Anda di halaman 1dari 1

Pergantian Kurikulum

Seperti yang kita ketahui, perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sudah


terjadi berulang ulang kali. Kurikulum 2013 yang selama ini di terapkan di
sekolah akan digantikan dengan kurikulum merdeka. Kurikulum merupakan
rencana pembelajaran. Alasan perubahan kurikulum biasanya didasarkan pada
evaluasi kurikulum yang telah di terapkan sebelumnya. Munculnya kurikulum
baru 2022 ini dipicu oleh pandemic Covid-19 dan juga kritik terhadap kurikulum
2013. Terdapat beberapa perbedaan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum
merdeka. Di tingkat SMP pada kurikulum 2013 mata pelajaran Informatika
menjadi pelajaran pilihan, sedangkan pada kurikulum merdeka pelajaran
Informatika menjadi pembelajaran yang wajib. Dengan adanya pergantian
kurikulum, tentu saja ada dampak positif maupun dampak negatif yang di
timbulkan. Berikut adalah dampak positif dan negative yang di timbulkan.
Dampak positif:
1. Kurikulum baru melengkapi kekurangan yang ada pada kurikulum
sebelumnya. Kurikulum yang baru yang akan dilaksanakan, telah di
desain dengan menelaah lebih lanjut apa saja yang menjadi kendala
pada kurikulum sebelumnya.
2. Terdapat penyesuaian dengan tuntutan perubahan zaman. Fungsi
kurikulum inilah yang akan menjawab untuk menghadapi tantangan
masa depan akibat tuntutan perubahan zaman tersebut dan tetap
mampu merealisasikan tujuan Pendidikan.

Dampak negatif:
1. Tidak tercapainya target Pendidikan di awal penerapan. Hal ini biasanya
disebabkan karena guru sebagai pendidik belum mampu menerapkan
kurikulum baru secara menyeluruh. Guru harus benar benar memahami
kurikulum baru jika ingin menerapkan dengan hasil yang diharapkan.
2. Fasilitas yang kurang memandai. Beberapa daerah di Indonesia kadang-
kadang fasilitas yang dimiliki sekolah menjadi kandala tidak berhasilnya
penerapan kurikulum baru. Fasilitas masing masing sekolah di Indonesia
belum merata.
3. Sosialisasi penerapan kurikulum baru membutuhkan waktu. Perubahan
kurikulum baru tentu saja membutuhkan waktu sosialisasi kepada guru
guru yang merupakan pelaksana di lapangan. Kurikulum baru harus
mampu membuat semua guru memahami kurikulum tersebut agar
penerapan kurikulum baru menjadi berhasil.

Anda mungkin juga menyukai