Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya

perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor

termasuk industri, perdagangan dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan

sampai terhenti aktifitasnya pada tahun 1998. Namun, usaha mikro dapat

bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di tengah keterpurukan akibat

krisis moneter pada barbagai sektor ekonomi.

Menurut data PBB 1/3 dari penduduk dunia hidup dibawah garis

kemiskinan, sementara itu sekitar 70% dari mereka adalah perempuan.

Karenanya perlu dilakukan cara yang tepat guna mengerntaskan kemiskinan

yang dialami perempuan. Di Indonesia sendiri, ada berbagai dimensi

kemiskinan yang menimpa perempuan akibat posisi tawar yang lemah di

dalam masyarakat, kultur yang refresif, miskin akibat bencana dan komplik,

diskriminasi diruang public dan domistik, serta tidak perdulinya negara dalam

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang bermampaat guna mengentaskan

perempuan dalam kemiskinan.

Berdasarkan hasil sensus 2010 jumlah penduduk Indonesia dewasa ini

mencapai 220 juta jiwa, dimana jumlah kaum perempuan kurang lebih sekitar

49,8% dari total jumlah penduduk Indonesia dan separuh dari mereka

merupakan pemamfaatan dan pelaku pembangunan dan berdasarkan sumber

data Badan Pusat Statistik (BPS) meningkat pada tahun 2017, 2018 dan 2019,

1
mencatat Tingkat Partisipasi Angkatan kerja (TPAK) perempuan tahun 2017

mencapai sebesar 50,89 dan tahun 2018 sebesar 51,88 persen dan tahun 2019

meningkat sebesar 55,50 Persen.

Usaha mikro adalah perorangan yang memiliki kreteria sesuai undang-

undang nomor 20 tahun 2008 tentang usa mikro , kecil dan menengah yakni:

(1) Memiliki asset atau kekayaan bersih hingga Rp 50 juta, tidak termasuk

tanah atau bangunan tempar usaha. (2) Omset penjualan tahunan hingga Rp

300 juta.

Di Indonesia perempuan sebagai salah satu sumber daya manusia di

pasar kerja yang mempunyai kontribusi cukup besar. Jumlah perempuan di

indonesia yang menawarkan dirinya untuk bekerja cukup besar.

Menurut Jennifer dalam Chika Chaerunnissa (2014;43), partisipasi

merupakan proses dimana pihak-pihak yang terlibat ikut mempengaruhi dan

mengambil alih pembangaunan, dan keputusan partisipasi yang

mempengaruhi mereka. Partisipasi memiliki hal yang berbeda, mulai dari

memberikan informasi dan cara konsultasi samapai dengan mekanisme untuk

berkolaborasi dan memberikan pemberdayaaan yang memberi peluang.

Partisipasi perempuan dapat diartikan sebagai keikutsertaan perempuan untuk

membangaun keluaraga yang lebih baik lagi dari sektor sosial samapai dengan

perekonomian keluarga.

Partisipasi perempuan merupakan hal yang sangat penting untuk

mencapai tujuan pembanguan. Upaya pembangunan usaha mikro yang

dilakukan perempuan menjadi penting. Pada dasarnya alasan perempuan

2
untuk berpartisipasi dalam bekerja adalah untuk membantu perekonomian

keluarga. Kondisi ekonomi yang semakin tidak menentu serta naiknya harga

barang-barang pokok yang tidak diimbangi dengan tingkat pendapatan

keluarga yang cenderung tidak meningkat akan berakibat pada terganggunya

stabilititas perekonimian keluarga. Keadaan ini mengakibatkan mendorong

perempuan khususnya ibu rumah tangga yang sebenarnya yang sebelumnya

hanya mengurusi pekerjaan rumah tangga kemudian mulai melirik pasar kerja

melalui berwirausaha dengan ikut serta membantu perekonomian keluarga.

Selain itu semakin banyak perempuan yang bekerja artinya terjadi

penambahan tingkat pendapatan keluarga. Penambahan pendapatan ini

merupakan kontribusi atau sambungan pendapatan perempuan yang dapat

dimamfaatkan untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga kesejahteraan

keluarga dapat dicapai. Hal ini dapat memberikan nilai tambah (added value)

bagi kehidupan keluarga mampu dalam masyarakat.

