Nama : Imam Fajri, S.

TP

NIP : 19950614 202202 1 002

NIS/Kelompok : 066 / 3

Angkatan Latsar : 2 / 158

Instansi : UPTD Benih Pertanian, Dinas Pertanian Cilacap

Kasus / Masalah Pokok : Revolusi Industri 4.0 : Tantangan dan Peluang untuk
Optimalisasi Pelayanan Publik

Soal :

Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang

terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Jawaban :

Pemerintah Indonesia di era revolusi industri 4.0 masih terkendala birokrasi dan
kesadaran instansi-instansi pemerintah dalam meningkatkan kompetensi literasi digital
guna terus bertahan dan berkembang di era globalisasi. Khususnya dalam pelayanan
publik, walaupun sudah terdapat peraturan perundang - undangan yang mengatur
tentang pedoman penyelenggaraan Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional
(SIPPN) yaitu Permen PAN RB No 13 tahun 2017 , namun masih terdapat beberapa
instansi pemerintah yang belum melaksanakan perintah undang-undang tersebut.
Menpan RB juga tidak mempunyai wewenang yang kuat dalam mendorong instansi
pemerintah untuk mengintegrasikan data pelayanan publik tiap instansi ke aplikasi
SIPPN.

Aktor yang terlibat dan peran setiap aktor berdasarkan konteks deskripsi
masalah pokok

1. Presiden Indonesia (Joko Widodo) : Memberikan peta jalan kepada instansi

pemerintah agar indonesia dapat menjadi negara yang berbasis industri 4.0.
2. Pemerintah pusat : Pengonsep roadmap/peta jalan bersama bapak presiden dalam
merumuskan langkah-langkah indonesia menuju negara industri 4.0.

3. Menteri PAN RB : Pembuat Undang-Undang yang mengatur tata pelaksanaan

pelayanan publik berbasis industri 4.0 namun kendalanya wewenang yang dimiliki
kurang mengikat instansi dibawahnya.

4. Instansi Pemerintah : Sebagai pelaksana Undang-Undang, terdapat instansi yang

kurang dalam berinisiatif melaksanaan peraturan undang-undangan.

5. Masyarakat / Rakyat Indonesia : Sebagai objek yang diberikan pelayanan publik.

Soal

Melakukan analisis terhadap :

A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan

Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang
terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus.

B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang

kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus

Jawaban A

1. Menpan RB melaksanakan tugas sesuai arahan atasannya yaitu intruksi dari Bapak
Joko Widodo dalam mengsukseskan indonesia menjadi negara berbasis indstri 4.0
(penerapan).

2. Instansi pemerintah ada yang tidak menjalankan kode etik dan perilaku ASN ke-4
yaitu melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (pelanggaran).

Jawaban B
Pelaksanaan Roadmap yang dibuat oleh bapak joko widodo selaku presiden indonesia
akan tidak on the track dan indonesia akan kalah saing dengan negera lain dalam
menyongsong era digitalisiasi industri 4.0.

Soal

Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan

konteks deskripsi kasus

Jawaban

Gagasan - gagasan alternatif yang diajukan sebagai berikut:

1. Memperkuat wewenang Menpan RB dalam pelaksanaan Permenpan RB No 13

Tahun 2017 agar semua instansi pemerintah disiplin dalam melaksanakan perintah
undang-undang.

2. Membuat workshop tentang tata cara pelaksanaan E-Goverment dan kompetensi

literasi digital kepada instansi yang belum bisa mengikuti sistem digitalisasi
pelayanan publik.

3. Menggencarkan pengadaan/upgrading perangkat keras untuk wilayah-wilayah

instansi daerah yang belum memilikinya atau yang sudah memiliki namun belum
standar.

Soal

Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan

pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Jawaban

1. Setiap instansi pemerintah dapat optimal dalam mewujudkan gagasan Presiden

Indonesia.
2. Kompetensi literasi digital ASN di setiap instansi pemerintah dapat meningkat
dengan cepat dan hal tersebut akan melancarkan jalannya pelaksanaan
menjadikan indonesia 4.0.

3. Pelaksanaan sistem E-Goverment akan menyeluruh dan seragam dalam hal

kecepatan seperti kecepatan komunikasi, pengambilan keputusan, dan kecepatan
pelayanan publik.