e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2-2. 485
©Komisi Pemberantasan Korupsi
Abstract
Civil society has an important role in fighting corruption agenda. This paper wants to describe
and analyze how the role of civil society in to support The National Movement to Save Natural
Resources activities were initiated by the Corruption Eradecation Commision (CEC) involving
several other parties such as the Regional Government, Ministries/Institutions. This paper
examines how involving the civil societies groups in efforts to improve the management of
natural resources could have a positive impact not only in supporting corruption prevention and
eradication work, but also encourages the evolution of the role of civil society from information
providers to implementers in GNP SDA activities.
Abstrak
Masyarakat sipil memiliki peranan penting dalam agenda pemberantasan korupsi. Tulisan ini
mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana peran masyarakat sipil dalam kegiatan
Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GNP SDA) yang diinisiasi Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan melibatkan beberapa pihak lain seperti
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Dari tulisan ini setidaknya menunjukan
bagaimana pelibatan masyarakat sipil dalam upaya meningkatkan tata kelola sumber daya
alam dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam mendukung kerja pencegahan dan
pemberantasan korupsi, namun juga mendorong terjadinya evolusi peran masyarakat sipil
dari pemberi informasi menjadi pelaksana dalam kegiatan GNP SDA.
Kata Kunci: Gerakan Nasional, Sumber Daya Alam, Korupsi, Masyarakat Sipil, Pencegahan
93
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
94
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
banyak, yang harus dikelola untuk Setelah masa Yunani Kuno kandas
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. dan Eropa memasuki abad pencerahan,
Korupsi di sektor sumber daya alam sejumlah ahli, pemikir lainnya
adalah sebuah kejahatan yang akan mengembangkan lebih lanjut mengenai
mengancam hajat hidup orang banyak. civil society seperti John Locke, J.J Rosseau
Korupsi di sektor ini juga akan berdampak dan lainnya. Akan tetapi salah satu pemikir
pada pelanggaran hak hidup, hak sosial yang mampu mempertegas konsep
ekonomi, dan hak lingkungan warga mengenai civil society seperti yang dikenal
negara, yang semuanya dijamin oleh UUD saat ini adalah Hegel.
1945. Dampak korupsi di sektor sumber Sassoon sebagaimana dikutip oleh
daya alam juga bisa bersifat lintas waktu, Bachtiar Alam dalam Antropologi dan Civil
karena akan mengancam keberlanjutan society: Pendekatan Teori Kebudayaan
ruang hidup dan pemenuhan hak dasar (1999) menyatakan bahwa Hegel
masyarakat. merupakan salah satu pemikir yang
Memperhatikan dampak korupsi di mempertegas konsep mengenai civil
sektor sumber daya alam, maka society. Menurut Hegel, civil society ialah
keterlibatan unsur masyarakat sipil dalam suatu wilayah (sphere) perantara antara
upaya pemberantasan korupsi menjadi hal wilayah keluarga dan wilayah negara.
yang penting. Untuk itu Gerakan Nasional Munculnya kaum borjuis di Eropa pada
Penyelamatan Sumber Daya Alam (GNP abad 17, sedikit banyak menciptakan
SDA) yang diinisiasi Komisi konsep civil society. Kaum ini melepaskan
Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak tahun dan memisahkan diri dari kekuasaan,
2014 mengakomodasi keterlibatan wilayah Negara, dan keluarga, sehingga
masyarakat sipil dalam serangkaian membentuk komunitas baru. Komunitas
kegiatannya. tersebut menciptakan ruang dan wilayah
sendiri, yakni melepaskan diri dari negara.
