Anda di halaman 1dari 34
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP By.Ny D DI PUSKESMAS BOJONG RAWALUMBU BEKASI TAHUN 2016 Disusun OFh : RATNA IMAS INDRIYANI NIM. 1409010 AKADEMI KEBIDANAN GEMA NUSANTARA BEKASI 2016 LEMBAR SESAHAN PEMBIMBING ASUHAN KEBIDANAN PADA BAY BARU LAHIR TERHADAP By. Ny. D DI PUSKESMAS, BOJONG RAWALUMBU BEKASI TAHUN 2016 Disusun Oleh: RATNA IMAS INDRIYAN! NIM. 1409010 Di setyjui dan disahkan okh : Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan Anjani_Khairunnisa, $.ST Andhyani_Kiteswara, AmKeb NIK :0424108830 ‘NIP: 19871123 200902 2001 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Baru Lahir (BBL) disebut dengan neonatus yang merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami auma kelahiran serta aris dapat melakukan penyesuaian dari kebidupan intrauterin ke Kebidupan ekstrauterin. Bayi baru lahir normal adabh bayi yang lahir dengan usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badan antara 2500-4000 gram (Vivian, Nanny. 2013 : 1). Menurut World Health Organization (WHO), setiap tabunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengakmi sia, hampir I juta bayi ini kemudian meninggal. Di Indonesia, dari seluruh kematian bayi, sebanyak 57% eninggal pada masa BBL (usia dibawah 1 bulan). Setiap 6 menit terdapat satu bayi meninggal. Penyebab kematin BBL di indonesia adalah BBLR 29%, Asfiksia 27%, trauma bir, Tetanus Neonatorum, infeksi lain dan kebinan kongenital. (Chapter. 2015) Di Indonesia, kemutian bayi baru lahir (neonatal) masih menjadi permsalihan Kesehatan, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah 32/1000 kelahiran hidup dan kematian neonatal 19/1000 kebhiran hidup (SDKI, 2012) . Saat ini, kelainan bawaan mempunyai kontribusi_ yang cukup besar sebagai penyebab kematian neonatal, Data laporan Riskesdas tahun 2007 menyatakan bahwa sebesar 1.4% bayi bana lahir usia 0-6 hari pertama kelahiran dan 18,1% bayi baru lahit usia 7-28 hari meninggal disebabkan Karena kelinan bawaan. (Kemenkes RI. 2016) Jumiah kematian ibu dan bayi di Jawa Barat setiap tabun menurun meski tilak signifikan dan masih di peringkat ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun demikian, capaian Jabar masih jauh dari target nasional Millennium Development Goals (MDG's) Karena kurangnya kesadaran pemerintah daerah, jumlah kematian bayi pada 2010 sebanyak 4.982 kasus, pada 2011 sebanyak 5.142 kasus, pada 2012 sebanyak 4.803 kasus, pada 2013 sebanyak 4.306 kasus, dan pada 2014 sebanyak 3.979 kasus. (Budiman, Asep. 2016) Sedangkan menurut Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada 2013 tercatat kematian ibu melahirkan sebanyak 38 orang dan kematian bayi ada 98. orang. (Djamhari. 2013) Kematian bayi sering terjadi karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan orangtua mengenai gizi pada bayi, perawatan bayi seperti menjaga kebersihan bay, perawatan tall pusat yang benar, dan pemberian ASI Eksklusif. Dari hasil Riskesdas 2013 menyatakan bahwa persentase proses. mulai mendapat AST kurang dari satu jam Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada anak umur 0-23 bulin di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 34,5%. Persentase proses mui mendapat AST antara 1-6 jam sebesar 35,2%, persentase proses muli mendapat ASI antara 7-23 jam sebesar 3,7%, sedangkan persentase proses mulai mendapat AST antara 24 — 47 jam sebesar 13,0% dan persentase proses muki mendapat ASI kbih dari 47 jam sebesar 13,7%. (KEMENKES RI, 2014 : 93) Kemudian persentase cara perawatan tali pusat pada anak usia 0-59 bulin dengan tidak diberi apa-apa meningkat dari 2010 (11,6%) menjadi 24,1 persen di 2013, tetapi yang liberi betadine/alkohol masih lebih besar (68,9%). Persentase permah disunat pada anak perempuan usia 0-11 tahun sebesar 51,2 persen. (Badan Peneliian & Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2013: xv) Dari hasil presentasi tersebut kurang baikmya penanganan bayi baru lahir yang sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Pencegahan merupakan hal terbaik yang harus dilakukan dam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai individu yang harus menyestaikan diri dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine dapat bertahan dengan baik Karena periode neonatal adalah periode yang paling kritis dam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi (Nanny, Vivian.2010:12) Untuk mewujudkan hal ini, sakth satu upaya dalam penuruian AKB adakth dengan memberikan asuhan kebidanan pada bayi bam lahir dengan baik dan sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan, sexta _memberikan statu pengetahuan informasi kepada bu maupun keburga mengenai pentingnnya melakukan perawatan pada bayi baru lahir agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. (Chapter. 2015) Berdasarkan tar belakang datas, penulis. tertarik untuk menyusun Laporan Kusus dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir terhadap By.Ny.D di Puskesmas Bojong Rawalumbu, Bekasi Tujuan 1. Tyjuan_umum Memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan meunajemen SOAP dengan pola piker varney yang tepat pada bayi baru lahir dan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. 