Anda di halaman 1dari 17

TUGAS KELOMPOK

AGENDA II LATSAR CPNS TAHUN 2022


GOLONGAN III ANGKATAN 3/162 KELOMPOK II

Nama Kelompok : RANTAI EMAS


Anggota : 1. dr. Lestari Nir Hidayah (091) 6. Watiningsih, S.E. (096)
2. Setiyo Syamsutrisno. S.T. (092) 7. Candra Pradipta, S.IP. (097)
3. Hasti Anggorowati, S.P. (093) 8. Yulianggi Trisya Pramesti, S.ST. (098)
4. Anggit Gumelar, S.H.. (094) 9. Dwi Anna Noersetyani, S.Hum. (099)
5. dr. Wiska Habiburohman Efendi (095) 10. Suranto, S.Or. (100)

Tempat Latsar : Kabupaten Cilacap


Identifikasi Isu (USG) : 1. Belum tercapainya target vaksin booster.
2. Cacar monyet.
3. Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Isu Yang Diangkat : Belum tercapainya target vaksin booster di Kabupaten Cilacap
Penyebab Isu : 1. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat;
2. Rendahnya masyarakat yang melek teknologi;
3. Kurangnya jumlah petugas Kesehatan di beberapa wilayah;
4. Belum optimalnya penyuluhan atau sosialisasi tentang vaksin;
5. Ketersediaan vaksin dari Dinas Kesehatan;
6. Belum optimalnya fasilitas jemput bola masyarakat yang akan divaksin;
7. Masih terdapat beberapa wilayah yang tidak percaya dengan Covid-19;
8. Beberapa wilayah yang masih terkendala akses jalan.

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pelaksanaan Vaksin Booster Untuk Mencapai Target di Kabupaten Cilacap
A. IDENTIFIKASI ISU
No. Deskripsi Issue/Sumber Kondisi saat ini Kondisi yang Data dukung
Issue diharapkan Data/Fakta
1 2 3 4 5
1 Kasus pertama penyakit Kementerian Kesehatan Kasus Cacar Monyet tidak
Cacar Monyet ditemukan di (Kemenkes) RI mengumumkan menyebar semakin luar ke
Indonesia. kasus cacar monyet atau penjuru negeri.
monkeypox pertama di Indonesia
pada Hari Sabtu, 20 Agustus 2022.
Pasien cacar monyet pertama di
Indonesia berjenis kelamin laki-laki
Sumber issue : Global
dan berusia 27 tahun. Pria tersebut
berasal dari DKI Jakarta dan
diketahui baru pulang dari luar
negeri.
2 Belum tercapainya target Jumlah masyarakat yang sudah Target vaksinasi booster
Vaksin Booster. divaksinasi dosis ketiga sebanyak mencapai minimal 50%
25.51% dari total target sasaran dari keseluruhan populasi.
vaksinasi. Cakupan vaksinasi
booster disebut masih jauh di
bawah standar Organisasi
Sumber issue : Global
Kesehatan Dunia (WHO) yang
minimal 50% dari keseluruhan
populasi.
3 Kenaikan harga BBM. Pertamina beberapa waktu Kenaikan harga BBM
sebenarnya sudah menaikan perlu dipertimbangkan
harga BBM nonsusbidi yang diatur lagi mengingat masih
dalam Keputusan Menteri banyak masyarakat yang
Sumber issue : Global (Kepmen) ESDM No. 62 menggantungkan hidup
K/12/MEM/2020 tentang Formula pada alat bersumber
Harga Dasar Dalam Harga bahan bakar minyak.
Pertalite dan Perhitungan Harga
Jual Eceran Jenis Bahan Bakar
Minyak Umum Jenis Bensin dan
Minyak Solar yang Disalurkan
Melalui Stasiun Pengisian Bahan
Bakar Umum.
4 Naiknya harga mie instan Harga mi instan tengah menjadi Kenaikan harga mie
sorotan saat ini, dimana instan tidak sampai tiga
dikabarkan bakal melonjak hingga kali lipat dan diharapkan
tiga kali lipat harga gandum global. Indonesia bisa mencari
importir gandum dari
Sumber : Global Negara lain

