Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

PERAWAT INDIVIDU DALAM MENGANALISIS ISU KONTEMPORER


DI UPTD PUSKESMAS BUNTUT BALI POLINDES TEWANG DARAYU
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KATINGAN

DI SUSUN OLEH :

NAMA PESERTA : VINA ANDRIANI, A.Md.Kep


NO PRESENSI : GELOMBANG 5/GOLONGAN 2/
ANGKATAN XIV/KELOMPOK 1
NIP : 199107052022032010
NAMA PENGAMPU : Dr. SUCIE, S.Pd.M.Pd
MENTOR : dr. MELKY SIMANJUNTAK
PENYELENGGGARA : BADAN PENYELENGGARA SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


PEMERINTAH KABUPATEN KATINGAN BEKERJASAMA DENGAN BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PEMERINTAH
PROVINSI KALIMANTAH TENGAH
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Isu  merupakan sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang menimbulkan polemik
tentang seseorang (individu) atau sebuah organisasi. Isu bisa muncul dalam bentuk opini,
yaitu pernyataan yang bisa dikemukakan melalui kata-kata, isyarat, atau cara-cara lain
yang mengandung arti tertentu (https://www.lspr.edu). Sedangkan kontemporer menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pada waktu yg sama; semasa; sewaktu; pd
masa kini.
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan Isu Kontemporer adalah suatu opini yang
terjadi dimasa sekarang yang bersifat bertentangan atau dapat menimbulkan polemik
terhadap seseorang maupun organisasi.
Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan jaringan pelayanan Puskesmas yang
memberikan pelayanan kesehatan secara permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja
Puskesmas. Puskesmas Pembantu merupakan bagian integral Puskesmas, yang harus
dibina secara berkala oleh Puskesmas. Tujuan Puskesmas Pembantu adalah untuk
meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah
kerjanya. Fungsi Puskesmas Pembantu adalah untuk menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas, di wilayah kerjanya.
Peran Puskesmas Pembantu :
- Meningkatkan akses dan jangkauan pelayanan dasar di wilayah kerja Puskesmas.
- Mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan terutama UKM.
- Mendukung pelaksanaan kegiatan Posyandu, Imunisasi, KIA, penyuluhan
kesehatan, surveilans, pemberdayaan masyarakat, dan lain-lain.
- Mendukung pelayanan rujukan.
- Mendukung pelayanan promotif dan preventif.

Selama menjalankan tugas di Puskesmas Pembantu ( Pustu ) Tewang Darayu dibawah


naungan UPTD Puskesmas Buntut Bali, ada beberapa isu internal yang berpotensi menjadi
hambatan dalam bekerja. Beberapa masalah / isu yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Permasalahan 1 : Pengoptimalan pengumpulan serta pengolahan data di
Polindes terkait Monitoring dan Evaluasi ( Monev ).
Monitoring dan evaluasi ( Monev ) adalah suatu proses mencakup mulai dari proses
pengumpulan data realisasi program/kegiatan, pelaporan kegiatan, hingga penilaian
dan evaluasi capaian kinerja. Monev dilakukan oleh pihak Puskesmas Induk, dan
mewajibkan setiap Polindes / Pustu mampu menyajikan data terkait data penduduk
diwilayah Polindes / Pustu serta beberapa klasifikasi data yang sudah ditetapkan
pihak Pukesmas. Monev ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan
pelayanan kesehatan, apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah
sumber daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan,
mengetahui adanya kendala, hambatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan,
sehingga dapat ditetapkan pemecahan masalah sedini mungkin
2. Permasalahan 2 : Pengoptimalan rekam medis pasien di Polindes.
Rekam Medis adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang pasien yang berisi
identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada sarana pelayanan
kesehatan untuk rawat jalan, rawat inap baik dikelola pemerintah maupun swasta
(permenkes nomor 209/MENKES/PER/III/2008). Pendokumentasian memiliki peran
sangat penting sumber ingatan dan penyajian informasi yang lengkap, baik, cepat dan
benar untuk pengambilan keputusan. Dengan tidak adanya dokumentasi dokumentasi
yang benar menyebabkan proses dan output tidak berjalan sesuai aturan.
3. Permasalahan 3 : Kurang optimalnya pencatatan Asuhan Keperawatan.
Hal ini terkait kurang optimalnya rekam medis, dikarenakan didalam rekam medis
terdapat identitas pasien, tanggal dan waktu, anamnesis (sekurang-kurangnya
keluhan, riwayat penyakit), hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medis, diagnosis,
rencana penatalaksanaan / TP (treatment planning), pengobatan dan atau tindakan,
persetujuan tindakan bila perlu
4. Permasalahan 4 : Sarana dan Prasarana di Polindes masih belum memadai.
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan utuk menyelenggarakan upaya
kesehatan, yaitu Polindes. Di Polindes Tewang Darayu, kamar mandi / WC
mengalami kerusakan sehingga tidak bisa digunakan.
Prasarana kesehatan adalah merupakan salah satu alat penunjang bagi
terselenggaranya kegiatan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan, yang terdiri dari
alat transportasi dan alat-alat kesehatan. Kendala yang dialami di Polindes Tewang
Darayu terkait prasarana adalah minimnya ketersediaan alat kesehatan, tidak ada bed
pasien, dan lemari obat.
5. Permasalahan 5 : Pentingnya aspek legal dokumentasi keperawatan.
Aspek legal keperawatan merupakan izin yang memberikan kewenangan kepada
perawat untuk melakukan praktik profesi perawat sesuai pada suatu institusi
(Mukhoirotin, 2021). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2019 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU 38 tahun 2018 tentang keperawatan, dimana perawat wajib
memiliki SIPP dan STR yang masih berlaku.
6. Keterbatasan kesediaan obat di Puskesmas Pembantu.
Untuk ketersediaan obat walaupun stok minim, tetapi berbagai variasi obat sudah
mulai lengkap, dan terkait ketersediaan obat sendiri pihak puskesmas Induk pun
menunggu amprahan obat dari Dinas terkait.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Dengan melihat latar belakang yang ada maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah bertujuan untuk mengetahui isu kontemporer apa saja yang ada di wilayah
kerja Polindes Tewang Darayu.
2. Tujuan Khusus :
Adapun tujuan khusus bertujuan agar dapat mengidentifikasi isu mana yang memiliki
potensi tinggi untuk ditetapkan sebagai isu utama dan akan dilakukan tindakan
selanjutnya. Hasil dari kegiatan yang dilakukan nantinya diharapkan mampu
memberikan kontribusi terhadap pelayanan yang lebih baik.
BAB II
IDENTIFIKASI ISU