2. Tujuan khusus &.Mampu melakukan pengkajian dan pengumpulan data a. subjektif dan objectif pada bayi bana lab b.Mampu menginterprestasikan data yang terkumpul baik dakm bentuk dingnosa serta masakh dan kebutuhan terhadap bayi baru abr cc. Mampu mengindentifikasi masalah secara potensial d.Mampu mengidentifikasi_kebutuban dan melakukan intervensi dan kolaborasi e.Mampu membuat reneana, pelaksanaan, dan evaluasi_asuban kebidanan pada bayi baru lahir. Manfaat 2 3. Bagi penulis Menambah wawasan dan pengetahuan untuk —penulis dalam menangani asuban Kebidanan pada bayi bare lahir sehingga dapat meninggkatkan pelayanan Kesehatan, serta melakukan asuhan kebidanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Bagi Pendidikan Akbid Gema Nusantara Sebagai dokumentasi schingga mahasiswa dapat menambah wawasan dan penggetahuan dalam praktek asuhan kebidanan pada bayi baru lair Bagi Lahan Praktek Puskesmas Pondok Gede a. Memberi masukan sebagai aplikasi antara teori dan praktek serta menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antaralahan praktek dan mahasiswa yang melaksanakan kegiatan terhadap bayi baru lahir. b. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk penulis dalam menangani asuhan kebidanan pada bayi baru lahir, sehingga dapat meningkatkan pelayanan keschatan, Bagi klien Menambah pengetahuan dan meningkatkan — kesaclaran pasien akan pentingnya perawatan pada bayi baru lahir BAB IL TINJAUAN TEORI . Pengertian Bayi Baru Lahir (Normal) Ci Adalah bayi yang mengakumi proses Kelahiran dan menyesuaikan diri dari kehidupan ina eri ke ekstra uterin. Bidan, Putri, 2014) Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 har) sesudah kelahiran. adalah anak yang belum lama labir. Bayi baru lahir adakh bayi yang kahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan Tahir 2.500-4000 gram (Ibrahim kristina S. 1984. Perawatan Kebidanan Jilid 1, Bandung) Bayi baru lahir adalah bayi yang ir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan ( Rukiyah dk, 2010; h.2). Defenisi Bayi Baru Lahir menurut beberapa ahli yaitu: 1. Bayi Baru Lahir ialah bayi yang lahir selama satu jam pertama kelahiran ( Saifixddin,2002) 2. Bayi Baru Lahir iakh bayi dari lahir sampai usia 4 minggu , luhir biasanya dengan masa gestasi 38- 42 minggu (wong, 1996) 3. Bayi Baru Lahir ialah bayi yang bbhir dengan umur kehamikin 37-42 minggu, dan berat lahir 2500-4000 gram (Dep. Kes.RI 2005). Giri Bayi Bama Lahir Normal 1. Lahir aterm antara 37-42 minggu 2, Berat badan 2500 ~ 4000 gram 3, Panjang badan 48 ~ 52m 4, Lingkar dada 30 ~38 cm 5, Lingkar Kepala 33 ~ 35 em 6. Lingkar lengan 11-12 cm 7. Frekuensi jantung 120 —160.x / ment 8. Pernafasan + 40 — 60 x /menit 9. Kult kemerah —merahan dan licin Karena jaringan subkutan cukup 10.Rambut kinugo tidak terfhat, rambut kepala biasanya telah sempuma L1-Kuku agak panjang dan lems 12.Nii APGAR >7 13.Gerak aktif 14, Bayi bhir langsung menangis 15.Rellek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik 16.Refleks sucking (hisap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik 17.Refleks more atau gerakan memeluk bila dikagetkan sudah baik 18.Refleks grasping atau mengenggam sudah bak 19. Genta Perempuan : Labia mayora sudah menutupi labia minora Laki—laki : Testis sudah turun, skrotum sudah ada 20.Bliminasi bak yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam pertama berwarna hitam kecoklatan, (Nanny, vivian.2010 : 2) APGAR Score Penilaian keadaan umum bayi diniai | menit setelah bayi lahir dengan penggunaan niki APGAR. Penilaan ini perlu untuk meniki apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Bila nii APGAR dalam 2 menit tidak mencapai 7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi Jebib lanjut_karena kalau bayi menderita asfiksia lebih dari 3 menit kemungkinan terjadi gejala- gejala neurologic lanjutan dikemudian hari akan lebih besar, maka penilaian APGAR selain diakukan pada menit pertama juga dilakukan pada menit ke-5 setelah bayi lah. Tabel 2.1 Perhitungan APGAR Penilaian | Nilai=0 | Niai=l Nilai = 2 Jumiah NA ‘Appearance | Pucat | Badan merah, | Seluruh tubuh (vara Kult) cekstremitas kemerah- bins merahan Puke rate | Tidak ada <100 [5100 (Prekuensi Nadi) Grimace | Tidak ada | Sedikit Batuk/bersin (reaksi gerakan rangsangan) mimic (erimace) Aetvity [Tidak ada | Ekstremitas [Gerakan aki" (toms otot) dak sedikit fieksi Respiration | Tidak ada | Lemalvtidak | Baik/menangis (pernapasan) teratur (Tando, Naomy Mare, 2015 : 145-146) Adaptasi Fisiologis BBL Terhadap Kehidupan Diluar Uterus Setelah bayi kahit, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan_ yang sangat tergantung (plasenta) mebjadi mandiri secara fisiologis. Setelah lahit, bayi harus mendapatkan oksigen melalui system sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar guk darah yang cukup, mengatur suhutubuh, dan melawan —_setiap penyakivinfek si. Periode adaptasi ini disebut sebagai periode transisi yaitu dari kehidupan di daam rahim ke kehidupan dikiar rahim. Periode ini berlangsung sampai 1 bulan atau lebih. Adaptasi Pernapasan Sehma dakm uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta, Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melakii paru- paru a. Perkembangan_paru-pant Pane-paru berasal dari tiik tumbuh yang mumcul dari pharynx yang bercabang, dan kemudian bercabang Kembali membentuk struktur pereabangan bronkus pros sekitar 8 tahun, sampai jumlth bronkus dan aheoulus sepenuhnya berkembang, waluupun jannin memperihatkan adanya gerakan napas ini terus berkanjut sampai usia sepanjang trimester I dan I Paru-paru yang tidak matang akan mengurangi kebngsungan hidup BBL sebelum usia 24 minggu. Hal ini disebabkan karena keterlambatan permukaan alveohs, ketidakmatangan system kapiler pane paru, dan tidak tercukupinya jumlah surfaktan b. Awal adanya napas Factor-faktor yang berperan dalam rangsangan napas_pertama bayi adalah a) Hipoksia pada akhi prsalinan dan rangsangan fisik lngkungan Juar rahim yang merangsang pusat pemapasan di otak, b) ‘Tekanan terhadap rongea dada, yang terjadi Karena kompresi paru-para selma persalinan, yang merangsang masuknya udara ke dalam paru-pari secara mekanis, inieraksi antara system pernapasan, —kardiovaskuler, dan susunan—syaraf—pusat menimbukan pemapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut_yang diperlukan untuk: kehidupan, ©) Penimbunan karbon dioksida (CO>) Setelah bayi lahir, kadar CO> meningkat dalam darah dan akan merangsang pernapasan. Berkurangnhya ©» akan mengurangi gerukan pemapasan janin, tetapi sebaliknya kenaikan CO2 akan menambah frekuensi dan tingkat gerakan pemapasan janin, @) Perubaban suhu Keadlaan dinginakann merangsang_ pernapasan. ¢.Surfaktan dan upaya respirasi untuk bernapas Upaya pemapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk: a) Mengeluurkan cairan dari dalam paru-pam. b) Mengembangkan jaringan alveolus untuk pertama kali. d.Dari cairan menuju udara Bayi cukup bukn mempunyai cairan di paru-parunya. Pada saat bayi mekewati jalan hnhir selama persalinan, sekitar sepertiga caira ini diperas keluar dari paru-paru. Seorang hayi yang dilahitkan secara section cesaria kehitangan keuntungan dari kompresi rongga dada dan dapat menderta paru-paru basah dalam jangka waktu bin lam, Dengan beberapa kali tarikan yang pertama udara memenuhi ruangan trachea dan bronkus BBL. Sisa cairan di paru-paru dan diserap oleh pembuluh limfe dan darah, ce. Fungsi sistem pemapasan dan katannya dengan fimgsi kardiovaskuler Oksigen yang memadai merupakan factor yang sagat penting dakm mempertahankan keckupan pertukaran udara. Jika tendapat hipoksia, pembubbh damh pan-paru akan mengalami vasokontriksi Jika hal ini terjadi, berarti tidak ada pembubh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli, sehingga menyebabkan pemurunan oksigen jaringan, yang akan memperburuk hipoksia. Peningkatan arn darah~part-par akan memperlancar pertukaran gas dalam alveohis dan akan membantu menghilangkan v cairan part-paru dan merangsang perubahan sirkulasi jana menjadi sirkulai liar rabim Adaptasi system peredaran darah Setelah lahit, darah BBL harus mekwati paru untuk mengambil oksigen dan mengadakan sitkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan, Untuk membuat sirkulasi yang baik, kebidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar: .Penutupan firamen ovale pada atrium jantung b.Perubahan duktus anteriosus antara paru-paru dan aorta Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh system pembuluh, Oksigen menyebabkan system pembuluh mengubah tekanan dengan cara mengurangi/meningkatkan—_resistensinya, sehingga mengubah alan datah, Peristiwa yang meubah tekarian dakm system pembuluh darah: a) Pemotongan tai pusat, aliran darah dari plasenta melalui vena cava inferior dan foramen oval eke attium iti terhenti b) Pemapasan pertama menurunkan resistensi pembubih darah paru- paru dan meningkatkan tekanan atrium Kanan, ©) Dengan pernapasan, kadar oksigen dakm darah meningkat yang menyebabkan —duktus arteriosus mengalamiKontriksi dan menutup (Tandlo, Naomy Marie.2013 135-140) Adaptasi sub Empat kemungkinan mekanisme yang dapat _menyebabkan bayi baru lahir kehilangan_panas tubuhya. a. Konduksi Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda sekitamya yang kontak langsumg dengan tubuhh bayi (pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek kin melalui kontak langsung). Sebagai contoh, konduiksi bias 10 terjadi ketika meninmbang bayi tanpa alas timbangan, memegang bayi saat tangan dingin, dan menggunakan stetoskop —dingin untuk pemeriksaan BBL. b.Konveksi Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang bergerak Gjumbh pana yang hilang bergantung pada kecepatan dan suhu udara), Sebguai contoh, konveksi dapat terjadi ketika membiarkan atau menempatkan