian ini memiliki gerakan perpaduan dari gerakan Portugis dan
Melayu Deli dengan dua belas macam gerakan yang dimiliki.
3. Tari Daerah Sumatera Barat

a. Tari Piring

Tari Piring ata tari Piriang adalah tari tradisional Minangkabau yang menampilkan


atraksi menggunakan piring.

Para penari menari dan mengayunkan piring di tangan dengan gerakan-gerakan yang
cepat, teratur, tanpa satupun piring terlepas dari tangan. Saat ini, tari Piring masih
digunakan sebagai pertunjukan pada acara penyambutan tamu terhormat dan upacara
adat.

b. Tari Payung

Tari Payung termasuk ke dalam tari daerah asal Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian
jenis ini termasuk ke dalam tarian Melayu versi Minangkabau yang duhu digunakan
sebagai bagian pertunjukan sandiwara.

Tari Payung menggunakan payung sebagai instrumen utama yang disajikan oleh 3
sampai 4 orang penari secara berpasangan pria dan wanita.
4. Tari Daerah Sumatera Selatan

a. Tari Tanggai

Tari Tanggai adalah jenis tari tradisional asal Sumatera Selatan. Pada umumnya tarian
ini digunakan sebagai penyambutan tamu yang telah memenuhi undangan seperti pada
acara pernikahan adat daerah Palembang.

Pertunjukan tari Tanggai ini menggambarkan keramahan dan rasa hormat masyarakat
Palembang atas kehadiran tamu. Dalam tarian ini tersirat ucapan selamat datang dari
pihak pengundang kepada para tamu.

b. Tari Putri Bekhusek

Tari Putri Bekhusek adalah sebuah tarian yang sangat populer di Palembang atau
sekitarnya seperti Ogan Komering Ulu. Berdasarkan makna, bukhusek bermakna
bermain. Oleh karena itu, tari Putri Bukhusek merupakan tarian yang menggambarkan
seorang putri yang sedang bermain.
5. Tari Daerah Jambi

a. Tari Rantak Kudo

Tari Rentak Kudo adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat Kerinci yang
berasal dari daerah Hamparan Rawang Kabupaten Kerinci.

Tarian ini dikenal sebagai “Rentak Kudo” karena gerakannya yang menghentak-hentak
seperti kuda. Pada umumnya tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap
sangat Latar belakang sakral oleh masyarakat Kerinci.

Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci
yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti.

Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan
mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

b. Tari Sekapur Sirih

Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di


Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai
tarian wajib kepada tamu besar.
Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu.
Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari
laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal.

c. Tari Selampit Delapan

Tari Selampit Delapan merupakan tari tradisional dari Jambi. Awalnya tarian ini


dimainkan 8 orang dengan menggunakan sumbu kompor yang diikat atau digantung.
Tapi saat ini sumbu kompor telah diganti syal atau tali berwarna-warni agar tarian lebih
menarik. Tari Selampit Delapan bertujuan merekatkan hubungan pergaulan antar
pemuda.

Oleh sebab itu setiap gerak tarian menggambarkan landasan dalam pergaulan yaitu
kekompakan, keimanan, saling menghargai, dan perilaku bijaksana. Keistimewaan tari
Selampit Delapan lainnya terletak pada gerakan penarinya yang luwes.
6. Tari Daerah Bangka Belitung

a. Tari Campak

Tari Campak merupakan tarian tradisional daerah Bangka Belitung yang


menggambarkan keceriaan seorang bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Biasanya tarian ini dipertunjukkan pada upacara panen padi atau sepulang dari ume
(kebun).

Saat ini, masyarakat Bangka Belitung masih menggunakan tarian ini sebagai hiburan
pada berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau acara pernikahan.

7. Tari Daerah Bengkulu

a. Tari Andun

Tari Andun adalah tarian tradisional asal Bengkulu. Tarian ini digunakan masyarakat
pada acara pesta pernikahan.
Pada zaman dahulu, tarian ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh
setelah selesai panen padi. Oleh karena itulah, tarian ini biasanya dibawakan oleh para
bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diiringi musik kolintang.

b. Tari Bidadari Terminang Anak

Tari Bidadari Terminang Anak adalah salah satu jenis tarian asal daerah Bengkulu.
Tarian ini menggambarkan seorang bidadari cantik yang turun dari langit dan menuju
bumi untuk meminang seorang anak.

Pada umumnya tarian ini dilakukan oleh beberapa perempuan dengan salah satunya
memakai kostum yang berbeda. Penari dengan kostum berbeda tersebutlah yang
menggambarkan seorang anak bumi yang diangkat sebagai anak oleh bidadari. Tarian
ini bermakna sebuah keberkahan yang datang dari langit pada manusia di bumi.

8. Tari Daerah Riau

a. Tari Zapin
Berdasarkan sejarahnya, Tarian Zapin merupakan hasil dari gabungan dua
kebudayaan, yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu. Akulturasi ini
terjadi karena kedatangan orang-orang Arab ke wilayah Riau dan tinggal disini.

Adat Melayu dan Arab kemudian saling mengisi dan berpengaruh pada bidang seni,
seperti tari, sastra, musik dan sebagainya. Tarian Zapin dilakukan secara berpasangan
dan digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat.

9. Tari Daerah Kepulauan Riau

a. Tari Tandak

Tari tandak adalah tarian tradisional yang berasal dari daerah Riau dan Kepulauan
Riau. Jenis tarian ini termasuk tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para
penari pria dan penari wanita.

Dengan berbusana tradisional melayu mereka menari dengan gerakannya yang khas
dan diiringi oleh lagu dan alunan musik pengiring. Tari Tandak ini merupakan salah satu
tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Riau dan Kepulauan Riau. Tarian ini
biasanya sering ditampilkan di berbagai acara, baik acara adat maupun acara budaya
yang diselenggarakan di sana.
10. Tari Daerah Lampung

a. Tari Melinting

Tari Melinting adalah salah satu jenis tradisional daerah Lampung. Sesuai dengan
namanya, tari Melinting berasal dari kecamatan Melinting dan Kecamatan Labuhan
Meringgai, Kabupaten Lampung Timur.

Tarian ini menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting. Pada


mulanya, tarian ini digunakan untuk pelengkap pada acara Gawi Adat, yaitu acara
Kegungan Keratuan Melinting.

Biasanya tarian ini diadakan di balai adat karena Gawi Adat merupakan tarian keluarga
ratu. Penarinya pun terbatas orang-orang tertentu seperti putera dan putri Keratuan
Melinting.

b. Tari Jangget
Tari Jangget adalah tarian tradisional asal Lampung. Tarian ini sendiri biasanya
digunakan pada upacara adat. Pengadaan upacara adat ini tertutup sehingga tidak
semua orang bisa melihatnya. Tarian Jangget melambangkan keluhuran budi dan
susila masyarakat daerah Lampung.

11. Tari Daerah DKI Jakarta

a.Tari Topeng Betawi

Tari Topeng Betawi adalah tarian yang dibawakan saat pementasan teater rakyat
Topeng Betawi, seni pertunjukan tradisional yang terdiri dari tari, musik, nyanyi,
bebodoran (lawak), dan lakon (drama). Kesenian ini berkembang di wilayah komunitas
Betawi Pinggir (Betawi Ora), mengangkat kehidupan masyarakat yang
direpresentasikan dalam bentuk gerak tari dan lakon. 

Tari Topeng Betawi awalnya di pentaskan secara berkeliling oleh para seniman.
Mereka biasanya di undang sebagai  pengisi hiburan dalam acara  pesta pernikahan,
khitanan, dan lainnya. Masyarakat Betawi dahulu mempercayai bahwa tarian Topeng
Betawi bisa menjauhkan diri dari mara bahaya atau petaka.
12. Tari Daerah Banten

a. Tari Rampak Bedug

Rampak Bedug adalah salah satu kesenian memainkan alat musik bedug yang khas
dari daerah Banten. Dalam pertunjukan Rampak Bedug ini pemain bedug
memaikannya dengan kompak sehingga menghasilkan suara yang indah dan enak
didengar. Selain itu kesenian ini juga dikemas dengan gerakan-gerakan tari sehingga
terlihat menarik dan atraktif.

13. Tari Daerah Jawa Barat

a. Tari Jaipong
Tari Jaipong adalah salah satu kesenian tradisional Jawa Barat yang sangat populer di
Indonesia. Tarian ini merupakan penggabungan beberapa seni tradisional
seperti pencak silat, wayang golek, ketuk tilu dan lain – lain. Tarian ini sering di tampilkan
di berbagai acara seperti penyambutan tamu besar dan festival budaya.

14. Tari Daerah Jawa Tengah

a. Tari Bedhaya Ketawang

Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tarian kebesaran yang hanya dipertunjukkan
ketika penobatan serta Tingalandalem Jumenengan Sunan Surakarta (upacara peringatan
kenaikan tahta raja). Nama Bedhaya Ketawang sendiri berasal dari kata bedhaya yang
berarti penari wanita di istana.