5 Penghapusan Tenaga Pemerintah beberapa waktu lalu Peluang penerimaan


Honorer telah meminta instansi pemerintah CPNS dan PPPK
pusat dan daerah untuk diperbanyak lagi. Jika
melakukan pemetaan terkait tidak ada honorer maka
pegawai non-ASN yang bisa instansi dapat membuat
diikutsertakan dalam seleksi SK untuk mengangkat
Sumber : Global CPNS maupun PPPK. Permintaan tenaga honorer nya.
tersebut disampaikan langsung
Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan
sekaligus Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Ad Interim. Dengan
ketentuan tersebut, pemerintah
sepakat untuk menghapus tenaga
honorer dalam tubuh birokrasi.
Para kepala daerah yang tersebar
di berbagai wilayah Indonesia
telah diwajibkan untuk tidak lagi
merekrut tenaga honorer, tanpa
terkecuali
ANALISIS ISU APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan)
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menguji kelayakan suatu
isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Metode APKL ini menggunakan
teknik scoring dalam penetapan prioritas isu :
➢ Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan sedang
menjadi pembicaraan orang banyak.
➢ Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,standar
ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu dicari Penyebab dan
pemecahannya.
➢ Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.
➢ KeLayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan tugas dan
tanggungjawab.
Aktual
1 : Pernah benar-benar terjadi
2 : Benar-benar sering terjadi
3 : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5 : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hiduporang banyak
Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal,realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Tabel Analisis Isu APKL (Aktual, Problematik, Kekhlayakan, Kelayakan)

Kriteria(skor)
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
Kasus pertama penyakit Cacar
1. 4 5 4 5 18 II
Monyet ditemukan di Indonesia.
Belum tercapainya target vaksin
2. 5 5 5 5 20 I
booster
3. Kenaikan Harga BBM 5 4 4 3 16 III
4. Naiknya harga mie instan 3 3 3 3 12 V
5 Penghapusan Tenaga Honorer 3 3 4 3 13 IV
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5

B. ANALISIS ISU USG (Urgency, Seriousness, and Growth)


Analis USG sebagai alat untuk mengetahui isu mana yang menjadi prioritas dengan
menggunakan kriteria Urgency (U), Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut
identifikasi USG. Interval penentuan prioritas adalah sebagai berikut :
Angka 1 : sangat tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 2 : tidak mendesak/gawat dan dampak
Angka 3 : cukup mendesak/gawat dan dampak
Angka 4 : mendesak/gawat dan dampak
Angka 5 : sangat mendesak/gawat dan dampak

Tabel Analisis Isu USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Peringkat

1. Belum tercapainya
5 5 5 15 I
target vaksin booster
2. Cacar Monyet 5 4 4 13 II
3. Naiknya Harga BBM 4 4 4 12 III

C. ISU YANG DIANGKAT (CORE ISSUE)


Simpulan dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG dan APKL diatas, maka isu
yang perlu diselesaikan adalah Belum Tercapainya Target Vaksin Booster.
D. PENYEBAB ISU (FISHBONE)
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu diselesaikan
adalah “Belum Tercapainya Target Vaksin Booster”. Akar penyebab masalah selanjutnya
didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material (bahan
baku), method (metode), dan mileu (lingkungan) sehingga hasilnya dirumuskan sebagai
berikut (analog) :

ANALISIS PENYEBAB MASALAH (Diagram Sirip Ikan/Fish Bone)


Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap isu prioritas dengan menggunakan Fishbone,
diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan, yaitu :
1. Man : Kurangnya jumlah petugas kesehatan di beberapa wilayah
2. Methods : Belum optimalnya penyuluhan atau Sosialisasi tentang vaksin
3. Materials : Belum optimalnya fasilitas jemput bola masyarakat yang akan divaksin
4. Milleu : Beberapa wilayah terkendala akses jalan

Gagasan Pemecahan Isu (Konsep Judul)