BBL dekat jendela, atau membiarkan BBL dirvangan yang terpasang kipas angin. c. Radiasi Panas dipancarkan dari BBL kebar tububnya ke fingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda). Sebgai contoh, membiarkan BBL dalam nuangan AC tanpa dierikan pemanas (radiant warmer), membiarkan BBL dakm keadaan telanjang, atau menidurkan BBL berdekatan dengan ruangan dingin (dekat tembok). d.Evaporasi Panas hikmg meblui proses penguapan yang bergantung pada kecepatan dan kekmbapan udara (perpindahan panas dengan cara mengubah cairan menjadi uap). Evaporasi ini dipengaruhi oleh jumlah Panas yang dipakai, tingkat keembapan udara, dan aliran udara yang. mekwati, Apabila BBL dibiarkan dalam suhu kamar 25°C, maka bayi akan kebilangan panas melahii konveksi, radii, dan evaporasi yang. besamya 200 ky/BB, sedangkan yang dibentuk hanya => nya saja Agar dapat mencegah terjadinya kehilangan panas pada bayi, maka akukan hal bericut, 1 a) Keringkan bayi secara seksama b) Selmuti bayi dengan selimut atau kain bersih yang kering dan hangat ©) Tutup bagian kepala bayi )Anjurkan ibu untuk memelok dan menyusui bayinya ©) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru Jahr. £) Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. (Nanny, Vivian.2010:13-14) E. IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) Prinsip pemberian ASI adalih dimukii edini. mungkin, eksklusif selma 6 bulin diteruskan sampai 2 tahun dengan makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, Pemberian ASI juga meningkatkan ikatan kasi saying (asih), memberikan nutrisi terbaik (asuit) dan melatih reflex dan motorik bayi (asal). (Kemenkes RI. 2010 : 10) Langkah Inisiasi Menyusui Dini (IMD) : 1, Bayi harus mendapatkan Kontak kulit dengan kulit pada ibunya segera setelah lhir minimal satu jam. 2. Bayi harus dibjarkan untuk melakukan IMD dan ibu dapat mengenali bahwa bayinya siap untuk menyusu serta member bantuan ji diperlukan 3. Menunda semua prosedur lainnya yang harus dilakukan kepada BBL, hingga inisiasi_ menyusui selesai dilakukan, prosedur tersebut seperti: pemberian sakpfetes mata, pemberian vitamin Ky, menimbang dan lain- ain. NPK-KR. 2012 : 120) Keuntungan IMD untuk ibu Merangsang produksi oksitosindan prolaktin pada ibu. 1. Pengaruh oksitosin a) Membantu Konntraksi uterus. sehingga ~ menurmkan —_risiko perdarahan pasca persalinan. 12 b) Merangsang pengeluaran Kkolostrum dan meningkatkan produksi ASL ©) Membantu dou mengatasi stress sehingga ibu-merasa Iebih tenang dan tidak myeri pada saat plasenta hit dan prosedur_ pasca persalinan lainnya 2. Pengaruh prolaktin : a) Meningkatkan produksi ASI. b) Menunda ovulasi Keuntungan IMD untuk bayi 1, Mempercepat keluamya Kolostrum yaitu makanan dengan kualitas dan Kuantitas optimal untuk kebutuban bayi v Mengurangi infeksi dengan kekebalanpasif (melakii_ kolostrum) maupun aktif, 3. Mengurangi 22% kematian bayi berusia 28 hari kebawah, 4, Meningkatkan Keberhasian menyusui secara eksklusif dan kamanya bayi dsusti_ membantu bayi mengkoordinasikan kemampuan isup, telan dan napas. Refleks menghisap awal pada bayi paling kuat dam beberapa jam pertama setelah lair. 5. Meningkatkan jalinan kasih sayang dengan bayi. 6. Mencegah kehilangan panas. (INPK-KR. 2012: 121) F, Rawat gabung Rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatukan ibu beserta bayinya dalam satu ruangan, Kamar, atau satu tempat secara bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya. (Nanny, Vivian, 2013: 18), Tou dan bayi harus tidur dalam satu ruangan selma 24 jam. Idealnya BBL. ditempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya, Ini adakaheara 2B yang paling mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusui bayinya dan mencegah paparan infeksi_ pada bayi. (Kemenkes. 2010 : 9) Tujuan dilakukannya rawat gabung adalah: 1. Thu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan setiap saat atau kapan saja saat dibutubkan. Thu dapat metat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti yang diakukan oleh petugas Tbu mempunyai pengakman dan keterampilan dali merawat bayinya, 4. Suami dan keluarga dapat dilibatkan secara aktif untuk mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya secara baik dan benar 5. Thu dan bayi mendapat kehangatan dan emosional (Nanny Vivian, 2013 : 18) Manfaat diakukamnya rawat gabung memungkinkan ayah dan ibu bayi diberi kesempatan untuk n ndapatkan pengakiman cara merawat bayinya segera sesudah melahirkan, Manfaat rawat gabung antara lain a. Fisik Bia bayi dekat dengan bayi, maka ibu akan mudah untuk melakukan perawatan sendiri, Dengan perawatan sendiri dan pemberian AST. sedini mungkin, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi silang dari pasien lain atau pun petugas kesehatan (Nanny Vivian, 2013 : 19) b. fisiologis, Bila bu dekat dengan bayinya akan segera di susui dan frekuensinya Iebih sering. Proses ini merupakan proses fisiblogi yang alami, dimana bayi mendapat nutrsi alami yang paling sesuai dan baik. Bagi ibu yang 14 