Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PNS DAY

PATROLI LIMO ELANG (LIMA MOMEN & ENAM LANGKAH) CUCI

TANGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN CUCI

TANGAN DENGAN BENAR PETUGAS UPTD PUSKESMAS GROGOL

KABUPATEN KEDIRI

Disusun Oleh:

NAMA : ENNYKE RIZKI NURMALASARI, S.Kep., Ns.

ANGKATAN : 3 (TIGA)

KELOMPOK : 7 (TUJUH)

PNS DAY PANJI CORPU ANGKATAN 3 TAHUN 2022


PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jalan Soekarno Hatta No. 1 🕾 (0354) 689901 – 689905
Pswt. 225, 338, 507, 508, 510 Fax (0354) 683726
Email : bkd@kedirikab.go.id
KEDIRI
Kode Pos 64182

BERITA ACARA
SEMINAR PRESENTASI LAPORAN PNS DAY PANJI CORPU ANGKATAN 3
TAHUN 2022

Pada hari Jumat, tanggal 3 Juni 2022, telah dilaksanakan Presentasi Laporan
Akhir bagi peserta PNS DAY Angkatan 3 Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Kediri:

Nama : Ennyke Rizki Nurmalasari, S.Kep., Ns.


Kelompok : 7
Satuan Kerja : UPTD Puskesmas Grogol
Tempat : UPTD Puskesmas Grogol
Judul : Patroli Limo Elang (Lima momen & Enam Langkah) Cuci
Tangan sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan Cuci Tangan
dengan Benar Petugas UPTD Puskesmas Grogol Kabupaten
Kediri

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani oleh:

Kediri, 3 Juni 2022

Penguji Peserta

Agus Cahyono, S.Sos. Ennyke Rizki Nurmalasari, S.Kep., Ns.


NIP. 197009131992011001 NIP. 199111062019032014
I. TUGAS DAN FUNGSI JABATAN SERTA DESKRIPSI ISU

1. Tugas dan Fungsi Jabatan

1.1 Uraian Tugas UPTD Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Bupati Kediri Nomor 1 Tahun 2018 Tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, UPTD Puskesmas memiliki tugas
melaksanakan kebijakan teknis operasional dan/atau penunjang bidang
Kesehatan pada Dinkes dan mengelola UPTD Puskesmas. Adapun untuk
melaksanakan tugas tersebut, UPTD Puskesmas menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan penyusunan perencanaan operasional puskesmas
danprogram Kesehatan.
2. Pelaksanaan penggerakan pusat pembangunan
berwawasanKesehatan.
3. Pelaksanaan penggerakan pusat pemberdayaan masyarakat.
4. Pelaksanaan pusat pelayanan Kesehatan tingkat pertama yang meliputi
pelayanan Kesehatan perorangan dan pelayanan Kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
1.2 Uraian Tugas Peserta
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
nomor 139 tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya, dokter menyelenggarakan fungsi:
1. Menyusun rencana kerja teknis kebidanan/keperawatan
2. Melaksanakan kegiatan kebidanan/keperawatan
3. Melaksanakan asuhan kebidanan/keperawatan/gigi dan mulut
4. Melaksanakan pelayanan kebidanan/keperawatan sesuai standar prosedur operasional,
SPM, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
5. Membuat catatan pelaporan dan rekam medik secara baik,lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan
6. Melaksanakan evaluasi kegiatan kebidanan/keperawatan
7. Meningkatkan mutu Pelayanan Pusekesmas
8. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kebidanan/keperawatan secara berkala kepada
penanggungjawab
II. Deskripsi Isu Terpilih
Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas sebagai perawat di UPTD
Puskesmas Grogo, penulis mengidentifikasi beberapa isu strategis yang berkaitan
dengan upaya peningkatan mutu pelayanan. Hasil identifikasi isu tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Banyak petugas belum hafal 6 langkah dan 5 momen cuci tangan dengan benar
Salah satu Indikator Mutu Nasional (INM) adalah kepatuhan kebersihan
tangan petugas. Selama ini, petugas sudah melakukan cuci tangan, namun belum
sesuai dengan standar cuci tangan yang benar. Berdasarkan audit yang dilakukan
pada bulan Mei 2022, banyak petugas yang belum hafal 5 momen dan 6 langkah
cuci tangan dengan benar. Dari 24 petugas yg diaudit, hanya 68,42 petugas yang
dapat mempraktikkan 6 langkah cuci tangan dan 31,58 petugas yang dapat
menyebutkan 5 momen cuci tangan.
2. Kurangnya keramahan petugas dalam memberikan pelayanan
Petugas dalam memberikan pelayanan, masih ada beberapa yang belum
menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun). Masih ada beberapa
petugas yang memberikan pelayanan tanpa tersenyum dan dengan intonasi yang
tinggi.
3. Waktu tunggu pelayanan loket lama
Lamanya proses entry pendaftaran menyebabkan waktu tunggu pelayanan
loket lama sehingga pasien menumpuk di loket dan pelayanan pasien di poli
terhambat.
4. Capaian sasaran vaksinasi covid pada lansia masih rendah
Vaksinasi covid pada lansia sangat penting dan merupakan salah satu prioritas
karena lansia merupakan kelompok yang rentan terpapar covid 19. Namun, target
vaksinasi lansia Grogol masih rendah, untuk dosis 1 74,3%, dosis 2 dan booster
masih di bawah 50%, yaitu 41,69% dan 13,9%
5. Banyak petugas Puskesmas yang obesitas
Petugas kesehatan sebagai pemberi layanan kesehatan, justru belum terpantau
kesehatannya secara maksimal. Berdasarkan pemeriksaan pada bulan Mei 2022,
didapatkan hasil dari 41 petugas, 20 di antaranya masuk dalam kategori obesitas.
Selama ini belum ada pemantauan rutin kesehatan petugas secara berkala.

