Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PEMBELAJARAN AKHLAK TASAWUF DI

PONDOK PESANTREN NURUZZIYADAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Akhlaq Tasawuf

Dosen pengampu : Miftakhul Munir, MP.d.I

Nama Kelompok :

1. Ahmad Rizqi Rabbani (23186230002)


2. M. As’adil Ambiya’ (23186230012)
3. Muhammad Mauludi Kurniawan (23186230013)
4. Nouval Ramadhan Setiawan (23186230028)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA

2023
KATA PENGANTAR

Puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan limpahan karunia dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga
pada hari ini penulis telah menyelesaikan tugas makalah UTS dengan judul
“Analisis Pembelajaran Akhlaq Tasawuf Di Ponpes Nuruzziyadah” dengan
tepat waktu.

Adapun kendala dan masalah ketika penulisan makalah ini


dikarenakan kami sebagai penulis masih banyak kurangnya wawasan dan
miskin ilmu yang kami miliki, apabila kami tidak dibantu oleh pihak-pihak
yang terkait, mungkin kami akan mengalami kesulitan dalam penyusunan
makalah, maka kiranya dengan ini izinkan kami mengucapkan rasa terima
kasih kami kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan tugas makalah ini.

Cukup itu kiranya kata pengantar dari kami apabila ada kesalahan
atau kekurangan dalam penulisan silahkan memberikan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan penulisan makalah ini, jika ada benarnya
itu semua datangnya dari Allah Swt Yang Maha Benar. Terimakasih semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Pasuruan, 24 November 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................

1.1.................................................................................................. Latar Belakang


..............................................................................................................
1.2................................................................................................ Rumusan Masalah
..............................................................................................................
1.3......................................................................................................... Tujuan
1.4................................................................................................ Tinjauan Kegiatan
..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................

2.1.......................................................... Pendidikan Akhlaq Menurut Pengurus Ponpes Nuru


..............................................................................................................
1. Bagaimana Pendidikan Akhlak di Ponpes ini?.....................................
2. Bagaimana cara membentuk akhlak yang baik di pondok ini?.............
3. Amalan-amalan apa yang dilakukan kyai untuk membentuk akhlak yang
baik di pondok ini?................................................................................
4. Kegiatan apa yang dilakukan santri setiap harinya dari bangun tidur hingga
tidur lagi?..............................................................................................
5. Metode apa yang digunakan oleh kyai untuk membentuk akhlak para santri
?.............................................................................................................
6. Bagaimana hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pembentukan akhlak di pondok ini? ....................................................
7. Faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan akhlak di pondok
pesantren ini?........................................................................................
8. Bagaimana peran kyai dalam pengajaran tasawuf di ponpes ini?.........
9. Bagaimana pelaksanan tasawuf oleh santri di ponpes ini?...................
2.2............................................................. Pendidikan Akhlaq Menurut Santri Ponpes Nuruzz
..............................................................................................................

ii
1. Pendidikan Akhlak Apa Saja Yang Telah Anda Terima Selama Mondok di
Ponpes ini?............................................................................................
2. Apa manfaat yang telah anda dapatkan setelah menerima pendidikan
akhlak di pondok pesantren ini?...........................................................
3. Metode apa yang digunakan para pengajar diponpes ini, baik melalui lisan
ataupun perbuatan?...............................................................................
4. Selama menuntut ilmu di ponpes ini apa suka dan duka yang dialami
selama diponpes?..................................................................................
5. Kritik dan saran apa yang Anda ingin sampaikan kepada pondok pesantren
ini?........................................................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................

3.1..................................................................................................... Kesimpulan
..............................................................................................................
3.2.......................................................................................................... Saran

LAMPIRAN....................................................................................................

