Makalah Mekanika Fluida Kelompok 4
Makalah Mekanika Fluida Kelompok 4
Kelompok 4
Serly Oktaviani 05061181320004
Satria Aryanto 05061181320005
Idwin Gunawan 05061181320012
Aan andri Putra 05061181320015
Wiji Rahayu 05061281320002
Hafif Subarka 05061381320005
Siti Balqis Huriyah 05061381320014
Agung Ferdiansyah 05061381320019
Nina Dia Septi Ayu 05061381320024
1.2. Tujuan
Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa tentang macam macam fluida, ruang
lingkup mekanika fluida, konsep konsep dasar, statika fluida, serta pendekatan dengan
mengembangkan pemodelan matematika dalam bentuk integral untuk volume atur, dan analisa
dimensi, keserupaan dan studi model.
Univesitas Sriwijaya
BAB 2
MEKANIKA FLUIDA
Univesitas Sriwijaya
2.1.2. Fluida Dinamis
Fluida statis adalah fluida yang diam, sedangkan fluida dinamis adalah fluida yang
bergerak atau dalam hal ini fluida yang mengalir. Aliran fluida secara umum bisa kita bedakan
menjadi dua macam, yakni aliran lurus alias laminar dan aliran turbulen. Aliran lurus bisa kita sebut
sebagai aliran mulus, karena setiap partikel fluida yang mengalir tidak saling berpotongan. Salah
satu contoh aliran laminar adalah naiknya asap dari ujung rokok yang terbakar. Mula-mula asap
naik secara teratur (mulus), beberapa saat kemudian asap sudah tidak bergerak secara teratur
lagi tetapi berubah menjadi aliran turbulen. Aliran turbulen ditandai dengan adanya linkaran-
lingkaran kecil dan menyerupai pusaran dan kerap disebut sebagai arus eddy. Contoh lain dari
aliran turbulen adalah pusaran air. Ciri-ciri dari aliran fluida:
1. Aliran fluida bisa berupa aliran tunak (steady) dan aliran tak tunak (non-steady). Maksudnya
apa sich aliran tunak dan tak-tunak,dikatakan aliran tunak jika kecepatan setiap partikel di suat
u titik selalu sama. Katakanlah partikel fluida mengalir melewati titik A dengan kecepatan
tertentu, lalu partikel fluida tersebut mengalir dengan kecepatan tertentu di titik B. nah, ketika
partikel fluida lainnya yang nyusul dari belakang melewati titik A, kecepatan alirannya sama
dengan partikel fluida yang bergerak mendahului mereka. Hal ini terjadi apabila laju aliran fluida
rendah alias partikel fluida tidak kebut-kebutan. Contohnya adalah air yang mengalir dengan
tenang. Lalu bagaimanakah dengan aliran tak-tunak ? aliran tak tunak berlawanan dengan
aliran tunak. Jadi kecepatan partikel fluida di suatu titik yang sama selalu berubah. Kecepatan
fluida di titik yang berbeda tidak sama.
2. Aliran fluida bisa berupa aliran termampatkan (compressible) dan aliran tak-termapatkan
(incompressible). Jika fluida yang mengalir mengalami perubahan volum (atau massa jenis)
ketika fluida tersebut ditekan, maka aliran fluida itu disebut aliran termapatkan. Sebaliknya
apabila jika fluida yang mengalir tidak mengalami perubahan volum (atau massa jenis) ketika
ditekan, maka aliran fluida tersebut dikatakan tak termampatkan. Kebanyakan zat cair yang
mengalir bersifat tak-termampatkan.
3. Aliran fluida bisa berupa aliran berolak (rotational) dan aliran tak berolak (irrotational). untuk
memahaminya dengan mudah, dirimu bisa membayangkan sebuah kincir mainan yang dibuang
ke dalam air yang mengalir. Jika kincir itu bergerak tapi tidak berputar, maka gerakannya
adalah tak berolak. Sebaliknya jika bergerak sambil berputar maka gerakannya kita sebut
berolak. Contoh lain adalah pusaran air.
4. Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental (non-viscous). Kekentalan
dalam fluida itu mirip seperti gesekan pada benda padat. Makin kental fluida, gesekan antara
partikel fluida makin besar. Mengenai viskositas alias kekentalan akan kita kupas tuntas dalam
pokok bahasan tersendiri.
