Anda di halaman 1dari 3

KELAS XI

RENAISSANCE, MERKANTILISME, DAN REFORMASI GEREJA DI EROPA

A. RENAISSANCE
Renaissance adalah gerakan perubahan besar di Eropa yang terjadi setelah abad pertengahan.
Istilah renaissance berasal bahasa Latin renaitre yang terdiri dari dua kata, yakni re berarti
kembali dan naitre berarti lahir.
Gerakan perubahan ini dimulai dari Italia yang kemudian menyebar ke seluruh Benua Eropa.
Jules Michelet merupakan sejarawan yang pertama kali mendefinisikan dan memperkenalkan
istilah Renaissance dalam karyanya yang berjudul 'Histoire de France'.
Secara garis besar, ciri utama dari Renaissance adalah humanisme, yaitu memanusiakan
manusia, empirisme yang berarti kebebasan pengembangan ilmu pengetahuan, dan rasionalisme,
yakni kebebasan dalam mengembangkan pikiran.
Pada dasarnya, Renaissance terjadi sebagai respons dari perilaku dominasi gereja terhadap
seluruh aspek kehidupan masyarakat Eropa. Untuk mengetahui lebih dalam, kita harus
mengetahui keadaan Eropa pada masa abad pertengahan yang dikenal juga sebagai periode Dark
Age atau abad kegelapan.
Abad pertengahan terjadi setelah Kekaisaran Romawi di abad IV Masehi runtuh. Pada masa
itu berkembang anggapan bahwa ilmu pengetahuan harus berlandaskan agama yang
menyebabkan gereja mendominasi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari bidang
pemerintahan, ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Tidak hanya itu, gereja bahkan
memengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah sehingga raja kehilangan
kekuasaannya dalam pemerintahan. Salah satu contoh dominasi gereja pada abad pertengahan
adalah pemberian hukuman kepada Nicolaus Copernicus yang menyebutkan matahari sebagai
pusat tata surya. Pernyataan tersebut tentu dianggap bertentangan dengan ajaran gereja sehingga
Copernicus dijatuhi hukuman mati.

a. Tokoh-tokoh Renaissance
Untuk memudahkan pembelajaran siswa, tokoh-tokoh Renaissance akan dibagi berdasarkan
bidang keahliannya, yaitu seni dan budaya, penjelajahan samudera, dan bidang ilmu
pengetahuan. Berikut ini penjelasannya:
1. Bidang Seni dan Budaya -> dalam bidang seni dan budaya, gerakan Renaissance
melahirkan sejumlah karya sastra, seni, dan arsitektur yang menawan di berbagai kota di
Eropa. Maka dari itu, Renaissance juga sering disebut sebagai sebuah gerakan budaya
yang sangat memengaruhi kehidupan intelektual Eropa pada periode modern awal.
Beberapa seniman yang terkenal pada masa Renaissance di antaranya Leonardo Da Vinci
(1452-1519), Raphael (1483-1520), dan Michaelangelo (1475-1564).
2. Penjelajahan Samudera -> Munculnya Renaissance menyebabkan kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan temuan baru, seperti temuan
Nicolaus Copernicus bahwa bumi itu bulat, penemuan teknologi kompas, dan lain-lain.
Hal tersebut kemudian mendorong para pelaut dari Spanyol, Portugis, dan negara Eropa
lainnya untuk berlayar menjelajah samudera mencari daerah baru. Tokoh yang terkenal
adalah Christopher Columbus (1451-1506) dan Ferdinand Magellan (1480-1521).

1
3. Ilmu Pengetahuan -> Eropa pada masa Renaissance memberi ruang yang ideal bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut ini adalah beberapa tokoh yang
berpengaruh dalam bidang ilmu pengetahuan.
 Petrarch (1304-1374), dianggap sebagai Bapak Humanisme Renaissance Italia.
 Nicolaus Copernicus (1473-1543), ahli matematika dan astronomi dari Polandia yang
terkenal dengan teori Heliosentris, yaitu matahari sebagai pusat tata surya.
 Johannes Kepler (1571-1630), astronomi asal Jerman yang berpendapat bahwa orbit
dari planet-planet yang mengitari matahari bukan berbentuk lingkaran, melainkan
elips.
 Galileo Gelilei (1564-1642), ilmuwan Italia yang menemukan teleskop sehingga
dapat melihat gunung-gunung di bulan dan menemukan bahwa Jupiter memiliki 4
satelit.

b. Pengaruh Renaissance terhadap dunia


 Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian setiap individu manusia.
Manusia berupaya menjadi manusia merdeka dan memaksimalkan potensi dirinya
 Berkembangnya ilmu pengetahuan, seni, budaya, dan kebebasan berpikir
 Menguatnya kaum pedagang/ pengusaha sehingga membuat mereka tumbuh menjadi
kelas penguasa baru
 Memicu berbagai inovasi dan penemuan baru dalam ilmu pengetahuan