e menyusui akan timbul reflek oksitosin yang dapat membantu proses fisiologi involusi rabim. (Nanny Vivian, 2013: 19) Psikologis Dari segi psikologis akan segera terjadi proses lekat akibat sentuban badan antara iu dan bayi, Hal tersebut akan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan pskkologi bayi, Selain itu, Kehangatan tubuh ibu merupakan stimulus mental yang mutlik dibutuhkan oleh bayi. (Nanny Vivian, 2013 219) Edukatif Ibu akan mempunyai pengalaman yang berguna sehingga mampu menyusuiserta-merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit. Selama di RS ibu akan melitat, belajar, dan mendapat bimbingan mengenai cara menyusti secara benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan bayi, dan sebagainya. Keterampian ini di harapkan dapat menjadi modal bagi ibu untuk merawat bayi dan dirinyasendiri setelah pulang dari RS. (Nanny Vivian, 2013 : 19) Ekonomi Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin, Bagi rumah sakit, terutama rumah sakit pemerintah terhadap anggaran pengeluaran untuk pembelian sus. formula, botol susu, dot, serta peralatan bin yang di butuhkan. Beban perawat menjadi lebih ringan karena ibu_ berperan besar dalam mermwat bayinya sendiri sehingga waktu jang dapat di manfaatkan untuk kegiatan lain, (Nanny Vivian. 2013 : 19) Medis Secara medis pelaksanaan rawat gabung dapat menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan angka morbidiasdan monalitas bu maupun bayi, (Nanny Vivian, 2013 : 19) 15 Tahap-tahap Bounding Attachment Berikut ini tabap-tahap terjadinya ikatan bhatin (Bounding Attachment) antara orang tua da 1. bayi : Perkenakin (acquaintance), dengan melakukan Kontak mata, menyentuh, berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal_ bayinya. Bounding (keterikatan). Attachment,perasaan saying yang mengikat individu dengan individu lainnya, (Muslihatun, Wali Nur. 2010 53) Bayi baru lahir bermasalah Masalah yang perlu tindakan segera dalam | jam v Tidak bemapas/ sulit_ bemapas Penanganan unum yang. bisa diberican adakih a. Keringkan bayi atau ganti kain yang basah dan bungkus dengan pakaian hangat dan kering. b. Segera klem dan potong tali pusat. ¢. Letakkan bayi pada tempat yang keras dan hangat. 4. Lakukan pedoman pencegahan infeksi dakam setiap mebikukan tindakan. ¢. Lakukan resusitasi bila terdeteksi adanya kegagalan napas setelah bayi Tahir. {Jka resusitasi tidak berhasil, maka berikan ventilasi Sianosis / kebiruan dan sukar bemapas Jika bayi mengalami sianosis (kebiruan ), sukar bemapas (frekuensi < 30 atau > 60 3 menit), ada tarikan dinding dada ke dakm, atau merinth, maka lakukan hal berikut : a, Isap mult dan hiding untuk memastikan jalan napas tidak tersumbat b. Berikan oksigen 0.5 lter/ menit. 16 c. Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang men- support Kondisi: bay. 4. Tetap menjaga kehangatan bayi, 3. Bayi berat lahir rendah (BBLR) < 2500 gram Ada dua macam BBLR, yang pertama bayi labir kecil akibat kurang buln, Dan yang kedua adalah bayi lahir kecil dengan BB yang seharusnya untuk masa gestasi (dismatur) a, Bayi kahir Kecil akibat_kurang bukin (premaure) masa gestasi < 37 ming gu b. Factor penyebabnya adalah sebagai berikut: 1) Ibu mengalami perdarahan antepartum, trauma _ fisik/psikologis, dan DM, atau usia ibu mash terlala muda (< 20 tahun) dan multigravida dengan jarak kehamilan yang dekat 2) Keadaan social ekonomi rendah 3) Kehamiin ganda atau hidramnion. ©. Cir-eiri bayi premature adalah sebagai berikut : 1) Berat kurang < 2500 gram 2) Lingkar dada < 30m 3) Panjang badan < 45 cm 4) Lingkar kepa < 33. em 5) Kepala lebih besar dari badannya 6) Kulinya tips transparan dan banyak lanugo 7) Lemak subkutan minimal d. Bayi bhir kecl dengan berat badan yang seharusnya untuk masa gestasi (Cismatur). Kondlisi ini dapat terjadi preterm, aterm, maupun postmatur. Bayi lahir dengan berat sangat keeil (BB< 1.500 gram atau uusia <32 minggu) sering masalah berat seperti : 1) Sukar bernapas; 2) Sukar minum( menghisap); 3) Ikterus berat; 7 4) Infeksi berat; 5) Rentan hipotermi; 6) Segera rujuk jika bayi mengalami Kondisi-Kondisi tersebut Letargi Tomis otot rendah dan tidak ada gerakan sehingga sangat_mungkin bayi sedang sakit berat. Jika ditemukan kondisi demikian, maka segera rujuk. Hipotermi ( subu <36°C ) Bayi mengalami hipotermi barat jika subu aksia < 35 °C. untuk mengatasi kondisi tersebut, lakukan hal berikut : 1) Gunakan lat yang ada incubator, radian heater, kamar hangat, atau tempat tidur hangat. 