Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.

1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126


e-ISSN: 2548-9356

Implementasi Metode SCRUM dalam Perancangan


Produk Backlog Sistem Cerita Desa
Lia Farokhah1, Fadhli Almu’iini2, Lilis Widayanti3,Vivi Aida Fitria4
1,2,3,4
Program Studi Informatika, STMIK ASIA Malang, Malang
1,2,3,4
Jln. Soekarno Hatta-Rembuksari 1A, Kota Malang, 61234, Indonesia
email: 1farokhah@asia.ac.id,2fadhlial@asia.ac.id 3elwidayanti@gmail.com,4viviaidafitria@gmail.com

Abstract The village is the smallest part of governance. Data dan klasifikasi permasalahan serta kelebihan yang ada di desa
from the Central Statistics Agency in 2018, villages have poverty perlu dipetakan. Kedua hubungan ini akan menjadi subjek dan
greater than cities. The village has various weaknesses and objek yang saling menguntungkan dalam sebuah siklus
strengths such as economics, psychology, engineering, skills, pembangunan. Penelitian ini akan menguji tingkat kepentingan
capital, successful application of hydroponic agriculture and produk backlog dari model sistem yang akan dikembangkan
others. On the other hand, collages have mandatory programs menggunakan metode SCRUM. Hasil dari tingkat kepentingan
for the entire academic such as society dedication, research and dan prioritas produk backlog akan dipakai dalam
internship programs for students. In the business sector, there pengembangan sistem dan memiliki pengaruh dalam
are companies that are required to carry out CSR (Corporate menentukan tahap metode scrum berikutnya yaitu sprint
social responsibility) to follow regulations in Indonesia. The planning meeting, eksekusi sprint dan analisis scrum. Hasil
problem of all actors is the inaccurate target of the distribution analisis prioritas backlog perguruan tinggi adalah fasilitas
of aid in their soft skills and hard skills to bring their 1,3,4,5,8,2 dan 6. Disisi lain, urutan prioritas produk backlog
contribution to village development. Documentation and untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1, 4,2,3,6,7,9, dan 8
classification of problems and strengths in the village need to be sedangkan Fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat tidak
mapped. Both of these relationships will be mutually beneficial diinginkan karena hanya 36 %. Adapun simpulan singkronisasi
subjects and objects in a development cycle. This study will dua stakeholder berdasarkan kebutuhan masing-masing adalah
examine the importance of the backlog product of the system adalah fasilitas 1 yaitu tentang kebutuhan masyarakat akan
model that will be developed using the SCRUM method. The bantuan dari perguruan tinggi dan kebutuhan objek oleh
results of the level of importance and priority of the backlog perguruan tinggi.
product will be used in system development and have an
influence in determining the next stage of the Scrum method Kata Kunci − Teknologi, Desa, Permasalahan, Solusi, Singkronisasi
namely sprint planning meeting, sprint execution and scrum
analysis. The results of the college backlog priority analysis are I. PENDAHULUAN
facilities 1,3,4,5,8,2 and 6. On the other hand, the priority order
Desa merupakan representasi dari kesatuan
of backlog products for villages / communities is facility 1,
4,2,3,6,7,9, and 8 while Facility 5 is a very undesirable only 36%. masyarakat hukum terkecil yang telah ada dan tumbuh
The conclusions of the synchronization of two stakeholders berkembang seiring dengan sejarah kehidupan masyarakat
based on their respective needs are facility 1, which is about the Indonesia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
community's need for assistance from tertiary institutions and tatanan kehidupan bangsa Indonesia[1]. Desa memiliki
the needs of objects by tertiary institutions. kemiskinan lebih besar daripada kota[2]. Ada beberapa
masalah yang terjadi di wilayah desa seperti urbanisasi
Abstrak − Desa merupakan bagian terkecil dalam tata kelola dimana desa ditinggalkan kaum produktif karena kurangnya
pemerintahan. Data Badan Pusat Statistik tahun 2018, desa pengelolaan desa [3], kekerasan perempuan dan anak yang
memiliki tingkat kemiskinan lebih besar dari kota. Desa terjadi di desa dibandingkan di kota[4], kurangnya
memiliki berbagai kekurangan dan kelebihan seperti masalah, keterampilan dan perekonomian yang kurang optimal
perekonomian, psikologi, bidang teknik, skill, permodalan, pengelolaannya.
keberhasilan penerapan pertanian hidroponik dan yang lainnya. Desa Gondowangi, kecamatan wagir, kabupaten malang
Disisi lain, perguruan tinggi memiliki banyak program wajib
merupakan role model yang akan dipakai dalam pengembangan
untuk seluruh civitas akademika dosen seperti pengabdian,
penelitian dan program magang atau kuliah kerja nyata (KKN) aplikasi. Desa Gondowangi memiliki pengelolaan desa yang
bagi mahasiswa. Pada bidang bisnis, ada perusahan yang wajib sudah berjalan seperti pada bidang perekonomian, penanganan
melakukan CSR (Corporate social responsibility) sesuai aturan sawah, hasil panen, unit usaha, pembinaan kesejahteraan keluarga
yang diberlakukan di Indonesia. Permasalahan ketiga aktor (PKK) dan kesenian. Adapun masalah yang dihadapi adalah
tersebut adalah kurang tepatnya sasaran penyaluran bantuan kekurang optimalan dalam hal pengelolaan. Permasalahan yang
dalam softskill maupun hardskill yang mereka miliki untuk muncul Misalkan dalam hal pengelolaan lahan dan pengolahan
membawa kontribusinya bagi pembangunan desa. Dokumentasi hasil panen , pihak desa memerlukan penanganan dan bantuan
ahli dalam memaksimalkan hasil panen dan pengelolaan lahan.
*) penulis korespondensi: Lia Farokhah Disisi lain, ada masalah pengelolaan remaja, menghidupkan
Email: farokhah@asia.ac.id peran ibu-ibu desa dan berbagai bidang permasalahan yang

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 1


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

beragam. Variasi masalah yang sangat beragam terkadang mengatasi masalah kompleks adaptif, dimana pada saat
membuat pihak desa kewalahan dalam penanganannya sehingga bersamaan mereka juga menghantarkan produk dengan nilai
penyelesaiannya lebih lambat atau bahkan tidak tertangani dan setinggi mungkin secara produktif dan kreatif[7]. Tingkat
diabaikan. prioritas produk backlog dalam metode SCRUM akan diukur
Disisi lain, Keilmuan di perguruan tinggi sangat tingkat prioritasnya untuk melihat respon umpan balik dari
beragam, ada bidang Teknik, kesehatan, transportasi, masing-masing aktor yang akan terlibat dalam penggunaan
pengelolaan kota, desain dan marketing, teknologi, psikologi aplikasi. Dari paparan latar belakang yang dianalisis, ada
dan sebagainya.Perguruan tinggi juga memiliki program banyak permasalahan yang saling terhubung sebagai
khusus yang diwajibkan kepada civitas akademika. Dosen permasalahan dan penyelesaian dimana hubungan keduanya
wajib melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang bisa saling menguntungkan. Jika segala macam permasalahan
dirangkum dalam kegiatan tridharma perguruan tinggi. di desa diklasifikasikan menjadi beberapa hal maka hal ini lebih
Mahasiswa diwajibkan melakukan kuliah kerja nyata(KKN), mudah untuk disalurkan bantuan soft skill maupun hard skill dari
praktek kerja lapangan (PKL) atau magang. Program yang perguruan tinggi atau perusahaan sehingga akan memiliki
dicanangkan memiliki prosentase kebutuhan terhadap objek dampak yang lebih signifikan.
cukup besar. Adapun contoh perguruan tinggi yang diambil
adalah STMIK ASIA Malang. Penanganan kegiatan tridarma Adapun beberapa fasilitas secara umum yang akan dikembangkan
perguruan tinggi dinaungi oleh Lembaga penelitian dan berdasarkan hasil pengumpulan data awal yaitu wawancara dan
pengabdian kepada masyarakat (LPPM). LPPM STMIK ASIA analisis masalah adalah sebagai berikut:
Malang mewajibkan dosen melakukan pengabdian masyarakat 1. Aplikasi pencarian permasalahan desa dengan kriteria
setiap semester dan penelitian selama periode tertentu. Mahasiswa tertentu.
wajib melakukan kuliah kerja nyata atau praktek kerja lapangan 2. Aplikasi pencarian keunggulan desa dengan kriteria
sebelum lulus dari perguruan tinggi. tertentu
Ada beberapa kekurangan dalam program yang 3. Aplikasi pencarian berdasarkan map dimana akan ada
dicanangkan di perguruan tinggi. Salah satunya hanya memenuhi visualisasi tema tertentu atau setipe dalam sebuah map
kebutuhan pelaporan kinerja dosen yang berhubungan dengan di wilayah tertentu
jabatan fungsional, kurang tepatnya sasaran, kurang signifikannya 4. Sistem pengajuan bantuan atau kebutuhan dari
pengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Selain itu, banyak masyarakat ke perusahaan atau perguruan tinggi atau
yang bukan dari hasil penelitian [5]. Tema dari pengabdian, sebaliknya
