Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Mp-Asi Terhadap

Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan Di Desa Dongos


Kedung Jepara
Anzala Amalia Wijaya*, Siti Nur Umariyah Febriyanti**, Heni Wijayanti***

PROGAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG


Email: 2104051@stikesyahoedsmg.ac.id
Abstrak
Latar Belakang: Pemberian makanan pendamping MP-ASI sangat dibutuhkan karena memenuhi gizi pada balita
terutama pada balita 6-24 bulan. Pemberian makanan pendamping asi ini merupakan proses perubahan asupan air
susu menuju makanan yang memiliki jenis, tekstur , jumlah dan frekuensi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Tujuan penelitian : tujuan penelitian Mengetahui Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Mp-Asi Terhadap
Tingkat Pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan Di Desa Dongos Kedung Jepara.
Metode Penelitian : Jenis dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah quasy
experiment Desain yang digunakan dalam penelitian menggunakan desain one group pretes and post test design.
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu kelompok perlakuan dengan jumlah sampel 44 ibu balita
yang berada diposyandu desa dongos Teknik dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel Accidental
Sampling.
Hasil penelitian : hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil simpulan sebagai berikut
Tingkat pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan tentang MP-ASI memiliki nilai rata rata 83,30
masuk dalam kategori tingkat pengetahuan baik.
Kesimpulan :Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan sebelum dan sesudah pemberian
penkes MP-ASI Di Desa Dongos Kedung Jepara dengan nilai P value ≤ 0,05 yaitu 0,000
Kata Kunci : Balita, MP-ASI, Pengetahuan.

The Influence of the Provision of Mp-Asi Health Education on the Knowledge


Level of Mothers Toddlers Age 6-24 Months in Dongos Village, Kedung Jepara
Abstract
Background: he provision of complementary foods for MP-ASI is very necessary because it fulfills
nutrition for toddlers, especially for toddlers 6-24 months. The provision of complementary feeding is a
process of changing milk intake to foods that have the type, texture, amount and frequency according to
the body's needs
Research Methods: The type in this research is quantitative. The research method used is a quasi experiment. The
design used in this study uses a one group pretest and post test design. In this study, researchers only used one
treatment group with a sample of 44 mothers of children under five who were at the posyandu in Dongos village.
The technique in this study used the Accidental Sampling technique.
The results of the study: the results of the research and discussion that have been carried out can be concluded as
follows. The level of knowledge before giving health education about MP-ASI has an average value of 83.30 which
is included in the category of good knowledge level.
Conclusion: There is an influence on the level of knowledge of mothers of toddlers aged 6-24 months before and
after giving MP-ASI health education in Dongos Village, Kedung Jepara with a P value of 0.05, which is 0.000.

Keywords: Toddler, MP-ASI, Knowledge


Latar belakang itu sendiri. Sedangkan faktor yang tidak

Masa kanak-kanak langsung yaitu pengetahuan ibu terhadap

merupakan masa dimana proses gizi balita, status ekonimi, fasilitas

pertumbuhan dan perkembangannya kesehatan dan juga sosial budaya. Tingkat

memberikan pengaruh besar dalam kehadiran ibu untuk mengikuti posyandu

diri setiap individu. Pada periode juga berperan penting bagi status kesehatan

Golden Age pertumbuhan dan gizi balita karena dengan mengikuti kegiatan

perkembangan balita jika tidak tersebut dapat meningkatkan wawasan

dipantau dengan baik maka tidak pengetahuan ibu balita.[3]

dapat diperbaiki pada periode Pemberian gizi yang sesuai dan tepat
selanjutnya. [1]
penting bagi orang tua pada balita merupakan keperluan yang
untuk memahami betapa pentingnya penting bagi setiap manusia, terutama pada
untuk mencapai periode golden age balita usia 6-24 bulan dimana dalam usia
dimana pemberian ASI ekslusif tersebut untuk pertama kalinya anak
selama 6 bulan dan MP-ASI ketika diperkenalkan makanan atau biasa disebut
usia lebih dari 6 bulan. Apabila dengan pemberian MP-ASI. Pemberian
balita tersebut mendapatkan asupan makanan pendamping asi ini merupakan
gizi yang sesuai dan tepat maka akan proses perubahan asupan air susu menuju
terwujudanya tumbuh kembang makanan yang memiliki jenis, tekstur,
balita yang optimal. [2]
jumlah dan frekuensi yang sesuai dengan