2) Rujuk ke pelayanan Kesehatan yang memiliki Neonatal Intensif Care Unit (NICU) 3) Jika bayi sianosis, sukar bemapas, atau ada tarikan dinding dada dan merintih, segera berikan oksigen. Kejang Dire Bayi dikatakan mengalami diare jika terjadi pengeluaran feses yang tidak normal, baik dalam jumlah maupun bentuk (iekuensi lebih dari nonmal dan bentuknya cair). Bayi dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus dikatakan diare bilt sudah lebih, dati 4 kali buang. air besar: Obstipasi Obsipasi adalah penimbunan feses yang eras akibat adanya penyakit atau adanya obstruksi pada saluran cema, atau — bisa didefinisikan sebagai tidak adanya pengeluran feses selama 3 hari atau lebih, Lebih dari 90 % bayi baru khir akan mengeluarkan mekonium dalam 24 jam pertama, sedangkan sisanya akan 18 mengebarkan mekonium dam 36 jam pertama kelabiran. Jika hal ini tidak terjadi maka harus dipikirkan adanya obstipasi Namun, harus di ingat bahwa ketidakteraturan defekasi bukanlah suatuobstipasi pada bayi yang menyusu, Karena pada bayi bayi yang mengkonsumsi AST umumnya sering tidak mengakami defekasi selama 5-7 hari dan Kondisi tersebut tidak menunjukkan adanya gangguan Karena nantinya bayi akan mengeluarkan feses dalam jumlth yang banyak sewaktu defekasi, Seng dengan bertambahnya usia dan varias dalam dietnya, lambat laun defékasi akan menjadi lebih jarang dan feses yang dikeluarkan menjadi lebih keras. j. Infeksi Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonates yang terjadi pada masa antenatal, intranatal, dan postnatal k. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death Syndromes sips). Sulden Infant Death Syndrome! SIDS terjadi pada bayi sehat secaramendadak, ketika sedang ditidurkaniba-tiba_ ditemukan meninggal beberapa jam kemudian, Angka kejadian SIDS sekitar 4 dari 1,000 kelahiran hidup. Insiden puncak dari SIDS terjadi pada bayi usia 2 minggu dan 1 tahun, (Nanny, Vivian, 2013 : 6-8) 4, Penatalaksanaan Pada Bayi Baru Lahir a. Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Bila bayi bari ahi segera menangis spontan atau segera menangis, hindari melakukan penghisapan secara rutin. pada jalan nafasnya kanena penghisapan pada jalan mafas yang tidak dilakukan secara hati-hati dapat menyebabkan perlukaan pada jakn nafas hingga terjadi infeksi, serta dapat merangsang terjadinya gangguan denyut jantung dan 19 spasme (gerakan involuter dan tidak terkendali pada otot, gerakan tersebut diluar kontrol otak). Pada laring dan tenggorokan bayi Bayi normal akan segera menangis segera setekh kahit. Apabila tidak langsung menangis maka bkukan: 1) Letakkan bayi pada posisi telentang di tempat yang keras dan hangat. 2) Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang. 3) Bersihkan hidung, rongga mukt dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril 4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2 ~ 3 kali atau gosok kulit’ bayi dengan kain kering dan kasar agar bayi segera menangis. . Memotong dan merawat tali pusat Setelah bayi lahir, tai pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Luka tall pusat Abersibkan dan dirawat dengan perawatan terbuka. tanpa dibubuhi apapun. Mempertahankan suhu tubuh bayi Cegah terjadinya Kehilangan panas dengan mengeringkan tubuh bayi dengan handuk atau kain bersih kemudian selimuti buh bayi dengan selinut atau Kain yang hangat, kering, dan bersih. Tutupi bagnn kepala bayi dengan topi dan anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya serta jangan segera. menimbang atau memandikan bayi baru thir Karena bayi baru lahir mudah kehiangan panas tubuhnya, |. Pemberian vitamin K Kejadian perdaraban Karena defisiensi Vitamin K pada bayi baru Jahir dilaporkan cukup tinggi, sekitar 0,25 ~ 0,5 %. Untuk mencegah 20 terjadinya perdarahan tersebut, serma bayi bani lahr normal dan cukup buln perlu diberi Vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan b; 0,5-1 mg IM. resiko tinggi diberi Vitamin K perenteral dengan dosis Upaya profilksis terhadap gangguan mata. Pemberian obat salep mata Tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit’ mata Karena klumidia (penyakit menular seksua. ‘Tetes mata / salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktw 1 jam pertama setebh kelshiran Upaya profilaksis untuk gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dakm 1 jam pertara kehidupannya. (Liana, Merry. 2015) a BAB IIL TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR. DENGAN KASUS — : Bayi Baru Lahir Normal DI :Puskesmas Bojong Rawalumbu PADA: Tanggal : 11 Bulan 06 Tahun 2016 Waktu :12.30 WIB I. DATA SUBJEKTIF A, Identitas / Biodata Nama Bayi By.NyD Nama Ibu :Ny.D Jenis Kelamin — : Laktlaki Umur 229 thn ‘TglLahir 10-06-2016 Agama: Iskam Anak Ke 3 (TIGA) Pekerjaan —:IRT Abmat Rawalumibu Alamat : Rawalumbu B. Riwayat Kesehatan a. Riwayat Kehamilan Sekarang Trimes rT ANC Tkali di puskesmas dengan keluhan mul muntah Trimester I: ANC I kali di puskesmas Trimester HI: ANC TI kali di puskesmas b. Riwayat Persalinan Sekarang Lam Persainan 19Jam30Menit = Kala W: 25 Meni Kalal 17 Jam Kala IV :2Jam Kala Ill 5 Ment, Keadaan Air Ketuban Jemih Waktu Pecah ; 23:15 WIB Jenis Persalinan Spontan —_Lilitan Tali Pusat : Tidak Ada Episiotomi Tidak Dilakukan DATA OBJEKTIF Kajian Fisik Tanda Vital Temp — 36,7", BB : 3.000 gram, Rr: 56% * Pob —: 138 vinenit, PB: 48 cm, Reflek : (+) posit Apgar Score :A:2 P:2 G:2 A:2 R:2 % Kepala UUB Normal UUK Noma Moukge 0 Caput Succudenum ; Tidak Ada Bentuk Kepala : Normal, Bult — Keadaan Tubuh : Bersih Mata Bentuk Mata: Simetris, Normal Strabismus: Tidak Ada Pupil Mata: Nomatl Skiera + An Ikterik Keadaan Bersih Buh Mata: Tidak Ada Kelainan Hidung Bentuk : Nommal Lubang Hidung : Terdapat Septum Pemafasan Cuping Hidung Tidak Ada Keadaan : Baik Mulut Bentuk : Normal Paktum : Ada Gusi_ : Nomal Reflek Hisap :(+) Positif Bibir_— : Normal Telinga Posisi —_: Sejajar Keadaan — : Normal Leber Pembesaran Vena/Kelenjar Tidak Ada Pergerakun Leber : Baik Dada Posisi Simetris, Mame —: Simetris, Ada, Normal Suara Nafas : Normal > Perut Bentuk — : Normal, Tidak Ada Perdarahan Tal Pusat ‘> Punggung-bokong Benuk — : Nomal 2B Ekstremizas Jari Tangan Lengkap Jari Kaki: Lengkap Posisi dan Bentuk — : Normal Pergerakan —: AKtif Genet Jenis Kelamin —: Perempuan BAK Pertama —: 30 Ment Pertama BAB Pertama —_: 60 Ment Pertama Reflek Menghisap (Sucking) (4) Positif Menggenggam (graping) —: (+) Positif Reflek kaki (Staping) (4) Positif Reflek Moro (4) Positit Ukuran Antropometri Berat Badan 3.000 gram, Tinggi Badan: 48 cm Lingkar Kepala ; 31.em, Lingkar Dada 32m LILA :9em Ill, ANALISA DATA Diagnosa —: Neonatus Cukup Buln Sesuai Usia Kehamilan 1 jam Masah —: Tidak Ada Kebutuhan : Tidak Ada TV. PERENCANAAN (PLANNING) 1 v Memberitahu ibu. tentang keadaan bayinya bahwa bayinya bhir dengan i-laki, BB : 3.000 gram, PB: selamat dan sehat dengan jenis kelamin : la 48 cm, ibu mengerti tentang keadaan bayinya. Menganjurkan abu untuk menyusui bayinya selma 6 bulan tanpa diberi makanan/minuman tambahan apapun. Fungsinya penting bagi daya tahan tubuh dan pertumbuhan pada bayi ibu mengerti dan bersedia menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan apapun, 24 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand, kapan tanpa dijadwal. Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on demand, . Menganjurkan ibu untuk mengganti kassa pada bayi yaitu ketika kassa basah atau setiap bayi mandi, Cara mengganti kassayaitu dengan melipat segitiga ku tli pusat dibungkus tanpa dibubuhi dengan apapun. Ibu sudah digant, Menmberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tanda bersedia mengganti_kassa dan kas aya bayi baru luhir yaitu bayi tidak mau menetek, suhu tubuh bayi tinggi sampai menggigi, tai pusat berdarah dan belum BAB 24 jam terakhir, Bila mendapati salah satu tanda tersebut maka ibu ditarapkan melapor kepetugas Kesehatan. Ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan bersedia untuk melapor kepetugas Kesehatan bikt_menklapati salah satu tanda tersebut terhadap bayinya, Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya seperti jangan menempatkan bayi didekat jendela, jangan menempatkan bayi ditempat yang dingin atau terpapar langsung dengan udara sekitar. Thu mengerti tentang penjeasin bidan dan akan menjaga kehangatan bayinya, ~ Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene bayi dan mengganti popo bayi pada saat bayi BAB dan bayi BAK. Ibu bersedia untuk menjaga personal hygiene bayinya . Membertahu ibu bahwa bayinya kan diberikan vit K untuk mencegah perdarahan pada bayiyang akan disuntikkan di paha iuar sebelah kiri secara IM dengan dois 0,1 mg. vit K sudah diberikan. Memberkan sakep mata oxy tetracycline 1% untuk mencegah infeksi dengan cara okskan salep mata dari mata bagin dalam kearah bagian war secara bergantian antara mata Kanan dan kiri, Salep mata telah diberikan, 2 V. CATATAN PERKEMBANGAN DATA DATA ANALISA TANGGAL | supyeKtiF | OBJEKTIF | DATA PEREN CANAAN) 11/06/2016 | Tou KU: Bak Neonatus [T. Menjelasakan kepada ibu mengatakan | DJB:144 Ym | cukup hasil pemeriksaan bahwa bayinya sudah] $ : 37,5 °C bulan keadaan bayinya dalam disusui dan} Rr : 43 “fa sesuati keadaan baik yaitu DIB tidak rewel masa 144 Mm, S + 37,5°C, Rr kehamilan 43% Thu mengerti 6 jam tentang, hasil pemeriksaan, Menganjurkan abu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya. Ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayinya. Mengingatkan —_kembali kepada bu untuk tetap menyusui bayinya secara on demand, Kapa saja tanpa djadwal, tetapi jika bayi tidur maka setiap 2 jam sekali_ yi dibangunkan, Ibu bersedia untuk menyusti bayinya, Mengingatkan —_kembali kepada ju umtuk mengganti—kassa—_bayi 26 setiap Kassa sudah basah dan setiap bayi mandi Thu bersedia — mengganti Kassa bayi dan kassa telah diganti, . Mengingatkan —— kembali kepada bu untuk tetap menjaga ebersihan bayinya, Thu bersedia untuk menjaga _Kebersihan bayinya. a BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan By.Ny.D yang berjenis ketmin laki-aki bhir pada tanggal 10 juni 2016 pukul 23.25 WIB anak ketiga dari pasangan Ny.D dan ‘Tal Riwayat antenatal care Ny.D yatu 6 x selma masa kehamilan dilakukan di puskesmas dan mebkukan imunisasi TT selama 2 kali , ibu tidak mempunyai masalah dalam kebamilannya ibu tidak mempunyai penyakit seama masa kehamilan tidak ada kompliks Adapun riwayat intanatal nya By.Ny.D lahir pada tanggal 10 Juni 2016 pada pukul 23.25 WIB , jenis persafinan spontan ditolong oleh bidan di puskesmas