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dilakukan, maka selanjutnya adalah


mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari
solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis
isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), P (Problematik), K (Kekhalayakan), L
(Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan. Nilai APKL ini didapat dari
hasil diskusi dengan atasan dan rekan kerja. Adapun kriteria penetapan indikator
APKL, yaitu:
Tabel 2.1 Tabel Kriteria Penetapan Teknik APKL.
Skala
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
Likert
Tidak Tidak Tidak menyangkut hajat
1 Tidak layak
aktual mendesak orang banyak
Kurang
Kurang Kurang Kurang
2 menyangkut hajat orang
aktual mendesak layak
banyak
Cukup Cukup Cukup menyangkut hajat Cukup
3
aktual mendesak orang banyak layak
Menyangkut hajat orang
4 Aktual Mendesak Layak
banyak
Sangat Sangat Sangat menyangkut hajat Sangat
5
aktual mendesak orang banyak layak

Berdasarkan isu-isu yang ada, diperoleh perangkingan isu berdasarkan


metode APKL dengan skor perankingan 1 – 5 dengan hasil yang dapat dilihat pada
Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Analisis Isu Teknik APKL.
No Isu Kontemporer A P K L AxPxKxL Rangking
Banyak petugas belum hafal 6
1 langkah dan 5 momen cuci 5 4 5 5 19 1
tangan dengan benar
Kurangnya keramahan
2 petugas dalam memberikan 3 2 3 4 12 4
pelayanan
Waktu tunggu pelayanan
3 4 5 4 5 18 2
loket lama
Capaian sasaran vaksinasi covid
4 4 3 3 3 13 3
pada lansia masih rendah
Banyak petugas Puskesmas yang
5 3 1 2 2 8 5
obesitas

Tabel 2.2 menunjukkan bahwa diperoleh 3 isu utama berdasarkan perankingan


menggunakan teknik APKL kemudian dilakukan penetapan satu isu utama dengan
menganalisis 3 isu tersebut menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness,
Growth). Urgency menunjukkan terkait mendesak tidaknya suatu isu untuk segera
didiskusikan, dianalisa, kemudian ditindaklanjuti dengan penanganan tertentu.
Seriousness menunjukkan bagaimana suatu isu harus serius untuk segera ditangani
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Terakhir Growth menunjukkan
seberapa besar probabilitas akibat dari suatu isu tersebut jika tidak segera ditangani.
Pemilihan isu dilakukan dengan memberikan bobot pada skala likert dengan kriteria
sebagaimana Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Tabel Kriteria Penetapan Teknik USG.