Table 1.1

Jumlah Penduduk Desa Kalijaga Induk

No Jumlah Penduduk Jumlah Kepala


kelurga (KK)
1 Laki-Laki 4729 Jiwa
2 Perempuan 4672 Jiwa 2979 KK
Total 9401 Jiwa
Sumber: https://kalijaga.desa.id/first/wilayah

Dari data diatas sembalun memiliki kepala keluarga (KK) sebanyak

2979 (KK) diantaranya mimiliki masyarakat 9401 jiwa, diataranya laki-laki

berjumlah 4729 jiwa dan perempuan berjumlah 4672 jiwa.

3
Dari kepala keluarga 2979 (KK) yang istrinya ikut berpartisipasi dalam

usaha ekonomi mikro, diantaranya seorang istri penjual makanan seperti bakso

gorengan dan makanan sejenisnya dan industri rumah tangga seperti produksi

kerupuk), adapun istri mempunyai alasan yang sama mengapa berpartisipasi

dalam usaha ekonomi mikro yaitu membantu suami dalam mencari nafkah,

karena keterbatasan penghasilan yang diperoleh suami dalam memenuhi

kebutuhan hidup keluarga. Dengan pekerjaan suami yang rata-rata sebagai

pegaiwai tidak tetap, buruh tani, dan tukang bahkan tidak bekerja sehingga

memaksa sang istri untuk ikut berpartisifasi dalam memenuhi kebutuhan

hidup keluarga. Bahkan istri yang ikut berpartisifasi dalam usaha ekonomi

mikro tersebut mengakui bahwa dengan pekerjaan yang dilakukan sangat

membantu perekonomian keluarga. Misalnya semenjak sang istri ikut bekerja,

keluarga tersebut sudahmampu membeli sepeda motor walaupun dengan cara

kredit, sudah mampu menyekolahkan anak, mampu membayar uang SPP

sekolah anak, dan menabung untuk pendidikan anak di masa mendatang,

ataupun untuk hal yang lainnya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk

melakukan penelitian yang lebih mendalam guna mengetahui begaimana

pengaruh tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro terhadap

pendapatan keluarga khususnya di desa sembalun lombok ti ur, dengan judul

“Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Usaha Ekonomi Mikro

Terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga Di sembalun lombok timur

”.

4
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas masalah dapat di

identifikasikan beberapa permasalahan antara lain sebagai berikut:

1. Jumlah siswa sekolah perempuan memiliki APM lebih tinggi dari pada

siswa laki-laki, namun banyak perempuan yang tidak dapat bekerja di

bidang yang sama dengan laki-laki.

2. Pendidikan perempuan desa yang rendah mengakibatkan terbatasnya

pengetahuan tentang kesejahteraan keluarga

3. Kontribusi perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga

menyebabkan mereka mempunyai beban kerja ganda yaitu pada sektor

domistik dan public.

4. Pada beberapa perempuan, pembagian waktu untuk mengerjakan peran

satu dengan yang lainya kadang tidak seimbang.

5. Kemiskinan sebagai akibat dari rendahnya ekonomi keluaga sehingga

mendorong perempuan melakukan peran membantu kepala keluarga

bekerja untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas, maka

penulis perlu membuat pembatasan masalah yang akan diteliti. Pada penelitian

ini peneliti hanya terfokus Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam

Usaha ekonomi Mikro Terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga di desa

sembalun 2021.