Univesitas Sriwijaya
2.1.3. Terapan Fluida Dalam Kehidupan
.Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi kehidupan
sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik, pompa hidrolik ban sepeda,
mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator,
sayap pesawat terbang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penerapan- penerapan fluida di
atas: Dongkrak Hidrolik Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke
segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil diteruskan oleh
minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang penampangnya besar. Pada pengisap
besar dihasilkan gaya angkat yang mampu menggangkat beban
Univesitas Sriwijaya
momentum, kekekalan energi dan hukum termodinamika yang kedua dalam bentuknya yang
elementer adalah dengan mendefinisikan suatu sistem.Tanpa langkah ini apa yang dinamakan
gaya, massa, panas, kerja, dan sebagainyaakan kabur artinya sampai apa yang dinamakan sistem
didefinisikan dengan jelas.Fluida sangat mudah bergerak, dan karena itu agak sukar untuk
menganalisabatas dan sistem fluida untuk waktu yang agak lama. Hal yang demikian kita
jumpaidalam mesin turbo, dimana proses yang rumit berlangsung dan dimana partikel fluidayang
berbeda yang melalui mesin mengalami sejarah yang berbeda. Karena itu, untuk fluida yang
bergerak lebih mudah bila kita menggunakan suatu konsep lain, dimanayang kita perhatikan
adalah suatu volume dalam ruang yang tertentu, yang dilalui olehaliran fluida, dan bukan fluida
yang mempunyai partikel dengan identitas tetap.
Diferendial diartikan juga sebagai persamaan yang mengandung satu atau lebih fungsi
(peubah tak bebas) beserta turunannya terhadap satu atau lebih peubah bebas disebut turunan.
Univesitas Sriwijaya
1. Diferensial Biasa
Diferensial biasa adalah persamaan diferensial yangmengandung satu atau
lebih fungsi (peubah tak bebas) beserta turunannya terhadap satu peubah bebas.
2. Diferensial Parsial
Persamaan diferensial mengandung satu atau lebih fungsi (peubah tak bebas) beserta
turunannya terhadap lebih dari satu peubah bebas. Kebanyakan permasalahan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan diferensial parsial.
Persamaan tersebut merupakan laju perubahan terhadap dua atau lebih variable bebas yang
biasanya adalah waktu dan jarak (ruang).Bentuk umum persamaan diferensial order 2 dan dua
dimensi adalah:
dengan a, b,c, d, e, f dan g merupakan fungsi dari variable x dan y dan variable tidak bebas φ.
2.3.2. Analisa Integral
Proses mengintegralkan suatu fungsi merupakan kebalikan turunan atau derivatif. Suatu
fungsi f(x) dapat kita turunkan menjadi:
Apabila kita ingin mencari suatu fungsi f(x) dari turunan atau derivatifnya, maka
dinamakan integral. Beberapa fungsi yang sering digunakan beserta integral fungsi dapat dilihat
pada tabel:
Univesitas Sriwijaya
Contoh:
Univesitas Sriwijaya
2.4. Deskripsi Euler dan Lagrange
Metode ini menguraikan hubungan antara kedudukan berbagai partikel fluida dengan
waktu, dimana fluida dianggap sebagai kontinum. Hal ini berlaku selama ukuran dari partikel fluida
yang diamati jauh lebih besar dari jarak lintasan bebas rata-rata dari molekul.
Ada dua cara dalam menerangkan gerak fluida atau bentuk persamaan medan dalam
fluida, yaitu metode Lagrange dan metode Euler. Perbedaannya terletak pada cara penentuan
kedudukan dalam medan, yang satu bersangkutan dengan apa yang terjadi pada partikel fluida
dengan identitas tetap selama waktu yang tertentu, bagaimana lintasannya, berapa besar
kecepatan dan percepatannya.
Univesitas Sriwijaya
Atau
X = x (a, b, c, t)
Y = y (a, b, c, t)
Z = z (a, b, c, t)
tersebut pada waktu tertentu, yaitu sebesar . Cat : Huruf kapital menyatakan posisi
Univesitas Sriwijaya
2.4.2. Deskripsi Euler
Kita pertimbangkan kasus yang sama, sebuah mobil yang berjalan dari Jakarta ke
Bandung. Namun kali ini pengamatnya berbeda, anggap ada seorang polisi di sebuah pos polisi
diantara Jakarta-Bandung.
Polisi ini ingin mengetahui kecepatan si mobil tadi yang akan lewat di pos polisi yang dia
jaga. Pertama2, kita harus tahu letak kantor pos polisi tersebut, letaknya katakanlah ada
di .
Sehingga kemudian besarnya kecepatan mobil itu saat lewat didepan pos polisi tersebut adalah
Univesitas Sriwijaya
Dimensi–dimensi ini disajikan dalam Tabel 1.1
Tabel 1.1. DIMENSI-DIMENSI POKOK DALAM SISTEM DAN BG
Dimensi Satuan Faktor konversi
Satuan BG
pokok SI
Panjang Meter (m) Kaki (ft) 1 ft = 0.3048 m
Massa Kilogram (kg) Slug 1 slug = 14.5939 kg
Waktu Sekon (s) Sekon (s) 1s=1s
Suhu Kelvin (k) Rankine (ºR) 1 K = 1.8ºR
Univesitas Sriwijaya
Gambar 1. Grafik fluida Newtonian dan non-Newtonian
Viskositas pada fluida newtonian secara deinisi hanya bergantung pada temperatur dan
tekanan, dan tidak bergantung pada gaya-gayayang bekerja pada fluida. Jika fluida bersifat
inkompresibel maka viskositas bernilai tetap diseluruh bagian fluida (Karyono, 2008).
Persamaan yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah:
........................................................... (2.2)
dimana: ij = tegangan geser pada bidang ith dengan arah jth
V = kecepatan pada arah ith
i
Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut fluida non-Newtonian.
Dimana fluida non-Newtonian viskositasnya akan berubah bila terdapat gaya yang bekerja pada
fluida (seperti pengadukan).
Univesitas Sriwijaya
3. tensiometer
4. cara capilary rise
Univesitas Sriwijaya
Gambar 2. Aliran Laminar
b. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen. Keadaan
peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain yang menyangkut geometrii
aliran dimana nilai bilangan Reynoldsnya antara 2300 sampai dengan 4000 (2300<Re<4000) .
c. Aliran Turbulen
Aliran turbulen didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-partikel
fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar
lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang
lain dalam skala yang besar. Dimana nilai bilangan Renoldsnya lebih besar dari 4000 (Re>4000).
Univesitas Sriwijaya
2.7.1. Tekanan dengan luas bidang tersebutdi suatu titik
Tekanan rata-rata dihitung dengan membagi gaya normal (gaya tegak lurus) yang
mendorong suatu bidang datar dengan luas bidang tersebut. Tekann disuatu itik adalah limit
perbandingan gaya normal terhadap luas bidng bila bidang tersebut mendekati ukuran nol pada
titik itu. Di suatu titik fluida yang tidak bergerak mempunyai tekanan yang sama dalam semua arah.
Hal ini berarti bahwa suatu bidang elemen οA yang sangat kecil luasnya, yng bebas berputar
terhadap pusatnya bila terendam dalam fluida yang tidak, akan mendapat gaya besarnya konstan
yang bekerja pada kedua sisinya, bagaimanapun orientasinya.
Guna menunjukkan hal ini, kita memperhatikan suatu benda bebas kecil yang berbentuk
baji dengan lebar satuan di titik (x,y) dalam fluida yang tidak bergerak. Karena tidak dapat terjadi
gaya geser, maka gaya-gaya yang ada hanyalah gaya-gaya permukaan normal dan gaya berat,
mk persamaan-persamaan gerakan dalam arah x dan y masing-masing adalah :
Dimana Px, Py,Pa adalah tekanan rata-rata pada ketiga permukan, y ialah berat jenis
fluida, p kerapatannya, dan ax, ay percepatan. Bila diambil limitnya bila benda bebas tersebut
diperkecil mendekati ukuran nol dengan membuat permukaan miringnya mendekati (x,y) sambil
mempertahan sudut θ yang sama dan bila kita menggunakan hubungan geometri.
Suku terakhir persamaan yang kedua adalah kecil tak hingga dengan orde dengan
kekecilan yang tinggi dan dapat diabaikan. Bila persamaan-persamaan di atas dibagi masing-
masin dengan oy dan ox maka persamaan-persamaan tersebut dapat digabungkan:
Ps=Px=Py………………………………………………………………………………………………….2.1
Karena sudut θmerupakan sembarang sudut, maka persamaan ini membuktikan bahwa
tekanan adalah sama dalam semu arah disuatu titik dalam fluida static. Walaupun pembuktian
tersebut dilaksanakan untuk kasus dua dimensi, namun dapat dibuktikan bagi kasus tiga dimensi
Univesitas Sriwijaya
dengan persamaan-persamaan keseimbangan untuk sebuah bidang empat kecil fluida dengan tiga
maka dalam bidang-bidang koordinat dan muka keempat miring sembarang.