Pembahasan Walaupun konsep civil society
Konsep Civil Society berkembang dan mapan di Eropa, konsep
Pemikiran mengenai civil society tersebut tidak dapat diterima seutuhnya di
tumbuh dan berkembang sejak lama. Asia dan Amerika Latin. Perbedaan history
Bahkan pemikiran tersebut, dianggap antara Eropa, Asia, dan Amerika Latin
sudah ada sejak masa Yunani Kuno. Jean L. dianggap sebagai faktor penyebab
Cohen dan Andreo Arato sebagaimana tersebut. Alagappa sebagaimana dikutip
dikutip dalam Wacana Civil society oleh Gemael Flamirion dan Muradi dalam
(Masyarakat Madani) di Indonesia (2016) jurnal Demokrasi Civil Society di Indonesia
mengidentifikasi awal mula munculnya dan India: Sebuah Perbandingan (2016),
gagasan ini. Oleh mereka, Aristoteles menyatakan konsep civil society Eropa
dianggap sebagai peletak dasar gagasan yang berasal dari masyarakat yang telah
civil society. Istilah politike koinonia yang mapan dalam memahami demokrasi tidak
berarti masyarakat politik, komunitas bisa diaplikasikan pada masyarakat Asia,
politik yang merujuk pada polis. Istilah Amerika Latin yang cenderung hidup
tersebut, digunakan untuk dalam rezim otoritarianisme bahkan
menggambarkan sebuah kondisi totalitarianisme.
masyarakat politik. Warga negara di Pada dekade terakhir, gerakan
dalamnya memiliki kedudukan yang sama masyarakat sipil mulai
di mata hukum. mengkombinasikan sejumlah isu dalam
setiap aktivitasnya. Isu-isu yang ramai
95
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
96
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
97
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
98
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
99
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
perumusan rekomendasi, rencana aksi dan masyarakat sipil mulai terlibat sebagai mitra
indikator keberhasilan dalam pelaksanaan KPK untuk melakukan monitoring
rencana aksi. implementasi rencana aksi yang dilakukan
Keterlibatan masyarakat sipil dalam oleh kementerian lembaga dan pemerintah
kegiatan GNP SDA, mengakselerasi upaya- daerah.
upaya pencegahan korupsi di sektor SDA. Dalam setiap kegiatan evaluasi
KPK sebagai penggagas kegiatan bersama lintas pihak, masyarakat sipil hadir
mempunyai mitra strategis untuk untuk menyampaikan pandangan mereka
mendesain strategi perbaikan tata kelola tentang pencapaian rencana aksi dan ulasan
sektor sumber daya alam. Kolaborasi yang kritis terhadap isu yang muncul dalam
demikian, setidaknya ditunjukkan dalam penataan sektor pertambangan dalam forum
penyusunan rencana aksi lintas pihak Nota yang dihadiri oleh Kepala Daerah Provinsi
Kesepakatan Bersama Percepatan dan Kabupaten, kementerian, dan dinas
Pengukuhan Kawasan Hutan tahun 2013. terkait. Pertemuan tersebut sekaligus
Porsi keterlibatan masyarakat sipil menjadi ruang diskursus antara para
dalam pemberantasan korupsi di sektor pengambil kebijakan dengan masyarakat
sumber daya alam semakin kuat sejalan sipil. Proses dialektika antara dua pihak
dengan semakin luasnya aspek yang dapat terjadi secara langsung maupun tidak
ditangani oleh KPK. Di tahun 2014, KPK langsung. Sehingga setiap pihak yang
menginisiasi perbaikan tata kelola sektor terlibat tersebut dapat melakukan klarifikasi
pertambangan melalui kegiatan yang maupun justifikasi atas argumen yang
dinamai koordinasi dan supervisi disampaikan dan informasi yang beredar di
pertambangan minerba. Kegiatan ini publik. Bentuk keterlibatan masyarakat sipil
berkembang dari 12 provinsi menjadi 31 dapat dilihat sebagaimana Tabel 3 di bawah
provinsi. Dalam kegiatan tersebut, ini.