D. Rumusan Masalah

5
Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian tersebut, selanjutnya

dibuat rumusan masalahnya. Rumusan masalah merupakan pertanyaan

penelitian, yang jawabannya dicarikan melalui penelitian. Rumusan masalah

ini merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang

diteliti (Sugiyono, 2009 : 290)

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

E. Bagaimana pengaruh tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi

mikro terhadap pendapatan keluarga di Desa sembalun lombok timur

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut

G. Untuk mengetahui pengaruh tingkat partisipasi perempuan dalam usaha

ekonomi mikro terhadap pendapatan keluarga di desa sembalun lombok timur

H. Manfaat Penelitian

1. Mampaat teoritis

a. Untuk menambah referensi bahan literature atau pustaka khusus dalam

bidang usaha ekonomi mikro bagaimana partisipasi perempuan dalam

usaha.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan

informasi tentang gambaran umum mengenai pengaruh tingkat

partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro terhadap tingkat

pendapatan keluarga, selain itu juga dapat menambah pengetahuan dan

6
keterampilan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam penelitian

ini

2. Manfaat paraktis

a. Hasil penelitian ini dapat membantu memberikan sumbangan

pemikiran bagi pelaku usaha ekonomi mikro yang berada diwilayah

Desa Kalijaga Induk Kecamatan Aikmel.

b. Bagi perempuan agar dapat mengembangkan keterampilannya dalam

berusaha

c. Bagi ibu rumah tangga agar dapat menambahkan pendapatan dengan

cara berusaha atau berwirausaha

3. Manfaat akademis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial Ekonomi,

Universitas Hamzanwadi

I. Definisi Operasional Variabel

1. Tingkat Partisipasi Perempuan dalam usaha ekonimi mikro (X).

Tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro adalah

keterlibatan mental dan emosi perempuan yang berjiwa berani mengambil

resiko untuk mrmbuka usaha dalam berbagai kesempatan.

2. Tingkat Pendapatan keluarga (Y)

Tingkat pendapatan keluarga adalah jumlah penghasilan riil dari seluruh

anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Usaha Ekonomi Mikro

a. Pengertian partisipasi

Partisipasi berasal dari bagasa Inggris yaitu “Participation” yang

berarti pengambilan bagian pengikutsertaan. Menurut keith davis

partisipasi didefenisikan sebagai berikut: “Partisipation is definedads

mental and emotional involved at a person in a group situasion which

encourager then contribut to group goal and share responsibility in

them”. (Partisipasi dimaksudkan sebagai keterlibatan mental dan

emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung

jawab di dalamnya). Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya

adalah keterlibatan mental dan emosi. Dari pengertian tersebut, maka

pendapat Davis ini mengandung 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:

a. Adanya keterlibatan mental dan emosi individu dalam melakukan

aktivitas kelompok;

b. adanya motivasi individu untuk memberikan kontribusi tergerak

yang dapat berwujud barang, jasa, buah pikiran, tenaga dan

keterampilan;

8
c. Timbulnya rasa tanggung jawab dalam diri individu terhadap

aktivitas kelompok dalam usaha pencapaian tujuan. (Samriah,

2019:11)

Berdasarkan yang telah di paparkan mengenai depinisi

partisipasi menurut devis di simpulkan bahwa bahwa partisipasi

memiliki tiga gagasan penting yakniketerlibatan mental dan emosi,

kontribusi tergerak, dan tanggung jawab.

Pertama yang paling penting dalam partisipasi yaitu

keterlibatan mental dan emosional daripada hanya berupa aktivitas

fisik.Dari inisiatif orang itu sendiri yang terlibat bukan hanya

keterampilannya.Keterlibatan ini bersifat psikologi daripada

fisik.Seseorang berpartisipasi berarti terlibat egonya dari pada hanya

terlibat tugas.

Kedua yang penting dalam partisipasi adalah memotivasi

orang-orang yang memberikan kontribusi.Mereka diberi kesempatan

untuk menyalurkan sumberinisiatif dan kreativitasnya untuk

mencapai tujuan kelompok, dengan demikianpartisipasi berbeda

dengan “kesepakatan”.Partisipasi lebih dari sekedar upaya

untukmemperoleh kesepakatan atas sesuatu yang telah diputuskan.

Partisipasi sangat bernilai karena dapat meningkatkan motivasi dan

membantu masyarakat untuk memahami dan menjelaskan mereka

mencapai tujuan.

9
Ketiga adalah partisipasi mendorong orang-orang untuk

menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok.Ini juga proses

sosial yang melaluinya orang-orang menjadi terlibat sendiri dalam

pembangunan dan mau mewujudkan keberhasilannya.

Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan

yang berkaitan dengan keadaaan lahiriahnya. Pengertian prinsip

partisipasi adalah masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau

alur tahapan program dan pengawasannya, mulai dari tahap

sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan

dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk

materil (PTO PNPM 2007).

Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan,

merupakan unsur terpenting yang sering terlupakan.Sebab tujuan

pembangunan adalah untuk memperbaiki mutu hidup masyarakat

banyak sehingga pemerataan hasil pembangunan merupakan tujuan

utama. Di samping itu, pemanfaaatan hasil pembangunan akan

merangsang kemauan dan kesukarelaan masyarakat untuk selalu

berpartisipasi dalam setiap program pembangunan yang akan datang.

2. Partisipasi Perempuan Dalam Ekonomi Keluarga.

Keadaan suatu masyarakat sebagian besar di tentukan orang-orang

yang ada dalam masyarakat itu. Mengingat keluarga merupakan setuan

masyarakat terkecil, maka keluarga berperan pentingdalam menentukan

keadaan masyarakat. Keluarga sejahtera memberikan pengaruh positif

10
terhadap angota-anggotanya, dan menjadi wadah pembentukan kader

penerus yang baik. Inilah dan harapan setiap anggota keluarga.Dalam hal

ini suami bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga.

Selain suami yang notabene sebagai kepala rumah tangga, isteri

juga merupakan salah satu unsur penting dan berperan dalam menjalankan

kehidupan rumah tangga. Oleh karena itu perempuan dalam keluarga

merupakan dua pengertian yang saling berkaitan. Dalam hal ini kesatuan

keluarga merupakan dasar yang signifikan dan relevan untuk memahami

partisipasi perempuan dalam keluarga maupun masyarakat. Perempuan

atau isteri terlibat dalam pekerjaan adalah didorong oleh pendapatan suami

yang rendah, sehingga mereka bekerja sebagai petani, pedagang kecil,

pembantu rumah tangga, buruh, karyawan dan lain sebagainya. Dari

uraiantersebut tersirat bahwa kondisi ekonomi suami yang rendah

mendorong isteri untuk berpartisipasi mencari penghasilan dengan

merubah perannya dari sektor domestik (dalam rumah tangga) ke sektor

publik (diluar rumah tangga) (Munandar, 2002:47).

Keterlibatan perempuan dalam sektor publik secara garis besar

didorong oleh beberapa hal.Pertama dan yang terbesar didorong oleh

tekanan ekonomi rumah tangga.Hal ini disebabkan pemenuhan kebutuhan

pada keluarga dan masyarakat semakin lama semakin kompleks. Dengan

kata lain, pengeluaran untuk rumah tangga tidak hanya terbatas pada

kebutuhan pangan dan sandang, tetapi telah mengalami penambahan

11
seperti pendidikan, kesehatan, organisasi (perkumpulan), rekreasi dan lain-

lain.

Dalam kondisi seperti ini semakin besar kemungkinan muncul

realita dimana suami tidak mampu menanggung sendiri beban ekonomi

keluarga. Kedua adalah didorong keinginan untuk meningkatkan harga

diri, persamaan hak yang biasanya terdapat pada perempuan berpendidikan

dan perempuan perkotaan. Motivasi tekanan sosial ekonomi suami yang

rendah seperti yang telah disinggung sebelumnya, merupakan

kekurangmampuan yang disebabkan banyak faktor. Akan tetapi secara

umum dapat dijelaskan, faktor yang mempengaruhi adalah tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, profesionalisme, pengalaman kerja yangpada

dasarnya menentukan besar kecilnya penghasilan suami

(Sajogyo,1996:132).

Banyak faktor yang mempengaruhi berpartisipasinya isteri dalam

ekonomi keluarga, dari segi pendidikan, sosio-kultural, sosio-psikologis,

sosio-phisik dan lain sebagainya. Dalam hal ini dapat dirumuskan dengan

rinci motivasi perempuan untuk bekerja di luar rumah tangga meliputi :

(Munandar, 1996: 47)

a. Untuk menambah penghasilan keluarga.

b. Untuk ekonomi, tidak tergantung kepada suami

c. Untuk menghindari rasa kebosanan dan mengisi waktu kosong.