Jika fluida bergerak sedemikian hingga satu lapisan bergerak relative terhadap lapisan
yang berdekatan, terjadilah tegangan-tegangan besar, dan tegangangan normal disuatu titik rata
rata sembarang tiga tegangan tekan yang saling tegak lurus disutu titik.
Dimana ∂y ialah jarak dari pusat ke muka yang tegak lurus terhadap y. dengan menjumlahkan
gaya-gaya yang bereaksi terhadap elemen tersebut dalam arah y kita mendapat
Univesitas Sriwijaya
Untuk arah x dan z, karena tiadanya gaya badan yang beraksi,
Jika elemen tersebut diperkecil mendekati ukuran nol, setelah dibagi dengan rumus tersebut
menjadi eksak
Inilah gaya resultante per volume satuan disuatu titik, yang harus disamakan dengan nol untuk
fluida dalam keadaan diam. Besaran yang dalam kurung adalah gradient yang disebut V (del),
pasal 8.2,
Dan gradient negative p, -Vp, adalah medan vector f untuk gaya tekanan permukaan per volume
satuan,
F = -Vp (2.4.)
Maka hokum statika fluida tentang variasi tekanan adalah
F-jy = 0 (2.5.)
Univesitas Sriwijaya
Bagi fluida tak viskos yang bergerak, atau suatu fluida yang bergerak sedemikian hingga
tegangan gasar di mana-mananol, hokum newton yang kedua berbentuk
f-jy = pa (2.6.)
dengan a percepatan elem fluida tersebut f –jy adalah resutante gaya fluida apabila gaya
berat adalah satu stunya gaya badan yang bereaksi. Dalam bentuk komponen, pers (2.6.) menjadi
Turunan turunan parsial untuk variasi dalam arah horizontal merupakan suatu bentuk
hokum pascal, persamaan-persamaan itu menyatakan bahwa dua titik pada ketinggian yang sama
dlam masa fluida yang sama dan yang tidak bergerak memunyai tekanan yang sama. Karena p
merupakan fungsi y saja,
Dp = - dy (2.7.)
Persamaan sederhana diferensial sederhana ini menghubungkan perubahan tekanan
dengan berat jenis serta perubahan ketinggian dan berlak untuk fluida yang mampu mampat
maupun yang tak mampu mampat. Bagi fluida yang dapat dianggap homogeny serta tak mampu
mampat, adalah konstan dan pers (2.7.) bila diintegrasikn menjadi
P = - y+ c
Dengan c konstan integrasi. Hokum hidrostatika tentang variasi tekanan seringkali ditulis
dalam bentuk p = h
Dengan h diukur vertical kebawah (h=-y) dari permukaan cairan bebas dan p adalah
kenaikan tekanan dari pada permukaan bebas itu. Persamaan (2.8.) dapat diturunkan dengan
menggunakan sebuah kolom pertikal cairan dengan tingi terbatas h yang permukaan atasnya
terletak dipermukaan bebas sebagai benda bebas fluida. Penurunan ini kami sediakan sebagai
latihan bagi anda.
Univesitas Sriwijaya
dengan :
p = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
Berdasarkan persamaan (3.1), jika tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya
tekanan yang bekerja pada luasan tersebut adalah:
Tekanan dapat dinyatakan dengan mengacu kepada sembarang datum. Datum yang
lazim ialah nol absolut (nol mutlak) dan tekanan atmosfer 10kal.Bila suatu tekanan dinyatakan
sebagai beda antara nilainya dan hampa sempurna, maka tekanan tersebut dinamakan tekanan
absolut. Bila tekanan itu dinyatakan sebagai beda antara nilainya dan tekanan atmoster lokal.
maka tekanan tersebut dinamakan tekanan relative Gambar 2.3 melukiskan data serta hubungan
autara:satuan-satuan ukuran tekanan yang lazim.
Tekanan atmosfer standar adaIah takanan rata-rata pada permukaan Jaut, 29,92 inch H.
