Komplikasi dapat terjadi secara lokal dan asenderen. Pada wanita, komplikasi lokal terdiri
dari parauretritis dan abses kelenjar bartholin. Komplikasi asenderen yang dapat terjadi pada
wanita antara lain salfingitis, dan PID yang bila terjadi dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan risiko sterilitas dan kehamilan ektopik(Haizlip J. et al. 1995).
Komplikasi lokal yang terjadi pada pria berupa Tynositis, parauretritis, litritis, dan
kowperitis. Sedangkan komplikasi asenderennya meliputi prostatitis, vesikulitis, funikulitis,
vas deferenitis, epididimitis, trigonitis. Prognosis umumnya tidak mengancam jiwa, namun
dapat menimbulkan gangguan fungsi bila terjadi komplikasi. Apabila faktor risiko tidak
dihindari, dapat terjadi infeksi berulang(Haizlip J. et al. 1995).
Pada wanita, komplikasi yang paling sering terjadi adalah Pelvic Inflammatory Disease
(PID). PID dapat menyebabkan perlukaan/scarring pada tuba falopi yang dapat
mengakibatkan meningkatnya risiko infertilitas dan kehamilan ektopik sehingga
membutuhkan hospitalisasi. Komplikasi sistemik juga dapat terjadi, yang umumnya disebut
sebagai infeksi gonokokal diseminata. Penyebaran infeksi sistemik terjadi melalui aliran
darah. Terjadi lebih sering pada wanita dan berasosiasi erat dengan menstruasi(Haizlip J. et
al. 1995).
Haizlip J. et al. 1995. Time Required for Elimination of Neisseria Gonorrhoea from The Urogenital
Tract in Men with Symptomatic Urethritis : Comparison of Oral and Intramuscular Single-Dose
Therapy. Sex Transm Dis [internet]. [cited 2017 Oct 1]; 22(3): Page.145-8. Available from
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7 652655
Chand SP, Marwaha R. Anxiety. [Updated 2022 Feb 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470361