Karena ketidakpuasan dalam perkawinan.

12
d. Karena mempunyai minat dan keahlian tertentu yang ingin

dimanfaatkan.

e. Untuk memperoleh status.

f. Untuk mengembangkan diri.

Jadi jelaslah bahwa partisipasi perempuan pada sektor publik

selain menguntungkan secara ekonomi, perempuan juga mendapat

pengalaman yang berguna untuk membina rumah tangga.

Dengan demikian kedudukan dan peranan perempuan dalam

keluarga, masyarakat semakin nyata.

3. Usaha Ekonomi mikro

a. Pengertian usaha mikro

Usaha Mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan

bersifat tradisional dan informal dalam arti belum terdaftar, belum

tercatat, dan belum berbadan hukum. Hasil penjualan tahunan bisnis

tersebut paling banyak Rp 100.000.000,00 dan milik Warga Negara

Indonesia.

Menurut keputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003

tanggal 29 Januari 2003, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik

keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil

penjualan paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per

tahun.

b. Fungsi Usaha Mikro

Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari usaha mikro, antara lain:

13
1. Peningkatan teknologi baru

2. Menciptakan pengetahuan baru

3. pembaharuan produk dan jasa yang ada

4. Menciptakan langkah-langkah yang berbeda untuk menyajikan

barang dan jasa dengan jumlah yang lebih

c. Tujuan Usaha Mikro

Sedangkan menurut UU No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa usaha mikro

dan kecil bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya

dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan

demokrasi ekonomi yang berkeadilan.

d. Macam-macam Usaha Mikro

Berikut ini terdapat macam-macam dari usaha mikro, antara lain:

1. Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternak, nelayan

dan pembudidaya

2. Industri makanan dan minuman, industri meubelair pengolahan

kayu dan rotan, industri pandai besi pembuat alat-alat

3. Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar dll

4. Peternakan ayam, itik dan perikanan

5. Usaha jasa-jasa seperti perbengkelan, salon kecantikan, ojek dan

penjahit (konveksi). (https://kelasips.com/usaha-mikro/)

4. Pendapatan

14
a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah suatu unsur yang paling utama dalam

pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia pendapatan di artikan sebagai hasil

kerja (usaha atau sebagainya). Sedangkan dalam kamus manajemen

pendapatan di artikan sebagai uang yang di terima oleh perorangan,

perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,

komisi, ongkos, dan laba. (KBBI).

Pendapatan adalah suatu pertambahan asset yang

mengakibatkan bertambahnya oweners equity, tetapi bukan karena

pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan

pertambahan asset yang di sebabkan karena bertambahnya liabilitas.

Pendapatan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup

perushaan, semakin besar pendapatan yang di peroleh maka semakin

besar pendapatan yang di terima, maka perusahaan akan semakin

besar kemampuanya dalam membiayai segela pengeluaran dan

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan (Sukirno,

2010:21).

Menurut Sukirno (2010:21) Pendapatan juga bisa dikatakan

sebagai balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang

dimiliki oleh sektor produksi yang dimiliki oleh sektor rumah tangga

dan sektor prusahaan yang dapat berupa gaji upah,sewa, bunga, serta

keuntungan atau profit. Pendapatan dapat dirumuskan sebagai hasil

15
perkaliaan antara jumlah unit yang terjual dengan harga perunit

apabila dirumuskan secara matematis maka hasinya adalah :

TR= P x Q

Dimana :

TR : Total Revenue

P : Price

Q : Quantity

Dengan demikian maka pendapatan penjualan dapat di peroleh dari

beberapa banyak jumlah barang yang dijual dengan harga yang telah di

sepakati antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi

perdagangan (Sukirno, 2010:23).

Pendapatan masyarakat adalah suatu arus uang yang masuk dari

pihak dunia usaha kepada para masyarakat dalam bentuk upah dan gaji,

bunga, sewa, dan laba. Dan bahwa pendapatan perseorangan (Personal

income) merupakan pendapatan yang terdiri dari atas sewa upah dan

gaji, bunga, laba perushaan bukan perseroan, dividen, dan pembanyaran

transper. (Sukirno, 2010:23).

