Analisis Pembelajaran Akhlak Tasawuf Di Pondok Pesantren Nuruzziyadah
Analisis Pembelajaran Akhlak Tasawuf Di Pondok Pesantren Nuruzziyadah
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Akhlaq Tasawuf
Nama Kelompok :
2023
KATA PENGANTAR
Puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan limpahan karunia dan rahmatnya kepada kita semua, sehingga
pada hari ini penulis telah menyelesaikan tugas makalah UTS dengan judul
“Analisis Pembelajaran Akhlaq Tasawuf Di Ponpes Nuruzziyadah” dengan
tepat waktu.
Cukup itu kiranya kata pengantar dari kami apabila ada kesalahan
atau kekurangan dalam penulisan silahkan memberikan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan penulisan makalah ini, jika ada benarnya
itu semua datangnya dari Allah Swt Yang Maha Benar. Terimakasih semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
ii
1. Pendidikan Akhlak Apa Saja Yang Telah Anda Terima Selama Mondok di
Ponpes ini?............................................................................................
2. Apa manfaat yang telah anda dapatkan setelah menerima pendidikan
akhlak di pondok pesantren ini?...........................................................
3. Metode apa yang digunakan para pengajar diponpes ini, baik melalui lisan
ataupun perbuatan?...............................................................................
4. Selama menuntut ilmu di ponpes ini apa suka dan duka yang dialami
selama diponpes?..................................................................................
5. Kritik dan saran apa yang Anda ingin sampaikan kepada pondok pesantren
ini?........................................................................................................
3.1..................................................................................................... Kesimpulan
..............................................................................................................
3.2.......................................................................................................... Saran
LAMPIRAN....................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat maju membawa arus modernitas yang
sangat tinggi pada masyarakat. Di zaman sekarang modernitas dapat diidentifikasi
melalui perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin identik dengan berbagai
teknologi canggih yang membuat masyarakat dalam melakukan sesuatu akan
senantiasa praktis. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di
Indonesia yang hadir sejak 300-400 tahun yang lalu (Syafe'i, 2017). Meskipun
pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tradisional yang wariskan sejak
dahulu namun peranan pondok pesantren justru sangat dibutuhkan di zaman
modern seperti sekarang. Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga
pendidikan non formal yang tersebar di Indonesia. Dimana pondok pesantren lahir
ditengah-tengah masyarakat Setiap pondok pesantren memiliki ciri khas yang
berbeda-beda tergantung dari bagaimana tipe reader shipnya dan metode seperti
apa yang diterapkan dalam pembelajarannya.
1
Untuk itu disini kami akan mencoba menelaah seperti apa pendidikan
akhlak di suatu pesantren dan dilihat dari segi apa saja pesantren tersebut
dikatakan sebagai pesantren yang bersikap dinamis dimana pendidikan mengenai
akhlaknya apakah dapat menghadapi tantangan zaman. Berdasarkan fenomena
diatas, maka kami merasa perlu untuk meneliti ada potensi apa sehingga pondok
pesantren dapat membentuk suatu santri/lulusan yang berakhlak mulia serta
bagaimanakah pola pembelajaran akhlak di Pondok Pesantren Nuruzziyadah
Rembang Kabupaten Pasuruan.
2
6. Untuk mengetahui hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pembentukan akhlak di Ponpes Nuruzziyadah
7. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan
akhlak
8. Untuk mengetahui peran seorang Kiai dalam pengajaran tasawuf
9. Untuk mengetahui pelaksanaan tasawuf oleh santri di Ponpes
Nuruzziyadah
1.4. Tinjauan Kegiatan
1. Lokasi Penelitian : Ponpes Nuruzziyadah Rembang Kab. Pasuruan
2. Hari/Tanggal : Jum’at / 24 November 2023
3. Waktu : 09.00 – 14.00
4. Narasumber : Gus Maulana Dan Santri
3
BAB II
PEMBAHASAN
Cara mengajarkan akhlak baik dipondok ini yaitu pertama dengan mencari
pondok yang sesuai dengan syariat islam, jalan yang benar. Menurut pengurus
carilah guru yang dia itu tegas, karena itu yang akan membuat santri lebih fokus
dalam pembelajaran dan akhlak itu akan terbentuk, ketika ada santri yang tidak
faham guru itu langsung menayakan apakah santri itu faham, sehingga ketika
santri itu faham akan mudah ilmu lainya untuk masuk khusunya ilmu akhlak.