Anak balita tergolong dalam individu kebutuhan tubuh.[4] pada pemberian MP-ASI

yang rawan terhadap masalah kesehatan yang kurang terhadap kualitas dan kuantitas

gizi, karena dimasa tumbuh kembang balita gizi makanan akan berdampak terhadap gizi

yang sangat pesat membutuhkan suplai balita yang kurang dan juga dapat terjadinya

makanan dan gizi yang cukup agar tidak stunting terutama pada anak usia dibawah 2

mengakibatkan gangguan pada gizi balita. tahun. [5]

Ada beberapa faktor yag mempengaruhi World Health Organization


status gizi balita diantaranya yaitu faktor menetapkan bahwa, lebih dari 156 juta anak
langsung dan tidak langsung. Faktor usia kurang dari 5 tahun mengalami gizi
langsungdiantaranya asupan makanan yang stunting dan juga 51 juta anak mengalami
diberikan dan juga kondisi kesehatan anak
gizi kurang. Sedangkan prosentase gizi penyebab lainnya balita kekurangan gizi,
balita di Jawa Tengah sesuai dengan Riset salah satunya kebiasaan ibu yang peduli dan
Kesehatan daerah tahun 2018, presentase mengontrol kebiasaan makan anaknya
gizi buruk pada balita usia 0-59 bulan di sehingga anaknya dapat makan secara
sebesar 3,7% sedangkan presentase gizi teratur dan bersikap tertib pada makanan.
kurang adalah 13,6%.[6] Namun disisi lain ada juga kebiasaan
seorang ibu yang memberikan makan sesuai
Kabupaten Jepara merupakan
dengan keinginan sang anak misalnya pada
kabupaten/kota dengan presentase paling
kasus anak yang tida mau makan sayur, hal
tinggi di wilayah Jawa Tengah dengan
ini dapat berakibat pada anak susah makan
kategori gizi kurang pada balita usia 0-59
teratur.[8]
bulan sebesar 5,4%.[6] Adapun beberapa
faktor yang mendasari angka gizi kurang Hasil studi pendahuluan yang
yaitu factor Pendidikan, ekonimi serta pola dilakukan oleh peneliti di posyandu desa
asuh orang tua yang berperan penting dalam Dongos Kabupaten Jepara, pada tahun 2021
masa perkembangan dan pertumbuhan tercatat 56 balita usia 0-5 tahun mengalami
balita. Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Berat badan kurang dan 11 balita usia 0-5
tahun 2016 menyatakan bahwa hasil tahun mengalami berat badan yang sangat
prsentase data yang diperoleh yaitu balita kurang. Sedangkan kategori balita
dalam kategori gizi buruk sebanyak 1. 885 berdasarkan status gizi yaitu sebanyak 12
(2,7%) balita dalam kategori gizi buruk, balita menalami gizi buruk, 25 balita
sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 1.821 mengalami gizi kurang. Kurangnya
(2,62%) dan tahun 2018 sebanyak 591 pengetahuan para ibu balita di desa Dongos
(3,84%) balita dalam kategori gizi buruk.[7] di dasari karena rendahnnya factor SDM, hal
yang mendasari factor tersebut adalah faktor
Penyebab terjadinya gizi kurang
Pendidikan yang rendah, dimana banyak
bukan hanya dari jumlah makanan saja yang
dari mereka hanya tamatan sekolah dasar
diberikan melainkan pola pemberian makan
(SD), banyak dari mereka memutuskan
pada balita juga menjadi penyebab
berhenti sekolah karena lebih memilih nikah
terjadinya gizi kurang dimana pengetahuan
diusia muda serta faktor ekonomi yang
ibu menjadi poin utama dalam mengasuh
kurang mendukung sehingga banyak dari
balita. Faktor budaya juga dapat menjadi
mereka memutuskan berhenti sekolah untuk
bekerja, saat ini desa dongos menjadi desa digunakan adalah quasy experiment Desain
termiskin sekecamatan Kedung kabupaten yang digunakan dalam penelitian
menggunakan desain one group pretes and
Jepara. Beberapa factor diatas menjadi salah post test design. Dalam penelitian ini
satu penyebab gizi buruk pada balita. peneliti hanya menggunakan satu kelompok
perlakuan dengan jumlah sampel 44 ibu
Dari hasil observasi pada orang tua balita yang berada diposyandu desa dongos
Teknik dalam penelitian ini menggunakan
balita menyatakan bahwa banyak dari
teknik sampel Accidental Sampling.
mereka memberikan makanan pendamping
HASIL
ASI secara dini serta mengabaikan pola
1. Analisa deskriptif tingkat pengetahuan
makan balita yang tidak teratur, maka
pengetahuan ibu mengenai pemberian MP- sebelum pemberian penkes MP-ASI

ASI sangatlah penting. Banyak juga ibu Tabel 4.1 Deskriptif statistik tingkat
balita yang kurang paham mengenai gizi apa pengetahuan sebelum
pemberian penkes MP-ASI
yang cocok untuk diberikan pada balita.
Berdasarkan hasil survei dari Posyandu desa Inter N Me Std.de M M
vensi dian viasi in ax
Dongos, terdapat program penanganan
Sebel 4 80,0 10,22 65 10
mengenai MP-ASI yaitu program pemberian
um 4 0 7 0
makanan tambahan (PMT) pada balita. penke
s MP-
Program PMT ini sudah berjalan dengan
ASI
cukup baik namun terkadang masih terjadi
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
kendala dimana kurang tepatnya sasaran
pada pemberian PMT pada balita dilihat dari maka dapat diketahui bahwa rata-rata
cakupan wilayah desa Dongos yang cukup nilai tingkat pengetahuan Ibu Balita Usia
luas sehingga kurangnnya pantauan yg ketat
6- 24 Bulan Di Desa Dongos Kedung
dalam pemberian makanan tambahan
(PMT). Jepara. sebelum pemberian pendidikan

METODE kesehatan MP-ASI mempunyai nilai

Penelitian telah lolos dari tim etik median 80,00, nilai minimum 65, nilai
dengan nomor
68/KEP/UNKAHA/SLE/VIII/2022 tanggal maksimum 100, dengan standar deviasi
30 Agustus 2022 Jenis dalam penelitian ini
10,227.
adalah kuantitatif. Metode penelitian yang
2. Analisa deskriptif tingkat Tabel 4.3
Analisis perbedaan
tingkat pengetahuan
pengetahuan sesudah pemberian sebelum dan sesudah
pemberian penkes
penkes MP-ASI MP-ASI.
Pen Tingkat T M P.
Tabel 4.2 Deskriptif statistik didi N pengetah ie ea V
tingkat pengetahuan kan uan s n al
sesudah pemberian kese M Std. R u
penkes MP-ASI hata edi devi an e
n an asi k
Inte N Me Std.d M M MP-
rven dia evias in a ASI
si n i x Seb 4 8 0, 0,
elu 4 80, 10,2 0 00
Sesu 4 92, 7,579 7 1 m 00 27 0 0
dah 4 50 5 0 Sesu 4
penk 0 dah 4 92, 7,57
es 50 9
MP-
ASI Berdasarkan tabel 4.3 diatas

Berdasarkan tabel 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa tingkat

maka dapat diketahui bahwa rata-rata pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan

nilai tingkat pengetahuan Ibu Balita sebelum pemberian pendidikan

Usia 6- 24 Bulan Di Desa Dongos kesehatan MP-ASI mempunyai nilai

Kedung Jepara. sesudah pemberian median 80,00, sedangkan tingkat

pendidikan kesehatan MP-ASI pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan

mempunyai nilai median 92,50, nilai sesudah pemberian pendidikan

minimum 75, nilai maksimum 100, kesehatan MP-ASI mempunyai nilai

dengan standar deviasi 7,579. median 92,50 nilai ties 8 yang berarti

3. Analisa perbedaan tingkat nilai kelompok kedua (post test) sama

pengetahuan sebelum dan sesudah besarnya dengan nilai kelompok pertama

pemberian penkes MP-ASI (Pre test), , Hasil uji statistik dengan

menggunakan Uji Wilcoxon


menunjukkan nilai P value ≤ 0,05 yaitu rata 83,30). Meskipun nilai rata-rata baik

0,000 yang berarti pengaruh tingkat ada beberapa pengetahuan dari responden

pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan yang kurang antara lain masih banyak ibu

sebelum dan sesudah pemberian penkes yang belum mengetahui jenis MP-ASI apa

MP-ASI Di Desa Dongos Kedung Jepara yang diberikan sesuai dengan usia anaknya.

Sehingga perlu dilakukan upaya untuk


PEMBAHASAN
meningkatkan tingkat pengetahuan Ibu
1. Analisa deskriptif tingkat
balita usia 6-24 bulan tentang MP-ASI.
pengetahuan sebelum pemberian
Pengetahuan seseorang terhadap
penkes MP-ASI
suatu objek mempunyai intensitas atau
Hasil penelitian berdasarkan
tingkatan yang berbeda. Pengukuran
tabel 4.1 diatas maka dapat diketahui
pengetahuan dapat dilakukan dengan
bahwa rata-rata nilai tingkat
wawancara atau angket yang menanyakan
pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24
tentang isi materi yang akan di ukur dari
Bulan Di Desa Dongos Kedung
subjek atau responden ke dalam
Jepara. sebelum pemberian
pengetahuan yang ingin diukur dan
pendidikan kesehatan MP-ASI
disesuaikan dengan tingkatannya. [24]
banyak
Tingkat pengetahuan memiliki nilai
faktor yang dapat mempengaruhi
rata rata 83,30 masuk dalam kategori
pengetahuan salah satunya adalah
tingkat pengetahuan baik.
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan
Tingkat pengetahuan Ibu Balita Usia
merupakan suatu cara penunjang program-
6- 24 Bulan di Desa Dongos Kedung Jepara
program kesehatan yang dapat menghasilkan
sebelum pemberian pendidikan kesehatan
perubahan dan peningkatan pengetahuan
MP-ASI termasuk kategori baik (nilai rata-
dalam waktu yang pendek. Konsep 2. Analisa deskriptif tingkat

pendidikan kesehatan merupakan proses pengetahuan sesudah pemberian

belajar pada individu, kelompok atau penkes MP-ASI

masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai Hasil penelitian berdasarkan tabel

kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu 4.2 diatas maka dapat diketahui bahwa rata-

mengatasi masalah kesehatan menjadi rata nilai tingkat pengetahuan Ibu Balita

mampu.[11] Usia 6- 24 Bulan Di Desa Dongos Kedung

Hasil penelitian ini didukung Jepara. sesudah pemberian pendidikan

oleh penelitian yang dilakukan oleh kesehatan MP-ASI menunjukkan tingkat

Ade (2020) dengan judul Pengaruh pengetahuan yang lebih baik dibandingkan

Penyuluhan Gizi Terhadap sebelum diberikan pendidikan kesehatan

Perubahan Pengetahuan dan Perilaku MP-ASI.