penelitian, kuliah kerja nyata, praktek kerja lapangan seringkali 5. Laporan visualisasi permasalahan-permasalahan
memiliki kekurangan objek yang sesuai sehingga signifikansi 6. Laporan visualisasi pihak-pihak yang terlibat dalam
dampaknya kurang. banyak proses di system dalam penyelesaian di
Masalah kurang signifikannya dampak dipengaruhi masyarakat
dengan ketidak sesuaian dari kemampuan yang dimiliki oleh 7. Privatisasi beberapa informasi tertentu
masing-masing atau sebagian besar anggota pengabdi atau
kekurang tepatan objek yang dipilih akibatnya masih terjadi II. PENELITIAN YANG TERKAIT
kekurang maksimalan dalam pelatihan atau kegiatan pengabdian Adapun pemetaan tentang penelitian terkait dibedakan
sesuai dengan profil pengabdi dan objek permasalahan sehingga menjadi tiga yaitu penelitian tentang penerapan teknologi atau
dampak kurang tersalurkannya potensi yang ada dari setiap civitas sistem di desa, penelitian bidang sosial di desa, penelitian
akademika dan dampak signifikan untuk masyarakat. terkait implementasi metode SCRUM.Penelitian dan tema
Dari sisi bisnis/pengusaha di Indonesia, ada kewajiban terkait ditunjukkan oleh tabel1
untuk CSR (corporate social responsibility) dimana beberapa
regulasi diungkapkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tabel 1
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Penelitian Terkait
Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Judul Penelitian Penulis Hasil Penelitian
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, Undang-Undang Perancangan Lia Farokhah, Hasil Rancangan
Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, Undang- Aplikasi “ Yudistira Aplikasi
Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Village Arya pengelolaan BUM
Bumi, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Entrepreneurship Des berbasis
Pertambangan Mineral dan Batubara, Peraturan Pemerintah ” Untuk android yang
Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Meningkatkan membantu
Pertambangan Mineral dan Batubara, Undang-Undang Nomor Pengelolaan memasarkan dan
21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi, Undang-Undang Nomor Badan Usaha mengklasifikasikan
13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin. Jika di Milik Desa ( usaha desa di
negara maju, kewajiban CSR perusahan terkendala dalam Bum Des )[3] seluruh indonesia
Persoalan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di negara diterima responden
maju adalah kesulitan mereka menemukan aktivitas CSR sebesar 84,21%
yang relevan dengan posisi (visi dan misi) mereka sebagai Sistem Lia Farokhah, Hasil Rancangan
dunia usaha[6]. Pengawasan Yudistira Aplikasi
Metode pengembangan aplikasi yang dipakai dalam Keuangan Badan Arya Pengawasan
perancangan adalah metode SCRUM, dimana metode tersebut Usaha Milik Keuangan BUM
merupakan kerangka kerja dimana orang-orang dapat Desa (BUM Des) Desa yang menjadi