Bedhaya Ketawang merupakan suatu tarian yang berfungsi bukan hanya sebagai
hiburan, karena tarian ini hanya ditarikan untuk sesuatu yang khusus dan dalam
suasana yang sangat resmi. Tari Bedhaya Ketawang menggambarkan hubungan
asmara Kangjeng Ratu Kidul dengan raja-raja Mataram.

b. Tari Gambyong
Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal-mula dari
wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu.
Gambyong bukanlah satu tarian saja melainkan terdiri dari bermacam-macam
koreografi, yang paling dikenal adalah Tari Gambyong Pareanom (dengan beberapa
variasi) dan Tari Gambyong Pangkur (dengan beberapa variasi).

Meskipun banyak macamnya, tarian ini memiliki dasar gerakan yang sama, yaitu
gerakan tarian tayub. Pada dasarnya, gambyong dicipta untuk penari tunggal, tetapi
sekarang lebih sering dibawakan oleh beberapa penari dengan menambahkan
unsur blocking panggung sehingga melibatkan garis dan gerak yang serba besar

15. Tari Daerah Yogyakarta

a. Tari Serimpi
Tari Serimpi atau Srimpi adalah bentuk repertoar (penyajian) tari Jawa klasik dari tradisi
kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai
sekarang oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah (Surakarta) dan Yogyakarta.

Sejak dari zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di
keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari pentas yang lain karena
sifatnya yang sakral. Dahulu tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang
dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau
benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu,
meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.

b. Tari Kumbang

Tari Kumbang adalah salah satu tarian tradisional Yogyakarta. Seperti nama tariannya,
tari kumbang mengisahkan tentang sepasang kumbang jantan dan betina yang saling
kejar-kejaran.

Kumbang tersebut juga saling beterbangan kesana kemari layaknya sepasang kekasih,
dan kemudian terbang ke sebuah bunga untuk menghisap sari bunga bersama di
sebuah taman. Penari kumbang akan mengajak para penonton yang menyaksikan
pertunjukan untuk berimajinasi dengan suasana yang begitu tenang dan romantis.
16. Tari Daerah Jawa Timur

a. Tari Gandrung Banyuwangi

Tari Gandrung adalah tarian tradisional yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Kata gandrung melambangan panggilan Dewi Sri, dimana pada zaman itu Dewi Sri
dianggap Dewi Padi yang dapat memberi kesuburan dan kesejahteraan bagi
masyarakat. Tarian ini muncul pada saat dibangunnya ibu kota Balambangan, hingga
akhirnya salah satu seniman menulis suatu makalah tentang seorang lelaki yang
keliling ke pedasaan dengan beberapa pemain musiknya.

b. Tari Reog Ponorogo

Tari Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Biasanya dibawakan oleh 6-8 pria dan 6-
8 wanita. Tarian ini melewati beberapa sesi, sehingga memiliki durasi yang terbilang
panjang. 
Menurut sejarah, tarian ini diambil dari perjalanan Prabu Kelana Sewandana yang
sedang mencari pujaan hatinya, perjalanan beliau ditemani oleh prajurit dan patihnya
yaitu Bujangganong. Hingga akhirnya bertemulah ia dengan Dewi Sanggalangit
seorang putri Kediri. Namun, ia akan menerima cintanya bila Sang Prabu berhasil
menciptakan sebuah kesenian.

17. Tari Daerah Bali

a. Tari Kecak

Tari Kecak adalah kesenian tradisional sejenis seni drama tari yang khas dari Bali.
Tarian tersebut menggambarkan tentang cerita Pewayangan, khususnya
cerita Ramayana yang dipertunjukan dengan seni gerak dan tarian. Tari Kecak ini
merupakan salah satu kesenian tradisional yang sangat terkenal di Bali. Selain sebagai
warisan budaya, Tari Kecak ini juga menjadi salah satu daya tarik para wisatawan yang
datang ke sana.

b. Tari Pendet
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura,
tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan
atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap
mengandung anasir yang sakral-religius.

18. Tari Daerah Kalimantan Barat

a. Tari Monong

Tari Monong merupakan tarian khas suku Dayak, Kalimantan Barat. Tarian ini
merupakan salah satu dari aneka ragam adat budaya yang masih dijaga.  Bukan
sekedar tarian biasa,  Tari Monong bahkan dikenal sebagai salah satu ritual
kepercayaan yang dipakai untuk menolak bala.

19. Tari Daerah Kalimantan Tengah

a.Tari Tambun dan Bungai


Tari tambun dan bungai merupakan tarian tradisional yang berasal dari ibukota provinsi
Kalimantan Tengah, yaitu Palangkaraya. Tarian ini adalah tarian yang mengisahkan
kepahlawanan tambun dan bungai di dalam menghadapi atau mengusir musuh yang
akan merampas hasil panen dari rakyat. Pakaian adat kalimantan tengah bisa dijadikan
sebagai informasi tambahan.