Oleh sebab itu pendapatan masyarakat adalah sutau pendapatan

yang di peroleh dari hasil penjualan barang atau balas jasa yang

diterima dari faktor-faktor produksi yang berupa gaji atau upah.

5. Pendapatan keluarga

Penghasilan atau pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas

karya yang diperolah sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan

16
seseorang terhadap proses peroduksi. Pendapatan keluarga dapat diterima

dalam bentuk uang maupun barang misalnya tunjangan beras, hasil dari

sawah atau pekarangan sendiri dan fasilitas-fasilitas seperti rumah dinas,

pengobatan geratis. (Gilarso. 2004:63)

Pendapat keluarga adalah jumlah penghasilan rill dari seluruh

anggota rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

bersama maupun perseorangan dalam rumah tangga. Pendapatan keluarga

akan digunakan untuk dua tujuan yaitu pengeluaran konsumsi (membeli

barang dan jasa) dan untuk ditabung (di institusi keuangan).

B. Penelitian Terdahulu

1. Putu Martini Dewi. 2012 Partisipasi Tenaga Kerja Perempuan Dalam

Meningkatkan Pendapatan Keuarga.

2. Andi Sawe Ri Esso, Sumriah, Nurdiana, Muhammad Hasan. 2019,

Pengaruh Tingkat Partisipasi Dalam Berwirausaha Terhadap Tingkat

Sosial Ekonomi Keluarga Di Desa Umpungeng Kecamatan Lalabata

Kabupaten Soppeng.

3. Anita Kristina. 2010. Partisipasi Perempuan Dalam Perbaikan

Perekonomian Keluarga dan Masyarakat

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini,sebelum peneliti terjun kelapangan terlebih dahulu

melaksanakan observasi, kajian kepustakaan, dokumentasi dan hasil penelitian

17
terdahulu yang berkaitan dengan bidang ini agar peneliti tidak kesulitan

mengumpulkan data. Setelah melakukan kajian pustaka maka peneliti

mendapatkan gambaran tentang bagaimana kerangka berfikir dari penelitian

ini dan selanjutnya tersusunlah kerangka berfikir sebagai berikut:

Tingkat Partisipasi Perempuan Tingkat Pendapatan


Dalam Usaha Ekonomi Mikro (X) Keluarga (Y)

Bagan 2.1
Kerangka Berfikir

Desa kalijaga kecamatan aikmel memiliki masyarakat yang tidak

kalah banyaknya dari desa-desa yang ada kabupaten Lombok timur. Salah

satu wilayah yang dimana sebagian besar masyarakat perempuan bermata

pencaharian dalam bidang usaha ekonomi mikro. Di karenakan lokasi

tersebut kurang lahan yang diolah dan salah satu jalan pintas menuju lokasi

pasar besar sembalun lawang, dan di karenakan keterbatasan penghasilan

yang diperoleh suami dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dengan

pekerjaan suami yang rata-rata sebagai pegaiwai tidak tetap, buruh tani, dan

tukang banguan bahkan tidak bekerja sehingga memaksa sang istri untuk ikut

berpartisifasi dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dari fenomena

itulah peneliti ingin membuat penelitian Bagaimana tingkat partisipasi

perempuan dalam usaha ekonomi mikro terhadap pendapatan keluarga.

Penelitian ini dilakukan di desa sembalun lombok timur

D. Pengajuan Hipotesis

18
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang masih lemah

kebenarannya dan perlu dilakukan pembuktian terhadap dugaan tersebut.

Adapun hipotesis yang diajukan menurut kerangka berfikir tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Hipotesis (Ha) : Terdapat pengaruh tingkat partisipasi perempuan

dalam usaha ekonomi mikro terhadap pendapatan keluarga di Desa

Kalijaga Induk Kecamatan Aikmel.

2. Hipotesis (Ho) : Tidak terdapat pengaruh tingkat partisipasi perempuan

dalam usaha ekonomi mikro terhadap pendapatan keluarga di Desa

Kalijaga Induk Kecamatan Aikmel.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif statistik deskriptif,

yang bertujuan menjelaskan Bagaimana pengaruh tingkat partisipasi

perempuan dalam usaha ekonomi mikro terhadap pendapatan keluarga.