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 2


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

berbasis Android permasalahan


[8] utama kemajuan
dan kepercayaan
anggota ke BUM
diterima responden III. METODE PENELITIAN
sebesar 82,77%
Legislation Anzaludin Model sistem A. Desain Penelitian dan Metode
Information Samsinga legislatif yang Adapun desain dan metode penelitian yang dibuat sebagai
System[9] Perbangsa dkk disajikan oleh berikut:
penelitian ini dapat 1. Literatur Studi,
memfasilitasi Mencari literatur melalui dokumen seperti jurnal,
kegiatan legislatif buku, buku panduan mahasiswa perguruan tinggi yang
di pemerintahan mempunyai program KKN (Kuliah kerja nyata), buku
dan prioritas panduaan Lembaga LP2M (Lembaga penelitian dan
produk backlog pengabdian masyarakat) perguruan tinggi tentang alur
yang akan pengabdian dosen STMIK ASIA Malang.
dikembangkan. 2. Penelitian Lapangan
Implementasi Harjono, Hasil dari Penelitian lapangan dilakukan dengan dua acara yaitu
Framework Muhammad penelitian ini observasi dan wawancara. Observasi lapangan dimulai
SCRUM dalam Hamka berupa estimasi dengan desa Gondowangi , kecamatan wagir,
Pengembangan pengembangan kabupaten malang. Wawancara dilakukan terhadap 2
Sistem Informasi kerja dalam siklus objek yaitu masyarakat desa (Lurah) Gondowangi
Jabatan metode SCRUM tentang permasalahan di desa dan objek perguruan
Fungsional tinggi STMIK ASIA Malang. Objek Perguruan tinggi
Akademik[10] dibagi menjadi dua yaitu program KKN dan magang
Mengakhiri Kementerian Statistik tentang yang dilakukan mahasiswa dan program wajib
Kekerasan Pemberdayaan kekerasan pengabdidan dosen yang diwajibkan Lembaga LP2M
Terhadap Perempuan perempuan dan masing-masing perguruan tinggi.
Perempuan dan dan Anak anak Indonesia 3. Pengumpulan kebutuhan sistem dengan kuesioner dan
Anak di Indonesia wawancara
Indonesia[4] Dalam pengumpulan data untuk perancangan aplikasi
Identifikasi Moh. Hudi Simpulan dilakukan dengan wawancara beberapa pihak seperti
masalah dan Setyobakti Penelitian adalah desa dan masyarakat desa, perguruan tinggi dimana
potensi desa masyarakat didalamnya ada mahasiswa, dosen dan LPPM. Dalam
berbasis indek Gondowangi pengujian tingkat kepentingan prioritas dilakukan
desa membangun adalah desa dengan dengan cara kuesioner menggunakan matode offline
(idm) di desa kategori sub dan online disesuaikan objek yang akan diberikan
gondowangi urban, sehingga pertanyaan. Adapun demografi responden
kecamatan wagir sifat digambarkan pada tabel 2.
kabupaten masyarakatnya
malang[11] menyatu, tidak Tabel 2.
Demografi Responden
terpisah secara
No Objek Jumlah
geografis.
1 Perguruan tinggi
Kekurangan yang
a. Mahasiswa 15
didapatkan adalah
kurangnya b. Pejabat LPPM 5
optimalisasi c. Dosen 10
potensi 2 Desa/masyarakat
Sumber daya dan Ruarida Berdasarkan hasil a. Masyarakat 25
permasalahan Murni penelitian,
sosial di daerah direkomendasikan 4. Sistem Analisis Desain Sistem
tertinggal: kasus dilaksanakannya Analisis desain system dimulai dari analisis dokumen,
desa patoameme, program standart operation procedure (SOP), hasil wawancara.
kabupaten pemberdayaan Kemudian dilakukan pengujian desain tentang fasilitas
boalemo[12] masyarakat yang system yang ditawarkan. Pengembangan system
berbasis pada menggunakan metode SCRUM. Scrum adalah salah satu
sumberdaya alam framework yang bersifat agile untuk pengembangan
lokal dalam rangka perangkat lunak yang adaptif dan menghasilkan perangkat
pengurangan lunak sesuai kebutuhan pengguna [13].
kemiskinan. B. Metode SCRUM

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 3


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

Langkah-langkah implementasi frawework Scrum di dengan system privat untuk informasi


dalam pengembangan perangkat lunak adalah sebagai tertentu seperti nama dan objek tertentu
berikut[13]: (untuk kasus tertentu yang ingin
1. Penetapan Product Backlog disembunyikan informasinya)
Product Backlog merupakan inti dari kerangka Contoh: Kasus kekerasan rumah tangga
Scrum dimana proses Scrum dimulai. Product yang tinggi, kekerasan anak, pemasaran
Backlog berisi daftar urutan segala sesuatu yang produk desa.
dibutuhkan dalam pengembangan perangkat lunak 3 Pencarian berdasarkan map dimana
atau persyaratan yang ditentukan untuk perubahan akan ada visualisasi tema tertentu yang
perangkat lunak[7]. sudah di isikan oleh subjek yang ingin
2. Penetapan Rencana Sprint membantu (Perguruan
Sprint merupakan iterasi atau siklus dalam satuan tinggi/perusahaan) yang menawarkan
waktu terkait rencana tasks yang akan dikerjakan. bantuan
Tiap tasks yang diselesaikan di setiap sprint harus Contoh: Pencarian akan diklasifikasikan
menciptakan sesuatu dari nilai nyata kepada misal dalam bidang teknologi,
pelanggan atau pengguna[7]. Di dalam tiap Sprint psikologi, kesehatan dimana bisa dipilih
harus didefinisikan secara jelas kapan Sprint akan sesuai wilayah tertentu
dimulai dan kapan Sprint akan diakhiri. Selain itu, 4 Daftar permasalahan dan kerjasama
juga ditetapkan urutan prioritas tiap tasks yang bidang tertentu dari masyarakat/ desa ke
dikembangkan, jumlah pengembang yang terlibat perusahaan atau perguruan tinggi
serta bagaiman langkah-langkah dalam Contoh: Masyarakat membutuhkan
penyelesaian tiap tasks[7]. bantuan dalam system marketing
3. Eksekusi Sprint online dimana akan ada data dan bisa
Eksekusi sprint dapat dianalogikan dengan ditangkap oleh perusahaan atau
pengerjaan bagian-bagian di dalam pengembangan perguruan tinggi
sistem oleh tim Scrum untuk memenuhi tujuan tiap 5 Laporan visualisasi permasalahan-
sprint. Sprint dikatakan selesai jika memenuhi permasalahan yang ada di desa
tingkat kepercayaan yang tinggi dari pengguuna Contoh: Visualisasi bidang masalah
bahwa semua pekerjaan yang diperlukan untuk yang ada di setiap desa
menghasilkan fitur berkualitas 6 Laporan visualisasi pihak-pihak yang
baik telah selesai [7]. terlibat dalam banyak proses di sistem
4. Rencana Scrum Harian dalam penyelesaian di masyarakat
Merupakan aktivitas harian yang dilakukan oleh Contoh: Visualisasi kontributor yang
tim Scrum untuk memeriksa dan menyesuaikan membantu
tiap tasks dalam sprint dengan kebutuhan 7 Interval waktu penyelesaian
pengguna[7]. permasalahan yang ada
Contoh: Pada detail suatu masalah
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN akan ada interval waktu dalam
penyelesaian.
A. Produk Backlog 8 Surat perjanjian kerjasama
Adapun product backlog yang dihasilkan Contoh: Surat perjanjian kerjasama
dikelompokkan menjadi dua klasifikasi yaitu untuk antara kedua pihak sebelum
objek desa sebagai pusat belajar permasalahan atau melakukan kegiatan
kelebihan dan pihak yang memberi solusi yaitu 9 Testimoni kesan setelah melakukan
perguruan tinggi dan dunia bisnis. Produk backlog untuk kerjasama
desa digambarkan pada tabel 3 sedangkan produk Contoh: Testimoni kesan, hal ini bisa
backlog untuk perguruan tinggi dan bisnis digambarkan menguntungkan untuk citra
pada tabel 4. kontributor
Tabel 3 Tabel 4
Produk Backlog Desa Produk Backlog Perguruan Tinggi Dan Bisnis
No Product Backlog desa No Product Backlog Perguruan tinggi dan
1 Pencarian perusahaan/ perguruan tinggi dunia bisnis/perusahaan
yang menawarkan bantuan bidang 1 Pencarian permasalahan desa dengan kriteria
tertentu tertentu.
Contoh: Pembangunan Taman untuk Contoh: Dosen/mahasiswa ingin mencari
anak, rumah belajar, konseling anak, permasalahan dibidang digital marketing,
pelatihan keahlian dalam pemasaran pembuatan system atau pendampingan
produk, dll. psikologi bidang tertentu. Hal ini akan
2 Menampilkan Informasi tentang segala diklasifikasikan
permasalahan yang terjadi di desa 2 Pencarian keunggulan desa dengan kriteria

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 4


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

tertentu Perguruan Tinggi


Contoh: Ada dosen ingin mencari desa yang Perguruan tinggi menguji tingkat prioritas backlog
berhasil menerapkan bidang IT untuk studi pada menunya melalui kuesioner. Hasil pengujian
kasus dan observasi penelitian. Dosen ditunjukkan pada table 5 dan visualisasi diagram pada
tersebut bisa melakukan pencarian dengan gambar 1. Adapun penjelasan tentang tabel adalah sebagai
klasifikasi keunggulan desa. berikut:
3 Pencarian berdasarkan map dimana akan 1. Metode Pengukuran menggunakan skala likert dengan
ada visualisasi tema tertentu atau setipe 4 skala yaitu sangat penting(SP), penting(P), tidak
dalam sebuah map di wilayah tertentu penting(TP), sangat tidak penting(STP).
4 Laporan visualisasi permasalahan- 2. Keterangan F1-F8 merupakan fasilitas 1, fasilitas 2
permasalahan yang ada di desa dan sudah dst.
pernah ditangani oleh subjek (Profil 3. P(%) merupakan prosentase persetujuan positif oleh
perguruan tinggi dan profil perusahaan) responden. Prosentase dihasilkan dari penggabungan
5 Laporan visualisasi pihak-pihak yang skala 3 dan 4 yaitu sangat penting dan penting karena
terlibat dalam banyak proses di system dianggap positif.
dalam penyelesaian permasalahan di
Tabel 5
masyarakat Hasil Kuesioner Produk Backlog Perguruan Tinggi
6 Interval waktu penyelesaian permasalahan Perguruan Tinggi
yang ada F F2 F3 F5 F6 F8
F F
7 Surat perjanjian kerjasama 1 4 7
8 Testimoni kesan setelah melakukan
SP 18 8 14 1 9 7 3 10
kerjasama
7
P 12 11 8 1 16 13 6 13
Dalam pengembangan aplikasi ini akan ditentukan prioritas
0
produk backlog dengan cara menerima umpan balik dengan
TP 0 8 6 3 3 8 1 4
kuesioner. Dari hasil kuesionerdesa/masyarakat dan
2
perguruan tinggi diberikan hasil yang ditunjukkan oleh
STP 0 3 2 0 2 2 9 3
Gambar 1 dan Gambar 2. Dalam kuesioner dibagi menjadi
empat skala yaitu sangat penting, penting, tidak penting dan P(% 10 63,3 73,3 9 83,3 66,6 3 76,6
sangat tidak penting. Adapun aktor dalam perancangan sistem ) 0 3 3 0 3 6 0 6
ini ada 6 yaitu sbb:
a. Masyarakat
Masyarakat merupakan aktor utama yang akan
melaporkan setiap permasalahan yang ada di desa.
Nantinya akan diverifikasi oleh masing-masing lurah
bahwa orang tersebut adalah warganya
b. Lurah
Lurah merupakan aktor yang akan memverifikasi
warganya dan mengecek segala laporan dan rangkuman
segala permasalahan yang dihadapi di desanya sehingga
bias membantu program kerjanya.
c. LPPM
LPPM merupakan aktor yang ada di perguruan tinggi
yang akan memverifikasi dan menfasilitasi dosen dan
mahasiswa dalam menyalurkan bantuan hardskill
maupun softskill dengan bidang tertentu
d. Dosen
Dosen merupan aktor yang berasal dari perguruan tinggi
yang menyalurkan kemampuannya ke masyarakat
melalui program wajib pemerintah yaitu tridharma Gbr 1 Visualisasi Tingkat Prioritas Produk Backlog Perguruan Tinggi
e. Mahasiswa
Mahasiswa merupakan aktor yang berasal dari Tingkat prioritas dibagi menjadi dua kelompok yaitu
perguruan tinggi yang menyalurkan kemampuannya dan penting dan tidak penting. Prioritas penting merupakan
melaksanakan program wajib perguruan tinggi yaitu gabungan dari skala sangat penting dan penting sedangkan
KKN atau magang tidak penting merupakan gabungan dari skala tidak penting
f. Perusahaan/Pebisnis dan sangat tidak penting. Pada kuesioner hasil backlog
Perusahaan/Pebisnis merupakan aktor yang berasal dari fasilitas 1 memiliki prioritas tertinggi yaitu 100% diikuti
dunia bisnis yang wajib CSR atau tidak yang akan fasilitas 3,4,5 dan 8 dan fasilitas 2,6 memiliki fasilitas sedang
menyalurkan bantuannya. karena prosentase hanya sekitar 60%. Fasilitas 7 menjadi
fasilitas yang sangat tidak diinginkan karena hanya 30%.
B. Hasil Kuesioner

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 5


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.5, No.1, Januari 2020 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

mencari objek yang sesuai bidang mereka tanpa melakukan


Masyarakat penggalian data lebih dalam.
Adapun hasil kuesioner untuk desa/masyarakat
digambarkan pada gambar 2 dan tabel 6. UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis kepada pihak LPPM STMIK
ASIA Malang dan Kelurahan Gondowangi, Wagir, Kabupaten
Malang yang membantu ataupun memberikan dukungan
terkait dengan penelitian yang dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Peraturan Pemerintah No 60, Dana Desa. 2014.


[2] Badan Pusat Statistik, “Profil Kemiskinan di
Indonesia Maret 2018,” 2018.
[3] L. Farokhah and Y. A. Sapoetra, “PERANCANGAN
APLIKASI ‘ VILLAGE ENTREPRENEURSHIP ’
UNTUK MENINGKATKAN PENGELOLAAN
BADAN USAHA MILIK DESA ( BUM DES ) s,”
pp. 1073–1082, 2018.
Gbr 2 Tingkat Prioritas Produk Backlog Perguruan Masyarakat
[4] Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Mengakhiri Kekerasan Terhadap
Tabel 6
Hasil Kuesioner Produk Backlog Masyarakat Atau Desa Perempuan dan Anak di Indonesia. Jakarta:
Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, 2017.
F1 F F F4 F F F F F [5] I. H. M. Noor, “Penelitian dan Pengabdian
2 3 5 6 7 8 9 Masyarakat pada Perguruan Tinggi,” J. Pendidik. dan
SP 15 12 11 10 4 8 17 6 12 Kebud., vol. 16, no. 3, 2010.
P 10 8 7 15 5 15 3 10 10 [6] A. Winara, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
TP 0 4 3 0 14 2 5 5 3 (Corporate Social Responsibility- CSR). Jakarta: Tim
Teknis Pembangunan Sanitasi, 2010.
STP 0 1 4 0 2 0 0 4 0 [7] K. & J. S. Schwaber, “Panduan Scrum,” 2017.
P(%) 100 80 72 100 36 92 80 64 88 [8] L. Farokhah, Y. A. Sapoetra, and J. S. H.-
Rembuksari, “Sistem Pengawasan Keuangan Badan
Tingkat prioritas pada desa , backlog fasilitas 1 dan 4 Usaha Milik Desa ( BUM Des ) berbasis Android,”
memiliki prioritas tertinggi yaitu 100% diikuti fasilitas 2,3,6,7 vol. 6, no. 4, pp. 210–216, 2018.
dan 9. fasilitas 8 memiliki fasilitas sedang karena prosentase [9] A. S. Perbangsa, M. Hariawan, and B. Pardamean,
hanya sekitar 60%. Fasilitas 5 menjadi fasilitas yang sangat “Legislation Information System,” Proc. 2018 Int.
tidak diinginkan karena hanya 36 %. Conf. Inf. Manag. Technol. ICIMTech 2018, no.
September, pp. 477–482, 2018.
V. KESIMPULAN [10] M. Hamka and U. M. Purwokerto, “Implementasi
Adapun urutan prioritas pada produk backlog Framework SCRUM dalam Pengembangan Sistem
perguruan tinggi adalah fasilitas 1 3,4,5 dan 8. Adapun Informasi Jabatan Fungsional Akademik,” Semin.
fasilitas 2,6 memiliki prioritas sedang karena prosentasenya Nas. Has. Penelit. dan Pengabdi. Pada Masy. III
sekitar 60%. Disisi lain, urutan prioritas produk backlog Tahun 2017 Pengemb. Sumberd. menuju Masy.
untuk desa/masyarakat adalah fasilitas 1, 4 diikuti fasilitas Madani Berkearifan Lokal, no. December 2017, pp.
2,3,6,7 dan 9. fasilitas 8 memiliki fasilitas sedang karena 1–7, 2018.
prosentase hanya sekitar 60%. Fasilitas 5 menjadi fasilitas [11] D. Membangun, I. D. M. Di, and D. Gondowangi,
yang sangat tidak diinginkan karena hanya 36 %. “Identifikasi masalah dan potensi desa berbasis indek
Adapun analisis singkronisasi dua stakeholder yang desa membangun (idm) di desa gondowangi
diteliti adalah prioritas backlog paling tinggi dengan kecamatan wagir kabupaten malang,” vol. 7, no. Idm,
mensingkronkan kebutuhan antara perguruan tinggi dan pp. 1–14, 2017.
desa/masyarakat hasil dari table 4 dan table 5 adalah fasilitas [12] K. D. Patoameme, K. Boalemo, P. Village, and B.
1 yaitu tentang kebutuhan masyarakat akan bantuan dari PT Regency, “Sumber daya dan permasalahan sosial di
dan kebutuhan objek oleh PT. Hal ini menunjukkan bahwa daerah tertinggal: kasus desa patoameme, kabupaten
kedua elemen ini bisa saling bergantung dan menguntungkan. boalemo,” vol. 4, no. 1, pp. 260–273.
Adapun pengembangan yang harus dilakukan untuk [13] R. Hundhausen, Professional Scrum Development
perancangan produk backlog sistem informasi cerita desa with Microsoft® Visual Studio® 2012, 1st Ed.
adalah dari sisi pebisnis/perusahaan karena dalam penelitian Washington: Microsoft Press, 2012.
ini menggunakan data publikasi dimana perusahan kesulitan

Lia Farokhah: Implementasi Metode SCRUM dalam… 6

Anda mungkin juga menyukai