Biasanya tarian tambun dan bungai ini di mainkan oleh sekelompok penari wanita
dengan memakai busana yang sama antara satu dengan yang lain. Tarian ini sangat
menarik dan juga meriah.

20. Tari Daerah Kalimantan Selatan

a. Tari Baksa Kembang

Tari Baksa Kembang adalah tari klasik dari Keraton Banjar dari Kalimantan Selatan.


Tarian ini saat itu merupakan kegiatan penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-
putri keraton Banjar. Sekarang Tari Baksa Kembang digunakan masyarakat Kalimantan
Selatan untuk ditampilkan dalam kegiatan uparara pernikahan.

Asal mula tari Baksa Kembang menceritakan tentang putri remaja yang cantik jelita
sedang bermain-main riang gembira di taman bunga. Penari dari tarian ini dilakukan
oleh wanita berjumlah ganjil , baik tunggal maupun jamak asal berjumlah ganjil.
Gambaran dari tarian ini merupakan kelembutan tuan rumah dalam menyambut dan
menghormati tamu. Sehingga suasana tariannya akan tampak riang gembira.
21. Tari Daerah Kalimantan Timur

a. Tari Gong

Tari Gong atau dapat disebut juga Tari Kancet Ledo adalah salah satu


tarian Dayak Kalimantan Timur, tepatnya dari suku Dayak Kenyah. Tarian ini ditarikan
seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tari ini
biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan tamu agung atau upacara
menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku.

Gerakan dalam Tari Gong mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita. Tari
ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai
dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat
musik Sampe.

22. Tari Daerah Kalimantan Utara

a. Tari Radap Rahayu


Tari Radap Rahayu adalah kesenian klasik dari Banjarmasin, Kalimantan selatan.
Tarian ini merupakan salah satu tarian untuk penyambutan tamu sebagai tanda
penghormatan. Nama Tari Radap Rahayu di ambil dari kata radap atau beradap – adap
yang berarti bersama sama atau berkelompok. Sedangkan rahayu berarti kebahagiaan
atau kemakmuran.

Tarian ini awalnya merupakan salah satu tarian yang bersifat ritual bagi masyarakat
Banjarmasin. Tarian ini merupakan tarian penolak bala untuk meminta keselamatan dari
segala  mara bahaya. Tari Radap Rahayu awalnya hanya di tampilkan dalam acara
adat seperti perkawinan, kehamilan, kelahiran dan juga acara kematian. Namun seiring
dengan perkembangan tarian ini tidak hanya untuk acara ritual saja, namun juga
sebagai hiburan masyarakat.

23. Tari Daerah Sulawesi Utara

a. Tari Maengket

Tari Maengket merupakan tarian rakyat yang berasal dari Minahasa. Jenis tarian ini
dibawakan oleh penari dalam jumlah banyak, bisa hanya penari perempuan, hanya
penari laki-laki ataupun campuran dengan pakaian serba putih.

Seperti halnya di Jawa terdapat tari ledek, tari Maengket bertujuan untuk bersyukur
terhadap dewi kesuburan. Maka, Maengket dipentaskan setiap kali panen usai. Namun,
seiring perkembangannya tari Maengket tidak hanya menjadi tari usai panen saja, tetapi
juga tari untuk menyambut tamu agung.
24. Tari Daerah Sulawesi Tengah

a. Tari Dero

Tari Dero merupakan tarian tradisional Suku Pamona, daerah Sulawesi Tengah. Tarian
ini dibawakan lebih dari satu orang atau dilakukan secara bersama0sama. Tarian ini
melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.

Hingga saat ini tradisi menari Dero masih dipertahankan. Gerakan tari Dero cukup
sederhana dan biasanya dilakukan di tempat yang luas seperti lapangan.

25. Tari Daerah Sulawesi Selatan

a. Tari Pakarena

Tari Pakarena merupakan salah satu tarian tradisional masyarakat Suku Bugis yang
paling populer. Bagi Suku Bugis, tari Pakarena merupakan salah satu ritual ucapan
syukur para penduduk bumi kepada penduduk langit.
Tarian khas Sulawesi ini juga dikenal sebagai Tari Pakarena Gantarang. Hal itu
disebabkan karena tarian ini berasal dari perkampungan yang dulunya merupakan
pusat kerajaan terbesar di Pulau Selayar.

Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan
pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja
di Gantarang Lalang Bata.