100
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
Gambar 1. Uraian Transformasi Peran Masyarakat Sipil dalam Kegiatan GNP SDA
101
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
102
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
ketika itu. Sedangkan dalam kegiatan GNP reklamasi pesisir dengan isu suap izin
SDA, peran masyarakat sipil lahir bukan pesisir. Isu kebakaran hutan dengan isu
didorong oleh faktor pertentangan kelas korupsi alih fungsi lahan untuk kebun
semata. Bukan pada isu mana kepentingan sawit.
kaum borjuis-proletar. Akan tetapi Terdapat beberapa poin
menyentuh isu-isu lainnya. pembelajaran dari kolaborasi antara KPK
Terdapat dua faktor setidaknya yang dan Masyarakat sipil. Pertama, konsistensi
dapat memperkuat antitesa terhadap pelaksanaan agenda. GNP SDA merupakan
gagasan dan pemikiran Hegel terkait proses pembelajaran dari kegiatan KPK di
masyarakat sipil. Faktor pertama beranjak sektor SDA yang inisiasinya dimulai
pada pemikiran yang digagas Alagappa dengan kajian kemudian rencana aksi yang
bahwa konsep masyarakat sipil yang melibatkan pemangku kepentingan yang
tumbuh dan berkembang di Barat, tidak lebih luas. Konsistensi tersebut dibangun
bisa berlaku sepenuhnya di Asia dan dalam jangka waktu yang tidak sebentar,
Amerika Latin. Hal tersebut dikarenakan ada trust yang dibangun baik dari KPK
adanya perbedaan sejarah dan faktor yang maupun masyarakat sipil. KPK
mendorong lahirnya masyarakat sipil itu memposisikan masyarakat sipil sebagai
sendiri. Faktor kedua adalah transformasi mitra kerja strategis, begitu juga
pada konsep dan definisi masyarakat sipil. sebaliknya. Masyarakat sipil melihat KPK
Awalnya masyarakat sipil lahir karena isu sebagai lembaga negara yang sejauh ini
pertentangan kelas maupun politik. paling dapat dipercaya dalam
Namun seiring dengan faktor memperbaiki tata kelola sektor SDA.
demokratisasi pada sejumlah negara pada Kedua, dalam kegiatan GNP SDA
dekade 80an hingga 90an, isu tersebut keterlibatan multistakeholders termasuk
tidak lagi menjadi relevan. Masyarakat masyarakat sipil memperkuat mekanisme
sipil tumbuh dan berkembang untuk check and balances dari para pihak yang
berjuang pada isu lain, seperti lingkungan terlibat. Terutama antara KPK dengan
hidup, antikorupsi, keterbukaan kementerian/lembaga terkait. Selain itu,
informasi/transparansi dan sebagainya. mekanisme tersebut memberi dampak
Peranan masyarakat sipil dalam positif, karena sering kali masyarakat sipil
kegiatan GNP SDA, memperkuat gagasan mampu menyampaikan kondisi real di
dan pemikiran Hegel mengenai civil society lapangan yang tidak dapat dijangkau oleh
sebagai kelompok di luar wilayah keluarga pemerintah. Atas proses tersebut, juga
dan negara. Masyarakat sipil dalam GNP memberikan feedback pada masalah yang
SDA mampu memposisikan diri dan tertuang dalam monitoring dan evaluasi
bertransformasi untuk melakukan GNP SDA.
agenda-agenda antikorupsi berkolaborasi Ketiga, variasi peran masyarakat
dengan agenda strategis yang menjadi sipil, tidak hanya pada ranah advokasi
identitas masing-masing kelompok namun juga pada konsultasi, penyusun
masyarakat sipil. GNP SDA mampu naskah akademik, mitra monitoring dan
berperan sebagai media, ruang yang sebagainya. Hal ini justru dapat menjadi
mengkombinasikan isu strategis dan penopang kerja-kerja pemberantasan
berkembang di masyarakat sipil dengan korupsi, dengan tetap mengedepankan
isu antikorupsi. Misalnya isu pencemaran posisi sentral KPK sebagai meeting point
lingkungan dengan isu korupsi pada lintas pihak. Masyarakat sipil tidak lagi
sektor batu bara. Isu deforestasi dengan isu hanya bertindak sebagai watchdog
korupsi pada sektor kehutanan. Isu melainkan juga memainkan peranan yang
103
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
lebih strategis dan substantif. pidana korupsi yang terkait dengan sektor
Pembelajaran pada poin ini setidaknya SDA juga melibatkan unsur pelaku usaha.