B. Merkantilisme
Istilah Merkantilisme berasal dari kata bahasa Inggris Merchant yang berarti pedagang.
Artinya dalam paham teori merkantilisme, jika setiap negara ingin maju maka harus melakukan
perdagangan dengan negara lainnya. Akibatnya, sumber kekayaan negara dapat diperoleh dari
surplus perdagangan luar negeri dalam bentuk emas atau perak. Dengan adanya kontak dengan
negara lain maka akan muncul pula kebijakan waktu yang mendorong aktivitas ekspor dan juga
membatasi impor agar perdagangan internasional berjalan sehat.
Merkantilisme adalah teori ekonomi yang menyatakan bahwa kemakmuran suatu negara
ditentukan oleh jumlah penanaman modal atau aset yang dimilikinya dan ukuran perdagangan
luar negerinya. Konsep merkantilisme dijelaskan oleh para pemikir terkemuka seperti filsuf
Prancis Jean Bodin. Jean Bodin membahas teori uang dan harga meningkat karena pajak impor
dari luar negeri dan pajak yang perlu dikeluarkan. Sebagai salah satu sistem ekonomi yang besar,
banyak para ilmuwan dan ahli yang berpendapat tentang praktik teori merkantilisme.
Salah satunya Thomas Mann yang merupakan seorang pedagang Inggris dan membahas
teori surplus perdagangan bahwa pendapatan dari surplus perdagangan atau lebih tinggi dapat
membuat negara makmur secara ekonomi. Jean-Baptiste Colbert, seorang pegawai negeri
Perancis dan Menteri Ekonomi dan Keuangan, berbicara tentang betapa pentingnya posisi
seorang pedagang dan bagaimana pedagang dan penguasa atau pemerintah dapat bekerja sama
untuk memajukan perekonomian negara. Sir William Petty adalah seorang ekonom Inggris,
ilmuwan dan filsuf yang membahas teori ekonomi dan aritmatika politik, teori tenaga kerja dan
teori mata uang.
Kebijakan-kebijakan yang ada dalam sistem ekonomi merkantilis antara lain:
1) Pendirian daerah jajahan di luar negeri
2) Tarif tinggi dikenakan pada produk jadi
3) Mengoptimalkan penggunaan sumber daya dalam negeri

2
4) Ekspor emas dan perak, termasuk metode pembayaran, dilarang
5) Koloni dilarang berbisnis dengan negara lain
6) Mendominasi pasar di pelabuhan-pelabuhan utama
7) Membatasi upah
8) Mengeluarkan subsidi ekspor
9) Larangan perdagangan kapal asing
10) Promosi industri manufaktur melalui penelitian dan subsidi langsung
11) Membatasi konsumsi domestik melalui hambatan non-tarif untuk perdagangan
Tujuan utama dari konsep atau teori merkantilisme adalah untuk membangun suatu bangsa,
terutama di masa perang yang terus-menerus, dimana bangsa- bangsa harus mencari cara untuk
memperkuat ekonomi mereka dan melemahkan musuh asing.

C. REVORMASI GEREJA
Reformasi gereja adalah suatu skisma atau perpecahan yang terjadi pada Gereja Katolik di
Eropa pada abad ke-15. Gerakan ini merupakan upaya untuk melakukan revolusi ajaran Kristen
agar sesuai dengan Alkitab. Selain itu, paham baru seperti sekulerisme, individualisme, dan
humanisme juga berusaha untuk meruntuhkan dominasi gereja dalam tatanan kehidupan di
Eropa. Lahirnya gerakan Reformasi Gereja tak lepas dari pengaruh Renaissance yang muncul di
Italia pada sekitar abad ke-14.
a. Faktor munculnya Reformasi Gereja
Faktor munculnya Reformasi Gereja salah satunya adalah adanya penyimpangan terhadap
ajaran Kristen oleh internal gereja. Orang-orang mulai mengkritik otoritas kepausan dan
mempertanyakan berbagai penyalahgunaan dan ketidaksesuaian Gereja Katolik sebagai pusat
politik dan budaya Kekristenan di Eropa. Mereka mengkritik doktrin-doktrin yang dianggap
palsu dan mengutuk korupsi Gereja Katolik Roma. Praktik korupsi yang dimaksud adalah jual-
beli jabatan rohaniwan serta penjualan indulgensi atau penebusan dosa. Selain itu, tumbuhnya
nasionalisme membuat para raja di Eropa menolak dominasi dari gereja.

b. Tokoh-tokoh Reformasi Gereja


Tokoh penggerak Reformasi Gereja di Eropa adalah Martin Luther, yang kemudian diikuti
oleh beberapa tokoh lainnya
Martin Luther Titik awal dimulainya reformasi adalah ketika Martin Luther memaku
selembar kertas yang berisi 95 kritik terhadap otoritas Gereja Katolik. Aksi ini dilakukan di
depan sebuah gereja di Wittenberg, Jerman, pada 31 Oktober 1517. Saat itu, Martin Luther
dikenal sebagai seorang biarawan dan dosen di sebuah universitas di Wittenberg. Pada 1521,
Luther dipanggil ke hadapan Dewan Worms dan secara resmi dikucilkan oleh Gereja Katolik.
Tidak hanya itu, Dewan Worms mengutuk aksi Luther dan melarang warga Kekaisaran Romawi
Suci untuk membela ataupun menyebarkan gagasan-gagasannya. Atas perlindungan Frederick
III, Luther kemudian menerjemahkan Alkitab dari bahasa latin ke bahasa Jerman. Alhasil,
legitimasi para imam Katolik pun terancam karena orang-orang tidak perlu bergantung padanya
untuk menafsirkan Alkitab. Pada akhir reformasi, Lutheranisme telah menjadi agama di sebagian
besar wilayah Jerman, Skandinavia, dan Baltik.

Anda mungkin juga menyukai