26. Tari Daerah Sulawesi Barat

Tari Patuddu adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Sulawesi Barat.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari wanita dengan gerakannya yang lemah
gemulai dan menggunakan kipas sebagai alat menarinya.

Tarian Patuddu merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
Sulawesi Barat dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara penyambutan,
pertunjukan seni, dan festival budaya.
27. Tari Daerah Sulawesi Tenggara

a. Tari Lulo Alu

Tari Lulo Alu adalah tarian yang berasal dari Tokotua, Kabupaten Bombana, Sulawesi


Tenggara.

Tarian ini dilaksanakan sebagai salah satu ritual adat Tokotua atas rasa syukur dan
terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezki dari hasil panen beras pada
masa lalu.

Dimana menurut catatan sejarah pada zaman dahulu Tokotua atau Kabaena
merupakan bagian dari Kesultanan Buton yang merupakan penghasil beras sebagai
pilar penguat Kesultanan Buton pada masa kejayaannya.

28. Tari Daerah Gorontalo

a.Tari Saronde
Tari Saronde adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari Gorontalo. Tarian ini
diangkat dari tradisi masyarakat Gorontalo saat malam pertunangan dalam rangkaian
upacara perkawinan adat mereka.

Tarian ini biasanya ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita yang menari
dengan gerakan yang khas dan menggunakan seledang sebagai atribut menarinya.

Tari Saronde merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
masyarakat Gorontalo. Selain menjadi bagian dari acara pernikahan adat, Tari Saronde
juga sering ditampilkan dalam acara seperti penyambutan, pertunjukan seni, dan
festival budaya.

29. Tari Daerah Nusa Tenggara Barat

a. Tari Nguri

Tari Nguri adalah tarian tradisional dari Sumbawa, NTB,  yang dibawakan oleh penari


wanita secara berkelompok. Tarian ini menggambarkan keterbukaan dan keramah-
tamahan masyarakat Sumbawa yang dicurahkan dalam bentuk gerak tari.

Tari Nguri ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Indonesia,
khususnya di daerah Sumbawa sendiri sebagai daerah asalnya.
30. Tari Daerah Nusa Tenggara Timur

a. Tari Caci

Tari Caci adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-


laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara
Timur, Indonesia.

Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang
lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (tameng).

Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti),


upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan untuk
menyambut tamu penting.

31. Tari Daerah Maluku

a. Tari Lenso
Tari Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Maluku dan Minahasa, Sulawesi
Utara. Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta
Pernikahan, Panen Cengkih, Tahun Baru dan kegiatan lainnya. Beberapa sumber
menyebutkan, tari lenso berasal dari tanah Maluku. Sedangkan sumber lain menyebut
tari ini berasal dari Minahasa.

Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, di
mana ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima.

Lenso artinya Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah


Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.

32. Tari Daerah Maluku Utara

a. Tari Cakalele

Tari cakalele adalah tarian tradisional khas Maluku. Menurut catatan sejarahnya, tarian
cakalele ini pada awal mulanya berasal dari tradisi atau kebiasaan masyarakat Maluku
Utara. Pada waktu tersebut, tarian ini ditampilkan sebagai tarian perang para prajurit
sebelum menuju medan perang atau pun sepulang dari medan perang.
33. Tari Daerah Papua Barat

a. Tari Selamat Datang

Tari Selamat Datang adalah tarian tradisional sejenis tarian penyambutan yang berasal
dari daerah Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para penari pria dan wanita
untuk menyambut tamu kehormatan atau tamu penting yang berkunjung ke sana.

Tari Selamat Datang merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di
daerah Papua. Selain gerakannya yang khas dan enerjik, tarian ini tentu kaya akan
makna dan nilai-nilai di dalamnya.

34. Tari Daerah Papua

a. Tari Yospan
Tari Yospan adalah tari persahabatan atau tari pergaulan muda-mudi Papua. Satu di
antara tarian Papua paling populer yang sering meramaikan acara-acara adat,
penyambutan tamu, serta festival budaya. Bahkan sering tampil di berbagai negara.

Yospan merupakan singkatan dari Yosim dan Pancar, dua tarian khas Papua. Yosim
mirip dengan Polonaise, tarian lambat dari Polandia. Tari Yosim ini berasal dari Sarmi,
kabupaten di pesisir utara Papua. Ada juga yang mengatakan berasal dari Teluk
Saireri.

Sementara itu, Pancar adalah tari yang berkembang pada awal 1960-an di Biak Numfor
dan Manokwari. Nama awalnya adalah Pancar Gas. Tari Yospan sendiri dalam
prakteknya ditarikan oleh lebih dari satu orang. Gerakannya semangat, dinamik dan
menarik.

Anda mungkin juga menyukai