Tekanan yang dinyatakan dalam panjang kolom suatu cairan adalah setara dengan gaya pcrluas
satuan di dasar kolom itu. Hubungan untuk perubahan tekanan terhadap ketinggian dalam suatu
cairan p = 'Yh. menunjukkan hubungan antara tinggi tekan h.dalam panjang kolom fluida dengan
berat jenis 'Y,dan tekanan p. Satuan tekanan p dalam pascal, 'Y dalam newton per meter kubik,
dan h daIam meter. Dengan berat jenis setiap cairan yang dinyatakan dalam jenisnya S kali berat
jenis air. Sehingga dapat ditulis :
Univesitas Sriwijaya
Dalam gambar 2-3 kita dapat menempatkan suatu tekanan pada diagram, yang
menunjukkan hubungannya dengan nol absolut dan dengan tekanan atmosfir lokal. Jika titik yang
bersangkutan berada di bawah garis tekanan-atmosfir lokal dan ditunjuk terhadap datum (acuan)
relatif, maka tekanan yang bersangkutan disebut negatif, hisap atau hampa. Perlu diperhatikan
bahwa:
Sebuah permukaan datar (rata) dalam posisi horisontal dalam fluida yang tidak
Univesitas Sriwijaya
bergerak mengalami tekanan yang konstan. Besar gaya yang beraksi tcrhadap satu sisi
permukaan itu adalah
Gaya apung pada benda yang terendam adalah beda antara komponen vertical gaya
tekanan terhadap sisi atas benda tersebut. Dalam Gb 2.5 gaya ke atas pada sisi bawah
samadengan berat cairan, yang nyata atau yang khayali, yang terdapat vertical di atas permukaan
ABC yang ditunjukkan oleh berat cairan di-dalam ABCEFA. Gaya ke bawah pada permukaan atas
sama dengan berat cairan ADCEFA.Perbedaan antara kedua gaya torsobut adalah snatu gaya,
yang vertikal ke atas disebabkan oleh berat fluida ABCD yang djpindahkan olehbenda paat itu.
Dalam bentuk persamaan FB = Vγ
Dengan FB gaya apung, v volume fluida yang dipindahkan, dan y adalah berat jenis fluida.
Rumns yang sarna bcrlaku untuk benda yang terapung bila sebagai v dipergunakan volume cairan
yang dipindahkan. Hal ini nyata dari pemeriksaan terhadap benda yang terapung dalam Gb 2.5
Univesitas Sriwijaya
Dalam Gb 2.6 gaya vertikal yang dilakukan terhadp suatu elemen benda tersebut yang berbentuk
prisma vertikaJ yang berpenampang δA adalah
δFB = (P2-P1) δA=γhδA = γ dv
Dengan δVvolume prisma. Integrasi pada seluruh benda menghasilkan
FB =
Untuk memecahkan masalah dalam mekanika fluida, maka kita harus terlebihdahulu
menentukan sistem yang akan dianalisa. Istilah sistem padatermodinamika dikenal dengan sistem
Univesitas Sriwijaya
tertutup dan sistem terbuka. Dalammateri ini kita akan menggunakan istilah sistem dan volume atur
(controlvolume).
Sistem adalah sejumlah massa yang tetap dan teridentifikasikan, batas sistemmembatasi
sistem dari sekelilingnya (lingkungannya). Batas sistem bisa tetapataupun berubah-ubah atau tidak
tetap tetapi tidak ada massa yang melintasinya. Seperti pada gambar menunjukkan bahwa
gas yang ada di dalam selinder dapat dikatakan sebagai suatu sistem. Batas sistem dapat
bergerak ataupundiam tergantung dari bergerak atau tidaknya piston. Volume atur adalah
sembarang volume disuatu ruang dimana aliran fluida melaluinya.
Piston
Pasangan Piston-Silinder
Volume atur adalah sembarang volume disuatu ruang dimana aliran fluida melaluinya.
Pipa
Arah Aliran
Contoh Surface
Hukum-hukum dasar yang dipakai dalam materi mekanika fluida dapat diformulasikan
dalam bentuk sistem-sistem yang kecil dan volume atur. Persamaan-persamaan yang akan
dihasilkan akan lain bentuknya. Untuk keadaan pertama akan menghasilkan bentuk persamaan-
persamaan diferensial. Pada keadaan kedua, persamaan-persamaannya akan
berbentuk persamaan global, yaitu persamaan-persamaan yang menunjukkan sifat global dari
pada aliran. Kalau kita mempergunakan pendekatan diferensial dalam memecahkan problem-
problem gerakan fluida, maka kita akan dapatkan sifat-sifat detail daripada aliran. Sering sekali kita
hanya perlu mendapatkan sifat-sifat global darialiran dan tidak perlu mendapatkan sifat-sifat
detailnya.Untuk itu kita dapat mempergunakan formulasi integral dalam pemecahan
permasalahannya yang berarti pemecahannya adalah dengan pendekatansistem dan volume atur.