bojong rawaumbu, Lama persaliman pada kala 1 adalih 17 jam teshadap janin dan iu dan pada kala 2 setma 5 menit tidak ada komplikasi yang terjadi selama masa persalinan, By.Ny.D lahir dengan Berat Badan 3000 Gram, panjang badan 48. em, Lingkar Kepala 32 cm, Lingkar a 31 cm, dengan nilti APGAR score nya 9/10 tidak ada caput succedaneum dan caput hematoma dan tidak ada cacat bawaaan pada By.Ny.D, keadaan nya baik mempunyai reflek yang_baik Elininasi bayi juga baik yaitu pada 30 n@nit pei ma bayi sudah dapat Buang Air Keeil (BAK), dan pada 60° menit pertama bayi Besar (BAB). Rencana asuhan terhadap By.Ny.D yaitu beritahu ibu tentang hasil sudah dapat Buang Air pemeriksaan, anjurkun ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan, anjurkan bu untuk menyusui bayinya secara on demand, anjurkan ibu untuk mengganti kassa bayi ketika basah atau Jembab dan ketika mandiberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru Jahir, anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya, anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene bayi, beritahu ibu bahwa bayinya akan disuntikkan vit K, dan beritahu ibu bahwa bayinya akan diberikan salep mata, Impkmentasi (pelaksanaan) dari rencana asuhan bayi baru lahir yaitu memberitahu bu tentang hasil pemeriksaan, menganjurkan bu untuk menyusti bayinya selama 6 bukin tanpa tambahan makanan atau minuman apapun, menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya secara on demand (kapan saja) tanpa dijadwal, menganjurkan bu untuk mengganti kassa bayi ketika kassa basah atau lembab dan ketika mandi, memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lair seperti bayi tidak mau menetek, suhu bayi tinggi hingga menggigil, tal pusat berdarah, dan bem BAB 24 terakhir, menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayinya, memberitahu ibu bahwa bayinya kan diberikan vit K pada paha bagian luar sebelah kiri secara IM dengan dosis 0,1 mg, dan memberitahu bu bahwa bayinya akan diberikan sakp mata Oxy Tetracyline 1 %. Evahasi dari asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yaitu bu mengerti tentang hasil_ pemeril bersedia mengikuti anjuran bid: Dalam praktek asuhan Kkebidanan pada bayi baru lahir tidak ada kesenjangan praktek dan tori yang didapat dari pendiikan. aan, ibu mengerti tentang semua penjelasan bidan dan Saran 1. Bagi Institut Pendidikan Akbid Gema Nusantara Diharapkan mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang dapat membantu. mahasswa dalam meningkatkan Keterampikin dibidang teori dan praktek terhadap bayi baru lahir 2, Bagi Lahan Praktek Puskesmas Bojong Rawalumbu Agar meningkatkan kualitas pelayanan atau asuhan kebidanan kepada bayi bar lahir sesuai dengan perkembangannya serta melakukan asuban kebidanan sesuai dengan teori yang ada, 2 3. Bagi Penulis Ditwrapkan mumpu meningkatkan kemampuan dalam memberikan asubsan terhadap bayi baru lait yang didapat dari lahan praktik. 4, Bagi klien Diarapkan ibu mampu melakukan perawatan bayi bara lahir secara muandiri sesuai dengan yang tekth diajarkan oleh bidan dan setelah diperbokhkan pulang sesuai dengan anjuran bidan. DAFTAR PUSTAKA Nanny, Vivian, 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika INPK-KR. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Johariyah.dkk.2012. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir, Jakana : CV.Trans Info Media Maryunani, Anik. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-sekolah. Jakarta : IN MEDIA, Muslitatun, Wafi Nur, 2010. Aswhan NeonAts Bayi dan Balita, Yogyakarta : Fitramaya Maryunani, Anik. 2015. Kamus Bidan Bergambar dalam Asuhan Kebidanan. Jakarta : IN MEDIA, Putri, Bidan. -Materi_Kebidanan. — lntp/fmateri-bidan. blogspot. co, id/2014/ /definisi-dan-asuhan-baybaru-luhir-bbLhiml, ——diakses._—— pada tanggal 13 Agustus 2016 Chapter. 2015. Latar belakang neonatal. —bntp: repository. usu. ac. idibitstream/123456789/30984/4/Chapter%20Lpal. diakses pada tanggal 13 Agustus 2016 KEMENKES RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : KEMENKES RI Badan Peneliian & Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS 2013). Jakarta : RISKESDAS 31 KEMENKES RI. 2016. 3 Maret Hari! Kelainan Bawaan Sedunia Cegah Bayi Lahir Cacat dengan Pola Hidup —Sehat. _ biipi/www.depkes.go.id ‘pd php?id=16030300001, diakses pada tanggal 14 Aguatus 2016 Lina, Merry. 2015. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir Fisiologis. hitp//merry- creations. blogspot.co.i/2015/0 /konsep-dasar-bayi- bart-lahir-fisiologs htm 1 diakses pada tanggal 13 Agustus 2016 Djamhar, 2013. Kematian thu dan Anak di Bekasi Terus Turn. hutp/fiestyle.okezone,com/read/201 3/12/29/482/9 18922 /fkematian-ibu-dan- anak-di-kabupaten-bekasi-terus-turun, diakses pada tanggal 13 Agustus 2016 Budiman, Asep. 2016. Penurunan Kematian Ibu dan Bayi di Jabar tidak Signifikan. — http:/howw.pikiran-rakyat.com/oandung-raya/2015/0822 1/33922 2/penurunan-kematian-ibu-dan-bayi-di-jabar-tidak-signifikan 32.

Anda mungkin juga menyukai