Ketika ada santri yang dimarahi kyai jangan sampai ada butiran semut kejelekan
yang ada didalam hati, harus ikhlas kepada guru. Ketika santri itu menyadari
bahwa kepada guru atau siapapun itu harus tunduk, misalnya dalam pembicaraan
harus berbahasa yang sopan. Cara mengajari santri berbahasa yang sopan yaitu
4
mengajarinya, sering berkumpul, diskusi yang akhirnya santri itu menjadi terbiasa
dalam pembicaraanya, dan akhirnya lama kelamaan menjadi sopan dalam
berbicara. Jika guru itu mengajarkan hal yang baik maka pasti santri itu akan
mengkuti gurunya. Santri disini juga selalu berkembang setiap waktu, karena
santri itu harus melaksanakan apa yang sudah diajarkan kyainya.
Amalan amalan yang dilakukan kyai untuk membentuk akhlak santri yang
baik yaitu memberi contoh bagaimana akhlak yang baik itu sesuai yang di ajarkan
oleh Nabi Muhammad SAW. Dan ada beberapa cara lain untuk pembentukan
akhlak ada tiga hal yang bisa dilakukan seseorang agar bisa memiliki akhlak yang
mulia. Pertama, didapat dengan bit tab`i wal fitrah yakni fitrah atau karakter yang
merupakan pemberian atau anugerah dari Allah SWT. Ini didasari atas sebuah
hadits yang menjelaskan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan
bersih. Ditambahkannya, manusia bisa dinilai dari akhlak dan moralnya.
Walaupun ada orang yang mempunyai ilmu tinggi, jabatan tinggi, keturunan
bagus, kekayaan banyak, atau punya rupa yang cantik, namun jika ia tidak punya
akhlakul karimah maka dia tidak akan terhormat, bahkan sulit diterima di tengah-
tengah masyarakat. Dengan demikian, tambahnya, pembentukan karakter anak
menjadi baik atau buruk di antaranya tergantung pengaruh dari kedua orangtua.
Jika orangtua ingin punya anak yang baik, maka dia harus memberikan
pendidikan yang baik dengan semisal memondokkan anaknya di pesantren.
Kedua, lanjut putera KH Mahrus Ali itu, akhlakul karimah didapat dengan cara
membiasakan diri dan memaksakan diri. Caranya adalah terus berusaha untuk
selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah
seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat baik kepada orang yang berbuat
buruk, dan lain sebagainya. "Ketiga, akhlakul karimah didapat dengan cara
belajar, dengan cara mondok di pesantren. Orang kalau ingin baik harus dengan
pesantren. Kita akan sulit berharap anak-anak kita baik tanpa lewat pesantren
karena pesantren punya lingkungan baik," tegasnya sambil mengutip Al-Quran
surat Attaubah ayat 119. Dalam kesempatan itu ia juga menyatakan bahwa
orangtua yang memondokkan anaknya di pesantren memiliki peluang besar untuk
mendapatkan keberkahan hidup, rezeki yang barakah dan dimudahkan oleh Allah.
5
Yang juga perlu diingat, mereka juga akan mendapatkan balasan pahala dari
Allah.
6
apa agar santri benar benar disiplin dan benar-benar terbiasa berakhlak yang baik.
Metode pendidikan akhlak diantaranya adalah metode pembiasaan, metode
keteladanan, metode nasihat dan metode perhatian. Kemudian untuk strategi
pendidikan akhlak- nya ini dibagi menjadi dua yaitu pendidikan langsung dan
pendidikan tidak langsung
6. Bagaimana hasil yang dicapai dan terlihat bagi para santri dalam
pemebentukan akhlak di ponpes ini?
Hasil terlihat dari pembentukan akhlak santri, dapat terlihat dari perilakunya
setiap hari yakni para santri yang beradap kepada para pengurusnya dan beradap
kepada kyai, kemudian dari adap yang nampak itu tampaklah juga adapnya
sewaktu santri itu berada dimasyarakat, dikarenakan akhlak santri itu benar-benar
tidak mengecewakan apabila berada ditengah-tengah masyarakat entah dalam segi
perbuatan atau dalam segi ucapan, kalau dalam segi perbuatan, perbuatannya
sewaktu berjalan berjumpa dan bersosialisasi mencerminkan akhlak yang baik
sebagaimana seorang santri, sedangkan dari segi ucapan, ucapannya santun yakni
berbicara menggunakan bahasa yang lembut dan bahasa yang sopan dan baik.
Tentu saja peran kyai sangat banyak dalam pengajaran tasawuf, bagaimana
cara kyai mengajarkan muridnya untuk bertasawuf. Kyai selalu mencotohkan
7
perilaku yang baik kepada muridnya agar muridnya bisa mencontohnya. Salah
satu cara mencontohkan tasawuf di pondok yaitu yang pertama muridnya di
belajari apa itu tasawuf, bagaimana cara menerapkannya. Tasawuf menurut kyai
adalah membersihkan hati, kyai mencotohkan dahulu bagaimana berperilaku yang
baik kepada masyarakat, kepada santrinya, kepada keluarga dan kyai selalu
memberi motivasi – motivasi yang baik agar dalam menerapkan hal yang baik itu
lebih semangat, Meskipun beliau tidak lulusan sarjana, beliau tetap jadi panutan
santri dan orang-orang sarjana, Menjadi motivator bagi para santrinya.
8
1. Pendidikan Akhlak Apa Saja Yang Telah Anda Terima Selama Mondok di
Ponpes ini?
9
3. Metode apa yang digunakan para pengajar diponpes ini, baik melalui lisan
ataupun perbuatan?
Metode yang digunakan disini sangat bervariasi salah satunya Kalau ustadz disini
mengajarnya menggunakan: metode diskusi. Dari diskusi itu timbul suatu
kesimpulan, dari kesimpulan timbul suatu ilmu yang mana ilmu itu terbentuk dari
metode yang telah diajarkan. Kalau metode yang digunakan Kyai sendiri pakai
metode lisan, menerangkan kitab lalu diterjemahkan dan dipraktekkan. kalau
metode perbuatan: Kyai nya mencontohkan, kemudian para santri meniru. Selain
metode diskusi juga menggunakan metode tanya jawab, ceramah, dan
demonstrasi.
4. Selama menuntut ilmu di ponpes ini apa suka dan duka yang dialami
selama diponpes?
Tentu saja suka dan duka banyak sekali, dan hal itu merupakan sesuatu yang wajar
di semua pendidikan. Kalau senangnya, Alhamdulillah disini senang banyak
teman, bisa ngobrol-ngobrol, bisa saling bergurau, kalau nggak paham pelajaran
bisa tanya, bisa ketemu kyai, pergaulannya terjaga, disini ada banyak ilmu,
Perasaan duka: Sedih pengen ketemu sama orang tua, kangen sama lingkungan di
rumah, tiba- tiba keingat sama orang tua terus nangis di kamar mandi, kalau sakit
gak ada yang ngunjungi, uangnya habis, makannya bingung. Disini dukanya
banyak, tapi senangnya banyak juga, dan Insya Allah senangnya itu akan berlanjut
sampai kita berkeluarga di dunia dan di akhirat nanti. Akan tetapi sedihnya itu
menjadi sebuah pengorbanan untuk menuju orang sukses di dunia dan akhirat.
5. Kritik dan saran apa yang Anda ingin sampaikan kepada pondok pesantren
ini?
Sebenarnya kritik kepada pondok itu tidak boleh, karena kita harus menerima apa
yang sudah diberikan oleh kyai mungkin hanya menyampaikan saran yaitu disini
ingin ada ekstrakurikuler, berupa sepak bola, voli, dan lain lain. Ingin sekali ada
pembelajaran Bahasa Arab. Dan juga karena disini mungkin pondoknya terbilang
baru, untuk fasilitas memang masih belum sepenuhnya, tapi alhamdulillah kami
para santri ikhlas menerima itu semua.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Kegiatan observasi ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Dalam penulisan
laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan di dalamnya baik dalam hal
sistematika penulisan maupun isi. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak.
11
LAMPIRAN
12