Ibu Dalam Pemberian MP-ASI. Hasil analisis sebelum dan sesudah

Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan pada Ibu

terdapat pengaruh penyuluhan gizi Balita Usia 6- 24 Bulan menggambarkan

terhadap perubahan tingkat peningkatan tingkat pengetahuan pada Ibu

pengetahuan ibu dalam pemberian Balita Usia 6- 24 Bulan. Hasil penelitian

Makanan Pendamping ASI anak 6 - tersebut dapat dilihat dari nilai rata rata

24 bulan dan terdapat pengaruh tingkat pengetahuan antara sebelum dan

penyuluhan gizi terhadap perubahan sesudah pemberian pendidikan kesehatan,

prilaku ibu dalam pemberian Maka dapat disimpulkan bahwa pemberian

Makanan Pendamping ASI anak 6 - pendidikan kesehatan pada Ibu Balita Usia

24 bulan 6- 24 Bulan mampu meningkatkan tingkat


pengetahuan tentang MP-ASI. Sebelum berpartisipasi aktif dalam gerakan

dilakukan pendiidkan kesehatan beberapa kesehatan masyarakat sehingga

pengetahuan dari responden yang kurang perubahan perilaku merupakan hasil dari

antara lain ibu belum mengetahui jenis MP- pendidikan Kesehatan [11].

ASI apa yang diberikan sesuai dengan usia Hasil penelitian ini didukung

anaknya, Sesudah diberikan pendiidkan oleh penelitian yang dilakukan oleh

kesehatn ibu balita usia 6-24 bulan Trisuci Aprilia (2019) dengan judul

mengetahui jenis MP-ASI apa yang Efektifitas Kelas Edukasi Makanan

diberikan sesuai usia anaknya. Pendamping Asi (Mp-Asi)Dalam

Hasil penelitian ini sejalan Peningkatan Pengetahuan Ibu Bayi.

dengan teori dan penelitian yang telah Hasil penelitian menunjukkan rata-rata

ada tentang pendidikan ksehatan dapat pada pengetahuan sebelum intervensi

meningkatkan tingkat pengetahuan pada adalah 13.43. pada pengukuran kedua

Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan tentang MP- didapatkan rata-rata 14.7. Terlihat

ASI. Hal ini dikarenakan pendidikan perbedaan nilai mean sebelum dan

kesehatan dapat berperan untuk merubah setelah intervensi adalah 1.27.

perilaku individu, kelompok dan 3. Analisa perbedaan tingkat pengetahuan

masyarakat sesuai dengan nilai-nilai sebelum dan sesudah pemberian penkes

kesehatan. Perubahan perilaku yang MP-ASI

diharapakan adalah dapat memelihara Hasil penelitian berdasarkan tabel

dan meningkatkan kesehatan, mencegah 4.3 diatas maka dapat diketahui bahwa

risiko terjadinya sakit, melindungi diri tingkat pengetahuan Ibu Balita Usia 6-

dari ancaman penyakit, serta 24 Bulan sebelum pemberian pendidikan


kesehatan MP-ASI mempunyai nilai pemberian pendidikan kesehatan berupa

median 80,00, sedangkan tingkat pengertian, dampak dan manfaat

pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan pemberian MP-ASI menggunakan

sesudah pemberian pendidikan kesehatan metode ceramah. Pendidikan Kesehatan

MP-ASI mempunyai nilai median 92,50, tersebut dilaksanakan selama 65 menit,

serta nilai ties 8 yang berarti nilai ties dimana 10 menit pertama tahap

merupakan nilai kelompok kedua (post pembukaan dan perkenalan, 40 menit

test) sama besarnya dengan nilai untuk melakukan pemaparan materi

kelompok pertama (Pre test), jadi antara yang diberikan dan 15 menit sebagai

pre test dan post test nilainya ada yang penutup dan tanya jawab, pemberian

sama sebanyak 8 responden materi hanya dilakukan satu kali pada

penyebabnya responden saat pre test Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan dapat

sudah memiliki nilai pengetahuan yang meningkatkan tingkat pengetahuan ibu

sama.Hasil uji statistik dengan tentang MP-ASI. Pendidikan kesehatan

menggunakan Uji Wilcoxon akan memberikan manfaat dan tujuan

menunjukkan nilai P value ≤ 0,05 yaitu dalam meningkatkan pengetahuan,

0,000 yang berarti pengaruh tingkat kesadaran, kemauan dan kemampuan

pengetahuan Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan masyarakat untuk hidup sehat dan

sebelum dan sesudah pemberian penkes berperan aktif dalam upaya kesehatan.

