GUBERNUR SULAWES! TENGAH,
Palu, 16 Maret 2020
Yth. Para Pimpinan Perangkat Daerah/Unit
Kerja Provinsi Sulawesi Tengah
di -
Tempat
SURAT EDARAN
GUBENUR SULAWESI TENGAH
NOMOR : 44% TAHUN 2020
TENTANG
PENYESUAIAN SISTEM KERJA APARATUR SIPIL NEGARA DALAM RANGKA
PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI LINGKUNGAN INSTANSI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH
Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia tanggal 15 Maret 2020 terkait
Penanganan Cepat COVID-19 dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja
Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkungan
Instansi Pemerintah, dengan hormat disampaikan hal-hal sebagai berikut
1, Untuk menjaga terlaksananya pelayanan umum dan tugas rutin di lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, maka seluruh Aparatur Sipil Negara
(ASN) melaksanakan tugas dengan ketentuan sebagai berikut
‘a. ASN dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja dari rumah/tempat
tinggalnya (Work From Home); dan
b. Pimpinan Perangat Daerah/Unit Kerja harus memastikan terdapat minimal 2 (dua)
level Pejabat Struktural tertinggi untuk tetap melaksanakan tugas di kantor, agar
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tidak
terhambat
2. Pengaturan pelaksanaan tugas dari tempat tinggal diserahkan kepada masing-masing
Pimpinan Perangkat Daerah/Unit Kerja dengan ketentuan sebagai berikut
a. ASN yang berusia 50 tahun ke atas dan ASN wanita yang sedang hamil
melaksanakan tugas dari tempat tinggal masing-masing
b. ASN yang memiliki riwayat penyakit kanker, darah tinggi, gangguan jantung,
ganguan ginjal, diabetes dan/[hvbf atau penyakit kronis lainnya melaksanakan tugas
dari tempat tinggal masing-masing.
cc. ASN yang tidak termasuk dalam hurut 2 dan b dapat menjalankan tugasnya dari
tempat tinggal masing-masing sesuai dengan kebijakan sebagai berikut:1) Pimpinan Perangkat Daerah/Unit Kerja agar mengatur sistem kerja yang
akuntabel dan mengatur secara selektif pejabat/pegawai di lingkungan unit
kerjanya yang dapat bekerja di tempat tinggalnya (work from home) mulai dari
Pejabat Pengawas sampai Pejabat Pelaksana serta Pejabat Fungsional, kecuali
Pejabat Pengawas yang menjabat Kepala Subbagian Tata Usaha pada Unit
Kerja Mandiri (UPT Dinas/UPT Badan) Daerah;
2) Dalam keadaan mendesak selurun ASN yang melaksanakan tugas dari tempat
tinggal dapat dipanggil kembali ke kantor;
3) Pejabat Pengawas, Pejabat Pelaksana dan Pejabat Fungsional yang
menyelenggarakan pelayanan umum pada Rumah Sakit, pelayanan umum di
bidang Perizinan Satu Pintu, dan Perangkat Daerah yang memberikan
pelayanan terkait Pencegahan Penyebaran Covid-19 serta pelayanan aparatur
terkait penerimaan dan pengeluaran Keuangan Daerah tidak diperkenankan
untuk bekerja di rumah/tempat tinggalnya (work from home);
4) ASN yang sedang melaksanakan tugas di tempat tinggalnya (work from home),
harus berada di tempat tinggalnya masing-masing, kecuali dalam keadaan
mendesak, misalnya untuk memenuhi kebutuhan terkait pangan, kesehatan,
ataupun keselamatan, dan harus melaporkannya kepada atasan langsung;
5) ASN yang melaksanakan tugas secara work from home mendapatkan surat
tugas dari Pimpinan Unit Kerja;
6) Dalam hal terdapat rapat/pertemuan penting yang harus dihadiri, Aparatur Sipil
Negara yang sedang melaksanakan tugas di tempat tinggalnya (work from
home) dapat mengikuti rapat tersebut melalui sarana teleconference dan/atau
video teleconference dengan memanfaatkan sistem informasi dan komunikasi
ataupun media elektronik;
7) ASN mengisi daftar hadir secara manual;
8) Pemerintah Daerah tetap memberikan Tambahan Penghasilan PNS (TPP PNS)
yang melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat
tinggalnya (work from home);
9) Pelaksanaan tugas di tempat tinggal sebagaimana dimaksud terhitung sejak
tanggal 17 Maret 2020 sampai dengan tanggal 31 Maret 2020 dan akan
dievaluasi lebih lanjut, sesuai dengan kebutuhan; dan
10) Setelah berakhimya masa berlaku sistem kerja ini, Pimpinan Perangkat
Daerah/Unit Kerja melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaannya dan
dilaporkan kepada Gubernur sebagai bahan laporan kepada Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3. Penyelenggaraan Kegiatan dan Perjalanan Dinas
a. Seluruh penyelenggaraan tatap muka yang menghadirkan banyak peserta baik di
lingkungan instansi Provinsi maupun di Kabupaten/Kota agar ditunda atau
dibatalkan;
b. Penyelenggaraan rapat-rapat agar dilakukan sangat selektif sesuai tingkat prioritas
dan urgensi yang harus diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi atau melalui media elektronik yang tersedia;
c. Apabila berdasarkan urgensi yang sangat tinggi harus diselenggarakan rapat
dan/atau kegiatan lainnya di kantor, agar memperhatikan jarak aman antar peserta
rapat (social distancing);
d. Perjalanan dinas luar daerah agar dilakukan secara selektit dan sesuai tingkat
prioritas dan urgensi yang harus dilaksanakan; dan4,
e. Perangkat Daerah agar melakukan penundaan perjalanan dinas ke luar negeri atau
daerah wilayah yang terdampak Covid-19.
Penerapan Standar Kebersihan
Pimpinan Perangkat Daerah/Unit Kerja untuk melakukan langkah-langkah pencegahan
penyebaran COVID-19 di lingkungan Instansi yang dipimpinnya sesuai dengan
himbauan yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan atau Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan kerja masing-masing
Perangkat Daerah,
Laporan Kesehatan
a. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah segera melaporkan kepada
Gubernur melalui Kepala Badan Kepegawaian Daerah bagi ASN yang berada
dalam status pemantauan dan/atau diduga dan/atau dalam pengawasan dan/atau
dikonfirmasi terjangkit COVID-19;
b. Kepala Badan Kepagawaian Daerah Provinsi Sulawesi Tengah akan
mengkompilasi laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a menjadi bahan
laporan Gubemur kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi; dan
c. Para Pimpinan Perangkat. Daerah Provinsi Sulawesi Tengah bertanggung jawab
dalam melakukan pengawasan pelaksanaan ketentuan Surat Edaran ini pada
masing-masing unit kerja di bawahnya.
Demikian, agar Surat Edaran ini dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas
perhatian dan kerjasama Saudara, diucapkan terima kasih.
Tembusan:
Bers
Presiden Republik Indonesia;
Wakil Presiden Republik Indonesia, f
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,
Menteri Dalam Negeri