Anda di halaman 1dari 6

Nama : dr.

Arwinda Ayu Andanari


NIP : 199008122020122019
Angkatan/Kelompok : 37/01
Instansi : UPTD Puskesmas Tangen

LEARNING JOURNAL AGENDA 3


MANAGEMEN ASN DAN SMART ASN

Dalam pembelajaran agenda III memaparkan tentang Managemen ASN dan


SMART ASN. Tujuan dari pembelajaran:

A. Managemen ASN adalah tentang pemahaman kedudukan, peran, hak,


kewajiban, dan kode etik.
Kedudukan kita sebagai ASN, ASN sendiri terdiri dari PNS dan PPPK.
1. PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan dan memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.
2. PPPK merupakan warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah
dan ketentuan perundang-undangan.

Fungsi dan Tugas ASN :


1. Pelaksana Kebijakan Publik
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
2. Pelayan Publik
Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hak PNS menurut Pasal 21 UU No. 05 tahun 2014
1. Pengembangan Kompetensi
2. Jaminan Pensiun dan Hari tua
3. Cuti
4. Gaji
5. Tunjangan
6. Perlindungan

Hak PPPK menurut Pasal 22 UU No. 05 tahun 2014


1. Pengembangan Kompetensi
2. Cuti
3. Gaji
4. Tunjangan
5. Perlindungan

Kewajiban ASN :
1. Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, NKRI
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan Tugas Kedinasan dengan penuh Pengabdian, Kejujuran,
Kesadaran, dan Tanggung jawab
6. Menunjukkan Integritas dan Keteladanan Dalam Sikap, Perilaku, Ucapan Dan
Tindakan Kepada Setiap Orang, Baik di Dalam Maupun di Luar Kedinasan
7. Menyimpan Rahasia Jabatan Dan Hanya Dapat Mengemukakan Rahasia
Jabatan Sesuai Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
8. Bersedia Ditempatkan Di Seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Kode Etik ASN :


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-
undangan dan etika pemerintah;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan slalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai

B. SISTEM MERIT
Sistem Merit adalah Kebijakan dan managemen di dasarkan pada kualifikasi,
kompetensi, kinerja tanpa diskriminasi.

Prinsip-prinsip dalam Sistem Merit :


1. Rekruitmen, promosi berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
2. Imbalan, hukuman serta perlakuan adil
3. Program pelatihan dan pengembangan untuk menjamin kualitas SDM
4. Pegawai dipertahankan karena kinerja yang baik.
5. Pegawai harus dilindungi dari Tindakan kesewenang-wenangan (Politis)
6. Dilarang untuk menggunakan kewenangan untuk kepentingan politik,
kelompok, dan pribadi.
Membangun system Merit ASN dengan 6P :
1. Purnabhakti dan Terminasi
2. Promosi dan Rotasi
3. Penilaian Kinerja dan Award
4. Pengembangan Kapasitas
5. Perekrutan dan Orientasi
6. Pengorganisasian

Mekanisme Pengelolaan ASN


1. Rekruitmen
2. Pengembangan Pegawai
3. Promosi
4. Kesejahteraan
5. Manajemen Kinerja
6. Disiplin dan Etika
7. Pensiun

Sistem Manajemen Kinerja PNS


1. Perencanaan Kinerja
a. Melakukan penyelarasan kinerja (lingkup peran dan kendali)
b. Menetapkan rencana, indikator, dan target kinerja
2. Pelaksanaan, Pemantauan Dan Pembinaan Kinerja
a. Melakukan tinjauan kemajuan kinerja (short cycle evaluation)
b. Memberikan on going feedback berdasarkan tinjauan kemajuan kinerja
c. Mengatasi kinerja yang buruk
d. Mengapresiasi kinerja yang baik
3. Penilaian Kinerja
a. Menilai capaian kinerja keseluruhan (fullcycle evaluation)
b. Menilai ide baru
4. Tindak Lanjut
a. Memberikan penghargaan terhadap kinerja baik
b. Memberikan sanksi untuk kinerja buruk
Pengelolaan Kinerja Pegawai yang mendukung Agile Organization, yaitu :
1. Meningkatkan kolaborasi, aliran ide yang terus menerus
2. Mengutamakan keterlibatan dan kerjasama
3. Ada mekanisme yang berkesinambungan dalam mengelola kinerja

Pentingnya Manajemen Kinerja PNS


1. Pengembangan Karier PNS : Mutasi, Promosi dan Pengembangan
Kompetensi berdasarkan kinerja
2. Manajemen Talenta : Kinerja pegawai harus menjadi salah satu dasar
penempatan talent pool
3. Tunjangan Kinerja : Tunjangan Kinerja dibayarkan berdasarkan pencapaian
kinerja
4. Penghargaan : pemberian penghargaan berdasarkan pada penilaian kinerja
yang objektif dan transparan
5. Sanksi : Kinerja PNS dengan Predikat Kurang dan Sangat Kurang dikenakan
sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian

C. SMART ASN
Smart ASN adalah tentang Literasi Digital tidak hanya mampu mengoperasikan
alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggungjawab.
Implementasi Literasi Digital merupakan kerangka kerja literasi digital untuk
kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety.
Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat
kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

Etika Bermedia Digital :


1. Self control setiap individu dalam mengakses
2. Berinteraksi di ruang digital
3. Berpartisipasi di ruang digital
4. Berkolaborasi di ruang digital.

Cakap Bermedia Digital :

Dasar 1: Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata


krama, dan etika berinternet (netiquette)

Dasar 2: Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang


mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
Dasar 3: Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang
digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
Dasar 4: Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan
berdagang diRuang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Aman Bermedia Digital :


1. Kognitif
2. Afektif
3. Behavioral

Budaya Bermedia Digital


Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual yang
bersifat formal dan mau tidak mau bersentuhan dengan aspek hukum
positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan digital
yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital.
Demikian learning journal tentang pembelajaran Managemen ASN dan
SMART ASN semoga bermanfaat. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai