Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Plesteran Bekacak..

Bendungan Bekatjak selesai dibangun sekitar tahun 1894. Bendungan ini merupakan salah satu
bendungan yang dibangun pada jaman Belanda bersamaan dengan 3 bendungan yang lain di
wilayah Pasuruan bagian barat. Bendungan memperoleh air dari berbagai sungai kecil yang
menyediakan empat saluran / bendungan utama.
Pategoewan adalah bendungan utama pertama yang mengambil air dari sungai Winong dan
mengalir ke dataran dengan kemiringan sedang namun berbukit-bukit.
Hal yang sama juga terjadi pada Bendungan Bekatjak yang pengambilan airnya dari sungai
Kedoeng Larangan. Dua bendungan utama yang lain adalah Bendungan Kepoeloengan yang
mengambi air dari Sungai Pategoewan (pada wilayah yang lebih rendah) dan Saluran Tanggoel
yang mengambil air dari Sungai
Djogonalan, Sungai Djogonalan mendapat aliran air dari Sungai Wangi, Komissik dan
Kedondong, selanjutnya mengalirkan airnya ke Kedoeng Larangan dengan sudut kemiringan
paling tinggi dibanding keempat saluran yang lain. Bendungan Bekatjak mengaliri wilayah paling
luas dibanding bendungan yang lain yaitu seluas 6.900 hektar, Bendungan Pategoewan seluas
5.000 hektar, Kepoeloengan seluas 610 dan Tanggoel 1.900 hektar.
Ada yang mengatakan nama Bekacak berasal dari kalimat “wis bek’a cak banyune”
* Tijdschrift van het Koninklijk Instituut van Ingenieurs, 1893-1894.

Anda mungkin juga menyukai