Univesitas Sriwijaya
Metoda Deskripsi
Bila kita dapat dengan mudah mengikuti jejak gerakan dari satu massa yang sudah
teridentifikasikan maka kita dapat menggunakan metoda deskripsi mengikuti partikel fluida
tersebut. Pada metoda ini dapat dilakukan dengan mempergunakan metoda Lagrange dan Euler.
Metoda Lagrange
Apa yang terjadi pada partikel fluida dengan identitas tetap selama waktu tertentu atau
sejumlah massa yang kecil, yang memenuhi anggapan kontinum, Misal : Bagaimana lintasan,
kecepatan dan percepatan.
Metoda Euler.
Mengetahui apa yang terjadi pada suatu titik di dalam ruang yang diisi fluida dan berapa
kecepatannya, percepatannya, dan seterusnya pada titik yang berbeda tempat dalam ruang.
Walaupun dengan metoda analisa Lagrange teridentifikasi, maka akan lebih mudah jika
menggunakan metoda Euler. Dengan metoda Euler menyatakan sifat dari aliran sebagai fungsi
dari koordinat ruang dan waktu.
F= f (L.U. ρ. µ) …..1
Pada umumnya diperlukan sekitar 10 titik eksperimental untuk menentukan sebuah kurva.
Untuk menentukan pengaruh panjang benda L kita harus melakukan percobaan itu dengan 10
macam panjang. Untuk masing-imasing panjang itu kita akan memerlukan 10 nilai untuk V, 10 nilai
untuk ρ dan 10 nilai untuk µ, sehingga total 10.000 percobaan. Kalau biaya Rp.5000 per
Univesitas Sriwijaya
percobaan nah anda tahu permasalahannya. Tetapi dengan analisis dimensi kita dapat segera
menyederhanakan persm. (1) menjadi bentuk yang setara.
=g
Atau,
C r = g (Re) …. 2
Disini indeks m dan p berturut berarti model dan prototipe. Dari defenisi koefisien gaya, ini berarti
bahwa
= …. 4
Bentuk data yang diambil, dengan ρp Vp Lp/ ρp = ρmVmLm/ µm. Persamaan (5) adalah hukum
penyekalaan. Kalau gaya model diukur pada bilangan Reynolds model, maka ada bilangan
Reynolds yang sama gaya prorotipe besarnya sama dengan gaya model dari nisbah rapat kali
kuadrat nisbah kecepatan kali kuadrat panjang.
Univesitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Bruce R. Munson & Donald F. Young . 2005. Mekanika Fluida, Jilid 1. Jakarta. Erlangga.
Cengel, Yunus A. & Boles, Michael A. 2007. Thermodynamics: An Engineering Approach.
McGraw-Hill. New York.
Fogiel, M. 1986. The Fluid Mechanics and Dinamics Problem Solver. REA. New York
Fox,W Robert. 1994. Introduction to Fluid Mechanics, Fourth edition.
John Willey and Ginting, Hendra S dan Netti Herlina. 2002. Tegangan Permukaan Cairan Dengan
Metode Drop Out Dan Metode Buble. USU. Sumatera Utara.
Haliday, D. 1996. Fisika 2. Erlangga. Jakarta.
Henry, Nasution. 2008. Mekanika Fluida Dasar. Bung Hatta University Press Padang
Karyono, Iwan Yudi. 2008. Analisa Aliran Berkembang. FT UI. Jakarta.
Munson Bruce. 2002. Fundamental of Fluid Mechanics fourth edition.
Olson, R.M. and Wright, S.J. 1990. Dasar Mekanika Fluida Teknik. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Reynolds, William C. & Perkins, Henry C. 1987. Engineering Thermodynamics. McGraw-Hill. New
York.
Soedradjat, S. 1983. Mekanika Fluida dan Hidrolika. Nova. Bandung.
Wihantoro. 2006. Fisika Dasar Universitas. Universitas Jenderal soedirman. Purwokerto Sons. Inc
White, F M. 1996. Fluid Mechanics. Mcgraw-Hill. New York
Univesitas Sriwijaya