A. Tapis Isu dengan kriteria APKL dan USG


Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam tugas ini adalah alat analisis APKL
(Aktual, Problematika, Kekhalayakan, Kelayakan) sedangkan penentuan kualitas isu
dilakukan dengan menggunakan analisis USG ( Urgency, Seriousness, Growth ).
Bobot Penetapan Kriteria Kualitas isu APKL :
5 : Sangat kuat pengaruhnya
4 : Kuat pengaruhnya
3 : Sedang pengaruhnya
2 : Kurang pengaruhnya
1 : Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 1
Analisis Kriteria Isu dengan alat Analisis APKL
NO ISU A P K L JUMLAH PERINGKAT
1 Pengoptimalan pengumpulan
serta pengolahan data di
Polindes terkait Monitoring dan
Evaluasi ( Monev )
2 Pengoptimalan rekam medis
pasien di Polindes

3 Kurang optimalnya pencatatan


Asuhan Keperawatan

4 Sarana dan Prasarana di Polindes


masih belum memadai

5 Pentingnya aspek legal


dokumentasi keperawatan

Dari kriteria isu mendapatkan rangking 3 besar tersebut kemudian dilakukan analisis
lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan analisa USG, yang meliputi kriteria.
Urgency : Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjut.
Seriousness : Seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang 1 sampai
dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan sangat
serius untuk ditangani.

Tabel 2
Analisis kualitas isu menggunakan alat analisis USG
Kriteria
NO Penilaian Masalah U S G Jumlah Rangking
(1–5) (1–5) (1–5)
1 Pengoptimalan
pengumpulan serta
pengolahan data di Polindes
terkait Monitoring dan
Evaluasi ( Monev )

2 Pengoptimalan rekam medis


pasien di Polindes

3 Kurang optimalnya
pencatatan Asuhan
Keperawatan
BAB III
PENETAPAN ISU DAN RENCANA TINDAKAN

A. PENETAPAN ISU
Berdasarkan hasil analisis isu mengunakan alat analisis APKL dan USG diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa isu yang memiliki nilai tertinggi adalah isu yang harus segera
ditangani. Isu utama yang dapat diangkat adalah Pengoptimalan pengumpulan serta
pengolahan data di Polindes terkait Monitoring dan Evaluasi ( Monev ).

B. RENCANA TINDAK LANJUT


Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan guna menghadapi isu kontemporer
yang teraktual dan sangat serius ditangani adalah :
1. Mengumpulkan data terkait data penduduk daerah setempat.
2. Mengklasifikasi Umur, jenis kelamin, dan berdasarkan kartu keluarga
3. Mengklasifikasi data untuk sasaran kegiatan UKM yaitu :
- Data PTM rentang usia 15 – 59 tahun dan diatas 60 tahun,
- Data Bayi, balita real
4. Menyiapkan data internal terkait buku absensi, buku tamu, SOP, Ketersediaan blanko
laporan, pencatatan dan pelaporan kunjungan,dll
5. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, rapi dan hijau.

Anda mungkin juga menyukai