juga menambahkan pemikiran yang Dalam hal ini, perlu disusun standar
digagas oleh Kendra (2017). Berkenaan perilaku dan etika berusaha yang menjadi
dengan peran masyarakat sipil dalam aturan main pelaku usaha di sektor SDA,
mendorong tata kelola sumber daya alam, termasuk pebisnis lintas negara (OECD,
peran masyarakat sipil dalam kegiatan 2008). Namun hal ini akan mendapat
GNP SDA tidak hanya sekedar membuka tantangan tersendiri karena praktik
akses informasi, melegitimasi proses, korupsi di sektor SDA, seringkali berkaitan
bentuk demokratisasi atau pengawas dengan kejahatan keuangan lintas negara.
semata, melainkan mampu berperan Selain itu, peningkatan kapasitas dan
sebagai mitra strategis baik untuk pengetahuan masyarakat sipil dalam aksi
pemerintah dan KPK itu sendiri. pencegahan korupsi juga perlu diperluas
Keempat, pandangan bahwa korupsi untuk menambah daya dukung
adalah musuh bersama. faktor ini menjadi pemberantasan korupsi.
faktor krusial dalam kolaborasi yang Tantangan lainnya berupa
dilakukan oleh KPK dan masyarakat sipil. perubahan kewenangan dan kerja internal
Hancurnya tata kelola pada sektor sumber KPK karena adanya perubahan UU KPK,
daya alam sedikit banyak didorong oleh sebagaimana yang disebutkan dalam UU
korupsi. suap menyuap dalam mekanisme No. 19 tahun 2019 tentang perubahan No.
perizinan sektor tambang, alih fungsi 30 tahun 2002. Kondisi itu tentunya
lahan yang tidak sesuai dengan aturan memerlukan adanya adaptasi khususnya
yang berlaku, reklamasi yang tidak dalam aspek kewenangan supervisi KPK
sepatutnya, dan permasalahan lainnya dalam kerangka pencegahan korupsi.
menjadi bukti bahwa permasalahan sektor Keterbukaan informasi publik,
SDA didorong oleh korupsi para oknum adalah syarat mendasar terbangunnya
pejabat publik. tata kelola sumber daya alam yang
transparan dan akuntabel. Dalam
Tantangan ke Depan sejumlah kasus, masyarakat sipil mencoba
Partisipasi masyarakat (publik) mengakses informasi berkenaan dengan
memiliki peran dan dampak yang besar penguasaan sumber daya alam, alokasi
dalam pencapaian strategi KPK. lahan, dan aktivitas eksploitasi sumber
Pencegahan dan pemberantasan korupsi daya alam yang tercatat oleh pemerintah.
memerlukan sinergi dan kesamaan Namun sayangnya, tidak semua harapan
persepsi dari seluruh komponen bangsa, masyarakat sipil tersebut dapat dipenuhi
termasuk di dalamnya peran serta oleh penyedia informasi publik, sekalipun
masyarakat (Laksmana dkk, 2015). Upaya telah ada ketetapan resmi dari Komisi
mensinergikan kegiatan pencegahan dan Informasi Publik. Hal ini menjadi
penindakan telah memberikan kontribusi tantangan tersendiri dalam upaya
bagi perbaikan tata kelola di sektor SDA. mewujudkan cita-cita penyelamatan
Namun perlu strategi khusus karena sifat sumber daya alam, termasuk dalam
dan kepentingan penanganan memberantas korupsi dan kejahatan di
permasalahan yang memiliki karakteristik sektor sumber daya alam.
tersendiri. Sejalan dengan upaya untuk
Peran masyarakat sipil dari unsur mendorong pencapaian visi Indonesia
pelaku usaha atau swasta juga perlu 2045, tantangan pengelolaan sumber daya
ditingkatkan. Mengingat selama ini tindak alam kedepannya akan semakin besar.
104
Peran Masyarakat Sipil
dalam Pemberantasan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam
Deregulasi perizinan sebagai upaya untuk masyarakat sipil semakin penting untuk
mempermudah penyelenggaraan bisnis menyuarakan hal tersebut di tengah
(easy of doing business) untuk menarik situasi geopolitik global yang tidak
minat para investor, pemerintah akan menentu dan ancaman katastropik dari
menghilangkan sejumlah persyaratan perubahan iklim.
dalam pemberian izin termasuk menyusun Partisipasi masyarakat sipil dalam
paket omnibus law yang akan rangka menyuarakan kebenaran pada
menyelaraskan regulasi yang selama ini sektor sumber daya alam, beresiko pada
tumpang tindih. Sayangnya, ketika akses keselamatan diri dan perlindungan atas
keterlibatan publik tidak dibuka seluas- hak-hak yang dimiliki. Sejumlah kasus
luasnya, maka proses penyusunan regulasi menunjukkan bahwa tidak sedikit aktivis
dikhawatirkan hanya akan menangkap mendapat ancaman karena dianggap
aspirasi dari sebagian stakeholders. membahayakan kepentingan kelompok
Kelompok masyarakat sipil yang tertentu pada sektor sumber daya alam.
seyogyanya berfungsi sebagai penyalur Ancaman meregang nyawa karena
aspirasi masyarakat pada akar rumput memperjuangkan penolakan eksploitasi
terkadang dipaksa hanya menjadi kini biasa terjadi. Hal ini menjadi bukti
pelengkap dari proses perumusan bahwa penyelamatan sumber daya alam
kebijakan. Kebijakan yang dirumuskan membutuhkan perjuangan dan
tidak lagi memperhatikan keseimbangan pengorbanan besar. Sayangnya, praktik
kepentingan lintas stakeholders. perlindungan terhadap peran dan kerja
Kekhawatiran ini sangat beralasan, masyarakat sipil dalam memperjuangkan
mengingat proses pengambilan kebijakan perbaikan sumber daya alam negeri ini,
yang berkenaan dengan pengelolaan SDA, belum seperti yang diharapkan.
sarat dengan praktik state capture
corruption. Jika demikian, mimpi Produk Penutup
Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 Agenda pemberantasan dan
triliun dollar AS dan Indonesia masuk 5 pencegahan korupsi di sektor SDA tidak
besar ekonomi dunia dengan kemiskinan boleh berhenti. Hadirnya GNP SDA telah
mendekati nol persen di tahun 2045, bisa berkontribusi terhadap meningkatnya tata
jadi hanya tinggal impian belaka. kelola sektor SDA, dimana SDA merupakan
Persoalan penyelamatan sumber salah satu episentrum kasus korupsi yang
daya alam tidak sekedar menyelamatkan telah banyak diungkap oleh KPK.
kekayaan alam negeri ini dari praktik Pengelolaan SDA yang baik juga
korupsi. Saat ini, penyelamatan sumber merupakan salah satu kunci dalam
daya alam merupakan isu yang berkaitan mendukung pembangunan yang
dengan demokrasi, hak asasi manusia, dan berkelanjutan. Oleh karena itu kerangka
penyelamatan lingkungan. Selama ini GNP kerja aksi pencegahan korupsi yang
SDA telah menjadi meeting point gerakan melibatkan masyarakat sipil perlu
masyarakat sipil yang mengkombinasikan diperkuat dengan membangun rencana
ketiga isu tersebut. Tantangan kerja yang lebih terukur dan intensif.
kedepannya adalah bagaimana Selain itu, jangkauan keterlibatan
menyampaikan isu korupsi di sektor masyarakat sipil juga perlu diperluas
sumber daya alam akan mengancam kepada masyarakat sipil yang menjadi
proses demokrasi di tingkat masyarakat, pelaku usaha seperti asosiasi, untuk
pelanggaran terhadap hak asasi manusia, membangun tindakan bersama (collective
dan kerusakan lingkungan. Peran action) dalam pencegahan korupsi.
105
Epakartika, Rizky Nugraha M, Agung Budiono
106