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat maju membawa arus modernitas yang
sangat tinggi pada masyarakat. Di zaman sekarang modernitas dapat diidentifikasi
melalui perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin identik dengan berbagai
teknologi canggih yang membuat masyarakat dalam melakukan sesuatu akan
senantiasa praktis. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di
Indonesia yang hadir sejak 300-400 tahun yang lalu (Syafe'i, 2017). Meskipun
pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang wariskan sejak
dahulu namun peranan pondok pesantren justru sangat dibutuhkan di zaman
modern seperti sekarang. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga
pendidikan non formal yang tersebar di Indonesia. Dimana pondok pesantren lahir
ditengah-tengah masyarakat Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas yang
berbeda-beda tergantung dari bagaimana tipe reader shipnya dan metode seperti
apa yang diterapkan dalam pembelajarannya.

Hal tersebut dikarenakan pondok pesantren memiliki fokus dan tujuan


pada pembentukan keimanan, sikap serta keterampilan dalam bergama serta
pembentukan karakter yang berbasis pada ajaran agama Islam. Hal itulah yang
menjadi ke khasan pondok pesantren yang tidak dimiliki oleh bentuk pendidikan
lainnya yang ada pada zaman modern seperti sekarang. Menakar urgensitas
pondok pesantren dizaman modern yang memiliki banyak kecanggihan teknologi,
arus globalisasi yang begitu cepat dan luas, mengakibatkan masyarakat sangat
mudah terbawa arus dan pengaruh berbagai ajaran dan ideologi diluar agama
Islam yang pada ahirnya akan sangat berdampak pada degradasi moral remaja
Islam. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak sedikit pesantren yang
mencoba menyesuaikan dan bersedia menerima akan suatu perubahan, namun
tidak sedikit pula pesantren yang memiliki sikap penutup diri dari segala
perubahan-perubahan dan pengaruh perkembangan zaman dan cenderung
mempertahankan apa yang menjadi keyakinan.

1
Untuk itu disini kami akan mencoba menelaah seperti apa pendidikan
akhlak di suatu pesantren dan dilihat dari segi apa saja pesantren tersebut
dikatakan sebagai pesantren yang bersikap dinamis dimana pendidikan mengenai
akhlaknya apakah dapat menghadapi tantangan zaman. Berdasarkan fenomena
diatas, maka kami merasa perlu untuk meneliti ada potensi apa sehingga pondok
pesantren dapat membentuk suatu santri/lulusan yang berakhlak mulia serta
bagaimanakah pola pembelajaran akhlak di Pondok Pesantren Nuruzziyadah
Rembang Kabupaten Pasuruan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pendidikan akhlak di Ponpes Nuruzziyadah ini?
2. Bagaimana cara membentuk akhak yang baik di Ponpes Nuruzziyadah?
3. Amalan amalan apa yang dilakukan Kiai untuk membentuk akhlak yang
baik di pondok ini?
4. Kegiatan apa yang dilakukan santri setiap harinya dari bangun tidur hingga
tidur Lagi?
5. Metode apa yang digunakan Kiai untuk membentuk akhlak para santri?
6. Bagaimana hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pembentukan akhlak di Ponpes Nuruzziyadah?
7. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan akhlak?
8. Bagaimana peran seorang Kiai dalam pengajaran tasawuf?
9. Bagaimana pelaksanaan tasawuf oleh santri di Nuruzziyadah?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pendidikan akhlak di Ponpes Nuruzziyadah
2. Untuk mengetahui cara membentuk akhlak yang baik di Ponpes
Nuruzziyadah
3. Untuk mengetahui Amalan amalan apa yang dilakukan Kiai untuk
membentuk akhlak yang baik di pondok ini
4. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan santri setiap harinya dari
bangun tidur hingga tidur lagi
5. Untuk mengetahui metode yang digunakan Kiai dalam membentuk akhlak
para santri

2
6. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pembentukan akhlak di Ponpes Nuruzziyadah
7. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan
akhlak
8. Untuk mengetahui peran seorang Kiai dalam pengajaran tasawuf
9. Untuk mengetahui pelaksanaan tasawuf oleh santri di Ponpes
Nuruzziyadah
1.4. Tinjauan Kegiatan
1. Lokasi Penelitian : Ponpes Nuruzziyadah Rembang Kab. Pasuruan
2. Hari/Tanggal : Jum’at / 24 November 2023
3. Waktu : 09.00 – 14.00
4. Narasumber : Gus Maulana Dan Santri

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pendidikan Akhlak Menurut Pengurus Ponpes


1. Bagaimana Pendidikan Akhlak di Ponpes ini?

Pendidikan akhlak disini baik, baik ponpes maupun di masyarakat sekitar.