Penelitian kuantitattif suatu bentuk penelitian ilmiah yang mengkaji

satu permasalahan dari suatu fenomena, serta melihat kemungkinan kaitan

19
atau hubungan-hubungannya antar variabel dalam permasalahan yang

ditetapkan. (Indrawan & Yaniawati, 2014 : 51)

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. (Sugiyono, 2009 : 147)

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif statistik deskriptif yaitu suatu cara atau pendekatan

dimana gejala yang diteliti tersebut dianalisis dengaan bantuan statistik atau

angka-angka atau bantuan komputer dengan program SPSS kemudian

disimpulkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sembalun lombok timur.

Alasan peneliti memilih Desa sembalun lombok timur sebagai tempat

penelitian karena tempat tinggal peneliti, peneliti ingin mengetahui

Bagaimana pengaruh tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi

mikro terhadap pendapatan keluarga. Maka dari itu peneliti melakukan

penelitian di lokasi tersebut.

2. Waktu penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dilakukan selama enam

bulan secara terjadwal sesuai dengan semester yang di tempuh mulai dari

pengajuan judul pada bulan maret 2021, dan penyusunan penyusunan

20
proposal dibulan Juni 2021, namun tahap perencanaan dan persiapan

tentang penelitian ini jauh dilakukan sebelumnya, waktu penelitian tidak

bisa diketetahui secara pasti lamanya bisa saja lebih cepat ataupun lebih

lama dari waktu yang sudah ditentukan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang mencakup semau

aspek baik itu obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karaktersitik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan

kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2014:80). Populasi juga

merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perempuan yang

menjadi usaha ekonomi mikro di desa kalijaga kecamatan aikmel yang

berjumlah 145 pelaku usaha ekonomi mikro.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81) sampel adalah bagian dari sejumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karna dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

D. Variabel Penelitian

21
Secara teoritis variabel dapat diidentifikasi sebagai atribut seseorang atau

obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang lain atau

satu obyek dengan obyek yang lain (hatch dan farhady, 1981). Variabel juga

dapat merupakan dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat

badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja merupakan atribut-

atribut dari seseorang dari obyek. Struktur organisasi, model pendelegasian,

kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, dan mekanisme kerja, daskripsi

pekerjaan, kebijakan, adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan

admistrasi. (Sugiyono, 2009:38)

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini

bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai vaeiasi tertentu yang dapat ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Variabel independen : variabel ini sering disebut sebagai variabel

stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebsb perubahan atau timbulnya

variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro (X).

22
2. Variabel dependen : sering juga disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Tingkat pendapatan keluarga di desa Kaijaga Induk

Kecamatan Aikmel (Y).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Obsevasi

2. Dokumentasi

3. Kuesioner/angket

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsifnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih

tetap kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian.

Namun demikian dengan skala rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai

bentuk penelitian (Emory, 1985)

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1) Analisis statistik deskriptif

2) Uji normalitas

3) Uji korelasi

4) Uji Hipotesis

23
24

Anda mungkin juga menyukai

  • Rizki 2
    Rizki 2
    Dokumen59 halaman
    Rizki 2
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen34 halaman
    Bab I
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • Izi Zaiqul
    Izi Zaiqul
    Dokumen1 halaman
    Izi Zaiqul
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • 18917-Full Text
    18917-Full Text
    Dokumen113 halaman
    18917-Full Text
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • PENDAHULUAN
    PENDAHULUAN
    Dokumen17 halaman
    PENDAHULUAN
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 ROSANGGA DIRGANTARA Yok 2
    BAB 1 ROSANGGA DIRGANTARA Yok 2
    Dokumen25 halaman
    BAB 1 ROSANGGA DIRGANTARA Yok 2
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat
  • Modul Ke NW An
    Modul Ke NW An
    Dokumen132 halaman
    Modul Ke NW An
    Rosangga Dirgantara
    Belum ada peringkat