Untuk mengatasi core issue, ditentukan rancangan aktualisasi dengan judul


“Optimalisasi Pelaksanaan Vaksin Booster Untuk Mencapai Target di Kabupaten
Cilacap”.
Gagasan kegiatan ini dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan
analisis akar penyebab, maka penulis menyusun gagasan pada rancangan aktualisasi,
sebagai berikut :

No. GagasanKegiatan Langkah-langkah


1 2 3
1. Sosialisasi pentingnya vaksinasi booster a. Mencari referensi tentang cakupan
vaksin booster baik secara nasional
Menyelesaikan Penyebab : maupun wilayah Cilacap
Methods : Belum optimalnya penyuluhan b. Konsultasi dengan mentor
atau sosialisasi tentang vaksin c. Menjalin kerjasama dengan pemerintah
daerah dan pihak terkait
d. Menetapkan lokasi dan narasumber
yang kompeten di bidangnya
e. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi
tentang pentingnya vaksin booster
f. Melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi
melalui diskusi tanya jawab dengan
peserta serta memberikan kuesioner
pemahaman peserta terhadap materi
pentingnya vaksinasi booster
2. Membuat jalur percepatan vaksinisasi di a. Koordinasi dengan dinas terkait untuk
Kabupaten Cilacap menentukan jalur percepatan vaksinasi
b. Menentukan titik kumpul lokasi vaksinasi
Menyelesaikan Penyebab : c. Membuat jadwal kunjungan vaksinasi
Materials : Belum optimalnya fasilitas mobile dari puskesmas terdekat di
jemput bola masyarakat yang akan wilayahnya
divaksin d. Meminta arahan dan melakukan evaluasi
terkait rencana percepatan vaksin
booster di Kabupaten Cilacap dengan
pimpinan
3. Menambah personel Nakes a. Melaksanakan persiapan terkait
penambahan personel Kesehatan
Menyelesaikan Penyebab : b. Menjalin Kerjasama dengan pemerintah
Man : Kurangnya Jumlah petugas daerah dan pihak terkait
kesehatan di beberapa wilayah c. Membuat tim yang terstruktur
d. Mengevaluasi kegiatan
4. Pendampingan Pasca Vaksinasi a. Menyiapkan form dan obat – obatan
untuk pemantauan KIPI
b. Melaksanakan konsultasi dengan kepala
puskesmas terkait form pemantauan
KIPI
c. Memberikan pelayanan pantauan KIPI
d. Memberikan obat berupa paracetamol
sebagai obat untuk KIPI yang sering
terjadi
MATRIKS RANCANGAN KEGIATAN DALAM PENERAPAN NILAI DASAR BerAKHLAK

KETERKAITAN KONTRIBUSI
TAHAPAN OUTPUT/HASIL PENGUATAN
NO KEGIATAN SUBTANSI MATA TERHADAP VISI MISI
KEGIATAN KEGIATAN NILAI-NILAI DAERAH
PELATIHAN KEPALA DAERAH
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Terwujudnya Terlaksananya kegiatan Terlaksananya kegiatan
sosialisasi tentang peningkatan sosialisasi pentingnya sosialisasi pentingnya
pentingnya pengetahuan vaksin booster akan vaksin booster akan
vaksinasi booster masyarakat tentang memberikan menguatkan nilai
pentingnya vaksin kontribusi terhadap organisasi Profesional
booster visi Kabupaten dan Peka.
a. Mencari referensi Tersedianya data Kami mengutamakan Cilacap yaitu
tentang cakupan cakupan yang kualitas dalam mencari “Cilacap semakin Profesional yaitu
vaksin booster baik terpercaya dan realistis data cakupan vaksin sejahtera secara kemampuan yang tinggi
secara nasional booster untuk digunakan merata” dan misi dalam melaksanakan
maupun wilayah dalam pelaksanaan Kabupaten Cilacap tugas, bertanggung jawab
Cilacap yang pertama yaitu
sosialisasi. (Berorientasi secara keilmuan dan
Pelayanan) “Meningkatkan layanan selalu belajar untuk
pendidikan dan menyelaraskan
Kami melaksanakan tugas kesehatan rohani dan perkembangan ilmu
dengan jujur, jasmani, serta pengetahuan dan
bertanggungjawab, kesejahteraan sosial dan teknologi.
cermat,disiplin dan keluarga”
berintegritastinggi dalam Peka yaitu respon
mencari data cakupan seseorang atau organisasi
vaksin booster dalam menghadapi
(Akuntabel) kejadian atau perubahan
b. Konsultasi dengan Mendapatkan arahan Saya melakukan dan tanggap terhadap
mentor dari mentor konsultasi dengan mentor kondisi lingkungan baik
agar menemukan jalan internal maupun
pikiran yang selaras eksternal untuk
(Harmonis) mewujudkan pelayanan
prima.
Saya melakukan tugas
dengan kualitas terbaik
dalam berdiskusi dengan
mentor (Kompeten)
c. Menjalin kerjasama Mendapatkan Saya selalu terbuka dalam
dengan pemerintah informasi tambahan bekerja sama dengan
daerah dan pihak serta menciptakan pihak terkait untuk
terkait hubungan kerjasama
menghasilkan nilai tambah
yang baik
(Kolaboratif)

Saya menghargai setiap


pendapat dari semua
pihak terkait tanpa
memandang latar
belakang (Harmonis)
d. Menetapkan lokasi Lokasi pelaksanaan Saya mengutamakan
dan narasumber sosialisasi yang kualitas dalam
yang kompeten di memadai dari segi menetapkan lokasi dan
bidangnya kapasitas dan fasilitas, narasumber untuk
serta narasumber yang pelaksanaan sosialisasi.
ahli di bidangnya (Berorientasi Pelayanan)
sehingga materi
sosialisasi berkualitas. Saya bertindak proaktif
dalam menetapkan lokasi
dan narasumber untuk
kegiatan sosialisasi.
(Adaptif)
e. Melakukan Terlaksananya Saya akan menunjukkan
penyuluhan dan penyuluhan dan kinerja terbaik dalam
sosialisasi tentang sosialisasi tentang melakukan penyuluhan
pentingnya vaksin pentingnya vaksinasi dan sosialisasi pentingnya
booster booster vaksin booster.
(Kompeten)

Saya melaksanakan
penyuluhan dan sosialisasi
pentingnya vaksin booster
sebagai bentuk kepedulian
kepada masyarakat yang
masih enggan dan acuh
terhadap pelaksanaan
vaksin booster.
(Harmonis)
f. Melakukan evaluasi Adanya peningkatan Saya menyusun hasil
kegiatan sosialisasi pemahaman peserta evaluasi kegiatan
melalui diskusi terkait sosialisasi sosialisasi dengan jujur,
tanya jawab dengan pentingnya vaksin bertanggung jawab,
peserta serta booster cermat, disiplin dan
memberikan berintegritas tinggi.
kuesioner (Akuntabel)
pemahaman
peserta terhadap Saya dalam menyusun
materi pentingnya hasil evaluasi dapat
vaksinasi booster melakukan perbaikan tiada
henti untuk masyarakat
(Berorientasi pelayanan)
2. Membuat jalur Tersedianya jalur Tersedianya jalur Tersedianya jalur
percepatan percepatan vaksinasi percepatan vaksinasi percepatan vaksinasi
vaksinisasi di berkontribusi pada Visi memperkuat capaian
Kabupaten Cilacap a. Koordinasi dengan Adanya hasil Kami bekerja sama Pemerintah Kab. Cilacap nilai organisasi
dinas terkait untuk koordinasi dengan dinas terkait yaitu Cilacap Semakin budaya kerja
menentukan jalur penentuan jalur dalam menentukan jalur Sejahtera Secara Merata Kabupaten Cilacap
percepatan percepatan percepatan Misi Pemerintah Kab. yaitu Profesional yaitu
vaksinasi vaksinasi ( Kolaboratif ) Cilacap (Nomor 1): menunjukkan
Meningkatkan layanan kemampuan yang tinggi
Kami memahami dan pendidikan dan kesehatan dalam melaksanakan
memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani, serta tugas, bertanggung
masyarakat yang kesejahteraan sosial dan jawab secara keilmuan
terkadang masih minim keluarga. dan selalu belajar untuk
informasi mengenai posko menyelaraskan
vaksinasi. perkembangan ilmu
pengetahuan dan
( Beorientasi Pelayanan)
teknologi.
b. Menentukan titik Adanya titik kumpul Kami dalam mencari
kumpul lokasi lokasi vaksinasi tempat titik kumpul
vaksinasi mencari tanggung jawab
( Akuntabel )

Kami bertindak proaktif


dalam menentukan titik
kumpul vaksinasi
sehingga dapat
mempercepat target
vaksinasi.
( Adaptif )
c. Membuat jadwal Adanya jadwal Kami dalam menyusun
kunjungan kunjungan vaksinasi jadwal kunjungan dengan
vaksinasi mobile mobile dari kinerja terbaik
dari puskesmas puskesmas (Kompeten).
terdekat di
wilayahnya Kami membuat jadwal
vaksinasi mobile guna
menolong orang lain
dalam mempermudah
akses terhadap
vaksinasi.
( Harmonis )
d. Meminta arahan Finalisasi rencana Kami akan bersikap
dan melakukan percepatan proaktif ketika meminta
evaluasi terkait vaksinasi booster di arahan dan melakukan
rencana Kabupaten Cilacap evaluasi dengan
percepatan vaksin pimpinan. (Adaptif)
booster di
Kabupaten Kami melakukan evaluasi
Cilacap dengan terkait percepatan vaksin
pimpinan booster di Kabupaten
Cilacap dan melakukan
perbaikan tiada henti
untuk dapat tercapainya
target vaksin booster di
Kabupaten Cilacap.
(Berorientasi
Pelayanan)
1. Menambah Bertambahnya personel Penambahan personel Adanya kegiatan ini
Personel Nakes tenaga kesehatan dalam nakes petugas vaksin mendukung program
rangka mendukung booster berkontribusi pada vaksinasi akan
percepatan vaksinasi Visi Pemerintah Kab. menguatkan nilai
booster Cilacap yaitu Cilacap organisasi transparan,
a. Melaksanakan Dokumen berisi rincian Kami berusaha Semakin Sejahtera Secara profesional, dan
persiapan terkait daftar kebutuhan bertindak proaktif dalam Merata Misi Pemerintah kepedulian terhadap
penambahan penambahan tenaga persiapan terkait Kab. Cilacap (Nomor 1): sesama.
personel kesehatan penambahan personel Meningkatkan layanan
Kesehatan nakes agar kegiatan pendidikan dan kesehatan
berjalan dengan lancar. rohani dan jasmani, serta
(Adaptif) kesejahteraan sosial dan
keluarga
Kami akan melakukan
kinerja terbaik dalam
persiapan penambahan
personel nakes agar
tidak ada kendala
dalam tahapan kegiatan
selanjutnya
(Kompeten)
b. Menjalin Meningkatnya Kami akan bekerja
Kerjasama dengan kerjasama dengan sama dengan
pemerintah daerah pemerintah daerah dan pemerintah daerah dan
dan pihak terkait pihak terkait dalam bersinergi untuk hasil
rangka penambahan yang lebih baik dalam
personel nakes petugas penambahan personel
vaksinasi booster nakes petugas
vaksinasi booster
(Kolaboratif )

Kami akan menjalin


kerjasama dengan
pemda untuk
memahami dan
memenuhi sesuai
kebutuhan masyarakat
agar percepatan
vaksinasi booster
terlaksana dengan baik
(Berorientasi
Pelayanan)
c. Membuat tim yang Terbentuknya tim Memilih atau
terstruktur vaksinasi booster. merekomendasikan tim
dari tenaga kesehatan
yang memiliki dedikasi
tinggi untuk menjadi tim
dalam melaksanakan
vaksinasisasi. (Loyal)

Memberikan arahan atau


bekal kepada tenaga
medis yang akan menjadi
tim vaksinasisasi agar
tetap konsisten dalam
menjalankan tugasnya.
(Akuntabel)
d. Mengevaluasi Hasil evaluasi Kami akan terbuka dalam
kegiatan penambahan personil bekerja sama untuk
nakes menghasilkan nilai
tambah saat evaluasi
kegiatan penambahan
nakes.(Kolaboratif)

Kami dalam melakukan


evaluasi kegiatan
penambahan personil
nakes harus selaras
dengan tujuan.
(Harmonis)
2. Pendampingan Laporan kegiatan Kontribusi kegiatan Dengan malaksanakan
paska vaksinasi pendampingan paska Pendampingan paska kegiatan pendampingan
vaksinasi berisi data vaksinasi terhadap visi misi paska vaksinasi maka
kejadian medik paska Pemerintah Kabupaten akan menguatkan nilai
vaksinasi covid19 dan Cilacap yaitu organisasi yaitu
langkah profesional dan peka.
penanganannya Visi Pemerintah
Kabupaten Cilacap
a. Menyiapkan form Form pencatatan dan Dalammenyusun form "Cilacap semakin sejahtera
dan obat – obatan pelaporan KIPI pencatatan dan pelaporan secara merata"
untuk pemantauan KIPI kami melaksanakan Misi Pemerintah
KIPI tugas dengan jujur, Kabupaten Cilacap
betanggungjawab, cermat, “Mewujudkan
disipilin dan berintegritas demokratisasi, stabilitas
tinggi. (Akuntabel) keamanan, ketertiban
umum, ketentraman dan
Kami selalu menunjukkan perlindungan masyarakat.
kesediaan bekerjasama
dengan staff lain untuk
membuat form monitoring
dan evaluasi.
(Kolaboratif)
b. Melaksanakan Kami berusaha
konsultasi dengan berkonsultasi mengenai
kepala puskesmas form pencatatan dan
terkait form pelaporan KIPI dengan
pemantauan KIPI kepala puskesmas agar
mendapat hasil dengan
kualitas terbaik.
(Berorientasi Pelayanan)

Kami berusaha
bertindak proaktif
dengan terus melakukan
konsultasi di tiap
tahapan kegiatan agar
seluruh rangkaian
kegiatan berjalan
dengan lancar (Adaptif)
c. Memberikan Terwujudnya kegiatan Kami bersikap proaktif
pelayanan vaksinasi yang aman dengan bertanya terlebih
pantauan KIPI tanpa KIPI serius. dahulu kepada masyarakat
yang telah di vaksin
apakah ada keluhan paska
vaksinasi. (Adaptif)

Kami berusaha untuk


selalu ramah, cekatan,
solutif, dan dapat
diandalkan dalam
mencatat keluhan yang
berkaitan denagn kejadian
ikutan paska vaksinasi
covid. (Berorientasi
Pelayanan)
d. Memberikan obat Data semua kejadian Kami selalu berdedikasi
berupa medik yang terjadi dalam melaksanakan
paracetamol paska vaksinasi/ KIPI tugas dengan cara bekerja
sebagai obat untuk dan diduga keras dan teliti dalam
KIPI yang sering berhubungan dengan memberikan obat sesuai
terjadi vaksinasi covid19 keluhan yang di
sampaikan (Loyal)

Kami selalu peduli dan


mengutamakan kesehatan
para penerima vaksin
(Harmonis)

e. Evaluasi kegiatan Dokumen untuk Kami menyusun dokumen


pendampingan rekomendasi perbaikan rekomendasi perbaikan
paska vaksinasi dalam kegiatan dari data kejadian medik
pendampingan paska paska vaksinasi dengan
vaksinasi covid-19 jujur dan transparan.
(Akuntabel)

Kami mencatat dokumen


evaluasi dengan tujuan
untuk melakukan
perbaikan tiada henti pada
kegiatan pendampingan
paska vaksinasi.
(Berorientasi Pelayanan)

Tugas PPT Agenda 2, Kelompok II


https://docs.google.com/presentation/d/1lcMWBKXevuhFTI9lW6aKD5Zi4fkc3Xo0/edit?rtpof=true

Anda mungkin juga menyukai