Ada beberapa masalah yang sebenarnya masih belum sempurna di ponpes ini
salah satunya bangunan tempat santri itu ada di atas, sedangkan para pengasuh itu
tempatnya ada dibawah. Pengurus menyebut awalnya dulu ada dibawah tapi
karena tepatnya di pakai untuk santriwati, tapi dari semua yang dikatakan oleh
pengurus semuanya baik, dan insyaallah tidak mengecewakan di masyarakat.
Karena Nabi Muhammad SAW itu dilahirkan unutk meneyempurnakan akhlak,
dalam hadist di terangkan yang artinya “Sesungguhnya aku di utus untuk
menyempurnakan akhlak yang baik” HR. Bukhari. Pengurus juga mengatakan
yang paling utama yaitu “Adab Lebih Tinggi Daripada Ilmu” karena adab itu
paling penting diatas segala ilmu, jika ada orang yang punya banyak ilmu tapi
tidak punya adab maka itu sia – sia. Tapi ada juga yang mengatakan “Ilmu Lebih
Tinggi Daripada Adab” karena tanpa ilmu kita tidak tahu adab, makanya ada yang
mengatakan itu, tapi dari kedua duanya sama – sama benar dan tidak ada yang
salah.

2. Bagaimana cara mengajarkan akhlak yang baik di Ponpes ini?

Cara mengajarkan akhlak baik dipondok ini yaitu pertama dengan mencari
pondok yang sesuai dengan syariat islam, jalan yang benar. Menurut pengurus
carilah guru yang dia itu tegas, karena itu yang akan membuat santri lebih fokus
dalam pembelajaran dan akhlak itu akan terbentuk, ketika ada santri yang tidak
faham guru itu langsung menayakan apakah santri itu faham, sehingga ketika
santri itu faham akan mudah ilmu lainya untuk masuk khusunya ilmu akhlak.
Ketika ada santri yang dimarahi kyai jangan sampai ada butiran semut kejelekan
yang ada didalam hati, harus ikhlas kepada guru. Ketika santri itu menyadari
bahwa kepada guru atau siapapun itu harus tunduk, misalnya dalam pembicaraan
harus berbahasa yang sopan. Cara mengajari santri berbahasa yang sopan yaitu

4
mengajarinya, sering berkumpul, diskusi yang akhirnya santri itu menjadi terbiasa
dalam pembicaraanya, dan akhirnya lama kelamaan menjadi sopan dalam
berbicara. Jika guru itu mengajarkan hal yang baik maka pasti santri itu akan
mengkuti gurunya. Santri disini juga selalu berkembang setiap waktu, karena
santri itu harus melaksanakan apa yang sudah diajarkan kyainya.