MP-ASI Di Desa Dongos Kedung Jepara [12]

. Berdasarkan hasil penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian sesuai dengan teori yang mengatakan

tersebut dapat disimpulkan bahwa bahwa pendidikan berhubungan erat


dengan proses belajar. Belajar adalah Desa Lambada Lhok Aceh Besar. Hasil uji

suatu kegiatan untuk menguasai segala statistic diperoleh nilai p-value = 0,031.

sesuatu yang berguna bagi orang Kesimpulan ada perbedaan yang signifikans

tersebut. Kegiatan belajar terdiri dari tiga antara kesesuaian pemberian MP-ASI pada

fase pokok, yakni masukan (input), bayi usia 6-12 bulan sebelum dan sesudah

proses, dan keluaran (output). Masukan diberikan pendidikan kesehatan. Diharapkan

menyangkut subyek atau sasaran belajar kepada petugas kesehatan agar dapat

dengan berbagai latar belakangnya, memberikan pendidikan kesehatan secara

proses adalah mekanisme terjadinya menyeluruh tentang pemberian MP-ASI

perubahan kemampuan pada subyek yang tepat kepada ibu yang memiliki anak

belajar, sedangkan keluaran merupakan usia 6-12 bulan khususnya.

hasil dari kegiatan belajar yang telah Berdasarkan analisa peneliti tidak

dilakukan yang terdiri dari kemampuan ada kesenjangan antara hasil penelitian, teori

baru atau perubahan baru pada diri dan penelitian pendukung, sehingga terbukti

subjek belajar salah satunya adalah bahwa dari hasil penelitian telah diketahui

meningkatnya oengetahuan bagi subjek bahwa pemberian pendidikan kesehatan

belajar. pada Ibu Balita Usia 6- 24 Bulan dapat

Hasil penelitian ini di dukung oleh digunakan sebagai salah satu upaya yang

penelitian yang dilakukan oleh Eva efektif untuk dapat meningkatkan tingkat

Rosdiana (2020) dengan judul Pengaruh pengetahuan ibu tentang MP-ASI.

Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian KESIMPULAN

Mp-Asi Yang Tepat Dan Sesuai Bagi Ibu

Yang Memiliki Anak Usia 6-12 Bulan Di


Berdasarkan hasil penelitian dan 92.50 dengan nilai P value ≤ 0,05

pembahasan yang telah dilakukan dapat yaitu 0,000.

diambil simpulan sebagai berikut: REFERENSI

1. Tingkat pengetahuan sebelum 1. Nurmaliza SH. HUBUNGAN


PENGETAHUAN DAN
pemberian pendidikan kesehatan
PENDIDIKAN IBU TERHADAP
tentang MP-ASI mempunyai
STATUS GIZI BALITA. J Kesmas
nilai median 80,00 masuk dalam Asclepius 2019;1:106–15.

kategori tingkat pengetahuan 2. Muharram I, Faradillah A, Helvian

baik. FA, Sari JI. Pengaruh edukasi mp-asi


terhadap peningkatan pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan sesudah
ibu. 2021;20(2):76–90.
pemberian pendidikan kesehatan
3. Mahardika S. KEHADIRAN ANAK
tentang MP-ASI mempunyai BALITA DI POSYANDU DENGAN

nilai median 92,50 masuk dalam STATUS GIZI. 2016;

kategori tingkat pengetahuan 4. Meilany AM, Susilo R. Pengaruh


Pendidikan Kesehatan Terhadap
baik
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang
3. Terdapat pengaruh tingkat Konsep Halal Dan Sehat Pada

pengetahuan Ibu Balita Usia 6- MPASI Di Wilayah Puskesmas


Bojongsari. J Keperawatan
24 Bulan sebelum dan sesudah
Muhammadiyah
pemberian penkes MP-ASI Di 2020;000(September):159–64.