Skala Likert Urgency Serioussness Growth


1 Tidak penting Tidak serius Tidak berkembang
2 Kurang penting Kurang serius Kurang berkembang
3 Cukup penting Cukup penting Cukup berkembang
4 Penting Serius Berkembang
5 Sangat penting Sangat serius Sangat berkembang

Berdasarkan penilaian menggunakan pembobotan tersebut, maka diperoleh


hasil penapisan isu menggunakan teknik USG yang ditunjukkan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Analisis Isu Teknik USG.

No Isu Kontemporer U S G UxSxG Rangking


Banyak petugas belum hafal 6 langkah
1 dan 5 momen cuci tangan dengan 4 5 5 14 1
benar
2 Waktu tunggu pelayanan loket lama 4 5 4 13 2

Capaian sasaran vaksinasi covid pada


3 lansia masih rendah 4 3 3 10 3

Tabel 2.4 menunjukkan bahwa isu yang terpilih untuk kegiatan PNS DAY ini
dengan menggunakan teknik USG adalah “Banyak petugas belum hafal 6 langkah dan
5 momen cuci tangan dengan benar”. Dari satu isu terpilih tersebut, dilakukan analisis
menggunakan diagram Fishbone yang ditunjukkan pada Gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Analisis Isu Diagram Fishbone.

Berdasarkan diagram fishbone yang telah dibuat, dapat

dirumuskanpermasalahan sebagai berikut:

1. Belum adanya monitoring dan evaluasi berkelanjutan yang efektif

2. Petugas monitoring dan evaluasi Tim PPI belum berjalan optimal

3. Petugas kurang memahami pentingnya cuci tangan

4. Belum ada media promkes yang digunakan saat monitoring dan evaluasi

5. Belum adanya budaya saling mengingatkan antar petugas

Dari beberapa masalah diatas, penulis melakukan konsultasi dengan

kepala Puskesmas sebagai mentor untuk menentukan prioritas masalah dan

bersama-sama melakukan analisa penyelesaian masalah. Penyebab utama dari

banyaknya petugas belum hafal 6 langkah dan 5 momen cuci tangan dengan

benar adalah belum adanya monitoring dan evaluasi berkelanjutan yang

efektif.
III. GAGASAN KREATIF / PEMECAHAN MASALAH
3.1 Penetapan Isu
Langkah penyelesaian masalah banyaknya petugas belum hafal 6
langkah dan 5 momen cuci tangan dengan benar adalah dengan Patroli Limo
Elang (Lima momen & Enam Langkah) Cuci Tangan sebagai Upaya
Peningkatan Kepatuhan Cuci Tangan dengan Benar Petugas UPTD
Puskesmas Grogol. Dengan terselesaikannya masalah tersebut, diharapkan
seluruh petugas UPTD Puskesmas Grogol dapat menerapkan 5 momen dan 6
langkah cuci tangan sesuai dengan standar sehingga kepatuhan cuci tangan
dengan benar petugas dapat meningkat.
3.2 Gagasan Pemecahan Isu dan Rencana Pelaksanaan
Merujuk pada permasalahan diatas, maka penulis mengusulkan sebuah
gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan Patroli Limo Elang
(Lima momen & Enam Langkah) Cuci Tangan sebagai Upaya
Peningkatan Kepatuhan Cuci Tangan dengan Benar Petugas UPTD
Puskesmas Grogol.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan patroli ke petugas untuk
mengucapkan 5 momen cuci tangan dan mempraktikkan 6 langkah cuci
tangan, serta meminta untuk mengulangi sampai benar dengan bantuan media
poster. Kegiatan ini dilakukan berkelanjutan sampai petugas hafal dan
menerapkan cuci tangan yang benar sesuai standar.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan di tempat kerja. Rangkaian kegiatan adalah
sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rencana kegiatan rencana aksi.
2. Melakukan koordinasi dengan Tim Mutu dan PPI.
3. Melakukan koordinasi dengan petugas promkes untuk pembuatan Poster .
4. Pelaksanaan Patroli Limo Elang Cuci Tangan.
LAMPIRAN

1. Konsultasi dengan mentor

2. Koordinasi dengan Tim Mutu dan PPI

Anda mungkin juga menyukai