3. Amalan-amalan apa yang kyai lakukan dalam pembentukan akhlak?

Amalan amalan yang dilakukan kyai untuk membentuk akhlak santri yang
baik yaitu memberi contoh bagaimana akhlak yang baik itu sesuai yang di ajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Dan ada beberapa cara lain untuk pembentukan
akhlak ada tiga hal yang bisa dilakukan seseorang agar bisa memiliki akhlak yang
mulia. Pertama, didapat dengan bit tab`i wal fitrah yakni fitrah atau karakter yang
merupakan pemberian atau anugerah dari Allah SWT. Ini didasari atas sebuah
hadits yang menjelaskan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan
bersih. Ditambahkannya, manusia bisa dinilai dari akhlak dan moralnya.
Walaupun ada orang yang mempunyai ilmu tinggi, jabatan tinggi, keturunan
bagus, kekayaan banyak, atau punya rupa yang cantik, namun jika ia tidak punya
akhlakul karimah maka dia tidak akan terhormat, bahkan sulit diterima di tengah-
tengah masyarakat. Dengan demikian, tambahnya, pembentukan karakter anak
menjadi baik atau buruk di antaranya tergantung pengaruh dari kedua orangtua.
Jika orangtua ingin punya anak yang baik, maka dia harus memberikan
pendidikan yang baik dengan semisal memondokkan anaknya di pesantren.
Kedua, lanjut putera KH Mahrus Ali itu, akhlakul karimah didapat dengan cara
membiasakan diri dan memaksakan diri. Caranya adalah terus berusaha untuk
selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah
seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat baik kepada orang yang berbuat
buruk, dan lain sebagainya. "Ketiga, akhlakul karimah didapat dengan cara
belajar, dengan cara mondok di pesantren. Orang kalau ingin baik harus dengan
pesantren. Kita akan sulit berharap anak-anak kita baik tanpa lewat pesantren
karena pesantren punya lingkungan baik," tegasnya sambil mengutip Al-Quran
surat Attaubah ayat 119. Dalam kesempatan itu ia juga menyatakan bahwa
orangtua yang memondokkan anaknya di pesantren memiliki peluang besar untuk
mendapatkan keberkahan hidup, rezeki yang barakah dan dimudahkan oleh Allah.

5
Yang juga perlu diingat, mereka juga akan mendapatkan balasan pahala dari
Allah.

4. Kegiatan kegiatan apa saja yang dilakukan santri setiap hari?

Aktivitas dimulai ketika sepertiga malam, para santri sholat tahajjud


bersama sampai menjelang fajar. Ketika fajar tiba para santri melaksanakan sholat
subuh berjamaah, setelah melakukan sholat para santri mengaji bersama sampai
waktu dhuha. Lalu para santri istirahat sejenak untuk persiapan mengaji lagi
dikelas masing masing sampai menjelang dhuhur. Para santri melaksanakan sholat
dhuhur berjamaah, setelah itu mengaji lagi sampai menjelang sholat ashar,
begitupun juga setelah sholat ashar, sholat magrib, sholat isya para santri mengaji
sampai sekitar jam 10 para santri istirahat. Setiap hari mereka lakukan secara
berulang ulang.

5. Metode apa yang digunakan kyai untuk membentuk akhlak di ponpes?

Metode yang digunakan oleh kyai untuk mendidik santri di Pondok


Pesantren Nuruzziyadah adalah berupa: 1. Pengenalan, 2. Pembiasaan, 3. Nasehat,
4. Keteladanan, 5. hukuman, jadi dari ke lima itu dapat dijabarkan pendidikan
pertama dimulai dari santri baru, jadi sejak baru menjadi santri akhlak itu
dibentuk, yaitu berupa pengenalan, jadi santri yang baru mondok itu dikenalkan
akan akhlak, dan adap sopan santun jadi kyai memberikan pelajaran bagi santri
baru berupa pengenalan-pengenalan, ketika kyai sudah mengenalkan, baru kyai itu
mendidik santri santrinya dengan pembiasaan jadi setelah santri itu sudah
mengetahui langsung diajarkan untuk mengamalkan dalam kata lain adalah
pembiasaan, setelah santri itu sudah terbiasa dari itulah akhlak santri itu terbentuk
secara bertahap, kemudian dari tahapan itu kemudian ada tahapan berupa nasehat
yaitu kyai memberikan sebuah nasihat apabila ada sesuatu kesalahan atau ketidak
sesuaian dari akhlaknya maka dari itu dapat kita ketahui benar benar bahwa
seorang kyai sangat menginginkan menjadikan santri-santri seseorang yang
berbudi luhur dan berakhlakul Karimah. Setelah metode nasehat kyai lakukan
maka selanjutnya adalah metode keteladanan yaitu kyai mencontohkan atau
mempraktekkan secara langsung dikehidupan sehari-harinya bagaimana akhlak
yang baik itu, setelah semua itu dilakukan maka ada metode hukuman, tujuannya

6
apa agar santri benar benar disiplin dan benar-benar terbiasa berakhlak yang baik.
Metode pendidikan akhlak diantaranya adalah metode pembiasaan, metode
keteladanan, metode nasihat dan metode perhatian. Kemudian untuk strategi
pendidikan akhlak- nya ini dibagi menjadi dua yaitu pendidikan langsung dan
pendidikan tidak langsung

6. Bagaimana hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pemebentukan akhlak di ponpes ini?

Hasil terlihat dari pembentukan akhlak santri, dapat terlihat dari perilakunya
setiap hari yakni para santri yang beradap kepada para pengurusnya dan beradap
kepada kyai, kemudian dari adap yang nampak itu tampaklah juga adapnya
sewaktu santri itu berada dimasyarakat, dikarenakan akhlak santri itu benar-benar
tidak mengecewakan apabila berada ditengah-tengah masyarakat entah dalam segi
perbuatan atau dalam segi ucapan, kalau dalam segi perbuatan, perbuatannya
sewaktu berjalan berjumpa dan bersosialisasi mencerminkan akhlak yang baik
sebagaimana seorang santri, sedangkan dari segi ucapan, ucapannya santun yakni
berbicara menggunakan bahasa yang lembut dan bahasa yang sopan dan baik.

7. Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pembentukan akhlak di


ponpes ini?

Menurut pengurus disana faktor pendukung dari santri dalam pembentuknya


adalah yaitu dari santri lama yang mencontohkan akhlak yang baik serta dari itu
tidak lepas dari pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh pengurus dalam
pembentukan akhlaknya akan tetapi dari faktor pendukung tidak lepas juga dari
beberapa faktor penghambat, jadi faktor penghambat nya adalah dari santri baru
yang tidak mengerti apa-apa dalam artian lain belum tau tentang akhlak yang baik
sehingga penghambat itu menjadi hal yang patut benar-benar di perhatikan oleh
pengurus, agar penghambat itu dapat teratasi dalam artian lain santri baru dapat
meniru akhlak yang baik dari santri lama.

8. Bagaimana peran kyai dalam pengajaran tasawuf di ponpes?

Tentu saja peran kyai sangat banyak dalam pengajaran tasawuf, bagaimana
cara kyai mengajarkan muridnya untuk bertasawuf. Kyai selalu mencotohkan

7
perilaku yang baik kepada muridnya agar muridnya bisa mencontohnya. Salah
satu cara mencontohkan tasawuf di pondok yaitu yang pertama muridnya di
belajari apa itu tasawuf, bagaimana cara menerapkannya. Tasawuf menurut kyai
adalah membersihkan hati, kyai mencotohkan dahulu bagaimana berperilaku yang
baik kepada masyarakat, kepada santrinya, kepada keluarga dan kyai selalu
memberi motivasi – motivasi yang baik agar dalam menerapkan hal yang baik itu
lebih semangat, Meskipun beliau tidak lulusan sarjana, beliau tetap jadi panutan
santri dan orang-orang sarjana, Menjadi motivator bagi para santrinya.

9. Bagaimana pelaksanaan tasawuf oleh santri diponpes ini?

Pelaksanaan tasawuf di pesantren ini insyaallah tidak mengecewakan, baik


santrinya ataupun pengurusnya dalam pondok sendiri dan masyarakat sekitar.
Pendidikan tasawuf di pondok sangat diperhatikan betul oleh kyai, karena kyai
tahu tasawuf itu penting sekali dalam kehidupan, dan setiap santri wajib untuk
mempelajarinya. Karena Fungsi tasawuf dalam hidup adalah menjadikan manusia
berkeperibadian yang shalih dan berperilaku baik dan mulia serta ibadahnya
berkualitas. Mereka yang masuk dalam sebuah tharekat atau aliran tasawuf dalam
mengisi kesehariannya diharuskan untuk hidup sederhana, jujur, istiqamah dan
tawadhu. Penerapan tasawuf dalam keseharian adalah mencari ilmu pengetahuan,
baik yang berkaitan dengan agama maupun pengetahuan umum. Dengan memiliki
ilmu, kita akan dapat memahami dunia dengan lebih baik serta mampu
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan yang muncul dalam kehidupan
sehari-hari. Akhlak tasawuf merupakan solusi dalam mengatasi krisis dan
problematika masyarakat modern dewasa ini. Dengan pendekatan akhlak tasawuf
membuka jalan: pertama, bagi masyarakat dalam melepaskan dahaga dan
memperoleh kesegaran spiritual dalam mencari Tuhan. Apabila dapat
mengamalkan tasawuf dengan baik maka dapat mengendalikan emosionalnya
dengan baik pula. Tasawuf mengingatkan manusia tentang kemaitian, agar umat
manusia selalu beribadah, beramal shaleh, serta menjauhi perbuatan maksiat dan
kejahatan.

2.2. Pendidikan Akhlak Menurut Santri Ponpes Nuruzziyadah

8
1. Pendidikan Akhlak Apa Saja Yang Telah Anda Terima Selama Mondok di
Ponpes ini?

Pendidikan yang sudah diterima alhamdulillah banyak sekali, khususnya


pendidikan akhlak yang dari awal masuk pondok sudah diajarkan dan banyak juga
pendidikan yang sudah diajarkan seperti fiqh, nahwu, sorof, dan lain-lainya.
Sekolah di pondok pesantren akan memberikan pengalaman hidup yang berharga
bagi siswa. Mereka akan belajar untuk hidup mandiri, bertanggung jawab, dan
memiliki nilai-nilai keislaman yang kuat. Selain itu, mereka juga akan belajar
untuk menghargai orang lain dan membangun persaudaraan yang erat. Ada
beberapa pendidikan yang sangat diperhatikan khususnya adab sopan santun,
menghormati yang lebih tua, menyayangi dan melindungi yang lebih muda.
Kemudian kalau akhlaq dalam ucapan diajari pakai bahasa krama, kemudian kalau
ketemu tamu salam, bertanya ada apa, terus dilayani. Pokoknya akhlaq yang ada
di Al-Qur’an dan Hadits diamalkan.

2. Apa manfaat yang telah anda dapatkan setelah menerima pendidikan


akhlak di pondok pesantren ini?

..............................................................Tentunya banyak sekali manfaat yang kami dapatkan yaitu M


bertanggungjawab, lebih dewasa, lebih bertambah keimanan, mengerti tentang
agama. Ketika di rumah lingungan masyarakat sekitar manfaat itu masih terbawa,
jadi ke orang tua lebih sopan, lebih halus bicaranya. Jadi Pendidikan yang saya
terima di ponpes ini sangat bermanfaat. Tujuan mempelajari akhlak diantaranya
adalah menghindari pemisahan antara akhlak dan ibadah atau bila kita memakai
istilah: menghindari pemisahan agama dengan dunia. Dengan akhlak terpuji,
seorang muslim dapat diselamatkan oleh Allah SWT. Tidak ada sesuatu amalan
yang jika diletakkan dalam timbangan lebih berat dari akhlak yang mulia.
Sesungguhnya orang yang berakhlaq mulia bisa menggapai derajat orang yang
rajin puasa dan rajin shalat. Saat pelajar mengembangkan akhlak mulia, mereka
juga secara tak langsung dibentuk menjadi pribadi yang berintegritas, memiliki
nilai-nilai yang kokoh, dan siap menghadapi tantangan kehidupan. Hal ini dapat
membawa dampak positif dalam hubungan mereka dengan sesama maupun
masyarakat di sekitarnya.

9
3. Metode apa yang digunakan para pengajar diponpes ini, baik melalui lisan
ataupun perbuatan?

Metode yang digunakan disini sangat bervariasi salah satunya Kalau ustadz disini
mengajarnya menggunakan: metode diskusi. Dari diskusi itu timbul suatu
kesimpulan, dari kesimpulan timbul suatu ilmu yang mana ilmu itu terbentuk dari
metode yang telah diajarkan. Kalau metode yang digunakan Kyai sendiri pakai
metode lisan, menerangkan kitab lalu diterjemahkan dan dipraktekkan. kalau
metode perbuatan: Kyai nya mencontohkan, kemudian para santri meniru. Selain
metode diskusi juga menggunakan metode tanya jawab, ceramah, dan
demonstrasi.

4. Selama menuntut ilmu di ponpes ini apa suka dan duka yang dialami
selama diponpes?

Tentu saja suka dan duka banyak sekali, dan hal itu merupakan sesuatu yang wajar
di semua pendidikan. Kalau senangnya, Alhamdulillah disini senang banyak
teman, bisa ngobrol-ngobrol, bisa saling bergurau, kalau nggak paham pelajaran
bisa tanya, bisa ketemu kyai, pergaulannya terjaga, disini ada banyak ilmu,
Perasaan duka: Sedih pengen ketemu sama orang tua, kangen sama lingkungan di
rumah, tiba- tiba keingat sama orang tua terus nangis di kamar mandi, kalau sakit
gak ada yang ngunjungi, uangnya habis, makannya bingung. Disini dukanya
banyak, tapi senangnya banyak juga, dan Insya Allah senangnya itu akan berlanjut
sampai kita berkeluarga di dunia dan di akhirat nanti. Akan tetapi sedihnya itu
menjadi sebuah pengorbanan untuk menuju orang sukses di dunia dan akhirat.

5. Kritik dan saran apa yang Anda ingin sampaikan kepada pondok pesantren
ini?

Sebenarnya kritik kepada pondok itu tidak boleh, karena kita harus menerima apa
yang sudah diberikan oleh kyai mungkin hanya menyampaikan saran yaitu disini
ingin ada ekstrakurikuler, berupa sepak bola, voli, dan lain lain. Ingin sekali ada
pembelajaran Bahasa Arab. Dan juga karena disini mungkin pondoknya terbilang
baru, untuk fasilitas memang masih belum sepenuhnya, tapi alhamdulillah kami
para santri ikhlas menerima itu semua.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Observasi di lakukan di Pondok Pesantren Nuruzziyadah, Kec. Rembang, Kab.


Pasuruan pada hari Sabtu tanggal 24 November 2023 pada Pukul 09.00 dengan
narasumber Maulana (Pengurus Ponpes). Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara dari para responden, kesimpulan yang kami peroleh adalah: Pondok
Pesantren Nuruuzziyadah mengajarkan pendidikan berupa ilmu agama yang
diambil dari kitab kitab dahulu seperti kitab kuning dan fiqih akan tetapi di
ponpes ini lebih ditekankan pengajaran akhlak. Setelah diberikan pendidikan
akhlak, santri disini yang dulunya tidak mengerti bagaimana adab, menjadi
mengerti apa itu adab, yang dulunya sebelum masuk ke ponpes ini memiliki
akhlak yang kurang baik setelah masuk dan mengikuti pembelajaran di ponpes ini
menjadi baik akhlaknya, akan tetapi disisi lain juga ada santri yang masih terbawa
akhlak buruknya sampai saat ini. Itu semua tergantung dari pribadi masing-
masing. Bahwasanya memang lembaga atau pendidikan terbaik untuk membentuk
akhlak itu adalah di pondok pesantren. Mereka di ajarkan langsung beserta
prakteknya mengenai akhlak. Bagaimana akhlak terhadap kyai, bagaimana akhlak
terhadap orang tua, bagaimana akhlak terhadap sesame santri seperti sabar dalam
hal apa pun, sabar dalam menunggu kunjungan dari orang tua dan sabar dalam
menuntut ilmu. Penerapan akhlak di pondok itu cukup ketat dan istiqomah
sehingga mau tidak mau kebiasaan berakhlak baik akan terbawa juga.

3.2. Saran

Kegiatan observasi ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam penulisan
laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan di dalamnya baik dalam hal
sistematika penulisan maupun isi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak.

11
LAMPIRAN

12

Anda mungkin juga menyukai