Desa Dongos Kedung Jepara 5. Rosdiana E, Yusnanda F, Afrita L.


sebelumnya memiliki median PENGARUH PENDIDIKAN
KESEHATAN TERHADAP
80.00 sesudah memiliki median
KESESUAIAN PEMBERIAN MP-
ASI GUNA PENCEGAHAN
STUNTING PADA BAYI USIA 6-
12 BULAN DI WILAYAH KERJA 10. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan
Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
031. Cipta; 2007.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa 11. Utari W, Arneliwati, Novayelinda R.


Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Pengetahuan Keluarga Tentang
Jateng Tahun 2019. Dinas Kesehat Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Provinsi Jawa Teng [Internet] ( Ispa ). J Online Mhs Progr Stud
2019;3511351(24):61. Available Ilmu Keperawatan Univ Riau 2014;1–
from: 7.
https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/
12. Maulana. Promosi Kesehatan.
storage/2020/09/Profil-Jateng-tahun-
Jakarta: EGC; 2009.
2019.pdf
13. Sulistyowati LS. Promosi Kesehatan
7. Aryani N, Wahyono B. Program
di Daerah Bermasalah Kesehatan.
Pemberian Makanan Tambahan
Jakarta: Kementerian Kesehatan
Pemulihan (PMT-P) untuk Penderita
Republik Indonesia; 2011.
Balita Gizi Buruk. Higeia J Public
Heal Res Dev 2020;4(3):460–70. 14. Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan
JM. Prinsip Dasar Makanan
8. Milda Riski Nirmala Sari, Leersia
Pendamping Air Susu Ibu ( MP-ASI )
Yusi Ratnawati. Hubungan
untuk Bayi 6 – 24 Bulan : Kajian
Pengetahuan Ibu tentang Pola
Pustaka. Basic Principles of
Pemberian Makan dengan Status Gizi
Complementary Feeding for Infant 6 -
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
24 Months : A Review. J Pangan dan
Gapura Kabupaten Sumenep. Amerta
Agroindustri 2015;3(4):1646–51.
Nutr 2018;2(2):182–8.
15. Lestiarini S, Sulistyorini Y. Perilaku
9. Ade. Pengaruh Penyuluhan Gizi
Ibu pada Pemberian Makanan
Terhadap Perubahan Pengetahuan dan
Pendamping ASI (MPASI) di
Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-
Kelurahan Pegirian. J PROMKES
ASI. J Ilmu Gizi Indones
2020;8(1):1.
2020;1(1):38–46.
16. Proveratiwati A. Kapita Selekta ASI
dan Menyusui. Yogyakarta: Nuha Rineka Cipta; 2007.
Medika; 2016.
26. Sugiyono. Statistik untuk penelitian.
17. Nasar SS. Makanan Pendamping ASI. Intermedia; 2015.
Jakarta: Detik.com.; 2019.
27. Notoatmodjo S. Metodologi
18. Mufida L. Prinsip Dasar MPASI Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Untuk Bayi Usia 6-24 Bulan. J Cipta; 2012.
Pangan dan Agroindustri
28. Prihandini, Metik; Iswanti, Dwi
2015;3:1646–51.
Indah; Karya, Siti Nur Umariyah F.
19. Anonim. Makanan Pendamping ASI Stikes. Pengaruh Pendidikan
(MP ASI). Jakarta: Dinas Pemerintah Kesehatan Dengan Metode
Kabupaten Dairi.; 2013. Demonstrasi Dan Metode Leaflet
Terhadap Motivasi Ibu Dalam
20. Donsu JD. Psikologi Keperawatan.
Pemberian Makanan Bergizi Bagi
Yogyakarta: Pustaka Baru Press;
Balita Di Posyandu Kunthisari Jetak
2017.
Kabupaten Semarang. Jurnal
21. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kebidanan, 2013.
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta;
2014.

22. Basuki A. Ekonometrika dan Aplikasi


dalam Ekonomi. Yogyakarta: Danisa;
2017.

23. Astuti I. Determinan Keberhasilan


Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu
Menyusui. J Heal Qual 2013;

24. Arikunto S. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta; 2010.

25. Notoatmodjo S. Kesehatan


Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai