Anda di halaman 1dari 2

CODE BLUE SYSTEM

DI INSTALASI ONKOLOGI RADIASI

RSUD Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman :


Dr.H. Abdul Moeloek 180/ .SPO/
Provinsi Lampung VII.01/7.2/VI/2020
1/2

Ditetapkan :
Direktur Utama,
STANDAR Tanggal Terbit:
PROSEDUR
OPERASIONAL Juni 2020 dr.Hery Djoko Subandriyo,MKM
(S P O) Pembina Utama Madya
Nip.196104261996031001

PENGERTIAN 1. Code Blue adalah suatu kode atau isyarat terjadinya


kegawatdarutan pernafasan dan jantung yang harus segera
direspon oleh Tim Medis Reaksi Cepat Code Blue.
2. Code Blue System merupakan strategi pencegahan kejadian
hanti jantung dan henti nafas, aktivasi sistem emergency dan
resusitasi kegawatan henti jantung dan henti nafas yang
melibatkan seluruh komponen sumber daya manusia (medis
dan non medis), sarana (peralatan dan obat-obatan), Sistem
(SOP) serta mekanisme kontrol dan evaluasi di ruang
Instalasi Onkologi Radiasi.
TUJUAN 1. Mengenali kegawatan dan mencegah kejadian henti jantung
dan henti nafas di ruang Instalasi Onkologi Radiasi.
2. Menjamin resusitasi yang optimal pada pasien dengan
kegawatan henti jantung dan henti nafas.
3. Menjamin tindakan bantuan hidup dasar dan lanjut
dilakukan secara cepat dan efektif pada korban henti
jantung dan henti nafas.
4. Perawatan pasca henti jantung dan henti nafas yang optimal
ROSEDUR 1. Orang pertama yang menemukan adanya orang dengan
kecurigaan ancaman gangguan nafas dan sirkulasi segera
melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Memastikan diri, lingkungan dan korban aman.
b. Cek respon korban dengan cara memanggil, menepuk
atau memberi respon nyeri.
c. Bila tidak ada respon, aktifkan kode blue dengan
meneriakan kata “code blue “
d. Petugas keamanan (Satpam) menghubungi call center (I-
Phone):180, untuk melaporkan adanya code blue di area
Instalasi onkologi radiasi.
PENERAPAN TATANAN NEW NORMAL
DI INSTALASI ONKOLOGI RADIASI

RSUD Nomor Dokumen : No Revisi : Halaman :


Dr.H. Abdul Moeloek 180/ .SPO/
1/2
Provinsi Lampung VII.01/7.2/VI/2020

Ditetapkan :
Direktur Utama,
STANDAR Tanggal Terbit:
PROSEDUR
OPERASIONAL Juni 2020 dr.Hery Djoko Subandriyo,MKM
(S P O) Pembina Utama Madya
Nip.196104261996031001

e. Penolong melakukan pengecekan nadi carotis korban.


f. Bila tidak ada nadi penolong lakukan resusitasi jantung
paru (RJP) dengan perbandingan 30 kali kompresi dan 2
kali bantuan nafas.
g. RJP dilakukan selama 5 siklus, setelah itu cek nadi
korban.
2. Bantuan Hidup dasar (BHD) dihentikan bila :
a. Kembalinya denyut jantung dan napas
a. Spontan (pasien bergerak spontan)
b. Pasien alih pertolongan oleh Tim Code Blue
c. Penolong terancam keselamatannya
d. Adanya perintah jangan diresusitasi oleh tim
medik/dokter
e. Tanda kematian yang irreversibel
1. Seluruh Pegawai Ruang Instalasi Onkologi Radiasi RSUD
UNIT TERKAIT Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
2. Seluruh Pasien dan Pengunjung Ruang Instalasi Onkologi
Radiasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

Anda mungkin juga menyukai